Tag Archives: Untuk

DoNotPay, Program Pengacara AI Untuk Permudah Negosiasi

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – DoNotPay, sebuah perusahaan teknologi yang berbasis di Amerika Serikat, telah mengumumkan program kecerdasan buatan (AI) baru mereka, yang diklaim sebagai “Pengacara Robot Pertama di Dunia”. Program AI ini sendiri merupakan sebuah chatbot khusus, yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna untuk memenangkan negosiasi yang dilakukan secara online.

Tahun ini, sepertinya adalah tahun untuk teknologi kecerdasan buatan (AI). Dimana dalam beberapa bulan terakhir, telah banyak laporan tentang perkembangan teknologi AI yang lebih maju, yang dapat dimanfaatkan untuk mempermudah pekerjaan manusia. Dan kali ini, kabar terbaru seputar teknologi AI datang dari DoNotPay, sebuah perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, yang mengumumkan program AI Chatbot terbaru, yang diklaim dapat digunakan sebagai Pengacara pribadi.

Baca juga: Fortnite Collab MrBeast, Buat Tantangan Satu Juta Dollar

DoNotPay
DoNotPay | Pengacara Robot Untuk Bernegosiasi Secara Online

DoNotPay, Bot Untuk Bernegosiasi Secara Online

Program AI ini merupakan sebuah Chatbot khusus yang didukung dengan teknologi kecerdasan buatan GPT-3 OpenAI, yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna sebagai asisten pribadi, dan akan memberikan opsi terbaik saat bernegosiasi secara online.

DoNotPay selaku pengembang, juga akan mempermudah pengguna dalam membuat dan mengirimkan template ke berbagai entitas. Membantu mereka dalam pengajuan keluhan, membatalkan langganan, dan banyak lagi. Bahkan, pengguna juga akan dibantu oleh program machine learning, untuk menyoroti bagian terpenting dari perjanjian persyaratan layanan saat bernegosiasi, terutama untuk melindungi foto mereka dari pencarian pengenalan wajah.

“Selama lima tahun terakhir, kami terutama menggunakan sistem berbasis aturan, dan yang saya maksud dengan itu adalah template,” ucap Joshua Browder, CEO DoNotPay, dalam sebuah wawancara dengan The Verge.

“Kami telah melatih AI ini untuk menjadi seperti robot pengacara bagi konsumen, dan saya membayangkan perselisihan yang dapat kami tangani sekarang telah meningkat secara signifikan karena kami dapat menangani kasus di mana Anda dapat merespons daripada hanya mengirimkan satu template.”

Dalam sebuah video demo yang diunggah oleh Browder, chatbot AI ini terbukti telah berhasil mendapatkan diskon untuk tagihan internet melalui obrolan langsung dengan customer service operator seluler. Dimana setelah alat terhubung dengan perwakilan layanan pelanggan, bot secara otomatis meminta tarif yang lebih baik, dengan menggunakan detail akun yang telah diberikan oleh pengguna.

Dan setelah Chatbot mengutip masalah layanan dan mengancam akan mengambil tindakan hukum, perwakilan layanan pelanggan tersebut akhirnya menawarkan potongan harga sebesar $10 dari tagihan internet bulanan milik pengguna.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di Gamefinity.id

Elon Musk Pekerjakan Mantan Hacker Untuk Memperbaiki Twitter

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Setelah memecat banyak karyawan di Twitter, Elon Musk kembali menjadi pusat perhatian jagat maya, setelah merekrut mantan hacker, George “Geohot” Hotz, untuk memperbaiki Twitter. Hotz sendiri merupakan sosok peretas yang terkenal atas aksi jailbreak iPhone pertama pada tahun 2008, serta peretasan konsol PlayStation 3 pada tahun 2009.

Twitter tampaknya benar-benar kacau setelah diambil alih oleh Elon Musk.  Pertama, dia memecat separuh staf Twitter, lalu memberikan ultimatum kepada separuh sisanya untuk “bekerja dengan jam hardcore tanpa bayaran atau cuti tambahan.” Belum lagi permasalahan-permasalahan baru, akibat munculnya akun-akun palsu di media sosial burung biru tersebut.

Dan meski kebanyakan netizen Twitter kurang setuju dengan keputusan Musk mengenai jam kerja “hardcore” tanpa gaji tambahan, ada sosok terkenal yang tidak bekerja di Twitter, namu setuju dengan keputusan CEO baru Twitter. Ia adalah George “Geohot” Hotz, seorang mantan peretas yang terkenal karena melakukan jailbreak pada iOS dan PS3.

