Tag Archives: Windows

Uncharted Waters Origin Akhirnya Buka Pra-Registrasi

GAMEFINITY.ID, Bandar lampung – LINE Games mulai memberikan pra-registrasi untuk game simulasi marine adventure RPG, Uncharted Waters Origin. Game ini mendukung gameplay cross-platform dan dijadwalkan akan rilis musim dingin 2023 di IOS, Android, dan PC yang dapat diakses dari Steam dan FLOOR.

Uncharted Waters Origin merupakan game yang dirilis atas peringati ulang tahun ke-30 dari seri Uncharted. Dikembangkan oleh Motif dan Koei Tecmo Games. Ame ini memungkinkan pemain membuat armada laut mereka sendiri dengan latar Age of Discover abad ke-16 serta mera dengan eksplorasi, pertempuran, dan perdagangan.

Uncharted Waters Origin

Uncharted Waters Origin dikembangkan dengan visual yang mantap. Mengingat bahwa game ini menggunakan 4K di Unreal Engine 4. Selain itu juga game ini turut hadirkan tokoh-tokoh terkenal sejarah dunia dalam ilustrasi 2D dan 3D Model.

Dilucurkan pertama kali di Korea Selatan, Uncharted Waters Origin telah mendapatkan dan menangkan 4 penghargaan dalam Korea Game Awards 2022.

Baca juga: Review Wild Hearts, RPG Hunter dengan Beast yang Makin Keren

Reward untuk Pra-Registrasi Uncharted Waters Origin

Uncharted Waters Origin

Mulai saat ini hingga 20 Februari 2023 nanti, pemain dapat melakukan pra-registrasi untuk game ini disitus web resmi. Semua pemain yang melakukan pra-regist akan mendapatkan reward item termasuk kapal, material, hingga perlengkapan lainnya.

  • 100.000 users : Shipbuilding Acceleration x10
  • 300.000 users : Espadachin Armor
  • 500.000 users : Prepare Amiral Cloak
  • 700.000 users : Golden Hansa Cog
  • 1.000.000 users : Amateur Admiral Chests

Sinopsis Game

Pada tahun 1522, banyak negara Eropa bersaing satu sama lain dengan sebuah panggung kompetisi yang luas, laut.

Mereka menjadi lebih kuat dengan menemukan benua baru dan membentuk pelabuhan sekutu ketika mereka melakukan perjalanan lintas lautan.

Portugal sejak awal mengalihkan pandangan ke laut karena sulitnya geografis dan berpengaruh  di Mediterania.

Sama seperti Portugal, Spanyol juga menciptakan armada kuat yang dikenal dengan “Armada” untuk ekspansi pengaruh mereka secara agresif di Mediterania dan lautan.

Inggris turut melakukan investasi dana kerajaan dan meningkatkan kekuatan nasional untuk menguasai lautan, yang telah dikuasi oleh Spanyol dan Portugal. Kemudian Ottoman mulai lakukan ekspansi demi mengendalikan Eropa.

Update informasi menarik lainnya seputar game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Review Wild Hearts, RPG Hunter dengan Beast yang Makin Keren

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Wild Hearts Golden Tempest merupakan salah satu game RPG Hack and Slash bergaya openwortld yang hadir untuk PC dan Konsol.

Game ini dikembangkan oleh Electronic Arts dan game ininjuga baru akan tiba dan rilis pada 17 Februari 2023 mendatang. Hadir untuk platform PlayStation 5, XBOX Series X/S, dan PC yang bias didapatkan di Steam, Epic Games Store, dan Origin.

Baca juga: Review OneBit Adventure, Game Roguelike Turn-Based Kasual

Sinopsis Wild Hearts, RPG Hunter dengan Beast yang Makin Keren

Gambaran seperti apa rata-rata perburuan para hunter dalam dunia fantasy yang dipenuhi dengan makhluk uni, buas, dan beragam. Namun sedikit berbeda, karena apa yang hunter hadapi bukanlah monster biasa, melainkan makhluk buas supernatural dalam Golden Tempest.

Gameplay (8/10)

Review Wild Hearts

Dalam trailer Wild Hearts diperlihatkan sebelumnya yang berfokus pada apa yang dimiliki para hunter, para hunter dalam gameplay yang juga dapat dilihat menggunakan banyak teknik “Karakuri” yang berbeda dalam membantu mengalahkan binatang raksasa itu.

