Tag Archives: Untuk

EA Dekati Beberapa Perusahaan Besar Untuk Akuisisi

GAMEFINITY.ID, Kutai Kartanegara – Raksasa video game asal Amerika Serikat, Electronic Arts (EA), dikabarkan telah membuka opsi akuisisi untuk perusahaan mereka. Dan tidak hanya itu, perusahaan tersebut juga dirumorkan akan melakukan pembicaraan seputar akuisisi dengan beberapa perusahaan besar lainnya.

Electronic Arts, atau yang lebih dikenal sebagai EA, dilaporkan tengah mencari pembeli yang mau mengakuisisi ataupun melakukan merger dengan perusahaan tersebut. Pencarian pembeli ini juga tidak main-main, karena menurut laporan situs Econotimes, EA dikabarkan tengah mendekati beberapa perusahaan besar di AS. Mulai dari perusahaan induk dari NBCUniversal (Comcast), Apple, Amazon, Netflix, bahkan hingga Disney.

Meski pihak EA menolak untuk menanggapi kabar ini, beberapa sumber telah mengatakan bahwa EA akan segera melakukan pembicaraan bisnis dengan beberapa perusahaan, yang  mungkin tertarik untuk menambahkan game buatan EA ke dalam portofolio mereka.

“Netflix telah menambahkan game seluler ke layanan streamingnya, dan EA dikatakan sedang dalam pembicaraan dengan perusahaan yang ia (EA) pikir akan tertarik untuk menambahkan perpustakaan dan kemampuan pengembangannya ke dalam portofolio mereka.” Tulis Econotimes.

“Apple, yang menawarkan campuran konten film, musik, kebugaran, dan game melalui langganan Apple One, serta Amazon dan Disney, yang telah didekati, akan memiliki modal untuk melakukan akuisisi tersebut.”

Baca juga: Rick Dan Godzilla Akan Bergabung Dalam MultiVersus

CEO EA
Electronic Arts | Akuisisi Perusahaan Game Raksasa

Akuisisi Perusahaan Game Raksasa

Dalam beberapa waktu terakhir, telah banyak kabar akuisisi perusahaan video game yang beredar. Mulai dari raksasa teknologi Microsoft yang mengakuisisi Activision Blizzard pada bulan Januari lalu, Sony dengan akuisisi atas Bungie pada bulan Februari, hingga kerajaan Arab Saudi yang telah membeli mayoritas saham SNK, sang perusahaan video game asal negeri Sakura. Seperti tak mau kalah dengan perusahaan lainnya, kini EA juga melakukan hal serupa, dengan menawarkan diri untuk dibeli, maupun diakuisisi.

Electronic Arts (EA) dikenal sebagai perusahaan game raksasa dengan beberapa judul game dengan genre olahraga. Beberapa judul game terkenal mereka adalah FIFA (yang kini telah berganti menjadi EA Sport FC), Madden NFL, dan NHL, yang tercatat telah memperoleh pendapatan hingga US$5,6 miliar pada tahun 2021.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di https://gamefinity.id/

Seri Live Action Alan Wake Akan Tayang Di Channel AMC

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Sejak diumumkan pertama kali pada tahun 2018, kini kabar terbaru menyebutkan bahwa seri live action dari game horor misteri Alan Wake, akan tayang di AMC, rumah dari serial tv The Walking Dead.

Dikutip dari laman situs Deadline, pengumuman ini dibagikan langsung oleh sang sutradara dari studio game Remedy Entertainment, Sam Lake. Dalam perayaan 12 tahun perilisan game tersebut pada hari kamis waktu Amerika Serikat, atau pada hari Jumat waktu Indonesia.

“AMC, rumah yang indah dan luar biasa untuk acara TV yang benar-benar brilian telah membeli hak untuk Alan Wake.” Ucap sang sutradara.

“Kami telah berkolaborasi dalam membuat acara TV terjadi. Tidak ada lagi yang bisa dibagikan saat ini, tetapi kami pasti akan memberi tahu Anda ketika ada sesuatu untuk diumumkan.” Tambahnya.

Alan Wake merupakan game horor misteri yang yang rilis pada tahun 2010 untuk platform PC dan Xbox 360. Dalam game ini, pemain akan bermain sebagai seorang novelis thriller bernama Alan Wake, yang kehilangan istrinya saat berkunjung ke kota fiksi Bright Falls, Washington. Dan saat ia mencari keberadaan sang istri, Alan justru menemukan peristiwa penting dari karya terbarunya yang telah menjadi nyata. Game tersebut sangat sukses di pasaran, dan mendapatkan versi spin-off pada tahun 2012 yang berjudul Alan Wake’s American Nightmare.