This is the attitude that builds incredible things. Let all the people who don’t desire greatness” Tulis Hotz dalam unggahan Twitternya.

Tidak hanya setuju, Hotz bahkan juga menawarkan jasanya kepada Musk untuk membantu memperbaiki Twitter, dengan menjanjikan bahwa dirinya dapat “membersihkan sebagian dari 1000 layanan mikro dalam 12 minggu.” Dan ya, Hotz resmi menjadi pegawai magang terbaru Twitter.

Baca juga: Sistem Fast Charging 30 Detik Di Ajang Liga Formula E

Elon Musk rekrut hacker
Tesla | Perjalanan Sang Mantan Hacker Yang Magang Di Twitter

Perjalanan Sang Mantan Hacker Yang Magang Di Twitter

Mengutip dari laman web Kotaku, Musk sebelumnya pernah mencoba mempekerjakan Hotz untuk Tesla, tetapi mereka berselisih paham mengenai persyaratan kerja. Hingga kemudian, Hotz mendirikan Comma AI, sebuah perusahaan perangkat lunak yang bersaing dengan AI autopilot milik Tesla. 

Musk juga pernah berselisih paham dengan Hotz pada tahun 2015 mengenai apakah satu orang atau perusahaan kecil (seperti Comma AI) “yang tidak memiliki kemampuan validasi teknik yang luas” dapat membuat perangkat lunak autonomous driving yang dapat digunakan di mobil sungguhan.

Pada saat itu, Musk jelas sekali tidak berpikir bahwa seorang pemula seperti Hotz dapat menggeser raksasa industri besar seperti Tesla. Dan seiring berjalannya waktu, Musk tampaknya telah mengalami perubahan hati yang signifikan, hingga pada akhirnya mempekerjakan sang mantan Hacker untuk memperbaiki Twitter.

Hotz sendiri telah memiliki rencana besar untuk dikerjakan selama 12 minggu di Twitter. Mulai dari menyingkirkan popup login yang sering muncul jika pengguna melakukan scrolling terlalu lama, hingga meningkatkan relevansi hasil pencarian.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di Gamefinity.id/

Sony dan Honda Berkolaborasi Pasang PS5 Mobil Listrik Baru

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Ingin bersaing dengan Tesla, Honda dilaporkan telah bekerjasama dengan Sony untuk menghadirkan kendaraan listrik baru, dengan konsol PS5 (Playstation 5) yang terpasang di dalamnya.

Tahun lalu, Tesla mulai mengirimkan kendaraan Model S dan X terbaru dengan layar horizontal yang lebih besar, serta dilengkapi dengan chip grafis AMD RDNA 2 yang disebut-sebut oleh sang CEO, Elon Musk, “secara harfiah setingkat (dengan) PlayStation 5.” Meskipun, janji Musk untuk demo game besar seperti Cyberpunk 2077 hingga menjalankan Steam di dalam mobil, masih juga belum terpenuhi hingga saat ini.

Mengetahui adanya fitur baru yang telah dipromosikan oleh Tesla, Sony sepertinya kurang tertarik untuk bekerjasama dengan produsen mobil listrik asal Amerika Serikat tersebut. Hal inie dibuktikan dengan adanya laporan dari Financial Times (via The Verge) yang menyebut bahwa Sony dan Honda telah bekerjasama dalam memaksimalkan potensi hiburan di mobil listrik. Yang berarti, tidak menutup kemungkinan Bahwa kerjasama antara kedua perusahaan ini akan mendatangkan konsol PlayStation 5 ke mobil listrik model terbaru pabrikan Honda.

Baca juga: Sistem Fast Charging 30 Detik Di Ajang Liga Formula E

Mobil listrik PS5
Sony Honda Mobility | Konsol PlayStation 5 Di Dalam Mobil Listrik

Konsol PlayStation 5 Di Dalam Mobil Listrik

Sony Honda Mobility didirikan pada bulan September dan berencana untuk membangun kendaraan listrik dengan hiburan seperti musik, film, hingga video game PlayStation 5.