Hadir juga dengan pilihan senjata yang bervariatif, seperti Claw Blade, Cannon, dan Karakuri Staff. Semua senjata ini juga menawarkan berbagai jenis style bermain untuk hunter dalam pertarungan melawan Kemono atau monster besar.

Graphic (9/10)

Review Wild Hearts

Wild Hearts menampilkan visual yang terbilang cukup baik dengan paduan fogging sana sini. Selain itu turut hadir dengan VFX keren ketika bertarung dengan para kimono, serta dengan senjata yang berbeda.

Untuk kimono sendiri terbilang lebih dari cukup untuk ukuran hewan buas yang brutal. Ukurannya yang terlewat besar, dan visual yang menyeramkan turut lengkapi gameplay dalam Wild Hearts di Golden Tempest ini.

Control (8/10)

Untuk control sejauhnya masih sama dan tidak jauh berbeda dengan penggunaan control game pada seri hack and slash maupun RPG lainnya. Karena mengusung konsep hunter dan hunt, kurang lebih Wild Hearts memiliki mekanisme control seperti seri MonHunt.

Addictive (7/10)

Review Wild Hearts

Tidak hanya sebatas kepada berburu saja, Wild Hearts turut memberikan fungsi dan pengalaman berbeda kepada pemain dalam game berburu sejenisnya. Dengan dperkenalkannya mekanisme crafting yang inovatif dalam pertatrungan mengalahkan Kemono.

Diusung juga dengan metode open world dan pemain selama mengembara dapat menmukan Kemono yang umumnya menyatu dengan lingkungan, dan akan bereaksi dengan picuan tertentu.

Music (8/10)

Wild Hearts menyajikan alunan aspek music yang cukup menggugah senasi para pemain sebagai hunter dalam berburu Kemono. Terpadu dengan BGM yang terkesab oriental yang kental sekali, dan sound effect dari Karakuri yang cukup memekakkan telinga.

Kesimpulan

Wild Hearts menjadi salah satu game RPG bergaya scifi magic yang dinanti-nanti kehadirannya. Berikut kelebihan dan kekurangan Wild Hearts secara langsung yang dapat penulis sampaikan.

Wild Hearts sendiri hadir dengan cukup umum, hamper dengan segala aspek yang ada. Wild Hearts hanya terbedakan dengan konsep makhluk supernatural-nya saja. Secara mendasar sama saja. Wild Hearts sebagai game RPG Hack and Slash disajikan dengan persfektif Third Person, hal ini agar mempermudah eksekusi pemain dalam mengendalikan hunter secara penuh.

Untuk Wild Hearts, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8.

Sekian Review Wild Hearts yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Review OneBit Adventure, Game Roguelike Turn-Based Kasual

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – OneBit Adventure adalah game RPG Roguelike dengan gaya turn-based yang tampil dengan mode portrait di Mobile. Game ini dirilis pada Agustus 2019 oleh Galactic Slice. OneBit Adventure dapat dimainkan di platform seperti Android, IOS, Windows, macOS, hingga Macintosh OS.

Sinopsis OneBit Adventure, Game Roguelike Turn-Based Kasual

Berlatar didunia fantasy yang dihuni oleh banyak ras dan termasuk dengan ras yang jahat seperti ghost, monster dan banyak lagi. Sebuah dunia yang menuntut pemainnya bergerak sejauh mungkin, lewati lembah dan medan hingga dungeon yang berbahaya.

Baca juga: Review Goonya Monster, Game Action Party dengan Desain Kasar

Gameplay (8/10)

Review OneBit Adventure
Gameplay – Review OneBit Adventure, Game Roguelike Turn-Based Kasual

OneBit Adventure merupakan game roguelike dengan metode permainan portrait yang hadir di mobile. Game ini diusung dengan genre RPG Fantasy, dan hadir dengan berbagai macam karakter dengan class berbeda.

OneBit Adventure setidaknya hadirkan lebih dari 3 class berbeda, seperti Warrior, Wizard, Necromancer, Blood Knight, dan banyak lagi. Selain itu juga, seperti RPG pada umumnya pemain dapat melakukan peningkatan karakter dan item tergantung dari class pemain sendiri, mengingat ini game roguelike dapat dipastikan progress tersebut akan menghilang sewaktu-waktu sang karakter mati.

