GAMEFINITY.ID, Kabupaten Malang – Guerilla Games, sang pengembang dari Horizon: Call of the Mountain, telah mengumumkan bahwa game terbaru mereka tersebut nantinya akan rilis bersama PS VR2 pada 22 Februari tahun depan sebagai game perilisan konsol VR terbaru milik PlayStation tersebut.
Diumumkan lewat sebuah blog dalam website-nya, Guerilla pada akhirnya memberitahukan tanggal rilis untuk sebuah game yang diduga namun tidak pernah diresmikan sebagai salah satu dari puluhan game pertama di konsol PS VR2.
Sony mengumumkan bahwa bundle game ini akan tersedia untuk PS VR2 ketika nantinya mereka sudah mengungkap tanggal rilis resmi dan harga konsolnya di sekitar US$549.99. Meski begitu, Sony belum memberikan keterangan tentang apakah game ini tersedia pada saat perilisannya atau tidak.
Saat ini, menurut prediksi, tampaknya game Horizon CotM ini akan hadir bersamaan dengan PS VR2, hal ini memberikan arti bahwa para pemain dapat langsung mengeluarkan tambahan US$50.00 pada saat pembelian konsol untuk menambahkan game Horizon CotM ke library-nya.
Sampai saat ini hanya bundle resmi PS VR2 saja yang sudah dikonfirmasi oleh Sony, meskipun mereka juga telah mengumumkan sebuah harga US$49.99 untuk charging port tambahan yang bersifat opsional.
Terkait dengan informasi tentang game apa saja yang nantinya tersedia pada saat peluncuran PS VR2 memang masih belum jelas. Meski begitu, Sony telah mengumumkan beberapa judul yang nantinya akan hadir seperti Ghostbusters VR dan Resident Evil Village untuk PS VR2.
Selain dua game di atas, ada beberapa contoh game lagi yang dikonfirmasi akan rilis untuk PS VR2 termasuk Hello Neighbor: Search and Rescue, Jurassic World Aftermath Collection, Pistol Whip VR, Zenith: The Last City, CrossfireL Sierra Squad, The Light Brigade, Tentacular, dan masih banyak lagi game yang belum disebutkan dengan total ada di angka 20-an game di masa awal rilis.
Patut ditunggu bagaimana performa berbagai game yang nantinya akan rilis di PS VR2 ini karena konsol VR ini hanya dapat digunakan untuk PS5 saja dan tidak mendukung PS4.
GAMEFINITY.ID, Kabupaten Malang – Virtual Reality atau VR merupakan sebuah teknologi yang dapat memungkinkan manusia merasakan simulasi dunia buatan secara nyata dengan menggunakan teknologi 3D.
Saat ini, VR telah digunakan secara masal dan luas. Mulai dari edukasi militer dan keperawatan, tempat virtual meeting, tempat nongkrong online, dan yang pasti salah satu cara untuk bermain game.
Penggunaan VR dalam game saat ini dapat dibilang sudah cukup luas. Beberapa game racing sim seperti Assetto Corsa hingga game FPS seperti Pavlov sudah menerapkan dukungan VR ke dalam game-nya.
Namun, bagaimana sejarah VR bisa digunakan di dalam dunia game? Bagaimana teknologi VR di abad ke-20? Yuk, kita bahas!
Sejarah Virtual Reality
Cikal bakal dari terciptanya VR berasal dari ide Morton Heilig, seorang produser film. Ia kala itu berpikiran bagaimana sebuah film dapat dirasakan oleh seluruh indera manusia. Pada tahun 1962 ia membuat sebuah perangkat bernama “Sensorama”. Perangkat tersebut merupakan prototip dari VR yang masih menggunakan teknologi mekanik. Ia juga membuat sebuah produk bernama “Telesphere Mask” yang menjadi perangkat augmented reality pertama yang pernah dibuat.
Pada tahun 1968, Ivan Sutherland dan muridnya Bob Sproull membuat sebuah perangkat pertama yang digunakan di kepala. Mirip dengan VR yang kita ketahui saat ini, namun dengan ukuran yang lebih besar. Perangkat tersebut bernama “The Sword of Damocles”.