“Sony memiliki teknologi konten, layanan, dan hiburan yang menggerakkan orang. Kami menyesuaikan aset ini dengan mobilitas, dan ini adalah kekuatan kami melawan Tesla,” ucap presiden Izumi Kawanishi, kepada Financial Times (via Eurogamer)

“Untuk menikmati ruang di mobil Anda, Anda harus membuatnya menjadi ruang di mana Anda tidak perlu mengemudi. Solusi untuk ini adalah mengemudi secara autonomous,” imbuhnya.

Senada dengan Kawanishi, yang menyebut bahwa menambahkan PS5 kedalam mobil sangatlah “memungkinkan secara teknologi”. Yasuhide Mizuno selaku mantan pemimpin Honda, mengatakan bahwa kolaborasi dengan Sony akan mengutamakan konten, dengan tujuan untuk merilis model mobil pertama di Amerika Utara pada tahun 2025.

“Kami akan mengembangkan mobil sebagai perangkat keras yang akan melayani hiburan dan jaringan yang ingin kami tawarkan.” Ujar Mizuno.

Selain kedua produsen mobil tersebut, penambahan fitur hiburan berupa video game tampaknya juga menarik perhatian produsen mobil asal Jerman, BMW. Perusahaan yang dikenal sebagai peodusen mobil mewah itu dilaporkan telah bekerjasama dengan AirConsole, untuk menambahkan game kasual ke kendaraan mereka mulai tahun depan.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di Gamefinity.id/

Kolaborasi Google dengan Renault Kembangkan Mobil Cerdas

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Google dan Renault Group akan memperpanjang kontrak kerjasama empat tahun mereka, untuk melanjutkan pengembangan platform perangkat lunak canggih yang akan menjadi evolusi dari kendaraan cerdas di masa mendatang. Kerjasama dari kedua perusahaan ini nanti akan menghadirkan Software-Defined Vehicle (SDV), dengan cloud software yang akan dibangun menggunakan sistem operasi Android Automotive milik Google.

Mengutip dari laman web PR Newswire (Via: The Verge), Google dilaporkan telah memperpanjang kemitraannya dengan produsen mobil asal Prancis, Renault Group, untuk mengembangkan Software-Defined Vehicle (SDV) yang dilengkapi dengan sistem operasi Android Automotive, serta cloud software bernama Digital Twin untuk mentransfer data dari dari SDV ke server milik Google.

“Kolaborasi kami dengan Grup Renault telah meningkatkan kenyamanan, keamanan, dan konektivitas di jalan. Pengumuman hari ini akan membantu mempercepat transformasi digital Grup Renault dengan menyatukan keahlian kami di cloud, AI, dan Android untuk memberikan pengalaman yang (lebih) aman dan sangat personal yang (akan) memenuhi harapan pelanggan yang terus berkembang.” Ucap Sundar Pichai, CEO dari Google dan Alphabet

Baca juga: OpenAI Rilis API DALL-E Versi Beta Untuk Kepentingan Bisnis

Renault
Renault | Kerjasama Untuk Kendaraan Cerdas Masa Depan

Kerjasama Google dan Renault untuk Kendaraan Cerdas Masa

Software-Defined Vehicle atau Kendaraan yang Ditentukan oleh Perangkat Lunak, merupakan salah satu evolusi berikutnya dari industri otomotif. Sesuai namanya, kendaraan jenis ini akan dilengkapi dengan sebuah perangkat lunak khusus yang dapat mengelola pengoperasian kendaraan. Seperti update fungsionalitas, mengaktifkan fitur-fitur baru dari over-the-air updates, atau bahkan melakukan self-driving dengan program kecerdasan buatan.

Kerjasama dari kedua perusahaan ini tentu akan memungkinkan Renault Group untuk mengurangi biaya, serta  meningkatkan kecepatan produksi kendaraan. Renault Group bahkan berencana untuk memperluas penggunaan teknologi Google Cloud di SDV, guna mengelola pengambilan data dan analitik yang lebih baik, lebih aman, dan rahasia.

