Tag Archives: Valorant

Valorant Tambah Quick Play Mode: Swiftplay

GAMEFINITY.ID, Bandung – Valorant saat ini menjadi salah satu game FPS terpopuler di PC. Namun, untuk menyelesaikan satu match membutuhkan waktu yang sangat lama. Riot Games akhirnya menawarkan solusi match dalam waktu singkat melalui sebuah Quick Play Mode.

Satu Match di Mode Unrated Berakhir saat Tim Memenangkan Total 13 Ronde

Seperti yang diketahui, satu match di Valorant membutuhkan waktu yang sangat lama untuk diselesaikan. Contohnya di mode Unrated, terdapat maksimal 25 ronde yang dapat dimainkan. Tim pertama yang memenangkan total 13 ronde di mode tersebut menjadi pemenang match tersebut.

Aturan tersebut memicu match di Valorant hanya dapat diselesaikan dengan waktu yang sangat lama. Ini menjadi keluhan bagi pemainnya yang ingin menghabiskan waktu singkat dalam bermain.

Quick Play Mode di Valorant: Swiftplay

Valorant Swiftplay
Mode baru Valorant: Swiftplay

Riot Games akhirnya mengumumkan sebuah mode baru yang menawarkan waktu gameplay singkat dalam sebuah match. Tentunya, mode itu masih mempertahankan elemen kunci dalam game. Mode tersebut bertajuk Swiftplay, versi singkat dari mode Unrated.

Menurut laman resminya, Swiftplay menawarkan 4 ronde paruh-waktu, sistem bonus kredit pada awal ronde, dan overtime sudden death. Setiap match Swiftplay diperkirakan akan berdurasi sekitar 15 menit. Tim yang pertama memenangkan total 5 ronde akan memenangkan match tersebut.

Mode ini sudah hadir pada 7 Desember 2022 sebagai bagian dari patch versi 5.12. Patut diingat, Riot Games masih menampilkan mode ini sebagai beta. Pemain diharapkan memberikan pendapat tentang mode game baru itu. Tahap beta untuk mode Swiftplay dijadwalkan berakhir pada 11 Januari 2023.

Baca juga: PUBG Mobile Hadirkan Kembali Aftermath Mode

Sementara itu, Riot Games mengadakan berbagai event seru untuk menyambut akhir tahun. Salah satunya adalah acara livestream bertajuk Re//Load sebagai bentuk kerja sama dengan Crown Channel. Acara itu akan menjadi perayaan kilas balik tahun 2022 bagi penggemar Valorant. Re//Load akan digelar di Twitch pada 17 Desember 2022 pukul 01.00-06.00 WIB.

Swiftplay menjadi mode yang sangat cocok untuk bermain Valorant dalam waktu sangat singkat. Apalagi jika mereka memiliki jadwal kesibukan yang padat. Apakah mode ini akan ditambah sebagai mode permanen nantinya?

Bagaimana merurut kalian? Tertarik untuk memainkan game Valorant? Jangan lupa selalu kunjungi GAMEFINITY untuk update berita seputar game. Buat kalian yang bingung top up game dimana kalian bisa langsung klik Gamefinity.id

Valorant Umumkan Premier Mode, Bakal Masuk Alpha Test

GAMEFINITY.ID, Bandung – Riot Games akhirnya mengumumkan mode kompetitif baru untuk Valorant. Mode tersebut menjadi bagian dari visi besar untuk masa depan kompetitif Valorant yang diumumkan pada awal tahun ini. Mode tersebut akan bernama Premier dan akan di-alpha test di Brazil.

Premier, Mode Baru Valorant

Valorant Premier Mode
Premier Mode, Mode baru Valorant yang akan datang

Riot Games membagikan detail lebih lanjut tentang Premier Mode di laman resminya. Tujuan untuk menghadirkan mode tersebut agar menghadirkan target lebih tinggi di luar rank Radiant, Jon Walker, desainer di tim competitive Valorant, mendeskripsikan mode ini sebagai tantangan bagi semua pemain kompetitif.

Walker menyebut Riot Games ingin membangun hubungan antara game dan esports dalam sebuah mode kompetitif. Keputusan tersebut dibuat saat merancang ekosistem VCT (Valorant Champions Tour) 2023. Premier Mode juga bertujuan agar semua pemain dapat menikmati Valorant seperti para pemain pro dan tim VCT.

Pemain dapat membuat atau bergabung dengan tim beranggotakan lima orang. Baik teman, keluarga, atau orang asing dapat menjadi anggota tim. Setelah menyusun roster, tim pemain akan ditempatkan di divisi di mana mereka akan menghadapi match mingguan dan turnamen untuk mendapat reward setiap season-nya.

