GAMEFINITY.ID, Bandung – Setelah menjadi rumor baru-baru ini, Micosoft mengumumkan mereka akan menggelar Xbox Bethesda Direct Januari ini. Acara live stream itu akan menampilkan lebih banyak preview game besutannya. Mengejutkannya, Starfield, game yang paling dinanti dari Bethesda, akan absen.
Banyak penggemar yang khawatir karena Microsoft absen dari The Game Awards 2022 untuk menunjukkan trailer terbaru dari game-nya. Belum lagi rumor penundaan game RPG sci-fi itu dan juga Redfall. Setidaknya, pihak Xbox sudah menyiapkan pengumuman penting dari berbagai game yang akan datang.
Xbox Bethesda Direct Januari Ini Akan Tampilkan Beberapa Game Besutannya
Acara Xbox Bethesda Direct Januari ini akan menampilkan inside look dari beberapa game yang akan datang di Xbox, PC, dan Game Pass selama beberapa bulan. Sejauh ini, game yang disebut akan tampil adalah Redfall, Forza Motorsport, Minecraft Legends, dan The Elder Scrolls Online.
Penggemar dapat melihat detail dari fitur besar, informasi, dan pengungkapan gameplay dari keempat game itu. Game Rant menyebut Xbox Bethesda Direct Januari ini akan berlangsung selama 45 menit, dengan global reveal khusus dari The Elder Scrolls Online digelar setelahnya.
(FYI) The Xbox & Bethesda Developer_Direct will last 45 mins
Microsoft Pastikan Starfield Akan Dapat Showcase Sendiri
Absennya Starfield dari acara ini masih mengundang kekhawatiran penggemar. Game RPG bertema luar angkasa itu sudah ditunda dari waktu rilis 11 November 2022 menjadi paruh pertama 2023. Pihak Xbox menjawab kekhawatiran penggemar melalui lamannya bahwa Starfield akan mendapat showcase sendiri.
“Untuk mendedikasikan waktu untuk melihat lebih dekat pada Starfield dari Bethesda Game Studios, sebuah acara tersendiri sedang direncanakan,” tulis pihak Xbox.
Diperkirakan showcase standalone itu akan digelar setelah Xbox Bethesda Direct mengingat jadwal rilisnya masih pada paruh pertama 2023. Bethesda tentunya ingin lebih banyak waktu untuk membangun hype dari Starfield melalui promosinya. Diharapkan showcase tersebut akan menampilkan informasi penting dari tanggal rilis dari game besutannya itu.
Meski harus kecewa Starfield harus absen dari Xbox Bethesda Direct Januari ini, showcase tersendiri menjadi kabar baik bagi penggemar yang ingin tahu lebih lanjut dan sudah menantikannya. Terlebih game sci-fi RPG itu akan menampilkan lebih dari 1.000 planet, menandakan bahwa game ini sangat ambisius.
Xbox Bethesda Direct akan digelar Rabu, 25 Januari 2023 pukul 12:00 waktu Pasifik (03:00 WIB) di channel YouTube dan Twitch Xbox dan Bethesda.
GAMEFINITY.ID, Bandung – Starfield telah menjadi salah satu game yang paling dinanti tahun ini. Game RPG sci-fi epik itu digadang-gadang sebagai IP besar terbaru bagi Bethesda Game Studios menyusul kesuksesan The Elder Scrolls dan Fallout. Bagi pemain yang khawatir dengan kepastian tanggal rilisnya, Bethesda sudah memastikan game baru besutannya itu tetap rilis paruh pertama 2023.
Starfield Masih Akan Rilis Paruh Pertama 2023
Sebelum dipertunjukkan sebagai penutup Xbox & Bethesda Games Showcase 2022, Starfield mengalami penundaan rilis dari November 2022 menjadi paruh pertama 2023. Meski ini menjadi kekecewaan berat bagi pemain, presiden Xbox Phil Spencer memastikan Bethesda Game Studios sedang bekerja keras demi membuat game besutannya dapat dinikmati.
Sejauh ini, Bethesda belum mengungkap detail penting setelah Xbox & Bethesda Games Showcase 2022. Starfield bahkan absen dari Gamescom dan The Game Awards 2022. Hal ini memicu kekhawatiran pemain terhadap game RPG sci-fi itu. Kekhawatiran tersebut memuncak ketika Redfall, game dari Arkane Studios, dirumorkan mengalami penundaan.
