Tag Archives: toxic

Caster Mirko Komentari Fans Indonesia yang Toxic Tidak Menerima Fakta

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Mirko seorang caster terkenal dalam Mobile Legends: Bang Bang (MLBB), berbicara terkait masalah perilaku toxic yang muncul dari sebagian penggemar. Dia mengungkapkan perasaan kecewa terhadap beberapa penggemar di Indonesia yang tampaknya kesulitan menerima kritik yang konstruktif, bahkan sampai pada titik di mana mereka mengeluarkan kata-kata kasar dan komentar bermuatan kebencian terhadap para pemain dan komentator MLBB.

Mirko Komentari Fans Indonesia yabg Toxic Tidak dapat Menerima Fakta

Pandangan Mirko adalah bahwa komentator dan players profesional seharusnya tidak merasa terkekang atau takut untuk berbicara mengenai pertandingan.

Menurutnya, hak bagi pemain untuk menyampaikan pendapat mereka adalah hal yang penting, selama pendapat tersebut disampaikan secara sopan dan tidak melanggar aturan yang berlaku. Namun, Mirko juga menekankan bahwa kritik dan komentar seharusnya selalu dibungkus dalam kerangka yang menghormati integritas dan profesionalisme semua pihak yang terlibat dalam esports.

Mirko Komentari Fans Indonesia yang Toxic Tidak Terima Fakta

Dalam sebuah siaran langsung permainan MLBB berbahasa Indonesia, Mirko juga menceritakan pengalaman pribadinya yang mengecewakan terkait perilaku beberapa penggemar yang sangat toxic. Dia memberikan contoh Marcel “Moreno” Sinulingga, seorang midlaner dari tim Bigetron Alpha, yang mendapatkan kritik dan kebencian yang tidak adil dari penggemar Indonesia setelah berhasil mengalahkan tim Filipina dalam salah satu kompetisi.

Namun, Mirko mengaku bingung dengan situasi tersebut, mengingat Moreno juga mendapat kebencian dari penggemar di Filipina karena sikapnya yang kontroversial. Ini menunjukkan betapa sulitnya meredakan perasaan penggemar yang mungkin tidak pernah puas, terlepas dari hasil pertandingan.

Baca juga: 

Mengenai Cara Jujur dalam Melakukan Casting yang Baik

Mirko Komentari Fans Indonesia yang Toxic Tidak Terima Fakta

Selain itu, Mirko juga mengekspresikan kekecewaannya terhadap beberapa siaran langsung permainan MLBB di Indonesia yang dianggap oleh beberapa penggemar sebagai kurang objektif. Dia menegaskan bahwa dalam memberikan analisis pertandingan, penting untuk tetap jujur dan realistis. Menurutnya, mengabaikan kekurangan suatu tim hanya akan mengurangi kualitas siaran dan tidak seharusnya menjadi norma.

Mirko mengklarifikasi bahwa dia tidak memiliki masalah dengan pendapat orang mengenai cara dia memberikan analisis atau komentarnya selama itu dilakukan secara sopan dan sesuai etika. Baginya, penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan industri esports Indonesia, di mana para komentator dan pemain profesional merasa nyaman untuk berbicara dengan jujur tanpa takut mendapat hujatan atau kebencian yang tidak beralasan.

Dalam kesimpulan, Mirko mengajak semua pihak yang terlibat dalam dunia esports, termasuk penggemar, untuk merenungkan pentingnya memberikan kritik dan komentar secara konstruktif. Dengan cara ini, kita dapat menjaga budaya positif dalam industri esports yang akan memberikan manfaat jangka panjang bagi semua pihak yang terlibat.

Update informasi menarik lainnya seputar game dan anime hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Bersiaplah! Twitter Akan Memiliki Mode PvP

GAMEFINITY.ID, PATI – Pemilik baru Twitter, Elon Musk, nampaknya akan memberikan perubahan besar terhadap platform social media twitter. Musk memiliki rencana untuk menambahkan unsur permainan kedalam twitter. Mode permainan ini nantinya akan terdiri atas PvP dan role play. Gagasan ini sebenarnya sudah jauh dipikirkannya sebelum usaha untuk mengakuisisi kepemilikan Twitter. Musk percaya bahwa perubahan secara besar-besaran sangat diperlukan untuk masa depannya.