OneBit Adventure dikemas dengan gaya turnbased yang dimana beberapa monster atau musuh memiliki rute pergerakannya sendiri di map, jadi selagi pemain tidak ada masalah dengan rute tersebut, maka monster tersebut tidak akan berpengaruh.

Graphic (8/10)

Review OneBit Adventure
Graphic – Review OneBit Adventure, Game Roguelike Turn-Based Kasual

Sesuai dengan judulnya, OneBit Adventure mengusung grafis atau visual bergaya pixel atau bit. Hal menarik dari game ini adalah pergerakan environment ataupun karakter didalamnya yang terbilang cukup halus dan tidak kaku.

Hadir dengan pewarnaan yang juga menarik. Warna atau tone dalam OneBit Adventure didominasi dengan warna gelap, seperti hitam dan biru dengan tone yang lebih gelap dan kelabu. Selain itu juga visual-nya dirasa konsisten dan tidak mengganggu.

Control (8/10)

Untuk kontrol sendiri OneBit hanya mengandalkan gerakan monoton dan serangan otomatis. Pemain dapat menggerakan player menggunakan hide analog. Sebuah kontrol penggerak yang hanya muncul ketika pemain menyentuh touchscreen.

Addictive (8/10)

Review OneBit Adventure
Addictive – Review OneBit Adventure, Game Roguelike Turn-Based Kasual

OneBit Adventure bukan hanya sebatas game roguelike RPG, melainkan sebuah game yang turut mengusung alur cerita dan boss yang sama untuk setiap karakter.

Dalam game ini pemain dapat upgrade dan melawan big boss yang ada diakhir game atau terkadang muncul di tengah-tengah permainan. Memang dasarnya game ini cukup sulit, semakin banyak steps yang dilewati.

Music (10/10)

OneBit Adventure sebagai game RPG dengan kesan retro dibawakan dengan BGM yang keren dan tentu saja sangat kental dengan gaya retro-nya. BGM yang identik dengan game-game RPG pixel salah satunya seperti Undertale, hanya saja bedanya OneBit Adenture memiliki BGM yang lebih keras dan acak.

Kesimpulan

OneBit Adventure menjadi salah satu RPG Retro roguelike yang menarik di mobile. Berikut kelebihan dan kekurangan dari OneBit Adventure.

Kelebihan

Memiliki visual dan gameplay yang cukup unik. Sebenarnya cukup jarang untuk game sejenis hadir dengan metode pembawaan roguelike, apalagi game ini merupakan game pixel dengan scale level.

Kekurangan

Sedikit kekurangan dari game ini adalah masih minimnya karakter atau class yang disediakan oleh OneBit Adventure sendiri. Kebanyakan class disini merupakan class dari ras monster seperti Necromancer, Pyromancer, Blood Knight dan banyak lagi.

Untuk OneBit Adventure, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,4.

Sekian Review OneBit Adventure yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Game Pay to Win atau Pay to Play, Mana yang Lebih Baik?

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Industri game kini telah berkembang pesat, salah satu bukti nyata seperti banyaknya game dengan sistem dan konsep internal yang menarik, sebut saja hal itu dengan sistem pay to play or pay to win.

Kebanyakan game sekarang memiliki sebuah sebutan sebagai acuan untuk pemainnya seara langsung, walaupun istilah ini lebih dikenal oleh para pemain secara langsung. Tetapi tahukah kalian? Perbedaan dan maksud dari Pay to Win dan Pay to Play.

Baca juga: Alasan Meme “Ga Boleh”, Kuzu no Honkai Buat Kena Mental

Pay to Play, Beli Lalu Main Sepuasnya

Game Pay to Win atau Pay to Play

Pay to Play atau P2P atau biasa dikenal juga Free to Play merupakan sebuah istilah dalam distribusi atau minat pasar suatu game. Istilah ini cukup populer dan banyak disenangi oleh para pemain. Secara umum istilah ini kebanyakannya ada di game nonmobile, seperti game Windows dan Console.

Pay to Play sendiri memberikan sebuah keuntungan dimana pemain hanya perlu membayar suatu game dengan nominal tertentu, dan pemain dapat sepuasnya memainkan game ini tanpa harus ada nominal tambahan yang dikeluarkan oleh pemain.

Beberapa game non-mobile banyak menggunakan istilah ini sebagai rujukan nilai keuntungan apabila memiliki game ini, namun tidak sedikit juga game mobile yang menggunakan istilah ini. Berikut beberapa game yang hadir dengan Pay to Play, seperti Trails no Kiskei, Stardew Valley, Modern Warfare, dan banyak lagi.

