Tag Archives: Warcraft

MMORPG Tencent Tarisland Dituduh Jiplak World of Warcraft

GAMEFINITY.ID, Bandung – Tencent baru saja mengungkap game MMORPG terbarunya yang berjudul Tarisland melalui trailer perdananya. Belum lama trailer tersebut rilis, netizen memperhatikan game itu memiliki kemiripan dengan World of Warcraft. Alhasil, penggemar MMORPG ikonik besutan Blizzard itu menuduh Tencent telah melakukan plagiat.

Kemiripan Tarisland Tencent dengan World of Warcraft Blizzard

Bagi pemain setia WoW, mudah untuk melihat kemiripan pada trailer perdana game MMORPG milik Tencent itu. Keduanya sama-sama menggunakan art style yang cartoonish dan beberapa detail lainnya. Salah satunya adalah adanya kelas seperti paladin dan mage.

Tarisland vs Blizzard – Deathwing comparison
by u/Tranquillity-UK in Asmongold

Secara visual, netizen mendapati detail yang sangat mirip dengan World of Warcraft. Adegan pembuka trailer-nya saja mengingatkan pada Dark Portal di expansion The Burning Crusade. Ada pula adegan dragon yang mendarat di sebuah kota, serupa dengan trailer cinematic expansion Cataclysm. Bahkan, Tarisland tampak menghadirkan fitur dragonriding, fitur yang serupa seperti expansion terbaru World of Warcraft, Dragonflight.

Netizen Kritik Tencent Telah Lakukan Plagiat, Sudah Diperhatikan oleh Blizzard?

Game terbaru Tencent ini menarik perhatian MrGM, streamer Twitch dan caster eSports. Ia menganggap bahwa Tarisman sangat mengingatkan pada sebuah game, secara tidak langsung mengacu pada World of Warcraft.

Tarisland Tencent
Tarisland dituduh sangat mirip dengan World of Warcraft

Cuitan tersebut menarik perhatian netizen, terutama pemain setia dan content creator World of Warcraft. Mereka sampai membanjiri subreddit WoW dan menuduh Tencent telah melakukan penjiplakan secara lantang.

Bahkan, cuitan MrGM juga menarik perhatian Chris Metzen, salah satu kreator World of Warcraft. Gamespot mencatat bahwa Metzen kembali bekerja di Blizzard sebagai penasihat kreatif untuk WoW setelah pensiun pada 2016.

Begitu Metzen menyaksikan trailer MMORPG milik Tencent, ia hanya mencuit, “Huh.”

Belum diketahui apakah Blizzard akan mengajukan tuntutan hukum karena ini. Sebenarnya, tuduhan plagiat pada game dari studio asal China bukan hal baru. Contohnya, Mobile Legends: Bang Bang dituntut Riot Games karena kemiripannya dengan League of Legends. Riot Games kemudian menuntut Hyper Front milik NetEase atas tuduhan plagiasi Valorant.

Baca juga: Riot Tuntut Hyper Front Atas Kasus Plagiasi Valorant

Sementara itu, game Blizzard, termasuk World of Warcraft dan Overwatch, sudah tidak dapat dimainkan di China per 23 Januari 2023. NetEase selaku publisher di China memutuskan untuk tidak lagi memperpanjang kontrak setelah bermitra 14 tahun.

Apakah Activision Blizzard akan mengambil keputusan untuk membawa kasus plagiarisme ini ke jalur hukum? Tencent sendiri menyebut Tarisland akan rilis di PC dan mobile.

Buat Fans Kecewa Hearthstone Kurangi Program eSports

GAMEFINITY.ID, Bandung – Blizzard Entertainment telah mengumumkan format kompetisi esports untuk Hearthstone tahun ini. Anehnya, pihak Blizzard telah mengurangi jumlah program esports tersebut secara drastis. Hal ini mengundang kritikan dan kekhawatiran dari penggemar setianya.

Berbagai Kompetisi eSports Hearthstone yang Akan Digelar Tahun Ini

Memasuki satu dekade, kompetisi ssports di Hearthstone telah lama menjadi salah satu yang paling dinanti. Baru-baru ini, Blizzard Entertainment mengumumkan melalui laman blognya mengenai sistem esports game TGC besutannya itu untuk tahun ini. Kabar buruknya, Blizzard akan menggelar tujuh event dengan total hadiah sebesar US$650 ribu.

