Tag Archives: The

The International 11 Akan Diadakan di Singapura

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Valve akhirnya mengumumkan lokasi Penyelenggaraan turnamen akbar Dota 2, The International. Ajang turnamen yang yang telah sampai pada tahun kesebelas ini nanti, secara resmi akan diadakan di Singapura pada bulan Oktober mendatang.

Mengutip dari situs Dotesports, Valve telah mengkonfirmasi bahwa turnamen akbar Dota 2 tahun ini, The International 11, akan diselenggarakan di Singapura. Dan meski belum ada penjelasan lebih detail mengenai lokasi utama dari Valve, para fans dan komunitas Dota 2 sudah memiliki teori mengenai lokasi diselenggarakannya turnamen ini nanti. Yaitu di Indoor Stadium dan Suntec Arena, Singapura.

Untuk penyelenggaraan The International tahun ini, Valve tampaknya akan menggunakan kalender yang sama dengan penyelenggaraan TI-10 tahun lalu. Di mana turnamen penutup musim kompetitif tahunan ini, akan diadakan pada bulan Oktober,  Setelah turnamen Major kedua (WePlay AniMajor) pada bulan Juni.

Sementara untuk turnamen major kedua tahun ini (Arlington Major di Texas, Amerika Serikat), akan diadakan pada bulan Agustus. Yang mana akan diadakan setelah berakhirnya putaran ketiga dari turnamen Dota 2 Pro Circuit (DPC), pada musim panas nanti.

Baca juga: Red Bull Akan Hadirkan Turnamen Esport Age Of Empires

The International 11
Singapura Akan Jadi Tuan Rumah The International 11

Turnamen The International Pertama di Asia Tenggara

Dengan diselenggarakannya turnamen The International 11 di Singapura, maka ini akan menjadi pertama kalinya turnamen tahunan terbesar Dota 2 itu diadakan di wilayah Asia Tenggara.

Setelah penundaan TI-10 yang seharusnya diadakan pada tahun 2020 di Stockholm, Swedia. Turnamen tahunan itu akhirnya akan kembali diadakan pada tahun 202, karena pandemi COVID-19. Akan tetapi, masalah dengan otoritas Swedia menyebabkan rencana itu batal, dan ajang TI-10 dipindahkan ke Bucharest, Rumania. Meski turnamen tersebut berhasil dilaksanakan, ajang The International tahun lalu telah tanpa penonton langsung akibat peningkatan kasus COVID-19.

Dan kabar ini ditulis, masih belum ada penjelasan lebih detail dari Valve mengenai tindakan pencegahan COVID-19, untuk turnamen The International 11 di Singapura nantinya.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di https://gamefinity.id/

Game Horor Psikidelik The Chant Unjuk Trailer Perdananya

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Sejak diumumkan pertama kali pada  bulan Juni lalu, kini game horor psikidelik The Chant, membagikan teaser trailer perdananya. Dalam video berdurasi 1 menit itu, para penonton diperkenalkan dengan petualangan spiritual dari sekelompok kultus misterius di sebuah pulau terpencil.

Pada ajang E3 tahun lalu, The Chant diperkenalkan oleh developer game Brass Token, serta publisher game Prime Matter dari Koch Media. Game ini dijelaskan sebagai game “psychedelic action horror”, yang akan menjadi sebuah game horor third person dengan tema horor kosmik dan spiritualitas.

Sebagai game horor psikidelik, game ini tentu akan kental dengan mimpi buruk dari halusinasi sebagaimana yang diperkenalkan dalam teaser. Dimana perjalanan awal akan membawa pemain ke sebuah pulau terpencil yang indah, namun berlanjut dengan hal-hal mencekam dari keadaan psikologi hingga halusinasi yang akan dialami oleh sang karakter.

Tak banyak informasi mengenai para karakter yang bisa didapatkan dari teaser yang dibagikan. Namun yang jelas, The Chant yang awalnya direncakan rilis untuk konsol Last-Gen dan Next-Gen, kini hanya akan tersedia untuk platform Next-Gen (PlayStation 5 & Xbos X/S Series).

Baca juga: Seri Live Action Alan Wake Akan Tayang Di Channel AMC

Game Horor Psychedelic The Chant
The Chant | Kosmik Horor

Subgenre Kosmik Horor

Dikutip dari laman Wikipedia,  Horor lovecraftian atau yang sering disebut dengan sebagai “horor kosmik”, merupakan subgenre dari fiksi horor dan fiksi aneh yang menekankan kengerian pada sesuatu hal yang tak diketahui dan tidak dapat dipahami.