Pemain ikut cemas bahwa hal yang sama mungkin akan terjadi pada Starfield, mengingat keduanya dipublikasi oleh Bethesda Softworks. Namun, pihak Bethesda sudah memastikan melalui situs support barunya bahwa Starfield tetap rilis paruh pertama 2023.
Todd Howard selaku sutradara juga berbicara tentang penundaan game besutan studionya itu di podcast Lex Friedman. Ia mengatakan keputusan menunda tanggal rilis menjadi hal terbaik meski berat. Howard menuturkan Bethesda sedang bekerja sama dengan insinyur papan atas dari Xbox agar Starfield dapat berjalan lancar di konsol.
Kemungkinan Akan Rilis pada International Day of Human Space Launch?
Sebelumnya, orang dalam Xbox menyebar kabar bahwa Redfall kemungkinan akan rilis Mei 2023. Starfield kemudian dikatakan akan rilis setelah game co-op vampire shooter buatan Arkane itu.
Selain rumor tentang Redfall, beberapa pengguna Reddit berspekulasi Bethesda mengincar tanggal rilis yang spesial untuk Starfield. Mereka percaya game besutan Todd Howard itu akan meluncur pada International Day of Human Space Launch, 12 April. Tanggal tersebut bersejarah mengingat penerbangan pertama manusia ke luar angkasa terjadi pada 1961.
Mengingat game itu bertema luar angkasa, mereka merasa tanggal itu menjadi waktu sempurna untuk peluncurannya. Pengguna bernama Tecally mengingatkan Bethesda mengincar tanggal spesial untuk peluncuran game-nya. Hal ini terjadi pada Fallout 4 yang rilis 10 November 2015, hari jadi ke-240 Angkatan Laut Amerika Serikat dan sehari sebelum Hari Veteran.
Belum diketahui rumor manakah yang kemungkinan menjadi benar. Keputusan dalam menetapkan tanggal rilis Starfield akan diumumkan Bethesda Game Studios pada kemudian hari. Sementara itu, mereka juga sedang mengerjakan The Elder Scrolls VI dan Fallout 5 yang akan menjadi fokus utama setelah perilisan Starfield.
Starfield tetap akan meluncur di PC dan Xbox Series X|S pada paruh pertama 2023. Pelanggan Game Pass nanti dapat memainkannya secara gratis mulai hari pertama peluncurannya.
GAMEFINITY.ID, Bandung – Redfall menjadi salah satu game yang paling dinanti pada tahun ini. Vampire shooter buatan Arkane itu sebelumnya mengalami penundaan tanggal rilis dari 2022 menjadi paruh pertama 2023. Baru-baru ini, seorang orang dalam dari Xbox menyebar bahwa game tersebut akan rilis pada Mei 2023.
Rumor dari Orang Dalam: Redfall Akan Rilis Mei 2023
Redfall pertama kali menampilkan teaser dalam acara E3 2021 dengan rencana rilis 2022 di PC dan Xbox Series X|S. Namun, game tersebut mengalami penundaan hingga paruh pertama 2023. Pihak Xbox beralasan Arkane ingin memastikan game besutannya itu memenuhi ekspektasi pemain. Sejak saat itu, Redfall belum memiliki tanggal rilis pasti, meski sempat tampil dalam acara Xbox & Bethesda Games Showcase 2022.
Seorang pengguna yang mengaku sebagai orang dalam menggunakan alias Klobrille di forum ResetEra. Ia membantah pendapat pengguna lain bahwa Redfall ditunda hingga musim gugur, melainkan mendapat tanggal rilis Mei 2023.
Begitu juga dengan leaker Okami yang mengaku sebagai orang dalam. Ia mengungkap di Twitter-nya bahwa Redfall telah tertunda secara internal selama 6 minggu. Leaker tersebut ikut memprediksi tanggal rilis co-op shooter itu menjadi Mei alih-alih Maret atau April.
Update on Redfall's release date.
Have heard that it's been pushed back internally by about 6 weeks. Currently targeting an early May release.
Rumor tersebut belum tentu benar, namun penggemar yang sudah tidak sabar tampaknya akan kecewa. Pada saat yang sama, orang dalam seperti Klobrille memiliki reputasi sebagai leaker terpercaya karena informasi yang disampaikan akurat.
Akan Rilis sebelum Starfield
Starfield menjadi satu lagi game yang paling dinanti dari Bethesda. Terlebih game RPG epik luar angkasa itu menjadi salah satu game yang paling dinanti tahun ini. Sama seperti Redfall, Starfield juga mengalami penundaan rilis dari 11 November 2022 menjadi paruh pertama 2023.