Sistem esports Heartstone tahun akan berisi tiga Master Tour Seasonal Championship sebelum World Championship yang menawarkan total hadiah US$500 ribu. Ditambah juga terdapat tiga turnamen Battlegrounds: Lobby Legends yang masing-masing memiliki total hadiah US$50 ribu.

Blizzard sendiri mengaku mereka telah mengevaluasi program esports tersebut dan menentukan format terbaik untuk tahun ini. Berbagai faktor seperti perubahan lanskap produksi menjadi pemicu pengurangan kompetisi esports.

Penggemar Mengamuk dan Kecewa pada Keputusan Blizzard!

Kabar ini mengundang kekecewaan bagi penggemar setianya. Banyak dari pemain kompetitif meluapkan amarahnya bahwa mereka tidak memiliki kesempatan untuk mendapat hadiah kecuali lolos ke World Championship. Tidak hanya itu, beberapa pengembang dan caster juga kecewa dengan keputusan Blizzard.

Juara bertahan World Championship, Raphael “Bunnyhopper” Peltzer, berani berpendapat melalui akun Twitter-nya. Ia menyimpulkan esports Hearthstone pada dasarnya mulai mati dan mengaku ini menjadi kabar buruk bagi penggemarnya.

Beberapa lagi percaya bahwa berakhirnya kemitraan NetEase dan Blizzard memicu pengurangan total hadiah. Padahal kompetisi esports Hearthstone tahun lalu menawarkan total hadiah US$3 miliar yang tersebar di banyak event. Nilai uang tersebut kurang lebih lima kali lebih besar daripada tahun ini.

Baca juga: Activision Blizzard: NetEase Tolak Perpanjang Hak Publikasi

Sementara itu, jumlah penonton kompetisi esports Hearthstone akhir-akhir ini menurun. Esportscharts mencatat terdapat rata-rata 13 ribu penonton yang menyaksikan World Championship tahun lalu. Puncak jumlah penontonnya hanya mencapai 21 ribu.

Penggemar Khawatir Akan Nasib Game TCG Besutan Blizzard

Hearthstone esports fate
Penggemar takut nasib Hearthstone di ujung tanduk

Tidak sedikit pula penggemar khawatir akan nasib Hearthstone setelah kabar ini. Mereka takut game TCG besutan Blizzard itu akan bernasib sama dengan Heroes of the Storm yang menghentikan update konten baru pada Juli 2022. Kompetisi esports Heroes of the Storm sendiri sudah dibatalkan pada 2018 dan pengembangannya mulai dikurangi.

Meski begitu, Blizzard memastikan di FAQ bahwa mereka masih memiliki rencana untuk menambah konten baru pada Hearthstone. Namun, hal itu masih belum cukup untuk meredakan kekhawatiran penggemar setianya.

Kompetisi esports Hearthstone tampaknya akan bergantung pada tahun ini. Beberapa penggemar berharap game TGC besutan Blizzard itu dapat bangkit kembali di pasar esports. Akan tetapi, pengurangan program kompetisi resmi juga dapat berdampak buruk pada nasibnya.

Activision Blizzard: NetEase Tolak Perpanjang Hak Publikasi

GAMEFINITY.ID, Bandung – Activision Blizzard sudah mengumumkan game-nya seperti Overwatch dan World of Warcraft akan mulai tidak lagi dapat dimainkan di China November lalu. Hal tersebut buntut dari gagalnya mencapai kesepakatan baru dengan NetEase selaku publisher di China.

Namun, pihak Blizzard sendiri mengklaim NetEase telah menolak perpanjang hak publikasi di China. Saat ini mereka mencari mitra baru agar game-nya dapat dimainkan di negeri tirai bambu itu.

