Tag Archives: Windows

Dungeons of Dreadrock, RPG Bergaya Labirin Penuh Teka-Teki

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Dungeons of Dreadrock adalah salah satu Puzzle RPG yang dapat dimainkan di multi-paltform yang menarik. Game ini dirilis pada Januari 2022 oleh Prof. Christoph Minnameir. Dungeons of Dreadrock dapat dimainkan di platform Android, Windows, Switch, dan IOS.

Sinopsis Dungeons of Dreadrock, RPG Bergaya Labirin yang Penuh Teka-teki

Brcerita tentang dua bersaudara yang dimana mereka merupakan pasukan atau pejuang dari salah satu kelompok yang menjelajahi labirin. Mendapatkan perintah dari senior dan atasannya untuk menjelajahi labirin dan memecahkan misteri Dead King didalamnya. Mampukah dua bersaudara ini memecahkan meister tersebut dan mampu selamat dari kejamnya labirin?

Baca Juga : Review Kingdom War, Kingdom Rush Free Version Bergaya Anime

Gameplay (9/10)

Review Dungeons of Dreadrock
Gameplay – Dungeons of Dreadrock, RPG Bergaya Labirin yang Penuh Teka-teki

Dungeons of Dreadrock  merupakan salah satu game Puzzle RPG yang dapat dimainkan di Mobile. Memiliki mekanisme gameplay layaknya sebuah game Puzzle pada umumnya. Dungeons of Dreadrock menjadi salah satu RPG santai yang worth untuk dimainkan dikala senggang.

Dungeons of Dreadrock memiliki gameplay yang tampil dengan sedikit keunikan daripada RPG lainnya. Tampil dengam mekanisme dan pembawaan yang cukup keren dan tidak hanya sekedar pada teka-teki saja.

Game ini hadir dengan gaya dan latar yang berada di dunia fantasy. Dungeons of Dreadrock berlatar didalam sebuah labirin yang setidaknya tiap labirin mewakili 1 chapter, setidaknya ada 20 chapter lebih yang tersedia di Dungeons of Dreadrock.

Dungeons of Dreadrock sendiri mengambil sebuah kisah dua bersaudara yang dimana pemain akan mengendalikan sang saudari perempuan untuk mencari sang adik yang berada di dalam labirin demi menghadapi sang Dead King yang menguasai labirin di lantai terbawah.

Selama perjalanan, pemain akan banyak menemukan teka-teki dalam labirin serta musuh yang entah bagaimana harus mampu dihadapi dengan akal pemain. Sesuai dengan genre-nya, game ini tidak hanya sebatas berorientasi kepada petualangan RPG-nya, melainkan kemampuan pemain dalam menyelesaikan teka-teki didalamnya.

Graphic (8/10)

Review Dungeons of Dreadrock
Graphic – Dungeons of Dreadrock, RPG Bergaya Labirin yang Penuh Teka-teki

Dungeons of Dreadrock hadir dengan visual yang cukup keren dan menarik. Tidak hanya sebatas kepad apenggambaran yang hadir dalam sudut pandang TopDown saja. Game ini hadir dengan gaya retro dan pixel yang cukup menarik. Pixel yang setidaknya menggunakan visual dan penampilan yang lebih halus.

Dungeons of Dreadrock memiliki pola yang berbentuk persegi dengan pola gerakan karakter didalamnya bahkan menggunakan satuan petak. Tingkat opasitas yang sesuai hingga pewarnaan serta gerakan yang cukup baik.

Control (7/10)

Memiliki kontrol yang mudah namun terasa susah susah gampang ketika awal memainkannya. Dungeons of Dreadrock setidaknya memiliki mekanisme yang tidaklah rumit, bahkan hadir dalam 2 jenis kontroler yang umum.

Memiliki tipe kontrol swipe dan D-Pad. Swipe sendiri menekankan kontrol yang berfokus pada sentuhan layar dengan gaya slide tergantung arah yang ingin dituju karakter. Untuk D-Pad sendiri sesuai dengan namanya, pemain dapat mengontrol karakter menggunakan direct pad yang terdiri atas 4 arah.

Addictive (9/10)

Review Dungeons of Dreadrock
Addictive – Dungeons of Dreadrock, RPG Bergaya Labirin yang Penuh Teka-teki

Dungeons of Dreadrock merupakan salah satu Puzzle RPG yang cukup menarik dengan mengesampingkan beberapa aspek. Memiliki adiktif yang baik, dan mampu mendorong pemain untuk berpikir kritis.