Baca Juga: Pemerintah China Melarang Anak-anak Gift Ke Streamer

Alan Wake game seri horror
Alan Wake Remastered Akan Hadir Untuk Platform Nintendo Switch

Alan Wake Remastered Akan Hadir Untuk Platform Nintendo Switch

Selain kabar terbaru seputar seri live action, Sam Lake juga membagikan beberapa pengumuman mengenai versi remastered, hingga sekuel yang terakhir kali diumumkan dalam event ini The Game Awards tahun lalu.

Berdasarkan laporan situs The Verge, Alan Wake versi remastered akan meluncur ke Platform Nintendo Switch pada musum gugur tahun ini. Sementara untuk sekuel, Lake mengungkapkan bahwa akan ada penundaan hingga waktu yang belum pernah ditentukan.

“Semuanya (tentang pengembangan Alan Wake 2) berjalan dengan sangat baik,” Ucap Lake. “Banyak permainan yang dapat dimainkan, (dan) kami (akan) mengulanginya. Tetapi kami telah berbicara selama beberapa bulan terakhir dan kami telah mengambil keputusan bahwa kami tidak akan menunjukkan sesuatu yang besar musim panas ini.” Tambahnya.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di https://gamefinity.id/

Pemerintah China Melarang Anak-anak Gift Ke Streamer

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Pemerintah China dilaporkan telah memperbarui peraturan tata kelola platform live streaming untuk anak dibawah umur. Perintah baru ini nanti, ditujukan untuk membatasi aktivitas anak-anak dalam mengakses hingga berpartisipasi dalam layanan streaming yang ada di Negeri Tirai Bambu itu.

Dikutip dari laman web Reuters, Pemerintah China pada Sabtu lalu memerintahkan para penyedia jasa layanan streaming lokal untuk meningkatkan tata kelola live streaming melalui siaran radio dan televisi.

Dalam regulasi baru itu, para penyedia jasa layanan streaming lokal seperti Bilibili, Huya & Douyu milk Tencent, serta Douyin (Tik Tok versi China), diperintahkan untuk meniadakan fitur dukungan berupa pemberian uang tip bagi penonton berusia dibawah 18 tahun. Selain itu, para penyedia layanan streaming juga diperintahkan untuk memperketat penghentian acara di platform mereka setelah jam 10 malam.

Platform perlu meningkatkan kontrol untuk menghentikan pengguna di bawah umur dari memberi tip kepada livestreamer atau menjadi livestreamer sendiri tanpa persetujuan wali…” Tulis Reuters.

“Mereka (penyedia layanan Live streaming) juga perlu memperkuat manajemen jam sibuk untuk pertunjukan semacam itu (live streaming) dan pertunjukan harus ‘dimatikan secara paksa’ pada pukul 10 malam waktu lokal untuk pengguna (dengan) fungsi “mode remaja” (pada) kontrol orang tua (di perangkat) mereka,”

Baca juga: LoL Wild Rift Diserang Netizen Dengan Review Negatif

Sebuah warnet di China slalu ramai dikunjungi anak-anak
Pengetatan Industri Video Game Oleh Pemerintah China

Pengetatan Industri Video Game Oleh Pemerintah China

Dalam satu tahun terakhir, Pemerintah China memang sedang gencar melakukan aksi pembatasan akses konten virtual untuk kalangan anak dibawah umur. Hal ini dilakukan karena banyak orang tua di sana yang mengatakan bahwa masalah kecanduan game di kalangan remaja dan anak-anak telah sangat memengaruhi kemampuan mereka untuk belajar. Bahkan efek tersebut juga mempengaruhi kondisi fisik, mental, hingga menyebabkan serangkaian masalah sosial.

Meski terdengar positif, efek pengetatan ini sangat terasa dampaknya terhadap sektor industri video game di China. Dimana pada tahun lalu, tercatat sekitar 14.000 studio game terpaksa harus tutup, akibat adanya pembekuan persetujuan untuk video game domestik oleh pemerintah China.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di Gamefinity. Tetap menjadi gamer yang sultan dengan top up mudah dan murah di gamefinity.id

Riot Akan Memperlambat Laju Pertempuran League Of Legends

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Riot Games berencana untuk memperlambat laju pertempuran dalam game MOBA mereka, League of Legends. Dikutip dari laman web Dot Esports,  Riot Games kini dikabarkan akan menambah durasi pertarungan in-game, dan akan menerapkan perubahan ini pada patch selanjutnya.