PvP di Sosial Media?

Elon Musk sangat dikenal sebagai orang yang menjunjung tinggi kebebasan berpendapat terutama di media sosial. Dia juga telah berkali-kali memberikan kritik terhadap fenomena-fenomena yang membatasi kebebasan berbicara. Prinsip inilah yang nanti akan dibawa oleh Elon Musk ke Twitter. Namun, terdapat batasan terhadap pandangan ini yang mana dia menegaskan bahwa tidak akan menjadikan Twitter sebagai sosial media yang membebaskan penggunanya dalam menyebarkan sesuatu tanpa adanya konsekuensi. Dia ingin menjadikan twitter sebagai platform yang ramah bagi semua orang.

Beberapa saat setelah berita akuisisi twitter, sebuah tweet meminta Musk untuk memberikan Twitter mode permainan yang nampaknya sejalan dengan gagasan yang sudah dipikirkan oleh Elon Musk. Tweet tersebut menyebutkan mode seperti PvP dan role playing tanpa moderasi sedangkan Twitter normal untuk semua orang dengan moderasi berat. Idenya adalah untuk menciptakan kelompok-kelompok di antara basis pengguna Twitter dengan berbagai tingkat moderasi.

Tingkat Toxic Twitter Semakin Naik?

Menciptakan suatu game PvP tanpa moderasi adalah suatu hal yang konyol dan mungkin meresahkan. Beberapa perusahaan game-game online telah berusaha keras untuk meminimalkan tingkat toxic dalam game kompetitif untuk mendorong komunitas yang sehat. Bahkan menurut penelitian meski dengan moderasi yang berat, mayoritas pemain video game pasti pernah mengalami pelecehan secara online.

Untuk saat ini, Musk telah membuat perubahan transparan pada kebijakan moderasi Twitter. Seperti menghapus kepala moderasi konten Twitter dan memposting tweet yang mengatakan, “Komedi sekarang legal di Twitter.” Musk juga telah mengumumkan rencana untuk membentuk dewan moderasi konten dari yang akan melihat dari berbagai sudut pandang. Dewan-dewan inilah yang akan mengawasi konten-konten yang tersebar dan pemulihan akun. Masih banyak sekali ketidakjelasan mengenai masa depan Twitter yang akan dibawa oleh Elon Musk.

Bagaimana menurut kalian? Gambaran seperti apa yang kalian dapatkan mengenai mode PvP di Twitter? Jangan lupa selalu kunjungi GAMEFINITY untuk update berita seputar game. Buat kalian yang bingung top up game dimana kalian bisa langsung klik Gamefinity.id

Riot Hadirkan Voice Evaluation Untuk Halau Pemain Toxic

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Riot Games akan menghadirkan fitur baru berupa Voice Evaluation dalam game Valorant. Fitur baru ini nanti, akan merekam suara dari para pemain selama permainan, sebagai upaya untuk mengatasi masalah toxic yang ada dalam game tersebut.

Riot Games sedang meningkatkan upayanya untuk membatasi aktivitas toxic di Valorant. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya pembaruan ‘Pemberitahuan Privasi dan Persyaratan Layanan mereka’, yang sekarang menyatakan bahwa game tersebut akan memiliki izin untuk ‘merekam komunikasi suara’ selama permainan.

“Evaluasi suara akan memberikan cara untuk mengumpulkan bukti jelas yang dapat memverifikasi setiap pelanggaran kebijakan perilaku sebelum kami dapat mengambil tindakan apa pun.” Tulis artikel di website resmi Riot Games. “Ini juga akan membantu kami membagikan kembali kepada pemain mengapa tindakan tertentu menghasilkan penalti.”