Memiliki kesulitan yang relatif acak di tiap labirin ataupun chapter, tidak menentu, dan terkadang hadir dengan beberapa jenis teka-teki yang baru. Beberapa teka-teki menuntut pemain agar berpikir dari sudut pandang yang berbeda.

Music (8/10)

Dungeons of Dreadrock turut hadir dan memberikan fitur pada aspek musik. Setidaknya ada pelengkap dalam hal audio untuk game satu ini. Hadirkan latar musik dan sound effect yang keren.

Dungeons of Dreadrocktampil dengan latar musik yang sedikit horor pada awal permainan, atau prolog. Untuk chapter seterusnya, game ini memiliki latar musik yang khas dengan dunia fantasi dengan paduan EDM didalamnya.

Kelebihan

Memiliki visual dan tingkrat kesulitan yang relatif acak dan tidak terpaut kepada chapter maupun tingka kedalaman labirin. Walaupun hadir dengan embel game Puzzle, Dungeons of Dreadrock tidaklah membuang aspek alur cerita yang menjadi tujuan awal dan latar dari game ini.

Kekurangan

Sedikit kekurangan Dungeons of Dreadrock yang dapat penulis sampaikan. Pada beberapa kesempatan, pemain akan menemukan sebuah bug yang memungkinkan pemain tidak dapat bergerak setelah melewati salah satu gate yang mengarah pada sisi rungalan lain dari labirin.

Selain hal diatas, kontrol yang hadir juga terbilang cukup sulit dan rumit dalam artian sulit untuk di kendalikan. Hal ini disebabkan dengan minimnya kustomisasi kontrol dan metode bergerak per petak yang hadir di Dungeons of Dreadrock.

Untuk Dungeons of Dreadrock, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,2.

Sekian Review Dungeons of Dreadrock yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

The Fruit of Grisaia, Visual Novel Sebagai Sumber Cerita Utama

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – The Fruit of Grisaia atau Grisaia no Kajitsu merupakan salah satu Visual Novel yang menjadi titik terang lanjutan bagi para penikmat serial Grisaia.

The Fruit of Grisaia dirilis pada Februari 2011 oleh Frontwing. Game ini dapat dimainkan di platform Windows, PlayStation Portable, dan PlayStation Vita.

Sinopsis The Fruit of Grisaia, Visual Novel Sebagai Sumber Cerita Utama

Bercerita tentang seorang remaja asal Jepang yang memiliki masa lalu cuku menarik yang masuk atau direkrut untuk menjadi siswa di sekolah pribadi di Mihama Academy.

Sekolah yang hanya terdiri atas 6 murid perempuan dan satu murid laki-laki yaitu Yuuji sendiri. Mereka ini adalah anak-anak yang memiliki kenangan masa lalu yang mengekang diri mereka di masa depan dan sekarang. Yuuji, yang tidak ingin terlibat pada akhirnya turut terlibat ke dalam masalah mereka berenam.

Baca Juga : Review Steins;Gate, Game Visual Novel Adaptasi Untuk Mobile dan PSP

Gameplay (9/10)

Review The Fruit of Grisaia
Gameplay – The Fruit of Grisaia, VN Sebagai Sumber Cerita Utama

The Fruit of Grisaia atau bahasa Jepangnya Grisaia no Kajitsu merupakan game Visual Novel yang menjadi rujukan cerita selengkapnya dari serial animasi Jepang dengan judul yang sama. Sebagai alternatif rute untuk tiap karakter ataupun main chatacter.

The Fruit of Grisaia memiliki mekanisme gameplay layaknya game Visual Novel pada umumnya. Hadir dengan pembawaan yang baik walau tidak terlalu cukup interaktif serta aktivitas main character yang terbilang minim. Hal ini didasarkan dari personal sang main character yang memang pada dasarnya begitu.

Seperti kebanayakan Visual Novel lainnya, The Fruit of Grisaia hadirkan beberapa rute alternatif untuk para pemain yang ingin melihat heroine kesayangannya bisa menang. Terdiri atas Yuuji Kazami sebagai main character, Amane Suou, Yumiko Sakaki, Michiru Matsushima, dan Makina Irisu sebagai Main Heroine yang miliki rute masing-masing serta beberapa karakter lainnya seperti Tachibana Chizuru hingga Yuria Harudera.

