Tag Archives: Xbox Game Pass

Baru Pre-Order, Starfield sudah Tembus Top 10 di Steam

GAMEFINITY.ID, Bandung – Tepat setelah laman pre-order-nya sudah dibuka, Starfield ternyata berhasil tembus daftar top 10 game terlaris di Steam. Penggemar yang sudah menyaksikan Xbox Games Showcase 2023 dan Starfield Direct sangat terkesan dengan pertunjukkan detail mendalam oleh Bethesda. Tidak heran, game sci-fi besutan Bethesda itu semakin mencuri hati penggemar hingga banyak yang berbondong-bondong melakukan pre-order.

Bethesda Game Studios sendiri memang terkenal sebagai pengembang di balik franchise The Elder Scrolls dan Fallout. Tampaknya Starfield dapat menjadi kesempatan untuk menaikkan reputasi studio yang dipimpin Todd Howard itu setelah kekecewaan dari Fallout 76. Begitu juga dengan Xbox yang akhir-akhir terpuruk terutama setelah kegagalan Redfall.

Baca juga:

Starfield sudah Tembus Top 10 Game Terlaris di Steam!

Starfield number two on Steam
#image_title

eXputer mendapati pada 12 Juni 2023, tepatnya setelah laman pre-order dibuka, Starfield sudah tembus top 10 game terlaris di Steam. Lebih dari itu, game sci-fi RPG epik besutan Bethesda itu juga telah menjadi game berbayar terlaris di platform tersebut. Walau secara keseluruhan, Counter-Strike: Global Offensive, yaitu game free-to-play, masih kokoh di posisi puncak chart game terlaris.

Starfield juga berhasil mengalahkan Street Fighter 6 dan Cyberpunk 2077 di chart tersebut. Ini menjadi satu lagi prestasi yang membanggakan mengingat keduanya saat ini tengah mengalami hype besar. Street Fighter 6 sendiri telah memecahkan rekor fighting game terbesar di Steam, sementara Cyberpunk 2077 semakin bersinar berkat pengumuman tanggal rilis expansion Phantom Liberty.

Sayangnya, saat artikel ini ditulis, Starfield mulai terlempar dari 10 besar.

Baca juga:

Tetap Jadi Game Terbesar Xbox dan Bethesda Tahun Ini

Tidak perlu heran bahwa Starfield digadang-gadang sebagai game terbesar bagi Xbox dan Bethesda tahun ini. Bahkan, game ini juga disebut RPG terpenting dalam sejarah. Tim pengembang yang dipimpin Todd Howard itu sudah membeberkan betapa besar ambisi mereka yang telah dituangkan dalam sebuah game sci-fi ini, memicu perhatian dan sambutan hangat dari penggemar.

Starfield best selling already on steam

Semenjak pertunjukkan gameplay perdananya tahun lalu, penggemar semakin menanti-nanti game karya Todd Howard itu. Walau harus mengalami penundaan untuk kedua kalinya, antisipasi penggemar tetap masif. Terbukti visual dari gameplay Starfield yang ditunjukkan sudah sangat memukau dan menambah hype, menjadikannya sebagai salah satu game terbesar tahun ini. Walau begitu, Bethesda mengumumkan game ini hanya akan berjalan dengan 30fps di Xbox Series X|S.

Baca juga:

Terlebih, Bethesda juga sudah mengumumkan expansion pertama untuk Starfield bertajuk Shattered Space. Expansion tersebut sudah termasuk saat penggemar sudah melakukan pre-order Digital Premium Edition atau Constellation Edition. Kabar baiknya lagi, Starfield akan dapat banyak konten post-launch sama seperti The Elder Scrolls V: Skyrim dan Fallout 76. Ini menandakan Bethesda tidak ingin hype pada game sci-fi besutan mereka cepat meredup.

Starfield akan tersedia di PC dan Xbox Series X|S pada 6 September 2023.

Sony Remehkan Cloud Gaming Dukungan Tak Langsung Microsoft

GAMEFINITY.ID, PATI – Perkembangan teknologi telah mempengaruhi banyak aspek kehidupan kita, termasuk industri hiburan. Salah satu inovasi terbaru yang sedang menjadi sorotan adalah cloud gaming. Dalam sebuah wawancara terbaru, CEO Sony, yang dikenal dengan pendekatan konservatifnya, mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan mengenai pentingnya cloud gaming. Pernyataan tersebut kemudian membantu Microsoft dalam persaingan antara dua raksasa game tersebut.