Valorant Premier Mode tournament
Contoh turnamen di Premier Mode

Setiap season tersebut akan berjalan selama beberapa minggu. Jika tim tersebut bertanding dengan hebat selama season itu, mereka berpeluang lolos ke turnamen akhir season demi memperebutkan gelar Division Champion.

Riot Games mengatakan Premier Mode masih dalam versi alpha. Ditambah, sekitar 60 persen dari semua fitur yang direncanakan di mode ini sudah siap secara fungsional.

Baca juga: Apex Legends Season 15 Hadirkan Karakter Transgender Pertama

Bakal Di-Alpha Test di Brazil

Mengingat ini merupakan versi alpha, Riot Games akan menggelar alpha test dari Premier Mode di Brazil dalam waktu terbatas. Test tersebut akan digelar mulai 1-21 November 2022. Pemain asal Brazil nantinya akan menguji fitur di Premier Mode sebagai berikut:

  • Pembuatan tim
  • Pemuatan server
  • Permainan turnamen (termasuk pilih dan ban map)
  • Skor premier (dan kualifikasi untuk turnamen akhir season)
  • Matchmaking

Premier Mode diharapkan akan hadir di Valorant secara global pada awal 2023 mendatang.

Pelatih Tim Valorant Putri Melakukan Pelecehan Seksual!

GAMEFINITY.ID, Bandung – Kabar buruk kembali mengguncang dunia esports Valorant. Kejadian kali ini datang dari tim putri Rising Hope. Salah satu pelatih tim itu telah dituduh karena melakukan pelecehan seksual. Akibat insiden ini, seluruh anggota tim telah hengkang.

Ketua Pelatih Rising Hope Menuduh Pelatih Lain Melakukan Pelecehan Seksual

Valorant Rising Hope logo
Logo resmi Rising Hope

Jehiel, mantan ketua pelatih Rising Hope, membuat pernyataan melalui Twitlonger tentang insiden itu. Laman yang ia buat pada 9 Oktober itu mengungkap penyebab keputusan seluruh anggota tim hengkang dari tim tersebut.

Mantan ketua pelatih Rising Hope itu menyatakan seorang pelatih bernama Simons telah melakukan hal tidak senonoh selama sesi video chat Discord. Mulai dari membuat candaan yang tidak sopan hingga melakukan pelecehan seksual dengan mengekspos dirinya di hadapan kamera.

Pelecehan Itu Terjadi Berkali-kali Saat Pelatihan Tim Putri Valorant

Simons disebut melanjutkan aksi bejatnya meski sudah diingatkan berkali-kali. Hal tersebut membuat seluruh anggota tim putri Valorant itu sangat tidak nyaman. Pada awalnya, ia mengalihkan anggota tim dengan merayu dan membuat perkataan mesum. Puncaknya, Simons menyalakan kamera dan mengekspos dirinya.

Hal tersebut mengejutkan seluruh anggota tim sampai meninggalkan chat room Discord itu. Jehiel mengaku ia mendapat informasi tersebut melalui Discord chat terpisah dengan anggota tim.

Ia dan timnya mengkaji ulang cuplikan chat tersebut. Mereka mendapati Simons terlihat mabuk-mabukan sambil bertingkah mesum beberapa kali.

Murka! Seluruh Tim Hengkang Karena Keluhan Tidak Digubris

Didampingi oleh Wway, Jehiel menghampiri Lazar selaku salah satu pemilik Rising Hope. Ia melaporkan tingkah laku Simons selama chat tersebut.

Rising Hope memutuskan untuk mempertahankan Simmons alih-alih memecatnya. Menurut Jehiel, Lazar ingin mempertahankan Simons sebagai “bintang besar” dari tim.

Keputusan itu membuat murka Jehiel dan seluruh anggota tim Rising Star. Kehilangan kesabaran atas tindakan itu, Jehiel dan seluruh anggota tim Valorant putri itu memutuskan hengkang.

Baca juga: Pro Player Valorant Dituduh Jokikan Pacarnya Saat Turnamen!

Sementara itu, akun resmi Rising Hope justru mengumumkan mereka akan membentuk tim baru untuk berkompetisi di ajang esports Valorant putri.

Ini menjadi kabar yang mengguncang dunia esports, terutama Valorant. Warganet beramai-ramai menghujat keputusan Rising Hope untuk mempertahankan sosok pelaku pelecehan seksual.

Pro Player Valorant Zellsis Kena Ban di Twitch!

