Tag Archives: valve

Valve Perbaiki Bug yang Memungkinkan User Tambahkan Unlimited Steam Wallet dengan Gratis

GAMEFINITY.ID, Purworejo – Sebuah bug yang memungkinkan pengguna menambahkan unlimited Steam Wallet dengan gratis akhirnya diperbaiki oleh Valve setelah mendapat laporan dari seorang security researcher.

Dilansir dari The Daily Swig, seorang security researcher yang dengan username ‘drbrix’ melaporkan bug yang satu ini kepada Valve melalui situs HackerOne. HackerOne sendiri merupakan platform bug bounty yang menawarkan sejumlah uang atas jasa dalam menemukan bug dan kelemahan pada sistem milik perusahaan yang berpartisipasi atau dalam hal ini adalah Valve.

Valve

Drbrix menjelaskan bagaimana bug ini digunakan untuk menghasilkan Steam Wallet secara gratis. Menurutnya, bug ini memungkinkan pengguna dengan email yang terdapat kata “amount100” dapat mencegat transaksi pembelian Steam Wallet dan mengubah total pembayaran. Misal, ketika kita membeli Steam Wallet 1 USD, nah pengguna dengan email tersebut dapat mengubahnya menjadi 100 USD ketika transaksi dicegat.

“Saya pikir dampaknya cukup jelas, penyerang dapat menghasilkan uang dan menghancurkan pasar Steam, menjual kunci game dengan harga murah, dll,” kata Drbrix dalam laporannya di Hackerone.

Setelah adanya laporan tersebut, Valve dengan cepat merespon dan langsung memperbaiki bug yang sangat berbahaya ini. Seorang staff Valve dengan username JonP berterima kasih kepada Drbrix dan memberikan bounty sebesar $ 7.500 atau sekitar 107 juta Rupiah.

Entah ada yang memanfaatkannya atau belum, bug semacam ini memang sangatlah berbahaya karena bisa merusak pasar Steam, mengingat Steam Wallet merupakan salah satu metode untuk membeli game di Steam.

Selain itu, Valve juga baru saja menambahkan DANA sebagai metode pembayaran di Steam. Cek selengkapnya disini.

Permudah Beli Game, Steam Tambahkan DANA sebagai Metode Pembayaran

GAMEFINITY.ID, Purworejo – Bagi kalian gamer PC, kalian mungkin tak asing lagi dengan Steam. Ya, salah satu toko digital untuk game PC milik Valve yang satu ini memang sudah sejak lama menjadi andalan para gamer PC untuk membeli game. Game yang melimpah serta hadirnya berbagai fitur yang memudahkan pengguna merupakan salah satu keunggulan Steam dibandingkan dengan yang lain.

Nah, untuk kalian pengguna Steam, ada kabar menarik nih. Steam akhirnya menambahkan e-wallet DANA sebagai metode pembayaran terbarunya. Hal ini tentunya sangat menggembirakan mengingat sebelumnya Steam hanya mendukung pembayaran melalui kartu kredit dan Steam Wallet saja.

Steam

Menariknya lagi, tidak ada biaya tambahan yang dibebankan jika kalian menggunakan metode pembayaran DANA. Artinya, biaya yang kalian keluarkan sesuai dengan harga yang tercantum di Steam.

Untuk menggunakan DANA sebagai metode pembayaran sangatlah mudah. Kalian tinggal checkout game yang akan kalian beli seperti biasanya, kemudian pilih DANA sebagai metode pembayaran. Nantinya kalian akan disuruh untuk mengisi nomor DANA serta mengonfirmasi pembayaran.

Dengan hadirnya metode pembayaran DANA, kalian tidak perlu lagi repot-repot top-up Steam Wallet dengan harga yang lebih mahal. Tinggal bayar via DANA, semua game yang kalian inginkan bisa terbeli dengan mudah. Apalagi untuk kalian yang tidak mempunyai kartu kredit, hal ini sangatlah membantu.

Tahun lalu, Epic Games Store sebagai pesaing dari Steam juga telah menambahkan DANA dan OVO sebagai metode pembayaran. Epic Games juga telah mendukung mata uang Rupiah dalam platform digital mereka.

Gaben Indikasikan Seri Half-Life Akan Tetap Berlanjut

GAMEFINITY.ID, Salatiga – Para fans seri Half-Life hingga kini masih menunggu bagaimana kelanjutan seri andalan Valve satu ini.