Pemain akan dibawa kesebuah sekolah elit pribadi milik salah satu heroine di sini. Sekolah yang hanya terdiri atas 1 guru dan 6 murid termasuk Yuuji. Seiring perjalanan waktu, Yuuji akan dihadapi dengan problematik ringan seputar sekolah hingga menyelesaikan masalah-masalah berat pribadi dari para heroine, tidak menutup fakta bahwa Mihama Academy merupakan sekolah para siswi yang bermasalah dengan masa lalu.

Graphic (9/10)

Review The Fruit of Grisaia
Graphic – The Fruit of Grisaia, VN Sebagai Sumber Cerita Utama

The Fruit of Grisaia memiliki visual yang terbilang cukup baik tanpa harus membuang eksistensi gaya visual pada serialnya ataupun yang disesuaikan oleh serialnya.

Memiliki penggambaran karakter yang bagus lagi proporsional serta penyajian latar yang apik, mengingat bahwa ini Visual Novel, bukan berarti tidak seharusnya tidak mendapatkan penekanan atau pemantapan visual yang dibawakan.

Dalam The Fruit of Grisaia terkadang ada beberapa clip mini yang menampilakn serangkaian scene lucu dari para karakter yang diluki dengan sangat baik dan ramah, terbilang memiliki kesan chibi dalam gambar yang dibawakan dalam scene ini. Untuk mini clip pertama akan ditemukan pada saat Yuuji Kazami berada di gerbang Mihama Academy bersama Chizuru.

Control (9/10)

The Fruit of Grisaia pada umumnya memiliki mekanisme kontrol yang biasa dan hampir sama dengan Visual Novel lainnya. Hal ini menjadi seperti sebuah standar tersendiri untuk game-game sejenisnya.

Untuk kontrol terdiri atas beberapa tipe yang umum dan hampir sama untuk tiap platform berbeda. Kontrol-kontrol tersebut antara lain seperti Skip, Auto, Next, Previous, Quick Save, dan Quick Load. Tanpa harus dijelaskan sudah pasti para pemain tahu fungsi dari masing-masing kontrol tersebut.

Addictive (9/10)

Review The Fruit of Grisaia
Addictive – The Fruit of Grisaia, VN Sebagai Sumber Cerita Utama

Sebagai Visual Novel, The Fruit of Grisaia atau Grisaia no Kajitsu memiliki tingkat adiktif yang tinggi dalam satuan jangka waktu atau jam terbang dari game ini. Pemain dapat berlama-lama hingga menyelesaikan salah satu rute pilihan mereka tanpa arus jeda sekalipun.

Pada kesempatan lainnya juga, terkadang ada pemain tipikal speedrunner yang sebelumnya telah mengetahui sebagian besar isi dari The Fruit of Grisaia ini, jadi jangan heran mengaa banyak yang skip diawal permainan atau prolog.

Music (7/10)

The Fruit of Grisaia menghadirkan tiga aspek atau sub aspek untuk musik di game ini. Setidaknya ada latar musik, sound effect, dan voice action. Latar musik sendiri tampil ataupun hadir bergantung dari kondisi sekitar dalam game, terkadang game berjalan tanpa adanya latar musik untuk beberapa saat.

Sound effect sendiri berasa dari kontak fisik atau pun hal yang mempengaruhi jalan permaianan di dalamya. Namun sangat jarang sekali menemukan sound effect dalam game ini.

Kelebihan

Hadir dengan visual yang dikemas dengan cukup bak serta memiliki perbedaan mendasar yang umum antara latar dengan karakter. Kemudian ada alur cerita yang disusun sedemikian rupa agar masih nyambung dan masuk ke alur cerita utama walaupun pemain memilih rute yang berbeda.

Kekurangan

Sedikit kekurangan yang dapat penulis sampaikan pada ulasan The Fruit of Grisaia kali ini. Hadir dengan voice action yang cukup baik lagi menarik serta tidak membuat para pemain gampang bosan dengan gaya permainan yang dibawakan. Hanya saja untuk karakter utama disini, Yuuji Kazami sangatlah dikit mendapatkan voice untuk dialog bagian dirinya sendiri, terkadang hanya ada sub yang menunjukan respon dari Yuuji kepada lawan bicara.

Untuk The Fruit of Grisaia, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,6.