Dalam video game, genre ini sudah cukup banyak diadaptasi. Beberapa judul yang terkenal diantaranya adalah  Dead Space, Bloodbourne, juga Moon of Madness. Dimana dalam game tersebut, para developer tidak hanya memusatkan kengerian pada unsur jumpscare dan gore. Namun juga menyampaikannya melalui kisah dan latar belakang di dalam game mereka.

Dalam Dead Space misalnya, dimana asteroid yang pernah memusnahkan kehidupan dinosaurus di masa pra sejarah digambarkan sebagai inang Black Markers, yang kemudian menyebabkan kekacauan di masa depan, hingga melahirkan para Necromorph.

Dalam teaser The Chant, kita sempat diperlihatkan pada sesosok makhluk humanoid bertanduk yang sepertinya hanyalah bagian dari halusinasi sang karakter. Kendati demikian, The Chant mungkin akan menjadi salah satu game horor terbaik tahun ini.

The Chant dijadwalkan rilis pada bulan Oktober 2022, untuk platform PC, PS5, dan Xbox Series X/S.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di https://gamefinity.id/

Sekuel Dari Tales From The Borderlands Telah Diumumkan

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Sekuel dari game Tales from the Borderlands telah diumumkan.

Setelah sukses dengan perilisan spin-off dari game Borderlands, Tiny Tina’s Wonderland, Geabox dan 2K Games kini mengumumkan sekuel dari game spin-off Borderlands lainnya, Tales from the Borderlands.

Dikutip dari situs Game Rant, pengumuman ini dibagikan melalui akun Instagram resmi Borderlands. Dimana mereka membagikan sebuah teaser foto, serta statement yang mengkonfirmasi adanya game spin-off baru untuk tahun ini.

“borderlands Ada lebih banyak cerita untuk dijelajahi di alam semesta #Borderlands.  Semua cerita baru dari petualangan Borderlands akan datang pada tahun 2022 dari @Gearbox dan @2K.” Tulis postingan tersebut.

“Nantikan pengumuman lengkapnya musim panas ini!”

Para penggemar game Borderlands sangat antusias untuk melihat kelanjutan cerita dari Borderlands Universe, dan kabar ini bisa menjadi sebuah angin segar bagi mereka. Hal ini dikarenakan dalam game sebelumnya, terdapat beberapa pilihan alur yang Canon, hingga beberapa karakter yang muncul dalam game Borderlands 3. Jadi, sekuel ini mungkin akan memiliki petunjuk untuk alur utama dari game Borderlands selanjutnya.

Masih belum ada penjelasan lebih detail dari Gearbox, maupun 2K Games mengenai pengumuman ini. Jadi sepertinya, para penggemar harus bersabar terlebih dahulu untuk menunggu pengumuman selanjutnya pada musim panas nanti.

Baca juga: The Rock Akan Bergabung Dalam Film It Takes Two

Credits: Borderlands

Tales From The Borderlands

Berlatar waktu setelah event utama Borderlands 2, cerita game ini berpusat pada para karyawan Hyperion, Rhys, dan Penipu Pandoran, Fiona, yang bekerja sama dalam petualangan untuk menemukan dan membuka Vault.

Tales from the Borderlands memiliki format game episodik, yang juga digunakan dalam game karya Telltale Games lainnya seperti The Walking Dead dan The Wolf Among Us. Dimana pilihan dan tindakan pemain memiliki pengaruh yang cukup signifikan pada jalannya cerita.

Dalam Tales from the Borderlands 2, Telltale Games tidak akan ikut andil dalam pengembangan. Sementara itu, para penggemar dari franchise ini juga mengharapkan banyak pertanyaan dari game pertama yang akan dijawab, juga pertanyaan-pertanyaan baru yang akan muncul dalam sekuelnya nanti akan.

Suka dengan artikel ini?

Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di https://gamefinity.id/

Breath Of The Wild 2 Dinilai Terlalu Bagus Untuk Nintendo Switch

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Zelda Breath of The Wild 2 dinilai terlalu bagus untuk sebuah game Nintendo Switch.

Berdasarkan laporan dari situs GamesRadar, tiga orang pakar dari channel YouTube Digital Foundry yaitu Richard Leadbetter, John Linneman, dan Alex Battaglia, mengatakan bahwa sekuel dari game Zelda Breath of The Wild mungkin akan cukup berat untuk dijalankan dalam konsol handled, Nintendo Switch.