Sejak perilisan awal dari game tersebut, banyak perubahan yang dilakukan oleh Riot Games agar game League of Legends mereka tetap menarik untuk dimainkan. Salah satunya adalah dengan penerapan laju pertempuran cepat, yang hanya berkisar antara 30 hingga 60 detik pertarungan. Dan kali ini, tampaknya Riot ingin merubah mekanisme pertarungan cepat mereka.

Dalam patch 12.8 yang baru saja dirilis, Riot telah memberikan banyak perubahan dalam permainan. Terutama dengan adanya rework untuk 2 karakter Champion, yaitu Skarner dan Udyr.

Selain itu, meski patch 12.8 ini baru beberapa hari rilis, akun Reddit resmi Riot u/RiotAxes, sudah membagikan rencana kedepan mereka untuk patch League of Legends selanjutnya. Dimana Riot sedang menyiapkan perubahan besar untuk game MOBA mereka, dengan berfokus pada pengurangan pertumbuhan damage untuk Creep, hingga perlambatan laju pertempuran dari para Champions.

Baca juga: Beberapa Game Switch Lite Yang Tidak Mendukung Tabletop Mode

Account Riot Games
Rencana Riot Games untuk memperlambat laju pertempuran

Nerf Untuk Memperlambat Laju Pertempuran

“Kami akan berbicara tentang perubahan yang akan datang yang dimaksudkan untuk memperlambat laju pertempuran dalam beberapa minggu ke depan,” tulis RiotAxes.

“Tim pengembangan kami percaya bahwa Liga (LoL) adalah yang terbaik ketika rata-rata (permainan) berjalan cepat dan menarik,” tambah akun tersebut.  “Tapi saya pikir akan adil untuk mengatakan bahwa itu telah dikoreksi secara berlebihan terhadap damage, yang memberikan kejelasan (saya dapat mengatakan apa yang baru saja membunuh saya / saya dapat mengatakan apa yang seharusnya saya lakukan secara berbeda) serta ekspresi skill (Assassin / Mage itu memukul  seluruh kit mereka, jadi mereka mendapatkan kill itu)”.

Hingga tulisan ini dibagikan, masih belum ada penjelasan lebih detail mengenai perubahan mekanisme ini. Akan tetapi, rumor yang diklaim berasal dari internal Riot menyebutkan bahwa kemungkinan akan ada pengurangan poin damage sebesar 20 persen untuk para Champions, hingga pengurangan efek penyembuhan dan shield yang akan disesuaikan berdasarkan level.

Riot Games sendiri dikabarkan akan membagikan informasi seputar perubahan ini dalam waktu dekat. Tunggu informasi dari Riot Games terkait League of Legends hanya di Gamefinity. Jangan lupa juga untuk top up untuk game League og Legends kamu langsung di gamefinity.id

Dota 2 Dinilai Kurang Ramah Untuk Para Pemula

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Sudah hampir sepuluh tahun sejak perilisan pertama Dota 2, game ini telah dikenal sebagai salah satu game paling populer, dengan salah satu prizepool turnamen terbesar yang selalu bertambah setiap tahunnya. Meski dikenal sebagai game populer, Dota 2 yang sekarang juga dianggap sebagai salah satu game dengan mekanisme permainan yang tidak sederhana. Bahkan bisa dibilang, “kurang ramah untuk para pemula”.

Opini ini disampaikan oleh Janne “Gorgc” Stefanovski, salah satu streamer Twitch yang cukup terkenal di kalangan komunitas dota 2. Dimana ia membagikan pendapatnya, mengenai masa depan dari game ARTS besutan Valve tersebut.

Baca juga: Riot Minta Tim Peserta MSI Untuk Lakukan Karantina Mandiri

Dalam sesi Livestreaming terbaru miliknya, ia mengutarakan pendapatnya mengenai alasan mengapa “Dota 2 tampak kesulitan untuk menarik perhatian para pemain baru”. Dimana menurutnya, game ini memiliki mekanisme permainan yang terlalu rumit untuk pemula. Bahkan ia juga mengklaim bahwa, seandainya dia tidak mengenal Dota sejak era awal Dota 2, ia pasti akan lebih memilih game lain seperti Fortnite atau mungkin game FPS milik Riot, Valorant.

“Saya mengerti mengapa orang tidak (lagi) bermain Dota 2, saya benar-benar mengerti.  Saya tidak akan pernah mengambil Dota, jika saya tidak awal di Dota.  Seperti jika saya tidak memulai sepuluh tahun yang lalu, saya tidak akan pernah mengambil Dota sekarang secara pribadi, ” Ucapnya dalam siaran langsung.