CEO Sony Remehkan Cloud Gaming

Pernyataan kontroversial CEO Sony Kenichiro Yoshida, yang disampaikan dalam sebuah wawancara eksklusif bersama Financial Times, telah menghebohkan para penggemar game dan industri game secara keseluruhan. Dalam wawancara tersebut, Kenichiro Yoshida meremehkan pentingnya cloud gaming dan menyatakan bahwa hal tersebut hanya merupakan tren sementara yang tidak akan memiliki dampak signifikan dalam jangka panjang. Pernyataan ini memicu tanggapan beragam dari para pengamat industri. Sebagian menyatakan bahwa CEO Sony mungkin telah memberikan “assist” berharga kepada pesaing terbesarnya, Microsoft.

Baca Juga:

Sony
#image_title

Cloud gaming, yang juga dikenal sebagai game streaming, adalah teknologi yang memungkinkan para pemain untuk memainkan game dengan streaming langsung dari server melalui koneksi internet. Dengan cloud gaming, pemain dapat mengakses game yang berat secara instan, tanpa harus memiliki perangkat yang mahal. Teknologi ini telah menjadi sorotan utama dalam beberapa tahun terakhir, dengan perusahaan-perusahaan besar seperti Google, Microsoft, dan Amazon yang telah meluncurkan layanan cloud gaming mereka sendiri.

Baca Juga:

Dukungan Tidak Langsung Kepada Microsoft

Pernyataan CEO Sony ini mungkin terdengar sebagai bentuk ketidakpercayaan terhadap cloud gaming. Namun sebenarnya hal itu dapat menjadi strategi yang cerdik dari Microsoft. Dalam beberapa tahun terakhir, Microsoft telah berinvestasi besar dalam pengembangan teknologi cloud gaming melalui layanan Xbox Cloud Gaming. Dengan memperoleh dukungan tak langsung dari CEO Sony yang meremehkan pentingnya cloud gaming, Microsoft dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkuat posisinya dan menarik lebih banyak pengguna ke layanan mereka.

Namun demikian, masih ada banyak tantangan yang perlu diatasi sebelum cloud gaming benar-benar menggantikan cara tradisional bermain game. Beberapa kendala yang masih dihadapi termasuk masalah kualitas koneksi internet, latensi, dan keandalan layanan. Meskipun demikian, perkembangan teknologi dan investasi yang terus dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar menunjukkan bahwa cloud gaming memiliki potensi yang besar untuk mengubah industri game.

Baca Juga:

Pernyataan CEO Sony yang meremehkan pentingnya cloud gaming dalam wawancara terbaru telah memberikan “assist” berharga kepada Microsoft. Dalam persaingan antara dua raksasa game tersebut, pernyataan tersebut dapat memperkuat posisi Microsoft dalam mengembangkan layanan cloud gaming mereka. Meskipun tantangan masih ada, cloud gaming memiliki potensi besar untuk mengubah cara pemain mengakses dan bermain game di masa depan.

Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk memainkan game secara  cloud? Kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan top up dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id

Xbox Showcase: Tak Ada Trailer Game First Party yang Full CG

GAMEFINITY.ID, Bandung – Hanya tinggal menghitung hari menuju Xbox Showcase, ini menjadi kesempatan bagi Microsoft untuk bersinar dengan berbagai pengumuman game terbaru di event itu. Mereka juga sudah berjanji bahwa semua game first-party-nya tidak akan menampilkan trailer full CG.

Event pameran game ini menjadi upaya bagi Xbox untuk memenangkan kembali hati penggemar setelah Redfall mengalami kegagalan. Begitu banyak yang berharap agar Xbox tidak dapat mengecewakan dengan first look dari berbagai game seperti Starfield, dan juga beberapa yang dirumorkan akan tampil seperti Fable.

Baca juga:

Semua Trailer Game First-Party Tidak Akan Berupa Full CG di Xbox Showcase

Aaron Greenberg, wakil presiden marketing Xbox menulis cuitan menganggapi pertanyaan dari penggemar apakah Xbox Showcase akan menampilkan trailer CG untuk judul yang belum terungkap. Greenberg justru menjawab sambil menjamin bahwa showcase tersebut akan memuaskan penggemar.

“Tidak ada satupun dari game first party kami di showcase berupa trailer full CG. Semuanya berupa in-game footage, in-engine footage, atau in-game footage dengan beberapa cinematic,” tulisnya di Twitter.