Menurut Activision Blizzard, NetEase Tolak Capai Kesepakatan Baru

Activision Blizzard NetEase World of Warcraft
World of Warcraft jadi salah satu game Blizzard yang tidak lagi bisa dimainkan di China

Kabar ini pertama kali disampaikan oleh Reuters. NetEase dilaporkan menolak pengajuan Activision Blizzard untuk perpanjang kemitraannya selama enam bulan. Kemitraan itu telah berjalan selama 14 tahun terakhir, membuat game besutan Blizzard seperti World of Warcraft, Starcraft II, dan Overwatch bisa dimainkan di China.

NetEase mengatakan proposal tersebut “sangat tidak logis secara komersial” dan menuduh pihak Blizzard “mengincar perpisahan tapi masih ingin erat”. Kemitraan itu akan berakhir pada 23 Januari 2023. Tanggal itu menjadi momen saat game milik Blizzard resmi hengkang dari China.

Blizzard China menganggapi kabar ini di akun Weibo-nya. Mereka mengklaim telah mengontak NetEase pada Januari lalu. Mereka berharap dapat perpanjang kontrak kemitraan di China selama enam bulan.

“Sangat disayangkan NetEase tidak ingin perpanjang layanan dari game kami selama enam bulan sambil kami mencari mitra baru,” tanggap Blizzard China.

Baca juga: World of Warcraft versi Mobile Batal Rilis?

Activision Blizzard Netease Diablo Immortal
Diablo Immortal masih dapat dimainkan di China saat kesepakatan Activision Blizzard dan NetEase berakhir

Sementara itu, Diablo Immortal masih akan tersedia di China. Ini karena game kontroversial tersebut dipublikasi dalam kesepakatan terpisah, yaitu sebagai co-production.

Tim Game Blizzard di NetEase Dibubarkan

Pernyataan ini menyusul kabar bahwa NetEase terpaksa membubarkan tim pengembang game besutan Blizzard di China. South China Morning Post melaporkan tim tersebut mulai mengurangi anggotanya pada November lalu. Saat ini, semua karyawan dari tim itu dilaporkan mendapat PHK atau dialihtugaskan.

Sebuah kru beranggotakan 10 orang akan menangani layanan pelanggan dan masalah teknis hingga mereka akhirnya harus hengkang.

Sebelumnya, tokoh senior NetEase mengkritik habis-habisan seorang oknum karena menghancurkan hubungan antara Activision Blizzard dan NetEase November lalu. Belum diketahui identitas oknum yang dimaksud sama sekali.

Semua game Blizzard, kecuali Diablo Immortal, dipastikan tidak akan lagi bisa dimainkan di China mulai 23 Januari 2023.

Hearthstone Tidak Dapat Dimainkan Pemain Tuna Netra!

GAMEFINITY.ID, BandungHearthstone telah menjadi salah satu game Blizzard Entertainment yang cukup populer. Sebagai spin-off dari Warcraft, game ini justru bergenre digital collectible card game. Kesuksesannya telah menginspirasi berbagai judul digital CCG seperti Shadowverse besutan Cygames. Faktanya, game ini pernah memiliki lebih dari 100 juta pemain terdaftar pada 2018.

Namun, pemain tuna netra harus menelan sebuah kabar pahit bahwa mereka belum dapat memainkannya dari update terbarunya 30 Agustus lalu. Sebenarnya, mereka terbantu oleh sebuah mod dari pihak ketiga yang bernama Hearthstone Access.

Sebuah Mod Telah Membantu Pemain Tuna Netra Dapat Menikmati Hearthstone

Hearthstone Access merupakan mod gratis buatan GuideDev. Mod tersebut berfungsi sebagai alat screen-reading dan memperlambat game saat melawan sebuah bot untuk membantu menentukan langkah selanjutnya.

Namun, mod Heartstone Access sering tidak dapat digunakan setiap patch terbaru Hearthstone dirilis. Otomatis, GuideDev harus bekerja untuk membuat update untuk mod tersebut agar dapat diakses dalam game.

GuideDev, Sang Pencipta Mod, Baru Akan Memperbaharui Mod pada Pertengahan September

Satu lagi kabar buruknya, GuideDev mencuit di Twitter bahwa ia tidak akan mampu membuat update untuk mod tersebut hingga kurang lebih pertengahan September. Alasannya, pengembang solo itu sedang cuti.