GameRant mencatat bahwa Mark Booty dan Xbox Games Studios berkata Starfield akan rilis setelah Redfall. Sayangnya, ia sama sekali tidak menyebut kapan tepatnya tanggal rilis kedua game itu.
Sementara itu, Bethesda Game Studio juga sudah mengumumkan Fallout 5 dan The Elder Scrolls 6 yang akan mereka kerjakan setelah Starfield. Tentunya hal ini mengundang animo dan harapan penggemar hingga tim yang dipimpin Todd Howard merilis detail terbaru.
Redfall akan rilis 2023 di PC dan Xbox Series X|S. Ditambah, game tersebut akan menjadi gratis khusus pelanggan Game Pass.
GAMEFINITY.ID, Bandung – Pentiment merupakan game narrative adventure RPG berlatarkan zaman medieval dengan art yang menawan. Game ini pertama kali rilis pada 15 November 2022 oleh Obsidian Entertainment dan Xbox Game Studios. Game ini telah berhasil menuai pujian karena penggambaran zaman medieval yang otentik dari cerita dan art-nya.
Sinopsis Pentiment, Game Naratif Medieval Penuh Intrik dan Art Menawan
Berawal dari seorang seniman dan pelancong Andreas Maler yang menumpang di Tassing, sebuah kota kecil di Bavaria pada abad ke-16. Ia magang di Kiersau Abbey dan bertugas untuk membuat naskah dan ilustrasi sesuai permintaan klien. Begitu magangnya selesai, ia bisa kembali ke kampung halaman, menikah, dan memulai kariernya sebagai sebagai seorang seniman.
Masalah pun dimulai saat sebuah kasus pembunuhan terjadi di Tassing. Sejak saat itu, Andreas berkomitmen untuk mencari seorang pelaku dan memecahkan misteri tersebut. Namun, ia justru terjebak di tengah-tengah konspirasi mendalam yang berperan besar dalam misteri tersebut. Setiap keputusan yang dibuatnya, termasuk menyimpulkan identitas sang pelaku, akan berdampak besar pada hubungannya dengan penduduk.
Gameplay Pentiment (9/10)
Cerita game ini terbagi menjadi tiga act, masing-masing memiliki misteri yang harus dipecahkan, khususnya pembunuhan. Pemain akan berperan sebagai Andreas yang harus menemukan masing-masing pelaku.
Saat berinteraksi dengan penduduk, terutama yang menjadi tersangka, pemain sering dihadapkan dengan pilihan dialog untuk menganggapi mereka. Beberapa momen tertentu menjadi hal penting untuk membuat keputusan yang akan sangat berdampak.
Begitu juga dengan menentukan pelaku di balik pembunuhan tersebut. Sebenarnya tidak ada sebuah golden route di antara pilihan setiap tersangka. Meski begitu, tersangka yang dipilih menjadi pelaku berdampak besar pada hubungan Andreas dengan penduduk pada act berikutnya.
Kustomisasi karakter Andreas sebatas menentukan latar belakangnya, baik berupa minat studi dan juga kepribadiannya. Ini dapat memicu pilihan dialog yang ia ingin utarakan sesuai dengan latar belakang tersebut.
Satu kekurangan dari Pentiment hanyalah terkadang ceritanya terasa lambat. Terlihat dari beberapa adegan percakapan yang cukup panjang sampai pemain tidak sabar untuk segera skip dan membaca cepat.
Sementara itu, game ini juga ramah PC berspek rendah (meski minimal RAM masih 4 GB). Saat memainkannya di PC kentang, sama sekali tidak ada lag ataupun crash. Pentiment menjadi game yang tergolong ringan jika dibandingkan dengan game AAA lainnya.
Control (9/10)
Mengingat Pentiment merupakan narrative adventure, pemain hanya mengendalikan Andreas saat mengeksplorasi kota dan berinteraksi dengan penduduknya. Pemain mendapat dua pilihan kontrol, yaitu mouse dan keyboard.
Pemain dapat melakukan point and click saat mengendalikan Andreas dan juga berinteraksi dengan penduduk. Jika menggunakan keyboard, kontrol navigasi standar juga digunakan.
Graphics (10/10)
Grafik dalam game ini mengandalkan ilustrasi bergaya medieval seperti sedang membaca sebuah buku cerita. Animasi yang ditampilkan saat karakter bergerak juga terlihat sangat mengalir.