“…Dilengkapi dengan platform TI bersama, pembaruan over-the-air yang berkelanjutan, dan akses yang disederhanakan ke data mobil, pendekatan SDV yang dikembangkan dalam kemitraan dengan Google akan mengubah kendaraan kami untuk membantu melayani kebutuhan pelanggan di masa depan.”  Ucap Luca de Meo, CEO Grup Renault

Untuk mempercepat pengembangan, kedua perusahaan juga akan bekerjasama dalam “Digital Twin”, yang akan menggunakan kemampuan AI canggih untuk mempermudah integrasi fitur, sembari memungkinkan perizinan aplikasi onboard (Layanan Dalam Mobil) dan offboard baru pada kendaraan.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di Gamefinity.id/

OpenAI Rilis API DALL-E Versi Beta Untuk Kepentingan Bisnis

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – OpenAI berencana untuk membuat software AI text-to-image mereka, DALL-E, menjadi lebih banyak tersedia untuk bisnis, dengan meluncurkan API (Antarmuka Pemrograman Aplikasi) versi public beta. API ini diciptakan agar perusahaan-perusahaan dapat menambahkan fungsionalitas DALL-E ke produk mereka, serta mengintegrasikan dan menyesuaikan perangkat lunak sesuai keinginan.

Minat dan adopsi AI text-to-image telah meledak dalam setahun terakhir. OpenAI yang sempat mendominasi bidang program kecerdasan buatan, kini telah ditantang oleh software-software AI pendatang baru seperti Midjourney dan Stability AI, yang menempatkan lebih sedikit batasan kepada para penggunanya. Memungkinkan mereka untuk membangun sistem AI sendiri, dengan lebih sedikit pengawasan. Sementara itu, pemain lain di ruang ini, seperti Google dan Meta, telah mengambil langkah yang jauh lebih hati-hati, dengan mengembangkan sistem berkemampuan serupa, namun membatasi penggunaan publik pada skenario yang sangat terbatas.

Dengan seiring berkembangnya penelitian yang dilakukan oleh OpenAI, termasuk kemajuan dalam kualitas gambar, latensi, skalabilitas, dan kegunaan, perusahaan tersebut kini telah meluncurkan API (Antarmuka Pemrograman Aplikasi) versi beta dari DALL-E. API ini dihadirkan untuk memudahkan bisnis milik para perusahaan investor, dengan menambahkan fungsionalitas text-to-image DALL-E ke produk mereka. Tidak hanya itu, API ini nanti juga akan memberikan program-program yang disederhanakan, agar para pengembang dapat mengintegrasikan dan menyesuaikan perangkat lunak mereka, sesuai keinginan.

Salah satu contoh penggunaan awal API ini adalah pada aplikasi Microsoft Designer, yang menggunakan perangkat lunak milik OpenAI untuk menghasilkan citra bagi para pengguna Microsoft Office, mulai dari slide PowerPoint hingga ilustrasi untuk pekerjaan rumah. Microsoft sendiri merupakan salah satu investor utama OpenAI dan telah meluncurkan aplikasinya bulan lalu.

Luke Miller, selaku manajer produk di OpenAI yang mengerjakan API, mengatakan kepada The Verge bahwa perusahaan senang melihat para pengembang aplikasi baru yang akan menemukan DALL-E.

“Kami sudah memiliki beberapa pelanggan yang membangun ini dengan cara yang sangat menarik,” ucap Miller. “Beberapa adalah eksplorasi kreatif, beberapa lebih berorientasi bisnis.”

Miller juga mencontohkan sebuah startup bernama Mixtiles, yang menggunakan API Dall-E untuk menghasilkan poster dan seni untuk dekorasi rumah, serta CALA yang menggunakan API untuk membantu pelanggan mendesain pakaian mereka sendiri.

“Selalu menginspirasi untuk melihat ide-ide kreatif yang muncul dari orang-orang,” imbuhnya.

OpenAI mengatakan bahwa akses ke DALL-E API untuk saat ini akan dibatasi dan pihaknya tidak akan memeriksa pelanggan saat menggunakannya. Meski begitu, DALL-E tetap akan membatasi pembuatan gambar tertentu yang mengandung ketelanjangan, gore, hingga materi sensitif yang berbau politik. Pelanggan nanti juga akan dikenakan biaya per gambar yang dihasilkan, dengan tiga tingkat resolusi yang tersedia, 256 x 256,  512 x 512, dan 1024 x 1024.

Baca juga: Pembalap Nascar Bawa Trik Video Game Ke Dunia Nyata

DALL-E untuk Bisnis
OpenAI | Tantangan Dalam Memanfaatkan AI Untuk Bisnis

Tantangan Dalam Memanfaatkan DALL-E Untuk Bisnis

Selain manfaat kreatif nyata yang ditawarkan oleh AI text-to-image, ada juga bahaya yang mungkin akan terjadi, jika software tersebut disalahgunakan oleh pengguna. Salah satunya adalah dapat menghasilkan informasi yang salah dan citra berbahaya seperti gambar telanjang nonkonsensual (meskipun OpenAI telah mempersulit penggunaan perangkat lunaknya melalui filter kata kunci), hingga penggunaan data dari gambar-gambar yang digunakan sebagai referensi oleh software AI.