“Menciptakan ruang permainan yang inklusif berarti kita perlu mengembangkan lingkungan yang saling menghormati, aman, dan positif bagi semua pemain. VALORANT diluncurkan dengan komunikasi suara yang lebih komprehensif daripada yang kami gunakan dengan League.”

Dan meski fitur baru ini terdengar sangat berguna untuk menjaga komunikasi agar tetap bersih, fitur Voice Evaluation mungkin juga menimbulkan beberapa masalah lain seperti privasi para pemain. Riot Games sendiri tidak akan memaksa para pemainnya untuk mengaktifkan fitur tersebut, akan tetapi, jika pemain tidak ingin suara mereka direkam, maka mereka tidak akan bisa berkomunikasi menggunakan Voice Chat..

“(Jika) Anda memilih untuk tidak merekam obrolan suara Anda, Anda dapat mematikan obrolan suara. Berpartisipasi dalam suara di platform kami berarti log suara Anda dapat direkam dan diproses secara potensial.”

Baca juga: Mengaku! Mantan Juara World Series Terjerat Kasus Narkoba

Voice Evaluation
Fitur Voice Evaluation Yang sedang Dikembangkan

Voice Evaluation Yang Sedang Dikembangkan

Riot Games sebelumnya telah menyatakan bahwa Voice Evaluation Valorant tidak akan diluncurkan, kecuali saat fitur tersebut telah benar-benar sempurna. Dan untuk sekarang, mereka ingin menguji evaluasi suara di Amerika Utara, sebelum pada akhirnya akan diluncurkan ke wilayah lain di masa mendatang.

“Sistem perilaku baru kami untuk obrolan suara saat ini sedang dalam pengembangan. Kami (juga) ingin memberikan visibilitas sedini mungkin dan kami akan memulai pengujian beta dengan VALORANT di Amerika Utara sebelum diluncurkan ke bahasa dan wilayah lain.”

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di https://gamefinity.id/

Ingin Benahi Toxic, Riot Hapus Fitur ‘All Chat’ di Patch 11.21 League of Legends

GAMEFINITY.ID, PALEMBANG – Pengembang game League of Legends (LoL), Riot Games, masih berusaha mengurangi perilaku toxic dalam game garapan mereka. Mulai patch 11.21, Riot akan menghilangkan fitur chatting ke tim lawan atau yang dikenal sebagai chat /all.

Menurut post yang diunggah Riot di blog mereka, fitur chat /all yang berfungsi sebagai sosialisasi antar tim kini lebih berdampak negatif dibanding positif. Dengan dihilangkannya sementara fitur ini, Riot akan menunggu feedback dari pemain.

Satu-satunya komunikasi antar tim dalam game adalah emotes, kecuali di akhir game di mana fitur team-to-team chat akan bisa diakses. Pemain masih bisa berkomunikasi dengan anggota timnya, namun hal ini bisa menjadi masalah sendiri.

Di sisi lain, banyak pemain yang mengungkapkan bahwa keputusan ini tidaklah signifikan, mengingat kebanyakan perilaku toxic justru datang dari tim sendiri.

95% perilaku toxic biasa datang dari team chat kan? Menghilangkan /all tidak terlalu berarti menurutku,” tulis user Reddit Own-Iron-207.

60%-70% friend list-ku malah diisi orang yang bermain rapi di /all chat, dan 70%+ perilaku toxic datang dari team chat,” ungkap Lord_Dust_Bunny.

Riot sendiri menyadari bahwa perilaku toxic juga bisa datang dari team chat, namun menurut mereka komunikasi dengan tim adalah kunci dalam LoL sehingga fitur ini tidak akan mereka hilangkan.

Bahkan dengan fitur Honor System yang memberikan hukuman bagi pemain toxic, perilaku tidak menyenangkan masih sangat ada dalam game. Apakah penghilangan /all chat bisa menghapus perilaku negatif tersebut dalam LoL? Bagaimana pendapat kalian?