Kabar ini tentu mengecewakan pemain tuna netra yang sudah setia bermain Hearthstone. Apalagi, GuideDev biasanya membutuhkan berhari-hari untuk mengerjakan update mod itu setiap patch terbaru rilis.

Baca juga: World of Warcraft versi Mobile Batal Rilis?

Pemain Tuna Netra Meminta Blizzard Agar Fitur Mod Ini Menjadi Resmi

Hearthstone gameplay
Gameplay Hearthstone

Kabar ini memicu kritik di Reddit. Pemain setianya mengatakan bahwa Blizzard tidak mampu mengalihkan sumber daya untuk membuat game tersebut dapat diakses semua orang. Mereka menekankan bahwa GuideDev, sang pengembang solo, telah “mengorbankan seluruh waktu luangnya demi pemain dari komunitas tuna netra dapat menikmati game tersebut”.

Sementara itu, beberapa game telah menerapkan fitur aksesibilitas. Misalnya, The Last of Us Part 1 & 2 telah menawarkan fitur tersebut agar pemain tuna netra dapat menikmatinya.

GuideDev diharapkan dapat mengerjakan update terbaru Hearthstone Access pada pertengahan September mendatang, saat ia telah selesai cuti. Sepertinya pemain tuna netra harus bersabar menunggunya. Belum ada tanggapan dari Blizzard tentang kabar ini.

Nah, untuk update terbaru dari game Hearthstone dapat terus mengikuti Gamefinity. Nikmati juga kemudahan dalam top up dan pembelian voucher game dengan harga terjangkau hanya di Gamefinity.id

World of Warcraft versi Mobile Batal Rilis?

GAMEFINITY.ID, Bandung – Meski belum diumumkan secara publik sama sekali, Blizzard dan NetEase tampaknya kembali berkolaborasi untuk membuat versi mobile dari World of Warcraft. Sayangnya, Bloomberg telah melaporkan bahwa World of Warcraft mobile justru dibatalkan.

Tentunya game ini sama sekali tidak berkaitan dengan Warcraft: Arclight Rumble, sebuah game action strategy yang juga akan rilis khusus mobile. Blizzard dan NetEase juga sebelumnya bekerja sama untuk membuat game MMORPG mobile kontroversial Diablo Immortal.

Pembatalan World of Warcraft Mobile Karena Ketidaksepakatan dalam Keuangan?

World of Warcraft gameplay

Menurut laporan yang sama dari Bloomberg, Blizzard dan NetEase telah mengembangkan game World of Warcraft mobile selama tiga tahun. Proyek itu ber-codename “Neptune” dan diharapkan menjadi sebuah spinoff dari versi PC-nya. Versi mobile itu juga mengusung genre MMORPG berlatar tempat di dunia World of Warcraft pada waktu berbeda. Terdapat tim pengembang beranggotakan kurang lebih 100 karyawan yang bekerja dalam game ini.

Pemicu batalnya World of Warcraft mobile diduga dipicu oleh masalah keuangan antara kedua belah pihak. Keduanya juga dilaporkan tidak dapat mencapai kesepakatan sampai memutuskan untuk menghentikan proyek tersebut.

Hubungan Blizzard dan NetEase

Blizzard dan NetEase telah bekerja sama sejak 2008. Tidak hanya menghasilkan game MMORPG mobile Diablo Immortal, NetEase juga membantu mendistribusikan game Blizzard seperti World of Warcraft, Overwatch, dan Starcraft II di China. NetEase juga menjadi pemilik Shanghai Dragons dan Team CC, keduanya merupakan tim asal China yang bertanding di Overwatch League. Shanghai Dragons juga menjadi juara Overwatch League 2021.

Akan tetapi, laporan batalnya World of Warcraft mobile dikhawatirkan menjadi pertanda bahwa hubungan kedua belah pihak dalam masalah. Juru bicara Blizzard, Andrew Reynolds, menganggapi laporan dari Bloomberg itu, “Kami [Blizzard] tetap memiliki hubungan yang sangat sukses bersama NetEase, dan sangat tidak benar kalau ada sebuah masalah keuangan.”

Sejauh ini, pihak NetEase belum memberi tanggapan apapun terhadap laporan tersebut.