Sekian Review The Fruit of Grisaia yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Serba-Serbi Kolaborasi Destiny Child dengan Guilty Gear Strive yang Menarik untuk Dibahas

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Guilty Gear Strive merupakan salah satu game Fighting yang dirilis pada Juni 2021 dan dikembangkan juga diterbitkan oleh satu studio yaitu Arc System Works. Guilty Gear Strive merupakan seri ketujuh dari seri Guilty Gear, dan juga yang ke-25 dari keseluruhan secara global.

Baca Juga : Rune Factory Series, Spin-Off Harvest Moon dari Marvelous

Kolaborasi Destiny Child dengan Guilty Gear Strive yang Menarik untuk Dibahas

Guilty Gear Strive hadir untuk beberapa platform gaming seperti PlayStation 4, PlayStation 5, dan Windows, kemudian menyusul untuk Arcade Jepang pada Juli 2021. Rencananya, Guilty Gear Strive akan dirilis di XBOX One dan XBOX Series X/S pada awal 2023.

Destiny Child x Guilty Gear Strive
Guilty Gear Strive – Kolaborasi Destiny Child x Guilty Gear Strive yang Menarik

Pada kali ini, Destiny Child berkesempatan melakukan kolaborasi dengan Guilty Gear Strive. Kolaborasi ini menghadirkan beberapa karakter, latar, hingga alur cerita baru untuk game Destiny Child yang tengah berkolaborasi dengan Guilty Gear Strive.

Serba-Serbi Destiny Child x Guilty Gear Strive

Destiny Child x Guilty Gear Strive
New Characters Destiny Child – Kolaborasi Destiny Child x Guilty Gear Strive yang Menarik

Pada kali ini penulis akan membahas beberapa karakter menarik yang siap meluncur pada tanggal mainnya di Destiny Child. Ada 3 karakter dari Guilty Gear Strive yang akan hadir di Destiny Child, serta merta pihak Destiny Child memberikan gambaran dari karakter tersebut. karakter tersebut antara lain seperti :

  • Sol Badguy yang disuarakan oleh Jouji Nakata
  • Milia Rage yang disuarakan oleh Yuki Sumimoto
  • Ramlethal Valentine yang disuarakan oleh Megumi Han

Guilty Gear dikenal dengan estetika bergaya anime yang berat, dengan entri terbarunya yang membuat visual 2D menggunakan aset 3D dimulai dari Guilty Gear XRD, yang kemudian  menjadi base bagi beberapa fighting game bergaya anime lainnya, seperti Dragon Ball Fighter Z, dan Granblue Fantasy Versus!.

Guilty Gear Series mengikuti Sol Badguy dalam perjalanannya mengalahkan “That Man”. Seorang individualis yang menghasut perang salib, perang ratusan tahun antara manusia dan Gears. Gears merupakan monster yang diciptakan sang villain dalam sebuah eksperimen yang salah.

Destiny Child dan Guilty Gear Strive akan dilaksanakan selama 5 hari di tanggal 13 Oktober 2022 hingga 17 Oktober 2022.

Update informasi menarik lainnya seputar game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Rune Factory Series, Spin-Off Harvest Moon dari Marvelous

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Rune Factory Series merupakan salah satu game besutan Marvelous. Rune Factory sendiri merupakan Spin-Off dari Harvest Moon. Rune Factory pertama kali dirilis pada Agustus 2006 oleh Marvelous. Game ini kini dapat dimainkan di Windows, Nintendo DS, Nintendo Switch, Nintendo 3DS, PlayStation 3, PlayStation 4, Wii, dan XBOX One.

Sinopsis Rune Factory Series, Spin-Off Harvest Moon dari Marvelous

Rune Factory 3 membawakan alur cerita yang bermula dari suatu hari dimana jatuhnya seorang anak halfhuman dari atas langit atau langit dan apapun itu. Jatuh didepan pekarangan toko bunga milik seorang gadis bernama Shara. Shara kemudain membantu sang anak itu untuk terus hidup dan bahkan memberikannya tempat tinggal di kota Sharancee.

Pada kesempatannya tersebut, Micah ingin membalas perbuatan baik Shara dan turut serta mengusut masalah yang sedang dialami Sharancee Town.

Baca Juga : Fullmetal Alchemist Dual Sympathy, Preman MAL di Nintendo DS

Gameplay (10/10)

Review Rune factory
Gameplay – Rune Factory Series, Spin-Off Harvest Moon dari Marvelous

Rune Factory Series memiliki mekanisme gameplay seperti game simulasi Slice of Life. Rune Factory ini mirip seperti Harvest Moon, mengingat terinspirasi dari Harvest Moon. Hal ini didasarkan atas judul serta penerbitnya, Marvelous yang merupakan penerbit dari Harvest Moon.