Pay to Win, Mau Lanjut? Harus Bayar Dulu

Game Pay to Win atau Pay to Play

Pay to Win sendiri merupakan istilah dalam distribusi pemasaran suatu game yang sangat buruk dari istilah lainnya. Istilah yang sangat tertutup dan hanya diketahui beberapa kalangan saja akibat buruknya.

Pay to Win memungkinkan pemain untuk melakukan sejumlah transaksi untuk melakukan upgrade suatu karakter ataupun item dalam game. Hal ini secara mendasar berguna untuk memenangkan suatu game Pay to Win dengan mudah, karena pemain akan membeli beberapa item game dengan uang asli. Beberapa game yang mengusung metode ini seperti Mobile Legends: Bang-Bang dan Free Fire.

Jadi Mana yang Lebih Baik?

Secara paling dasar, yang paling baik dari kedua metode atau istilah diatas itu Pay to Play atau Pay to Win sebenarnya tergantung pemain sendiri.

Game Pay to Play lebih cocok untuk mereka yang ingin memainkan game dengan tenang tanpa takut ada rogohan kocek kedepannya, sedangkan Pay to Win ini mungkin diawal game atau ketia membeli game ini secara gratis, namun didalamnya ada sedikit microtransaction yang akan terus menuntut banyak.

Update informasi menarik lainnya seputar game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Review Goonya Monster, Game Action Party dengan Desain Kasar

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Goonya Monster merupakan salah satu game asimetris action party yang cukup menarik untuk console dan cross-platform. Goonya Monster dirilis pada Desember 2022 oleh Mutan, dan game ini tersedia di platform PC, Nintendo Switch, dan PlayStation 5.

Sinopsis Goonya Monster, Game Action Party dengan Desain Kasar

Bercerita tentang perselihin berujung pembasmian antara manusia dan monster. Manusia yang memburu para monster dan menghabisinya disebut Busters.

Baca Juga : Review Blue Lock Project: Game Sports Mobile Mode Portrait

Gameplay (8/10)

Review Goonya Monster
Gameplay – Review Goonya Monster, Game Action Party dengan Desain Kasar

Goonya Monster merupakan salah satu asimetric game dengan unsur pecampuran ras didalamnya. Cenderung seperti sebuah game battle royale, namun pemain dapat menggunakan senjata apapun yang ada disini, salah satunya adalah musuh atau tim sendiri.

Walau terlihat seperti game Battle Royale, klasifikasi pemain dibagi atas 2 tim disini, yaitu manusia dan monster, manusia sendiri disebut Buster. Game ini dapat dimainkan secara multiplayer, baik online, jaringan lokal, bahkan crossplatform sekalipun.

Graphic (8/10)

Review Goonya Monster
Graphic – Review Goonya Monster, Game Action Party dengan Desain Kasar

Goonya Monster memiliki visual yang cukup keren. Tampil dengan desain yang sedikit lucu dan unik, karakter yang terbentuk dengan pola edge yang kasar atau bersudut kasar. Ini yang menjadi daya tarik dari game ini.

Goonya Monster sebagai game action party memiliki visual berkesan seperti anime, dengan gaya kartuni yang lebih variatif. Bahkan beberapa karakter didesain dengan baik tanpa menghilangkan feel animanga didalamnya.

Control (8/10)

Untuk kontrol sendiri Goonya Monster cenderung fleksibel. Maksudnya adalah, bahwa Goonya Monster sebagai game crossplatform memiliki kustomisasi kontrol yang umum dan berbeda-beda juga tiap platform. Jadi pemain dapat menentukan kontrol seperti apa yang nyaman, tergantung dari platform baik Switch, PC, ataupun PlayStation 5.

Addictive (9/10)

Review Goonya Monster
Addictive – Review Goonya Monster, Game Action Party dengan Desain Kasar

Jika melihat gameplay-nya sekilas, Goonya Monster terkesan memiliki gameplay yang monoton, tapi itu fakta. Nilai lebih dari Goonya Monster adalah hadir dengan beberapa fitur yang lebih banyak dari game party lainnya.