Xbox Showcase 2022 Games supposed to be released in 2022-23

Greenberg juga memaparkan Microsoft tidak akan menggunakan komitmen deadline perilisan 12 bulan pada semua game yang tampil di Xbox Showcase. Tahun lalu, mereka sempat berjanji semua game yang tampil di showcase akan rilis dalam 12 bulan ke depan. Buktinya, Forza Motorsport dan Hollow Knights: Silksong mengalami penundaan rilis saat ini.

Baca juga:

Tanggapan atas Kekecewaan Penggemar Terhadap PlayStation Showcase 2023?

Netizen menilai cuitan dari Aaron Greenberg itu sebagai tanggapan terhadap PlayStation Showcase 2023. Event pameran game PlayStation itu dinilai cukup mengecewakan karena banyaknya trailer CG seperti yang terlihat pada Fairgame$ dan Concord.

Perkataan Greenberg bahwa Xbox Showcase tidak akan menampilkan preview film atau serial TV juga dinilai sebagai sindiran terhadap PlayStation. Pasalnya, PlayStation Showcase 2023 juga memperlihatkan preview dari film Gran Turismo. Maka, Xbox Games Showcase hanya akan menampilkan berbagai judul game yang akan datang.

Xbox sendiri tidak luput dari kritikan ini. Pada beberapa showcase sebelumnya, mereka mengandalkan trailer CG tanpa unsur gameplay untuk mengumumkan berbagai judul baru seperti Fable, Perfect Dark, dan State of Decay 3.

Game yang Berpotensi Muncul di Xbox Showcase

Xbox Showcase 2023 Fable Reboot

Tidak jauh berbeda dari PlayStation Showcase 2023, Xbox Games Showcase juga penuh dengan rumor game manakah yang akan tampil. Fable besutan Playground bisa dibilang sebagai kandidat terkuat yang berpeluang muncul. Pasalnya, penggemar menilai Xbox memberi petunjuk melalui Twitter bahwa game RPG itu akan tampil.

Tidak hanya Fable, penggemar juga berharap berbagai game first party Xbox lainnya akan muncul. Beberapa game tersebut di antaranya Perfect Dark, Hellblade 2, Avowed, dan Everwild. Bahkan, Psychonauts 3 berpotensi diumumkan secara resmi saat Xbox Games Showcase tahun ini.

Xbox Games Showcase akan digelar 11 Juni 2023 pukul 10:00 waktu Pasifik, diikuti oleh Starfield Direct yang akan berfokus pada Starfield besutan Bethesda.

Halo Infinite Umumkan Infection Mode Kembali di Season 4

GAMEFINITY.ID, Bandung Season 4 dari Halo Infinite akan segera datang bulan Juni ini. Meski belum mengumumkan judul dari season terbaru secara resmi, 343 Industries sudah menyampaikan berbagai fitur yang akan datang. Salah satunya adalah kembalinya Infection Mode yang sudah menjadi favorit penggemar franchise Halo.

Meski 343 Industries konsisten meng-update Halo Infinite dengan deretan konten baru, ternyata masih ada cukup banyak pemain yang belum puas saat ini. Setidaknya, hadirnya kembali Infection Mode tentu akan meraih hati penggemar. Sebelumnya, Forged Mode, mode kustom yang menjadi satu lagi favorit penggemar, sudah muncul saat season 3 dimulai.

Mengenal Infection Mode di Franchise Halo

Infection Mode merupakan salah satu mode multiplayer yang pertama kali muncul di Halo 3. Dapat dikatakan mode ini merupakan Zombie Mode versi Halo. Sejak saat itu, mode ini konsisten hadir di setiap entri franchise game FPS besutan Microsoft itu. Tidak heran banyak penggemar kecewa Infection Mode tidak muncul di Halo Infinite hingga 18 bulan setelah perilisan resmi.

Dalam mode ini, pemain terbagi menjadi dua tim, Survivor dan Zombie. Tujuan seorang Survivor adalah tetap bertahan hidup hingga akhir ronde. Jika tidak, mereka akan berubah menjadi Zombie. Zombie justru bertujuan untuk membunuh atau menginfeksi para Survivor sebanyak mungkin. Biasanya Zombie memiliki senjata melee dan dapat membunuh para Survivor dengan sekali tebas. Sedangkan, para Survivor diberi senjata api berjarak pendek dan sedang.

Baca juga:

Infection Mode Akan Kembali di Halo Infinite Season 4!

Kabar bahwa Infection Mode akan kembali muncul di Halo Infinite mulai season 4 sudah dikonfirmasi melalui akun Twitter resminya. Episode terbaru podcast Spartan Chatter ikut membagikan informasi ini pada penggemar. Konfirmasi ini tidak terlalu mengejutkan bagi penggemar yang mendapat leak tentang season 4.