Rune Factory Series memiliki beberapa judul atau seri yang telah hadir cukup lama. Beberapa seri dari Rune Factory seperti Rune Factory: A Fantasy Harvest Moon, Rune Factory 2, Rune Factory 3, dan banyak lagi.

Hadir dengan mekanisme dan konsep seperti Harvest Moon, hanya saja Rune Factory Series ini adalah Harvest Moon yang berlatar didunia fantasi. Pada kali penulis akan membahas Rune Factory 3: A Fantasy Harvest Moon yang merupakan seri ketiga dan dapat dimainkan di Nintendo DS.

Pada Rune Factory 3, pemain dapat bertani/berkebun, bersosialisai, bertarung, hingga menikah dan memiliki anak, setidaknya pada seri ini pemain dapat memiliki maksimal 3 anak. Hal yang membuat Rune Factory memiliki perbedaan yang cukup jauh dengan Harvest Moon terletak pada sistem Battle yang diusung oleh Rune Factory, serta merta sistem statistik karakter layaknya game ActionRPG.

Rune Factory 3 hadir dengan cukup kompleks, mengingat pada seri pertamanya yang terbilang punya alur yang sedikit singkat karena hanya tersedia beberapa karakter penduduk saja. Rune Factory setidaknya memiliki karakter penduduk yang cukup banyak dan hampir 80% karakter wanita disini dapat dinikahi.

Jika di Harvest Moon, karakter NPC atau penduduk terkesan pasif, tapi tidak dengan Rune Factory 3. Terkadang pemain akan melihat penduduk yang berlarian kesana kemari serta terkadang membawa item ditangannya. Karena Rune Factory 3 berlatar didunia fantasi, jadi tidak heran jika ada karakter setengah monster, bahkan karakter sendiri adalah setengah monster.

Graphic (9/10)

Review Rune factory
Graphic – Rune Factory Series, Spin-Off Harvest Moon dari Marvelous

Rune Factory 3 setidaknya hadir dengan visual yang lebih baik dari seri pendahulunya. Memiliki visual yang cukup menarik dengan sentuhan vibes dan pewarnaan yang juga menarik. Setidaknya Rune Factory series sendiri memiliki tingkat detail latar bahkan environment yang sangat baik.

Selain itu juga, Rune Factory 3 tampil dengan sudut pandang 3/4 views dengan jangkauan pandangan yang cukup baik. Penggambaran karakter yang terbilang cukup baik juga, walau hadir dengan gaya semi-pixel.

Control (9/10)

Memiliki kontrol yang mungkin cukup membingungkan untuk pertama kali memainkannya, terlebih jika bermain menggunakan emulator di PC. Walaupun begitu, Rune Factory 3 tetap membawa mekanisme kontrol yang tidak jauh berbeda dengan Harvest Moon.

Pemain dapat menggunakan D-Pad untuk menggerakan karakter dan kontrol sebelah kanan yang memiliki fungsi utama dalam kegiatan sehari-hari. Intinya tidak jauh berbeda dengan Harvest Moon.

Addictive (9/10)

Review Rune factory
Addictive – Rune Factory Series, Spin-Off Harvest Moon dari Marvelous

Rune Factory series sendiri terkenal akan alur cerita yang dibawakan dengan cukup baik. Walau kebanyakan alur cerita di beberapa series-nya merupakan hasil milking dari series sebelumnya, tetapi alur cerita tersebut dikemas dengan cukup baik dan terasa fresh.

Rune Factory 3 sendiri menjadi salah satu series dari Rune Factory yang punya alur dan konsep yang cukup kompleks, hal ini didasarkan dari banyaknya karakter serta cut-scene tiap karakter itu. Rune Factory 3 mengusung cerita dimana ada seorang half-human yang jatuh dari langit, sebut saja Micah.

Music (8/10)

Rune Factory Series sendiri hadir dengan konsp musik atau suara yang cukup unik dan terbilang jarang, teidak terkecuali dengan Rune Factory 3. Memiliki konsep musik yang cukup lengkap dan jadi satu kesatuan dalam Rune Factory.

Memiliki latar musik yang keren dengan nuansa dunia fantasi abad pertengahan. Turut hadirkan sound effect yang keren dan menacing, bahkan ketika tidak bertarung sekalipun.