Sebelumnya Valve telah merilis game VR Half-Life: Alyx yang menuai berbagai pujian dari jurnalis game. Half-Life Alyx memang sedikit memuaskan dahaga para penggemar Half-Life, namun fans tetap menuntut kelanjutan dari cerita Half-Life 2 Episode 2 yang masih menggantung.

Bos dari Valve, Gabe Newell atau yang lebih dikenal dengan nama Gaben memberikan kejelasan soal niatan Valve melanjutkan seri Half-Life.

Lewat interviewnya dengan IGN pada event Pre-Release Steam Deck, Gaben memberikan pendapatnya perihal kesuksesan Half-Life Alyx dan bagaimana storyline Half-Life Alyx dapat membuka berbagai kemungkinan untuk seri terbaru Half-Life.

“Endingnya (Half-Life Alyx) memang sulit, tapi bagi kami ini sebuah perkembangan yang bagus untuk arah seri Half-Life selanjutnya,”

“Jadi itu bekerja dengan sempurna dalam hal tujuan kita” ujar Gaben

Pernyataan Gaben tersebut tentunya memberikan angin segar kepada fans Half-Life. Ternyata Valve masih ingin melanjutkan seri Half Life baik itu kelanjutan dari Episode 2 atau sekuel dari Alyx.

Sebelumnya salah satu anggota dari developer Half-Life:  Alyx, Robin Walker optimis bahwa akan ada kelanjutan dari Half-Life: Alyx, namun tidak dalam jangka waktu yang dekat.

“Reaksi dari orang-orang terhadap cerita dan pilihan naratif yang kami buat di akhir benar-benar  memberikan energi yang kuat, jadi kami sangat bersemangat untuk melanjutkan kedepannya,”

“Karena ini (Half-Life: Alyx) masih sedang panas-panasnya, jadi terlalu optimis jika lanjutannya akan rilis dalam waktu dekat,” kata Robin.

Half-Life 2: Remastered Buatan Fans Dikabarkan Akan Rilis di Steam dengan Izin Valve

GAMEFINITY.ID, Purworejo – Half-Life 2 merupakan salah satu game buatan Valve yang masih banyak dimainkan hingga saat ini. Hadir dengan grafis, story, animasi yang sangat bagus pada zamannya, banyak gamer yang masih menjadikannya sebagai standar bagi sebuah game FPS.

Kesuksesan game ini tak lantas membuat Half-Life 3, sekuel yang sangat ditunggu-tunggu para fans hingga saat ini bisa hadir. Walau tahun lalu Valve sempat merilis Half-Life: Alyx, namun banyak gamer menyayangkan game ini karena khusus untuk perangkat VR. Untungnya Valve mempunyai fans dan komunitas yang sangat aktif, hingga project fan-made seperti Black Mesa hadir mengobati kerinduan akan seri baru dari Half-Life.

Half-Life 2

Berbicara mengenai project fan-made, game Half-Life 2: Remastered buatan fans dikabarkan sedang dalam pengembangan dan akan segera rilis di Steam. Kabar ini pertama diungkapkan oleh leaker bernama Tyler McVicker. Dia menjumpai Half-Life 2: Remastered Collection telah didaftarkan di situs Steam Database.

Menurutnya, Half-Life 2: Remastered Collection ini merupakan project fan-made dari tim yang sebelumnya merilis konten Half-Life 2: Update di Steam pada 2015 yang lalu. Bagi kalian yang belum tau, Half-Life 2: Update merupakan mod gratis yang meningkatkan grafis serta perbaikan bug game Half-Life 2.

Meskipun Half-Life 2: Remastered Collection ini bukan rilisan resmi dari Valve, namun menurut Tyler McVicker sepertinya pengembangan game ini telah mendapatkan persetujuan dari Valve. Valve sendiri memang belum mengkonfirmasi secara resmi mengenai eksistensi project ini.

Untuk saat ini belum ada informasi bagaimana wujud serta kapan game ini akan rilis. Semoga project ini bisa menghadirkan game Half-Life 2 dengan grafis yang benar-benar “remastered” dan sesuai dengan harapan para fans. Kita tunggu saja.