Berbagai Fitur Lain yang Akan Datang di Season 4

Halo Infinite before Season 4
Terdapat berbagai konten baru yang akan datang di Halo Infinite Season 4

Selain Infection Mode, 343 Industries ikut menjanjikan berbagai update mulai season 4. Salah satunya adalah sistem progression Career Rank. Tim pengembang hanya menyebut pemain dapat meningkatkan level dengan rank gaya militer.

Mulai season 4, semua premium coating baru (di Premium Battle Pass dan Shop) akan termasuk versi individualnya yang cocok dengan semua core armor. Remake Forge resmi dari Map Plaza dari Halo 5 ikut direncanakan muncul pada awal season 4. Terakhir, menjelang berakhirnya season 3, terdapat event Bonus XP Weekend pertama yang akan digelar 2-4 Juni.

Halo Infinite Season 4 direncanakan dimulai 20 Juni 2023. 343 Industries akan membagikan informasi lebih lanjut dalam waktu yang akan datang.

Merger Microsoft-Activision Blizzard Dapat Persetujuan China

GAMEFINITY.ID, Bandung – Satu lagi negara telah menyetujui merger Microsoft-Activision Blizzard. Kali ini, negara yang setuju kedua perusahaan raksasa game itu merger adalah China. State Adminstration asal Negeri Tirai Bambu itu kini menjadi salah satu dari 37 regulator yang memberi persetujuan, salah satu di antaranya Jepang dan Uni Eropa.

China Setujui Microsoft Akuisisi Activision Blizzard

China Deal Activision Blizzard Merger Microsoft

Kabar ini pertama tersebar oleh Seeking Alpha. Mereka menulis bahwa State Administration for Market Regulation asal China sudah memberi persetujuan bebas syarat pada sebuah review Phase III.

Perwakilan Microsoft membenarkan kabar ini pada IGN. Pihaknya menyampaikan bahwa ini menjadi satu lagi kabar gembira agar proses merger selesai dan benar-benar terwujud.

“Persetujuan tanpa syarat China terhadap akuisisi kami pada Activision Blizzard mengikuti persetujuan dari jurisfiksi seperti Uni Eropa dan Jepang, menjadikan total 37 negara yang mewakili lebih dari dua miliar orang. Akuisisi ini beserta komitmen kami baru-baru ini pada European Commission akan bermanfaat pada konsumen di seluruh dunia untuk bermain lebih banyak game di berbagai device,” ungkap perwakilan Microsoft.

Sebelumnya, Uni Eropa sudah memberi persetujuan pada merger senilai US$68,7 miliar itu setelah Microsoft berkomitmen menawarkan solusi agar persaingan di pasar cloud gaming tetap kompetitif.

Ditambah lagi, fakta bahwa Activision Blizzard menghentikan distribusi beberapa judul game Blizzard di China mungkin menjadi faktor rumit. Sebelumnya, NetEase dan Blizzard sudah pecah kerjasama, membuat game seperti World of Warcraft dan Overwatch sudah tidak lagi dapat dimainkan di sana.

Baca juga:

Masih Mendapat Rintangan

Sejauh ini, satu-satunya regulator yang resmi memblokir merger itu adalah Competition and Market Authority (CMA) Inggris. CMA berpendapat merger itu akan berdampak buruk pada pasar cloud gaming. Microsoft sudah menyampaikan pihaknya mengajukan banding.

Di Amerika Serikat, merger ini belum mendapat keputusan persetujuan. Federal Trade Commission sudah menuntut kedua belah pihak demi menghentikan merger ini. Sidang selanjutnya dikabarkan akan digelar Agustus ini.

Sony juga menjadi pihak lain yang menetang merger ini. Pihaknya berpendapat game Call of Duty mendatang versi PlayStation akan disabotase walau Microsoft sudah jelas-jelas membantah. Menariknya, Sony menolak perjanjian agar Call of Duty tetap di platform PlayStation selama 10 tahun, perjanjian sama yang sudah ditawarkan pada Nintendo, Nvidia GeForce Now, Boosteroid, dan Ubitus.

Baca juga:

Saat ini, belum diketahui apakah merger ini akan terwujud. Beberapa ahli hukum saling berbeda pendapat apakah keputusan ini akan berujung kegagalan.