Selain itu, game ini menghadirkan voice action ketika pemain sedang berdialog dengan NPC. Walau voice-nya terkesan cringe dan aneh, namun ini jadi nilai lebih juga untuk Rune Factory.

Kelebihan

Memiliki visual dengan detail yang cukup baik dan memukau. Rune Factory 3 juag terkesan ringan jika ingin memainkan di emulator, apabila tidak memiliki konsol Nintendo DS.

Tampil dengan alur cerita yang kompleks dan sangat menunjukan arti dari game RPG itu sendiri. Karakter yang melimpah, serta event yang terbilang cukup menjengkelkan karena terkadang tidak dapat di skip.

Kekurangan

Sedikit kekurangan Rune Factory 3 yang dapat penulis sampaikan kali ini. Pada segi voice karakternya, terbilang cukup mengganggu dan aneh untuk beberapa pemain. Namun hal ini mungkin ditujukan agar pemain dapat mengetahui bagaimana voice dari seseorang yang berkarakter seperti ini, misalnya Raven yang merupakan gadis pendiam, dengan nada suara yang cukup ketus.

Untuk Rune Factory Series, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 9.

Sekian Review Rune Factory Series yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Tradewinds 2, Berdagang, Berlayar, Bertarung, Lalu Apa Lagi?

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Tradewinds 2 merupakan salah satu game RPG yang masih mengusung konsep barter atau trading didalamnya. Tradewinds 2 dirilis pada April 2005 oleh Sandlot Games. Game ini kini dapat dimainkan di platform Microsoft Windows, iOS, Windows Mobile, Java, dan Palm OS.

Sinopsis Tradewinds 2, Berdagang, Berlayar, Bertarung, Lalu Apa Lagi?

Berawal di dunia pada era keemasan bajak laut. Dunia dimana bajak laut bukan menjadi sebuah ancaman lagi, melainkan formalitas saja. Tanpa disadari bajak laut yang haus akan pertempuran kembali bermunculan dan banyak menimbulkan masalah yang sedikit kompleks.

Russsell Van Gregor seorang pelaut muda yang mewarisi jiwa sang ayah. Hingga pada suatu hari dirinya mendapati ketidakmampuan untuk melaksanakan tugas seorang anak untuk terakhir kalinya, dirinya tidak mampu melakukan pemakaman yang layak untuk ibu.

Setelah insiden yang membuat dirinya semakin kuat, tidak lama Russell muda naik pangkat dan memimpin sebuah kapal miliknya sendiri yang berlayar mengarungi Samudera.

Baca Juga : Digimon World: Re Digitize, Menjadi Pengasuh Monster Online

Gameplay (9/10)

Review Tradewinds 2
Gameplay – Tradewinds 2, Berdagang, Berlayar, Bertarung, Lalu Apa Lagi?

Tradewinds 2 mengusung gameplay kurang lebih seperti game RPG pada umumnya. Dimana pemain dipersilahkan memilih salah satu dari kelima bajak laut yang masing-masingnya punya alur cerita sendiri. Walaupun memiliki alur cerita sendiri, namun tetap Tradewinds 2 menjadikan sebagai gameplay yang satu, tetap dan tidak berubah baik dari mekanisme atau aspek lainnya.

Setidaknya ada lima karakter yang dapat dipilih salah satunya dalam memulai petualangan. Beberapa karakternya seperti Russell Van Gregor, Ignacio Verdugo, Christine McGowan, Adia Azul, dan Sebastian LaRoche.

Karakter-karakter tersebut memiliki latar belakang yang berbeda beserta tempat summon pemain pertama kali. Seperti Russel Van Gregor yang dimana dirinya merupakan anak dari orang miskin, dia merupakan orang asli dari wilayah Great Cayman.

Hadir dengan gameplay dimana pemain akan berlayar keliling daerah atau pelabuhan, kemudian mengambil sebuah misi dengan reward yang beragam. Kebanyakan misi dapat diambil di tiap ruangan pemerintah di wilayah tersebut. sesuai dengan namanya, pemain juga dapat melakukan jual beli barang kargo dari wilayah satu ke wilayah lainnya demi mencakup untung yang sebanyak-banyaknya.

Graphic (8/10)

Review Tradewinds 2
Graphic – Tradewinds 2, Berdagang, Berlayar, Bertarung, Lalu Apa Lagi?

Untuk visual-nya sendiri, Tradewinds 2 hadirkan tampilan yang lebih baik dari beberapa series lainnya. Hadir dengan visual yang terkesan smoothy dalam urusan penggambaran maupun pemilihan warna.