Teori ini mereka sampaikan dalam sebuah video, yang membedah trailer baru dari game tersebut. Dimana ketiganya menemukan beberapa detail yang menunjukkan bahwa game ini mungkin akan terlalu besar jika dimainkan menggunakan konsol Nintendo Switch.

“Trailer ini menarik karena menurut saya kualitas gambarnya cukup bagus,” Ucap Linneman. “Saya sedikit terkejut dengan betapa tajam dan jernihnya tampilan ini dibandingkan dengan aslinya pada umumnya.” Tambahnya.

Sementara Battaglia berpendapat bahwa, potongan kamera dalam trailer tersebut memiliki poin anti-aliasing yang sangat sempurna untuk sebuah game baru di konsol Switch. Awan volumetrik yang ada dalam rekaman juga sepertinya akan cukup sulit untuk dijalankan oleh Switch yang sekarang.

“Bisa jadi (akan ada) Switch (generasi) berikutnya, bisa jadi mereka membuat trailer dengan resolusi lebih tinggi dan pengaturan lebih tinggi,” kata Battaglia.

Dengan kualitas trailer yang sebaik Ini, tentu saja akan menjadi perdebatan apakah trailer sekuel Breath of the Wild benar-benar berjalan di Nintendo Switch, ataukah ini merupakan pertanda akan hadirnya Nintendo Switch generasi baru.

Meski sangat mungkin bahwa Nintendo menembuat kualitas trailer yang lebih baik daripada game finalnya, Linneman sempat mencatat bahwa Nintendo biasanya tidak melakukan aksi pemasaran semacam ini. Jadi sepertinya rumor akan kehadiran Nintendo Switch Pro masih akan terus beredar untuk sekarang

Baca Juga: Lazarus Dikaitkan Atas Pembobolan $625 Juta Aset Kripto Axie Infinity

Nintendo Switch

Rumor Nintendo Switch Pro

Dalam beberapa tahun terakhir, rumor akan datangnya konsol generasi selanjutnya atau Nintendo Switch Pro masih terus bergulir. Bahkan rumor ini selalu menjadi trending topik di setiap event Nintendo Direct.

Menanggapi rumor ini, pihak Nintendo sendiri sempat menyampaikan klarifikasi mereka dalam sebuah wawancara dengan salah satu media massa di Jepang, Nikkei.

Dimana Presiden Nintendo, Shuntaro Furukawa, menjelaskan bahwa meskipun departemen R&D (riset dan pengembangan) sedang mengerjakan penerus baru dari Nintendo Switch, tetap saja akan membutuhkan waktu hingga “beberapa tahun” lagi untuk dapat mengumumkannya kepada publik.

Dalam kutipannya, Furukawa juga menggarisbawahi sesuatu yang sangat penting tentang filosofi perangkat keras Nintendo yaitu: “Pada akhirnya, faktor penentu apakah suatu produk akan dikomersialkan atau tidak adalah apakah produk tersebut dapat menciptakan pengalaman baru.”.

Nintendo memang terkenal sangat jarang meluncurkan produk baru hanya karena beberapa teknologi prosesor atau memori baru telah hadir. Sebaliknya, tim desain mereka lebih termotivasi untuk memberikan pengalaman baru bagi pengguna, melalui penggunaan komponen yang murah dan tersedia secara luas secara inovatif, bahkan lebih baik.

Sebagian besar penggemar Nintendo akan akrab dengan filosofi yang diuraikan oleh insinyur legendaris Nintendo, Gunpei Yokoi, yang berbunyi “Pemikiran lateral dengan teknologi layu”.

Karyanya, GameBoy, yang menggunakan prosesor kuno dan layar monokrom, berhasil terjual hingga lebih dari 118 juta unit. Sementara Nintendo Wii adalah sebuah dekoder tv dengan sensor gerak sebagai pengontrolnya.

Meski ada peluncuran perangkat keras baru, Nintendo tidak akan tertarik untuk mengembangkannya, jika perangkat tersebut tidak dapat memberikan sesuatu yang benar-benar baru bagi pengguna. Dan karena Switch masih dapat mendukung jutaan penjualan game, Nintendo akan tetap menjadikannya sebagai platform aktif perusahaan.

Suka dengan artikel ini?

Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di https://gamefinity.id/