Merger Microsoft-Activision Blizzard Disetujui Uni Eropa

GAMEFINITY.ID, Bandung – Regulator Uni Eropa, European Commission, akhirnya menyetujui merger Microsoft-Activision Blizzard senilai US$68,7 miliar! Ini menjadi kabar baik demi mengesahkan merger antara perusahaan raksasa teknologi dan pengembang game terkenal tiu. Uni Eropa menyimpulkan komitmen Microsoft terhadap pasar cloud gaming menjadi pemicu pihaknya menyetujui kesepakatan itu.

Sebelumnya, regulator Inggris, Competition and Markets Authority (CMA), memutuskan untuk memblokir merger Microsoft-Activision. Mereka beralasan bahwa merger itu akan berdampak negatif terhadap pasar cloud gaming. European Commission sebenarnya mengemukakan pendapat yang sama, namun pihaknya sudah puas dengan solusi yang ditawarkan Microsoft.

Komitmen Terhadap Pasar Cloud Gaming Jadi Pemicu Merger Disetujui

Microsoft Activision Blizzard approved by European Union 2
Merger Microsoft-Activision mendapat persetujuan Uni Eropa

Keputusan itu juga tertulis pada laman resmi European Commission. Pihaknya sudah menyimpulkan bahwa Microsoft tidak memiliki insentif untuk menolak distribusi game Activision di PlayStation. Mereka juga mendapati kalaupun pemilik Xbox itu menarik game Activision dari konsol milik Sony, hal itu tidak akan merugikan persaingan di pasar konsol.

Mereka juga menyatakan keputusan Microsoft untuk menawarkan kesepakatan lisensi 10 tahun pada berbagai layanan cloud gaming menjadi solusi masalah setelah akuisisi. Komtimen tersebut menjamin semua game Activision Blizzard tidak dapat masuk katalog Game Pass Ultimate atau platfrom Xbox Cloud Gaming. Berarti konsumen yang telah membeli game Activision Blizzard apapun dapat menikmatinya melalui stream di layanan cloud gaming pilihannya. Microsoft juga akan menawarkan lisensi bebas royalti pada platform cloud gaming manapun untuk stream game Activision Blizzard.

Baca juga:

Keputusan Uni Eropa ini disambut baik oleh Microsoft. Perusahaan teknologi pemilik Xbox itu sudah menyampaikan bahwa pihaknya ingin membuat game dapat lebih terjangkau dan membawanya pada banyak pemain sebisa mungkin.

“European Commission sudah meminta Microsoft untuk memberi lisensi berbagai game Activision Blizzard pada platform cloud gaming pesaing. Ini akan berlaku secara global dan akan memudahkan jutaan konsumen di seluruh dunia untuk memainkan deretan game itu di platform pilihannya,” tutur Brad Smith, presiden Microsoft.

Respon CMA: Tetap Bersikukuh untuk Blokir Merger

Sementara itu, CMA memberi respon terhadap persetujuan Uni Eropa terhadap merger Microsoft-Activision Blizzard. Mereka sebelumnya memblokir kesepakatan itu dengan alasan dapat merugikan pasar cloud gaming. Pihaknya juga berpendapat akuisisi itu dapat memicu berkurangnya inovasi dan minimnya pilihan bagi gamer Inggris selama beberapa tahun ke depan.

Baca juga:

“Proposal Microsoft, diterima oleh European Commission, akan membuat Microsoft untuk menetapkan syarat dan ketentuan [baru] selama 10 tahun ke depan. Hal itu akan menggantikan pasaar bebas, terbuka dan kompetitif dengan sebuah regulasi yang berdampak pada game milik Microsoft, platform yang menjualnya, dan syarat penjualan. Ini menjadi salah satu alasan grup panel independen CMA menolak proposal Microsoft dan memblokir kesepakatan ini,” tulis CMA melalui akun Twitter resminya.

CMA mengakhiri responnya bahwa mereka tetap bersikukuh dengan keputusannya. Pihaknya juga menghormati persetujuan European Commission. Microsoft saat ini sudah mengajukan banding dan dilaporkan menyewa sekelompok pengacara yang sebelumnya mewakili Kerajaan Inggris

Satu lagi rintangan bagi Microsoft-Activision Blizzard adalah Federal Trade Commission (FTC) Amerika Serikat. FTC sudah menuntut untuk memblokir akuisisi tersebut Desember lalu.

Tampaknya keputusan Uni Eropa ini memicu peluang Microsoft dapat mengesahkan akuisisi Activision Blizzard. Regulator di Afrika Selatan, Arab Saudi, Brazil, Chile, Jepang, dan Serbia sudah menyetujui merger itu. Sementara itu, regulator Australia, China, Korea Selatan, dan Selandia Baru masih mengkaji kesepakatan senilai US$68,7 miliar itu.