Karena hal ini, visual yang ditampilkan dalam Pentiment terlihat sangat menawan dan memanjakan mata. Tidak hanya selama gameplay, menu dalam game (bukan main menu atau pause) juga disajikan dalam bentuk visual halaman buku, di mana pemain dapat melihat peta, jurnal dan glossary tentang medieval. Font-nya pun menggunakan tulisan bergaya Eropa abad ke-16 untuk menambah feel-nya.
Music (10/10)
Musik yang disajikan juga menjadi keuntungan di Pentiment. Game ini memainkan musik latar saat situasi adegan yang cocok. Baik ambient atau lagu yang mendampingi sebuah adegan tertentu, musik dalam game ini membuat pemainnya terasa hanyut di dalam ceritanya selama gameplay.
Addictive (10/10)
Sebagai game narrative adventure, Pentiment memiliki tingkat addictive tinggi. Selain dari visual dan musiknya yang enak dinikmati, cerita di dalamnya juga membuat penasaran pemain hingga tidak sabaran. Terlebih, game ini memiliki replayability yang tinggi. Pemain dapat memainkannya kembali setelah pertama kali menamatkannya. Dengan ini, mereka dapat melihat adegan setelah memilih pilihan yang mereka tidak pilih saat momen penting.
Ditambah lagi, penggambaran cerita berlatarkan medieval terlihat sangat otentik dan terasa menghanyutkan. Terlihat dari credits terpampang beberapa judul jurnal ilmiah tercantum. Ini membuktikan pihak pengembang serius dalam melakukan riset demi membuat game ini.
Pentiment menjadi game narrative adventure yang wajib dicoba. Obsidian Entertainment berhasil membuatnya menjadi game yang hampir sempurna. Terlihat dari art yang menawan, cerita misteri yang penuh intrik, musik yang menghanyutkan, dan yang terpenting penggambaran zaman medieval yang terasa seperti nyata.
Untuk Pentiment, total score yang dapat penulis berikan adalah 9,6.
Pentiment bisa dimainkan di PC, Xbox One, dan Xbox Series X|S. Khusus pelanggan Game Pass, game ini juga bisa dimainkan gratis.
Update informasi menarik lainnya seputar anime, game, pop culture serta teknologi hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.
GAMEFINITY.ID, Bandung – Memasuki tahun 2023, Hideo Kojima tampaknya akan sangat sibuk. Meski Death Stranding 2 akhirnya resmi diumumkan di The Game Awards 2022, ia masih memiliki satu lagi proyek game. Game tersebut merupakan kolaborasi Kojima Productions dan Xbox Game Studios milik Microsoft.
Hideo Kojima Berkata Hanya Microsoft yang Mengerti Game Biasanya.
Sejauh ini, detail tentang game tersebut masih belum diketahui semenjak pengumuman dalam acara Xbox & Bethesda Showcase 2022. Saat itu, Kojima hanya mendeskripsikan game-nya itu sebagai “benar-benar baru dan belum pernah terpikirkan siapapun”. Game itu merupakan proyek cloud-based.
Kojima menceritakan proyek game-nya bersama Microsoft dalam wawancara dengan IGN. Dirinya menjelaskan judul game itu berkonsep tidak biasa.
“Selain Death Stranding 2, kami membuat satu lagi judul yang tidak biasa. Saya paham pemain berharap karya pertama Kojima Productions berupa sebuah game. Walau membuat game lebih sulit daripada membuat tipe karya video lain, ini juga menjadi paling menyenangkan,” tuturnya.
Ia mengaku sudah mengajukan memikirkan konsep game itu selama lima atau enam tahun. Ia mempresentasikannya pada berbagai perusahaan besar. Namun, penolakan tidak terhindarkan. Mayoritas dari mereka menganggap dirinya gila.
“Akhirnya Microsoft yang mengatakan mereka paham dan sekarang kami mengerjakan proyek itu bersama-sama, termasuk sebuah technology front,” jelasnya lagi.
Berdasarkan bocoran yang sebelumnya beredar, penggemar memperkirakan game buatan Kojima Productions dengan Microsoft itu adalah Overdose.
Kojima Productions Rayakan Hari Jadi ke-7, Masuki Era Baru
tanggal 16 Desember 2022 menjadi hari jadi ketujuh Kojima Productions. Ini menjadi era baru bagi perusahaan yang disebut Phase 2.