Sistem AI text-to-image seperti DALL-E dilatih dengan gambar yang diambil dari berbagai website. Biasanya mencakup karya-karya berhak cipta milik fotografer, seniman, dan desainer.  Banyak seniman yang marah karena teknologi yang dihasilkan tidak hanya dapat digunakan untuk meniru gaya individu mereka, tetapi juga karena tidak adanya kompensasi atas penggunaan karya mereka, yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan bagi perusahaan bernilai miliaran dolar seperti OpenAI.

Beberapa perusahaan yang mengembangkan aplikasi text-to-image kini juga mulai menawarkan kompensasi. Seperti Shutterstock, yang melisensikan data kontributornya ke OpenAI untuk membuat DALL-E dan yang menggunakan API-nya, untuk menghasilkan citra stok khusus. Shutterstock baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka sedang menyiapkan Dana Kontributor, untuk mengganti uang individu yang pekerjaannya digunakan untuk melatih AI.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di https://gamefinity.id/

Korbankan Uncle Ben Demi Panggil Spiderman Dalam Marvel Snap

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Uncle Ben adalah sosok karakter ikonik dalam komik Marvel. Hal tersebut dikarenakan momen kematiannya yang dramatis, dan menjadi kekuatan pendorong untuk karakter muda Spiderman. Hal inilah yang membuat kartu Uncle Ben dalam game TCG Marvel Snap, menjadi pusat perhatian dalam beberapa hari terakhir. Dengan kemampuan mekanik CCG umum “letakkan kartu untuk dihancurkan dan diganti dengan kartu lain,” pengorbanan kartu Uncle Ben akan mengizinkan pemain untuk mendapatkan kartu Spiderman dari dalam deck.

Dikembangkan oleh studio Second Dinner milik mantan pengembang Hearthstone, Ben Brode, Marvel Snap merupakan game TCG free-to-play yang baru-baru ini dirilis untuk mobile dan PC. Game ini berisikan lebih dari 200 kartu yang mewakili berbagai pahlawan super, penjahat, hewan, hingga beberapa karakter aneh lain yang terkait dalam Marvel Comics.

Jadi, tidak hanya kartu Superhero dan Supervillain saja yang akan dilengkapi dengan skill unik, melainkan terdapat pula beberapa karakter pendukung yang memiliki efek serupa dengan cerita dalam komik. Misalnya, kartu Uncle Ben yang ada untuk mati dan membawa Spider-Man.

Baca juga: Ilmuwan Ciptakan Chip Tunggal Berkecepatan 1 Juta Gbps

Spiderman from Uncle Ben
Kemampuan Ikonik Dari Cerita Komik Spiderman

Kemampuan Ikonik Dari Cerita Komik Spiderman

Uncle Ben adalah kartu Minion 1-biaya dengan teks “Ketika kartu ini dihancurkan, tambahkan Spider-Man (dari Deck) ke tangan Anda.” Jadi, jika pemain memanggil Uncle Ben lebih awal dan menghancurkannya sesegera mungkin, maka pemain akan memiliki kartu Spider-Man yang lebih kuat untuk dimainkan.

Marvel Snap musim ini juga masih bertemakan Spider-Man, dengan penyertaan meta Uncle Ben. Dan salah satu pembukanya, adalah kartu Carnage yang dapat menghancurkan pahlawan lain untuk memperkuat dirinya sendiri.  Jadi pemain dapat memiliki seluruh dek bertema Spider-Man, untuk memastikan Paman Ben mati dengan lebih cepat.

Penulis sendiri tidak yakin apakah ini hal yang lucu atau keren, atau hanya sekedar momen “press F for respect” untuk Uncle Ben.  Di satu sisi, video game memang sangat cocok untuk diisi dengan sisi komik semacam ini, di mana semua karakter terus-menerus sekarat dan dihidupkan kembali. Di sisi lain, akan sedikit aneh rasanya jika melihat peran Uncle Ben dari cerita Spider-Man, yang begitu gamblang dijabarkan sebagai “pria yang hanya ada untuk mati, berulang-ulang, dan pemicu dari kehadiran karakter Spiderman.”

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di Gamefinity.id