Baca juga: Sultan Diablo Immortal Ingin Refund Karena Sulit Matchmaking

Beralih dari Warcraft, Blizzard juga sudah mengumumkan bahwa mereka berencana merilis konten baru Diablo Immortal setiap dua minggu. Kabar ini diumumkan setelah Diablo Immortal dikabarkan berhasil meraup 100 juta dolar AS dalam delapan minggu pertama.

Meski Diablo Immortal telah sukses dan menyusul Hearthstone, jika rumor batalnya World of Warcraft mobile terbukti benar, tampaknya Blizzard masih harus beradaptasi lagi dalam mengembangkan game mobile.

Blizzard Hentikan Konten Baru Heroes of the Storm

GAMEFINITY.ID, Bandung – Satu lagi kabar buruk muncul dari Blizzard Entertainment!. Blizzard baru-baru ini mengumumkan mereka akan menghentikan pengembangan konten baru untuk Heroes of the Storm, game MOBA besutannya. Ironisnya, Heroes of the Storm telah memasuki hari jadinya ke-7 pada Juni lalu. Namun, Blizzard telah memastikan server akan tetap operasional.

Mengenal Heroes of the Storm, Game MOBA Besutan Blizzard Entertainment

Heroes of the Storm
Heroes of the Storm tampilkan hero dari berbagai franchise besutan Blizzard

Heroes of the Storm merupakan game MOBA besutan Blizzard Entertainment yang resmi rilis pada 2 Juni 2015. Game tersebut menghadirkan berbagai karakter dari franchise game besutan Blizzard seperti Warcraft, Starcraft, Diablo, dan Overwatch.

Heroes of the Storm dikatakan terinsprasi dari Defense of the Ancients atau DOTA, sebuah mod yang dibuat untuk Warcraft III. Namun, saat Valve mengakuisisi hak intelektual DOTA dan akan membuat Dota 2, Blizzard sempat menentangnya. Pada Mei 2012, Valve berhasil mendapat hak komersial untuk DOTA, sementara Blizzard tetap dapat menggunakan nama DOTA secara nonkomersial. Alhasil, Blizzard terpaksa mengganti judul game yang sedang dibesutnya dari Blizzard DOTA menjadi Blizzard All-Stars. Blizzard All-Stars kemudian berganti judul menjadi Heroes of the Storm.

Sayangnya, Heroes of the Storm kalah bersaing dengan game MOBA terkenal Dota 2 dan League of Legends, mulai dari game-nya sendiri hingga kompetisi esports.

Baca juga: Game Heroes Of Newerth Resmi Dimatikan

Pengembangan Konten Baru Dihentikan, Hanya Fokus Pada Maintenance Mode

Heroes of the Storm gameplay
Gameplay Heroes of the Storm

Blizzard akhirnya mengumumkan pada 8 Juli 2022 bahwa mereka resmi menghentikan pengembangan konten baru Heroes of the Storm. Dalam laman resminya, mereka juga menyatakan akan terus memberikan dukungan dengan merilis patch berupa bug fixes dan balancing. Pihak Blizzard juga berterima kasih pada seluruh pemain dan akan memastikan mereka masih dapat bermain.

Penghentian konten baru di Heroes of the Storm menyusul nasib Starcraft dan Starcraft II. Akan tetapi, Blizzard menyatakan in-game shop tetap beroperasi. Kabar baiknya lagi, Blizzard masih berbesar hati dengan membagikan Epic Arcane Lizard yang rare pada patch selanjutnya.

Sebenarnya kabar ini tidak mengejutkan pemainnya, mengingat berbagai kabar buruk telah melanda game MOBA besutan Blizzard itu. Kompetisi esports-nya dibatalkan dan pengembangan mulai dikurangi pada 2018. Hero terakhir, Hogger, ditambahkan dalam game pada Desember 2020. Sejak saat itu, tidak ada lagi penambahan konten baru.

Dengan kabar seperti ini, apakah pemain akan terus bermain Heroes of the Storm atau justru merindukannya?

Untuk berita terbaru dari game Activision Blizzard lainnya, pastikan pantau terus di Gamefinity.