Era baru itu awalnya akan dimulai pada 2020. Namun pandemi COVID-19 memicu studio menunda casting dan syuting untuk sebuah proyek. Produksi Death Stranding Director’s Cut juga mengalami kesulitan karena pandemi. Ditambah, rencana membuat sebuah film pendek pun harus dibatalkan.
Saat ini, Kojima Productions tengah mengerjakan Death Stranding 2 dan sebuah game kolaborasi dengan Microsoft. Death Stranding juga akan diadaptasi menjadi film live action oleh Hammerstone Studios. Hideo Kojima menyebut film itu akan mengambil arahan yang belum diambil sebelumnya daripada semua adaptasi dari game lainnya.
Hideo Kojima tampaknya akan sibuk dengan berbagai proyek Kojima Productions mulai 2023 mendatang. Selain Death Stranding 2, penggemar tentu tidak sabar untuk menanti pengumuman resmi tentang game kolaborasi dengan Microsoft.
Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.
GAMEFINITY.ID, Bandung – Microsoft kembali mendapat tuntutan hukum karena upaya akuisisi Activision Blizzard senilai US$69 miliar. Kali ini, sebuah tuntutan muncul dari sekelompok gamers beranggotakan 10 orang demi menghentikan proses merger tersebut. Ini menyusul tuntutan dari Federal Trade Commission (FTC) yang diajukan dua minggu sebelumnya.
10 Gamers Dari Amerika Serikat Tuntut Microsoft Atas Akuisisi Activision Blizzard
Upaya akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft digadang-gadang sebagai kesepakatan terbesar dalam sejarah industri game. Begitu kabar itu diumumkan pertama kali pada Januari 2022, publik menjadi pro dan kontra. Salah satu yang menolak upaya akuisisi ini datang dari FTC yang menuntut Microsoft demi menghentikannya.
Kali ini, sebuah tuntutan hukum berasal dari sekelompok gamers beranggotakan 10 orang. Tuntutan itu sudah diajukan pada 20 Desember 2022 di pengadilan federal California.
Alasan mereka mengajukan tuntutan karena proses akuisisi Activision Blizzard akan memberi Microsoft kuasa terlalu besar di industri game dengan kemampuan untuk menutup akses bagi pesaing, membatasi output, mengurangi pilihan konsumen, menaikkan harga, dan menghalangi persaingan.
“Industri game terus berubah dan berkembang, sangat penting bagi kita untuk melindunginya dari merger monopolistik yang akan merugikan konsumen dalam jangka panjang,” ungkap Joseph Savari, pengacara pihak penuntut di San Fransisco.
Menurut Kotaku, sekelompok gamers itu menggunakan The Clayton Antitrust Act of 1914 untuk menuntut pemilik Xbox itu. Hukum tersebut memperbolehkan publik Amerika Serikat menuntut sebuah perusahaan atas perilaku antikompetitif.
Mayoritas Publik di Inggris Justru Setuju dengan Proses Akuisisi
Berbeda dari Amerika Serikat, publik Inggris justru menyatakan setuju dengan proses merger ini. Hal ini menyusul permintaan Competition and Market Authority (CMA) mengundang publik untuk berpendapat.
CMA mengungkap 75% dari komentar publik melalui lebih dari 2.100 email menyatakan setuju. Regulator Inggris itu membagikan pendapat publik melalui sebuah dokumen PDF.
“Sony dan Nintendo lebih kuat daripada Microsoft di console gaming, dan merger itu akan membantu Microsoft bersaing dengan keduanya,” komentar salah satu yang menyatakan setuju.
“Microsoft sudah dominan di OS PC, dan merger ini menjadi upaya untuk mendapat posisi serupa di gaming,” komentar salah satu yang menyatakan menentang.
Sementara itu, Microsoft telah menganggapi tuntutan dari FTC baru-baru ini. Mereka mengaku kesepakatan untuk melakukan merger dengan Activision Blizzard tidak akan membahayakan kompetisi.
“Kami tetap berkomitmen untuk membuat solusi kreatif pada regulator yang akan melindungi kompetisi, konsumen, dan pekerja di sektor teknologi,” tutur Brad Smith, presiden Microsoft.
Jika Microsoft berhasil menyelesaikan proses akuisisi Activision Blizzard pada pertengahan 2023, mereka akan menjadi pemilik sah franchise besar Call of Duty, Crash Bandicoot, Warcraft, dan Overwatch.
Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.