GAMEFINITY.ID, Bandung Pro player Valorant dan anggota tim Sentinels, Zellsis, telah mendapat ban di Twitch! Kabar ini tentu mengejutkan seluruh penggiat esports Valorant dan juga Zellsis sendiri.

Zellsis sendiri sebenarnya sering melontarkan kata-kata kasar setiap kali melakukan live stream di Twitch. Ia juga pernah mendapat skorsing dari Riot Games karena dianggap menghina panitia turnamen. Meski begitu, ia dapat dikatakan sangat berpengalaman dan pandai dalam bertanding. Follower di Twitch-nya saat ini telah mencapai lebih dari 135 ribu follower.

Ini Pemicu Dirinya Kena Ban di Twitch?

Zellsis Team Sentinels
Zellsis sendiri merupakan anggota dari Team Sentinels

Zellsis telah mendapat ban di Twitch pada 17 Agustus 2022. Dilansir dari win.gg, Jake Lucky, pegiat esports, memercayai platform live stream milik Amazon itu menganggap Zellsis menggunakan cercaan homofobik. Ban tersebut dipicu oleh sistem otomatis dari Twitch yang mengira pro player Valorant itu mengumpat kata tersebut.

Respon Zellsis Terhadap Keputusan Twitch

Zellsis meluapkan kemarahannya di Twitter, sama sekali tidak menyetujui keputusan Twitch. Kemudian, ia mendapat surel berupa alasan dirinya terkena ban karena ujaran kebencian. Anggota tim Sentinels itu jelas-jelas membantahnya.

“Aku kena ban gara-gara menggunakan kata atau simbol kebencian. Aku anggap karena diriku berkata fit, lalu Twitch menganggap seakan-akan aku melontarkan kata f yang itu,” bantahnya.

Zellsis telah membagikan cuplikan yang dimaksud dari live stream Twitch-nya untuk membuktikan dirinya tidak bersalah. Ia juga menjelaskan dirinya tidak sedang bertelanjang dada dan menonton anime seperti Tokyo Ghoul selama stream. Penjelasan itu membungkam asumsi penggemar tentang penyebab lain ban Zellsis dari Twitch.

Baca juga: IShowSpeed Diringkus Polisi Saat Sedang Livestream

#FreeZellsis Trending di Twitter!

Setelah kabar ini tersebar, penggemar Zellsis beramai-ramai mendukungnya di media sosial. Alhasil, #FreeZellsis menjadi trending di Twitter. Anggota tim Sentinels itu telah mendapat perhatian dari tagar itu, berharap agar Twitch dapat berubah pikiran.

Saat ini, belum ada respon dari Twitch terhadap kabar ban Zellsis dari platform-nya. Belum diketahui pula apakah ia akan berpindah platform untuk melakukan live stream bermain Valorant.

Stewie2K Berencana Menjadi Pro Player Valorant

GAMEFINITY.ID, Bandung – Akhir-akhir ini cukup banyak pemain Counter Strike: Global Offensive yang bermigrasi bermain Valorant. Tidak hanya sebagai streamer, tetapi juga pro player sekalipun. Salah satunya adalah Stewie2K yang telah terkenal sebagai “Smoke Criminal” di kalangan pemain Counter Strike: Global Offensive.

Keputusan ini kemungkinan akan menyusul Shroud yang juga berencana menjadi pro player Valorant setelah pensiun sebagai pro player Counter Strike: Global Offensive.

Sebelumnya Terlibat Sebuah Kontroversi

Stewie2K
Stewie2K

Dilansir dari Ginx.tv, Stewie2K sebelumnya mengumumkan telah “undur diri” dari esports Counter Strike: Global Offensive pada 28 Juli 2022. Ia justru akan berfokus pada pembuatan konten Counter Strike: Global Offensive dan Valorant untuk Evil Geniuses.

Pengumuman tersebut muncul setelah Stewie2K terlibat kontroversi dengan seorang mantan staf pelatih Evil Geniuses. Mantan staf pelatih itu mengklaim Stewie2K sebagai “tidak profesional. Stewie2K kemudian meminta maaf karena kontroversi tersebut.

Belum diketahui apakah kontroversi ini memicu Stewie2K untuk beralih sebagai kreator konten dan pro player Valorant. Tidak heran, akhir-akhir ini Stewie2K lebih sering melakukan streaming bermain Valorant.

Keputusannya untuk Menjadi Pro Player Valorant Diumumkan di Live Stream Twitch-nya

Pada 11 Agustus 2022, Stewie2K mengumumkan rencana untuk menjadi pro player Valorant melalui live stream-nya di Twitch. Ia juga mengungkap akan sering bermain game FPS buatan Riot Games itu demi berlatih dan mengembangkan skill-nya. Dengan begitu, ia akan bersiap untuk kompetisi Valorant yang resmi disponsori Riot Games pada 2023 mendatang.