Visual pada Tradewinds 2 cenderung tidak terlalu mencolok, tidak seperti pada seri Tradewinds 3 dan lainnya. Pergerakana yang biasa juga sudah terlihat lebih baik. Ada juga setidaknya Tradewinds 2 hadir dengan setting-an grafis yang terdiri atas Low, Medium, dan High.

Control (9/10)

Tradewinds 2 sebagai game yang hadir untuk platform Windows atau tepatnya di PC memiliki kontrol yang terbilang minim atau tepatnya simpel. Menggunakan mekanisme kontrol sebatas penggerak Mouse dan beberapa button pada keyboard.

Kontrol Mouse hanya mengandalkan LeftClick saja, sedangkan untuk keyboard umumnya sebatas mengandalkan number pad saja untuk melakukan input angka atau nominal suatu item.

Addictive (9/10)

Review Tradewinds 2
Addictive – Tradewinds 2, Berdagang, Berlayar, Bertarung, Lalu Apa Lagi?

Sebagai game RPG yang sedikit memberikan vibes Action, Trdewinds 2 memiliki tingkat adiktif yang cukup baik. Hadir dengan kompleks, baik dalam aspek world building, quest, karakter, hingga difficulty yang terkesan acak.

Terkadang dalam satu kali perjalanan, pemain dapat menemukan setidaknya satu kali pertempuran kapal di sepanjang perjalanan. Satu dari sekian banyak yang dapat membuat jengkel pemain sekaligus menarik adalah tembakan meriam yang kebanyakan miss.

Music (8/10)

Sebagai game RPG Adventure, Tradewinds 2 memiliki latar musik yang menarik. Menggunakan latar musik yang bersifat sama disetiap kondisi. Latar musik dibedakan dari 2 kondisi yaitu, pertarungan dan gameplay biasa.

Latar musiknya sendiri hanya sebatas instrumental yang cukup khas dengan latar dunia kolonial. Untuk sound effect kurang lebih dapat diperhatikan ketika suara dentuman meriam saling beradu.

Kelebihan

Hadir dengan visual yang menarik, karakter yang penuh dengan latar belakang, dan sistem jual beli yang cukup rumit dan memerlukan sedikitnya perhitungan yang baik.

Menghadirkan banyak sekali port atau wilayah yang seiring waktu akan bertambah sepanjang jalan permainan.

Kekurangan

Sedikit kekurangan pada Tradewinds 2. Sering sekali penulis mendapatkan kondisi yang cukup menjengkelkan. Kondisi dimana banyaknya Miss Ball dari sekian banyaknya letupan meriam yang diluncurkan.

Setidaknya ada sebuah kapal yang mampu menampung jumlah meriam sebanyak sepuluh, dan hanya 5 meriam saja yang mampu tepat sasaran. Sedikit kekurangan bawaan sistem game ataupun kemampuan kapal tersebut.

Untuk Tradewinds 2, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,6.

Sekian Review Tradewinds 2 yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Review Wrecked, Survival Game yang Penuh Hal Absurd

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Wrecked merupakan salah satu Survival Game yang turut hadir di Mobile dengan konsep yang cukup unik. Wrecked dirilis pada Maret 2017 yang dibawakan oleh MDickie. Game ini dapat di mainkan di platform Mobile, Windows.

Sinopsis Wrecked, Survival Game yang Penuh Hal Absurd

Berawal dari perselisihan antar suku dan bangsa yang tertuang dalam satu tempat. Perselisihan yang mampu mengubah semuanya menjadi hal yang dapat menyokong kehidupan meeka.

Hal ini tertuang dalam mekanisme wrestling dalam dunia rimba dan memberikan sedikit gambaran bahwa manusia itu makhluk sosial yang masih harus bersosialisasi dan menjalin suatu ikatan rekan.

Baca Juga : JoJo’s Bizarre Adventure, Arcade Game yang Kini Tetap Eksis

Gameplay (8/10)

Review Wrecked
Gameplay – Review Wrecked, Survival Game yang Penuh Hal Absurd

Wrecked sendiri memiliki mekanisme gameplay yang berpaut pada genre awalnya, yaitu Survival. Walaupun hadir dengan gaya Survival-nya, sebenarnya bukan ini yang menjadi poin inti dari game ini. Hadir dengan sedikit kerandoman dari beberapa game Survival lainnya.