Cenderung memiliki gameplay maupun mekanisme seperti Funny Fighters, hadir dengan map yang beragam namun kurang variatif dan sedikit membosankan. Goonya Monster terhitung sebagai game dengan mekanisme yang cepat. Bayangkan, Buster hanya perlu mengeksekusi 7 monster untuk memenangkan game ini.

Music (8/10)

Untuk musik sendiri Goonya Monster punya latar atau aspek musik yang terbilang khas. Walau terkesan punya latar musik acak yang campur aduk dengan voice action dari karakter di Goonya Monster, namun hal ini tidak mengganggu jalannya permainan. Jik apemain berminat, pemain dapat melakukan sedikit setting di pengaturan.

Kesimpulan

Goonya Monster menjadi salah satu game party battle royale yang keren. Berikut kelebihan dan kekurangan Goonya Monster yang dapat penulis sampaikan.

Kelebihan

Goonya Monster tampil dengan gameplay yang cukup adaptif dan menarik. Banyak karakter bahkan item seperti weapon atau outfit yang dapat pemain gunakan. Secara umum Goonya Monster merupakan game yang bebas.

Kekurangan

Sedikit kekurangan untuk Goonya Monster pada review kali ini. Goonya Monster sebagai game action party, cenderung berisik dan memiliki map yang monoton, tidak variatif, dan seperti hanya ganti warna saja.

Untuk Goonya Monster, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,2.

Sekian Review Goonya Monster yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Alasan Team Legacy Dikeluarkan dari Divisi II NA DPC 2023

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Sebelumnya, penyelenggara turnamen untuk North American Dota Pro Circuit 2023 (NA DPC 2023) mendatang telah mengumumkan bahwa salah satu tim Amerika Utara, Team Legacy telah dikeluarkan dari divisi kedua NA DPC 2023.

Selama musim kekosongan, Team Legacy mendominasi Kualifikasi Tertutup Amerika Utara karena menjadi tim pertama yang lolos ke Divisi II di wilayah North American untuk tahun 2023. Namun, upaya Team Legacy selama kualifikasi tertutup akhirnya menjadi sia-sia menyusul pengumuman dari PGL langsung.

Baca juga: Hal Menarik Call of Duty Mobile Reset Ke Season 1 di 2023

Dikeluarkan dari Divisi II NA DPC 2023

Team Legacy Removed from DPC 2023

Dalam pernyataan publik di Twitter, penyelenggara DPC NA untuk musim 2022/2023, PGL mengumumkan bahwa Team Legacy telah dikeluarkan dari divisi kedua DPC 2023 NA Winter Tour.

CDUB Esports akan menggantikan Team Legacy di DPC 2023 NA Winter Tour Division II. Penggantian dilakukan karena Team Legacy sudah tidak layak lagi untuk bermain di tur DPC ini. #PGLDPC

– PGL (@pglesports) 2 Januari 2023.

CDUB Esports Berakhir dengan Menggantikan Posisi Team Legacy di Divisi II NA DPC 2023

pihak penyelenggara turnamen (DPC) tidak memberikan alasan spesifik di balik pelepasan Team Legacy. PGL sendiri mencatat bahwa keputusan tersebut dibuat setelah tim yang bersangkutan dinyatakan tidak lagi memenuhi syarat untuk bermain di DPC 2023 mendatang yang membuat banyak orang bingung.

Team Legacy Removed from DPC 2023

Sementara banyak orang di dalam komunitas bercanda mengenai Arkosh Gaming milik Jake Kanner “SirActionSlacks” sekarang dapat masuk sebagai Team Legacy setelah yang pertama gagal lolos ke Divisi II. Posisi tersebut akhirnya diserahkan ke tempat ketiga Kualifikasi Tertutup Amerika Utara, CDUB Esports.

ICYMI:

CDUB Esports akan berpartisipasi di musim DPC mendatang! WOO HOO!

— CDUB Esports (@CdubEsports) 2 Januari 2023

Akhir-akhir ini, banyak sekali tim dan pemain yang dihukum berat oleh pihak penyelenggara turnamen dengan larangan permanen atau dikeluarkan dari Regional League. Salah satu info terbaru termasuk organisasi yang berbasis di Myanmar, Yangon Galacticos. Organisasi tersebut didiskualifikasi dari Kualifikasi Tertutup DPC Asia Tenggara (SEA) dengan menyusul tuduhan pemain carry-nya terlibat dengan pembuatan skrip selama pertandingan berlangsung.

Update informasi menarik lainnya seputar game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.