Berbagai Developer Emulator Dukung Penuh Pengembangan Emulator di Steam Deck

GAMEFINITY.ID, Salatiga – Boomingnya Steam Deck membuat berbagai pihak mulai melirik untuk mengoptimalisasikan game atau program mereka untuk Steam Deck. Salah satunya adalah para developer Emulator konsol.

Sejak Steam Deck diumumkan, memang diprediksi perangkat PC portabel ini akan sangat cocok untuk menjalankan emulator seperti Wii atau Switch.

Salah satu kontributor dan developer dari emulator Dolphin bernama JMC4789 angkat bicara mengenai pengembangan emulator Dolphin untuk Steam Deck. Menurutnya tim developer dan kontributor Dolphin sangat antusias dalam menyambut perilisan Steam Deck.

“Semua orang yang saya kenal memiliki harapan yang relatif tinggi untuk Steam Deck saat ini,” ujar JMC4789 pada interviewnya dengan PCGamers.com

Hal senada juga diucapkan oleh developer Yuzu yang merupakan emulator Nintendo Switch. Menurutnya spesifikasi hardware Steam Deck mampu menjalankan berbagai game Nintendo Switch menggunakan emulator Yuzu.

“Kami percaya bahwa hardware (Steam Deck) mungkin cukup mampu untuk menjalankan beberapa game dengan cukup baik, dan berpotensi menjalankan Yuzu dengan sangat baik dengan pengoptimalan pada emulator,” jelas tim developer Yuzu.

Kesulitan Dalam Pengembangan Emulator Pada Steam Deck

Steam Deck yang menggunakan SteamOS akan menyulitkan pengembangan emulator bagi developer

JMC4789 juga menjelaskan terkait kesulitan dalam mengembangkan berbagai emulator khususnya Dolphin pada Steam Deck. Menurutnya tantangan utama pada pengembangan emulator di Steam Deck adalah optimalisasi driver AMD graphics.

“Grafis AMD adalah rintangan yang lebih besar daripada spesifikasi sebenarnya,”

“Dengan emulasi, biasanya orang cenderung  fokus pada kinerja CPU, tetapi masalah tersembunyi adalah efisiensi driver GPU milik AMD.” ujar JMC4789.

Selain itu, optimalisasi berbagai API seperti OpenGL dan Vulkan juga akan menjadi kesulitan tersendiri mengingat OS yang digunakan pada Steam Deck adalah SteamOS yang berbasis Arch Linux.

Apalagi ditambah pengalaman para developer emulator dalam menggunakan API OpenGL pada AMD Graphics. Menurut mereka pengembangan OpenGL sangat sulit pada driver grafis milik AMD.

“Saat ini dengan Vulkan dan D3D11/12 di Dolphin, pilihan dan variasi API terbuka lebar. Tetapi ketika OpenGL masih menjadi raja, (grafis) AMD sangat sulit untuk dikembangkan,” jelas JMC4789.

Namun JMC4789 masih percaya dengan berbagai potensial yang ada pada Steam Deck. Ia dan tim developer akan tetap berusaha untuk membawakan emulator ke dalam Steam Deck.

“Potensi Steam Deck sangat tinggi. Perangkat kerasnya terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Perangkat mobile yang pada dasarnya adalah PC gaming? Jika itu benar-benar terjadi, maka itu akan sangat bagus.” pungkas JMC4789.

Valve Umumkan Steam Deck, PC Gaming Portable yang Siap Saingi Nintendo Switch

GAMEFINITY.ID, Purworejo – Valve baru saja mengumumkan Steam Deck, sebuah pc gaming portable yang yang bentuknya mirip Nintendo Switch. Sebelumnya, rumor mengenai perangkat handheld gaming dari Valve memang telah merebak pada Mei yang lalu, dan akhirnya hari ini Valve benar-benar menghadirkannya.

Steam Deck sendiri akan menjalankan game-game dari Steam. Yep, kalian tinggal login akun Steam kalian ke Steam Deck dan game-game yang telah kalian beli sebelumnya di PC bisa kalian mainkan disini.

Tampilan & Spesifikasi dari Steam Deck

Bentuk dari Steam Deck sekilas memang terlihat mirip dengan Nintendo Switch hanya saja hadir dengan dua analog dan touchpad yang sejajar. Tombol ABXY dan D-Pad hadir di pojok atas bersebelahan dengan analognya. Di atas terdapat tombol bumper dan trigger dan di bagian belakang terdepat 4 tombol makro yang dapat dikustomisasi.