Di era 70-an hingga 90-an, tujuan pengembangan VR sebagian besar adalah untuk kepentingan edukasi dalam bidang keperawatan, militer, industri automobile, dan kedirgantaraan. Pada era ini contoh pengembangan VR yang populer adalah peta virtual buatan David Em di lab NASA dan “Aspen Movie Map”, sebuah dunia tur virtual buatan Massachusetts Institute of Technology.
Perkembangan Awal Virtual Reality dalam Dunia Game
VR pertama kali dikenalkan ke dalam dunia game oleh Atari dengan prototip mereka pada tahun 1980-an. Namun, proyek mereka gagal karena fenomena video game crash of 1983 yang membuat kondisi ekonomi mereka memburuk.
Meskipun telah gagal, para peneliti yang direkrut oleh Atari sebelumnya melanjutkan proyek tersebut secara mandiri. Salah satunya adalah Jaron Lanier, pendiri VPL Research di tahun 1985 yang terjun dalam bidang virtual reality. Lanier juga merupakan orang yang mempopulerkan kata “virtual reality” ke khalayak umum.
Pertama kalinya virtual reality masuk ke dalam dunia game secara komersil diperkenalkan oleh Sega dengan Sega VR di tahun 1991. Sega VR menggunakan sistem sederhana, layar LCD yang digunakan bersama headphone stereo, dan beberapa sensor yang mendeteksi pergerakan kepala.
Sega kembali merilis produk VR milik mereka pada tahun 1994. Kali ini, produknya diberi nama Sega VR-1. Perangkat tersebut dapat mendeteksi gerakan kepala dengan sudut 360 derajat penuh. Produk ini menjadi pencapaian terbesar Sega dalam perkembangan teknologi dalam industri game.
Setelah Sega, terbitlah Nintendo. Nintendo mencoba untuk masuk ke pasar VR di tahun 1999 dengan merilis secara masal produk bernama “Virtual Boy”. Sayangnya, hingga saat ini Virtual Boy masih dinobatkan sebagai produk gagal Nintendo. Hal ini dikarenakan meskipun sudah menggunakan teknologi VR, secara garis besar ukuran alatnya besar, dan grafis dalam game-nya yang membuat para pemain pusing.
Era 2000-an hingga Saat Ini
Perkembangan VR yang telah masuk ke dalam dunia game dapat dikatakan tanpa progress di tahun 2000-an awal. Selain menjadi masa puncak dari berbagai konsol seperti PS2 dan Nintendo DS, para pengembang juga belajar dari kegagalan Virtual Boy di milenia sebelumnya.
Memasuki dekade baru, pada 2010 Palmer Luckey mendesain prototip pertama dari Oculus Rift, perangkat VR yang masih dikenal hingga saat ini. Oculus pertama dikenalkan ke publik pada E3 2012 dan dibeli oleh Facebook (kini Meta) pada tahun 2014 senilai US$ 3 milyar. Hingga saat ini, perangkat VR Oculust dapat digunakan dalam berbagai game VR.
Di masa selanjutnya, berbagai perusahaan mulai turun ke bidang VR, mulai dari Sony dengan PS VR, Steam, Google, Amazon, Microsoft, hingga Apple dan Samsung. Namun, selain Oculust, hanya PS VR, HTC Vive Steam VR, Valve Index, dan Windows Mixed Reality yang punya pasar besar dalam dunia game.
Selain perangkatnya, perkembangan game VR pun juga berubah total saat ini. Beberapa game racing simulation seperti Assetto Corsa yang dapat mendukung VR demi pengalaman yang lebih realistis. Game FPS pun juga terjun ke dunia VR dengan Pavlov serta berbagai genre game lainnya dengan grafis yang tentunya lebih baik dan lebih realistis daripada game VR sebelum abad 21.
Penutup
VR, meskipun awalnya digunakan untuk keperluan edukasi dan sains, namun setelah VR dapat diproduksi secara masal, penggunaannya menjadi lebih luas. Dalam industri game sendiri sejarah perkembangannya sudah cukup panjang dari tahun 90-an. Saat ini penggunaan VR sudah dapat dibilang mendekati sempurna dalam beberapa game. Dapat ditunggu berbagai kejutan menarik lainnya yang dapat dihadirkan oleh CR di masa yang akan datang.