Walau dengan konsep yang terkesan random, setidaknya Wrecked sendiri memberikan sebuah gambaran bagaimana cara kerja hukum rimba dalam kehidupan. Tampil dengan random yang ada disegala aspek didalamnya, baik dari karakter, latar, environment, hingga mekanismenya sendiri.

Dalam permainannya, Wrecked hadirkan beberapa karakter yang punya bentuk, latar, dan pengaruh yang berbeda-beda pada tiap karakternya. Membawakan berbagai macam karakter jadi dari beberapa latar dan era yang berbeda, seperti Linda, Luke, Monica, Piggy, Sea Dog, Silvio, Obie Orton, dan banyak lagi.

Untuk latar tempat Wrecked hadirkan setidaknya ada 9 lokasi yang dapat dijelajahi oleh pemain. Dalam game ini juga, pemain dapat melakukan kostumisasi karakter hingga statistik karakter tersebut seperti tinggi badan, kecepatan, kekuatan, dan banyak lagi.

Walau hadir dengan banyaknya hal Random, game ini tetap hadirkan gaya Survival yang terkenal yaitu crafting. Pemain dapat menciptakan alat atau suatu yang abru menggunakan resource di sekitar. Di game ini, pemain dapat melakukan sebuah aliansi dengan melalui berbagai dialog interaktif.

Graphic (8/10)

Review Wrecked
Graphic – Review Wrecked, Survival Game yang Penuh Hal Absurd

Kalau soal urusan visual, Wrecked sudah cukup baik, walaupun ada sedikit miss visual yang kurang masuk akal. Tapi kalau untuk karakter mungkin terkesan sama dan hanya dibedakan berdasarkan pakaian dan gender saja. Wrecked tampil dengan gaya SemiRealis untuk urusan visual.

Control (7/10)

Review Wrecked
Control – Review Wrecked, Survival Game yang Penuh Hal Absurd

Untuk kontrol sendiri, Wrecked terbilang cukup simpel dan minim. Sebagai game Survival yang mengandalkan 2 tipe kontrol yang hampir sama fungsinya. Walaupun minim kontrol pada tampilan, setidaknya ada beberapa perintah yang dapat dilaksanakan dengan beberapa kombinasi kontrol tertentu.

Beberapa kombinasi kontrol yang dapat melakukan pekerjaan atau perintah lain seperti menggenggam barang, mencampurkan object, memakan/ menggunakan, menyerang, dan banyak lagi.

Addictive (9/10)

Review Wrecked
Addictive – Review Wrecked, Survival Game yang Penuh Hal Absurd

Setidaknya Wrecked mmenjadi salah satu game Survival yang menarik dan cocok untuk sebatas bersenang-senang. Berkat konsep random yang dibawakannya, menjadikan Wrecked game yang cocok untuk having fun dikala stres dan lelah.

Mengingat banyak sekali karakter yang dibawakan oleh Wrecked, dapat dipastikan bahwa pemain dapat mencoba berbagai karakter serta potensi bertahan hidup mereka. Percayalah, cukup sulit untuk mengalahkan suku pedalaman dengan senjata api, berkat kemampuan bertahan hidup mereka yang tinggi itu.

Music (8/10)

Wrecked menampilkan musik dan beberapa sound effect yang cukup baik untuk ukuran game Survial yang entah konsep game-nya seperti apa yang benar. Tentunya masih hadir dengan Background Music dan Sound Effect.

Hadir dengan Background Music yang cukup menarik. Sayangnya Background Music ini hanya hadir pada halaman menu saja, dan tidak ada pada game berlangsung. Untuk Sound Effect-nya setidaknya ada banyak Sound Effect yang dihasilkan pada game ini dan disebabkan beberapa kontra suatu objek dan kondisi.

Kelebihan

Menjadi salah satu Survival game yang cukup baik dari aspek dan cukup unik dari konsep yang dibawakan. Wrecked hadir dengan banyaknya karakter yang berasal dari berbagai tempat dan era yang berbeda. Hal ini menjadikan sebagai game yang memberikan sedikit kebebasan dalam memilih ingin menjadi siapa.

Kekurangan

Wrecked sendiri tidak lepas dari kekurangan yang akan pemain hadapi nanti. Wrecked kurang dalam hal World Building dan konsep yang menyangkut latar lainnya. Minimnya Background Music ketika permainan berlangsung.

Untuk Wrecked, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8.

Sekian Review Wrecked yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.