Baca juga: Shroud Kemungkinan Akan Melanjutkan Karirnya Di Valorant

Prestasi Stewie2K Sejauh Ini

Stewie2K telah dikenal sebagai “Smoke Criminal” karena penggunaan trik smoke push yang berani. Ia telah menjadi salah satu pro player Counter Strike: Global Offensive asal Amerika Utara yang ber-skill tinggi, menempati posisi kesembilan dalam game.

Ia terlibat sebagai anggota Cloud9 yang memenangkan ELEAGUE Major Boston 2018, dan juga Team Liquid yang berhasil menjadi juara Intel Grand Slam Season 2 pada 2019. Secara individu, Stewie2K berhasil memperoleh total penghasilan dari turnamen sebesar 1,2 juta dolar AS.

Dengan Stewie2K menjadi pro player Counter Strike: Global Offensive yang beralih ke Valorant, apakah tren ini akan berlanjut ke depannya?

Pro Player Valorant Dituduh Jokikan Pacarnya Saat Turnamen!

GAMEFINITY.ID, Bandung – Seorang pro player Valorant perempuan mendapat tuduhan berbuat curang selama turnamen berlangsung! Ironisnya, alih-alih menggunakan sebuah cheat, pro player tersebut diduga membiarkan seseorang untuk menggantikannya saat pertandingan.

Pro player tersebut adalah MarsArxa, anggota dari Team Fallacy, sebuah tim putri pro player Valorant. Team Fallacy tengah bertanding di Astral Clash Last Chance Qualifiers yang diadakan 22-24 Juli lalu.

Pemenang kualifikasi “last chance” itu menghadiahkan tiket menuju babak final Astral Clash di California Selatan yang dibayar penuh penyelenggara. Team Fallacy dikabarkan melaju ke babak final.

Berawal Dari Tuduhan yang Dipublikasi di Google Docs!

Valorant Astral Clash
Logo turnamen Astral Clash, turnamen Valorant putri

Sebuah akun Twitter anonim @nicekeybinds yang membagikan sebuah dokumen di Google Docs. Dalam dokumen cukup panjang itu, ia menuduh MarsArxa membiarkan dirinya digantikan oleh sang pacar, Nate “Payen” Lopez. Ironisnya, Payen sendiri merupakan pro player asal tim TSM FTX. Kejadian itu diduga terjadi saat turnamen yang diadakan Galorants, komunitas pemain perempuan Valorant. Saat itu, pemain yang dituduh ditampilkan berhasil memenangkan match 1v5 melawan Dignitas, di mana ia berhasil mengalahkan lima pro player.

Dokumen itu mencatat perbedaan antara gaya bermain biasa MarsArxa dan Lopez, berdasarkan beberapa cuplikan streaming. Perbedaan tersebut meliputi penggunaan keybind, mini-maps dengan size berbeda, dan frame rate. Disebutkan juga dugaan bahwa Lopez telah bermain mode ranked bersama empat anggota Team Fallacy lainnya.

Belum Ada Komentar dari Dua Pro Player Valorant Tersebut

Setelah dokumen tersebut dirilis dan mencuri perhatian warganet, MarsArxa dan Lopez telah bungkam terhadap dugaan tersebut. Akun Twitter MarsArxa justru menjadi privat, memicu lebih banyak kecurigaan.

Baca juga: Shroud Kemungkinan Akan Melanjutkan Karirnya Di Valorant

Team Fallacy Diskors!

Baru-baru ini, Galorants mengumumkan mereka telah memberi sanksi berupa skors pada Team Fallacy. Native Gaming White diumumkan akan menggantikan posisi Galorants untuk melaju ke babak final mendatang.

Riot Games juga tengah menyelidiki tuduhan pada Team Fallacy. Karena hal ini, Team Fallacy dilarang bertanding di turnamen Valorant manapun selama penyelidikan berlangsung. Jika tuduhan itu terbukti benar, bukan tidak mungkin lagi mereka akan mendapat sanksi ban permanen.

Kabar ini telah menjadi contoh bahwa turnamen esports manapun tidak akan mengampuni kecurangan dalam bentuk apapun, terutama menjebol sistem anti-cheating. Tidak heran pengembang game esports seperti Riot Games menetapkan aturan dan regulasi ketat.

Untuk menikmati permainan Valorant dengan adrenalin yang tinggi kalian dapat membeli keistimewaan itu dengan top up  atau membeli voucher game di Gamefinity yang terbukti mudah dan murah.