Steam Deck

Steam Deck menghadirkan layar touchscreen berukuran 7 inch dengan resolusi 1280×800 16:10 dan refresh rate 60 hz. Selain itu, Steam Deck juga memiliki fitur gyroscope, haptic feedback, sebuah headphone jack, speaker stereo dan mikrofon.

Untuk hardwarenya, Steam Deck ditenagai custom AMD Zen 2 4 core, 8 thread dengan GPU RDNA 2 yang memiliki 8 compute unit (CU) dengan maksimal daya komputasi 1.6 TFlops. Sedangkan untuk RAM, Steam Deck hadir dengan RAM 16 GB LPDDR5. Dengan ini, performa Steam Deck diklaim dapat untuk menjalankan game AAA terbaru dengan lancar.

Steam Deck hadir dengan tiga varian storage dengan varian terendah 64 GB yang masih menggunakan eMMC. Sedangkan untuk varian 256 GB dan 512 GB telah menggunakan SSD NVMe. Namun, Steam Deck masih menghadirkan slot microSD untuk memperluas penyimpanan.

Steam Deck

Dibekali baterai 40 watt-hour, Steam Deck diklaim dapat bertahan 2-8 jam. Batery life nya sangat bergantung dari seberapa intensif game memakan resource yang ada. Sebagai contoh, untuk pemakaian ringan seperti browsing dan bermain game 2D, Steam Deck dapat memaksimalkan batery life-nya hingga 8 jam. Namun untuk memainkan game-game AAA berat mungkin hanya akan bertahan 2-3 jam saja.

Valve juga akan menghadirkan dock terpisah yang dapat digunakan untuk menyambungkannya ke layar eksternal. Namun, kalian tidak harus menggunakan dock ini untuk menyambungkannya ke layar eksternal. Steam Deck sendiri mempunyai port USB-C yang memungkinkan kalian untuk meyambungkannya ke layar eksternal dengan resolusi hingga 8K 60 Hz atau 4K 120 Hz.

Di sisi software, Steam Deck menjalankan sistem operasi Steam OS yang telah didesign khusus untuk perangkat handheld. Walaupun Steam OS berbasis Linux, Valve telah menyematkan sebuah compatibility layer bernama Proton, yang memungkinkan game Windows bisa berjalan di Linux tanpa harus diporting oleh developer.

Steam Deck

Karena pada dasarnya Steam Dock ini adalah sebuah PC berbasis Linux, kalian bisa menghubungkan peripheral seperti mouse, keyboard, controller atau apapun selama masih menggunakan port USB ataupun bluetooth. Selain itu, kalian juga bisa menggunakannya dengan monitor sebagai mini PC selayaknya PC biasa untuk menjalankan software apapun yang ada di PC berbasis Linux.

Kami tidak berpikir orang harus dikunci ke arah tertentu atau perangkat lunak tertentu yang dapat mereka instal, ”kata Lawrence Yang, desainer dari Valve. “Jika Anda membeli Steam Deck, itu adalah PC. Anda dapat menginstal apa pun yang Anda inginkan di dalamnya, Anda dapat memasang periferal apa pun yang Anda inginkan. Mungkin cara yang lebih baik untuk memikirkannya adalah bahwa ini adalah PC kecil dengan pengontrol terpasang sebagai lawan dari konsol game.

Steam Deck

Dilansir dari IGN, kalian yang mau pun bahkan bisa mengganti Steam OS dengan Windows dan menginstal Epic Games Store ataupun Microsoft Store untuk Xbox Game Pass. Tapi kemungkinan hal ini bisa menurunkan performa gamingnya karena Steam OS yang ada memang telah dioptimalkan untuk Steam Deck.

Harga dan Ketersediaan

Steam Deck sendiri akan tersedia mulai Desember 2021 di beberapa wilayah seperti Amerika Serikat, Kanada dan Eropa. Untuk wilayah lainnya akan menyusul pada tahun 2022 mendatang. Untuk harganya, varian 64 GB akan dijual $399 atau sekitar 5,8 juta Rupiah. Sedangkan untuk varian 256 GB dijual $529 atau sekitar 7,6 juta Rupiah dan varian 512 GB dijual $649 atau sekitar 9,4 juta Rupiah