“Itu (gameplay-nya) terlalu rumit, terlalu noob-not-friendly,” tambahnya.

“Saya agak mengerti… Saya tidak akan membenci orang yang tidak bermain Dota.  Saya akan segera mengambil (memilih) Valorant atau Fortnite, Anda tahu beberapa game sederhana, Dota terlalu rumit.  Ini untuk kami para kutu buku yang telah memainkannya selama beberapa tahun sekarang.  Kami terlalu berkomitmen untuk keluar. ”

Jumlah Pemain Aktif Dota 2
Jumlah Pemain Aktif Dota 2 Menurut Website Steam Charts

Statistik Pemain Aktif Dota 2

Dengan sekitar 450.000 pemain aktif per bulannya, gelar sebagai salah satu game populer di dunia memang tidak terbantahkan. Akan tetapi, dalam beberapa bulan terakhir, Dota 2 memiliki penambahan pemain baru yang relatif kecil. Hal ini dibuktikan dengan grafik pemain aktif di Steam Charts, yang bisa dibilang masih stagnan dalam jumlah tersebut.

Dota 2 memang masih terbilang cukup ramai, tapi juga belum berkembang cukup pesat dalam beberapa waktu terakhir.

Kendati demikian, event The International tahun lalu sempat menjadi salah satu turnamen esport yang paling banyak ditonton, dengan jumlah rata-rata penayangan yang mencapai 857.000  penonton, serta 2.74 juta penonton pada puncak penayangan tertingginya.

Suka dengan artikel ini?

Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di https://gamefinity.id/

Riot Minta Tim Peserta MSI Untuk Lakukan Karantina Mandiri

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Riot Games meminta Tim-tim yang berpartisipasi dalam turnamen MSI 2022, untuk melakukan karantina mandiri selama satu Minggu. Dalam liputan yang dilaporkan oleh Daily Esport and Naver, meski tidak ada perintah resmi dari pemerintah Korea. Riot meminta hal ini secara pribadi demi keamanan para peserta. Menurut beberapa pejabat Esports, anggota tim dari setiap negara yang berpartisipasi dalam MSI akan melakukan karantina mandiri selama seminggu di hotel tim resmi Busan.

League of Legends Mid-Season Invitational (MSI) 2022, merupakan turnamen internasional awal tahunan dari game League of Legends. Dan pada tahun ini,  MSI akan digelar di Busan, Korea Selatan. Lebih tepatnya di Busan Exhibition and Convention Center (BEXCO), mulai tanggal 10 hingga 29 Mei nanti. Turnamen ini juga akan menjadi turnamen internasional League of Legends pertama yang akan dihadiri penonton langsung di arena sejak awal merebaknya wabah Covid-19.

Salah satu tim yang telah mendarat di Busan adalah tim asal Vietnam, Saigon Buffalo. Melalui halaman Facebook resmi mereka, tim tersebut membagikan kabar terbaru mereka seusai mendarat di Bandara Internasional Incheon, Korea Selatan.

Tim Saigon Buffalo Siap Melaksankan Karantina
Tim Saigon Buffalo (Vietnam) Siap Melaksanakan Karantina

“Tim telah tiba di Busan, check in, dan memasuki ruang pribadi untuk melakukan karantina (mandiri) dalam waktu 7 hari.  Saat ini, karena kebijakan keamanan informasi dan karantina kekebalan sangat ketat, tidak ada gambar untuk memperbarui Anda sementara.  Saya akan memperbarui (kabar untuk) kalian (fans) sesegera mungkin. ” Tulis manajer tim tersebut.

Baca juga: MobaZane Dan BTK Akan Jajal Atmosfer Meta Filipina

Pembebasan Karantina Mandiri Oleh Pemerintah Korea Selatan

Dikutip dari laman web Washington Post, pemerintah Korea Selatan telah membuka pintu masuk untuk para turis asing sejak 1 April lalu. Dan para turis asing yang telah melakukan vaksinasi penuh, akan dibebaskan dari karantina mandiri setibanya mereka di Negeri Ginseng. 

Meski telah mendapatkan kelonggaran, Riot Games menetapkan kebijakan karantina ini dan demi keamanan para pemain dan audiens yang menonton langsung ajang turnamen tahunan tersebut.  Dengan mempertimbangkan hal ini, sebagian besar tim yang tiba di Busan antara tanggal 27 dan 29 April, akan diwajibkan untuk menyelesaikan proses karantina mandiri mereka.

Suka dengan artikel ini? artikal-artikela lainnya tentang Esport dapat dibaca di Gamefinity. Jangan lupa Top up  untuk games kesayangan kalian dan bisa langsung di gamefinity.id