Tag Archives: Xbox Game Studios

Halo Infinite Alami Kenaikan Angka Pemain Aktif setelah Season 5

GAMEFINITY.ID, Bandung – Halo Infinite sudah memulai season 5 yang bertajuk Reckoning pada 18 Oktober lalu. Season tersebut menampilkan deretan konten baru yang sudah menuai pujian dari penggemarnya, beberapa dari mereka mengaku game FPS itu sudah jauh lebih baik daripada saat peluncuran. Ditambah lagi, angka pemain aktifnya jauh lebih meningkat dari sebelumnya, bahkan hampir berlipat ganda.

Angka Pemain Aktif Halo Infinite Naik di Steam!

Halo Infinite player count increase

Menurut SteamCharts, angka pemain aktif Halo Infinite di Steam berhasil meningkat. Tercatat pada 18 Oktober 2023 pukul 09:00 WIB, game FPS besutan Xbox itu berhasil mencapai 18.003 pemain aktif. Angka ini jauh naik daripada akhir-akhir ini.

Pada season keempat yang diluncurkan pertengahan Juni lalu, angka pemain aktif game FPS besutan Xbox tersebut hanya berkutat pada sekitar 6.000-7.000 per hari di Steam. Angka ini disebut turun 98 persen dari rekor tertingginya.

Jika angka di Steam meningkat cukup pesat, hal yang sama juga terjadi pada versi Xbox-nya. Di Microsoft Store, game buatan 343 Industries itu berhasil masuk ke dalam chart 50 game terbanyak dimainkan di Xbox.

Halo Infinite Season 5 Extraction

Mengingat angka pemain aktifnya yang naik di Steam, tampaknya deretan konten di season 5 berhasil merebut kembali hati penggemar. Mulai dari kembalinya mode Extraction dan Firefight, dua Arena Map baru yang menakjubkan, hingga penggunaan AI di Forge. Season terbaru bertajuk Reckoning itu dianggap sebagai momen comeback Halo Infinite bagi penggemar setia franchise.

Baca juga:

Berhasil Naik Posisi di Chart Steam

Naiknya angka pemain aktif Halo Infinite tentu berbanding lurus dengan posisinya di Steam. Game FPS itu berhasil kembali masuk ke posisi 100 besar di chart Steam, baik itu pemain aktif terbanyak dan terlaris berdasarkan penghasilan.

Fitur multiplayer-nya sendiri merupakan free-to-play, sedangkan campaign-nya merupakan fitur berbayar. Kembalinya ke posisi 100 besar game terlaris di Steam menandakan penggemar kembali membelanjakan uangnya saat melakukan microtransaction, termasuk membeli Battle Pass baru.

Meski masih sangat jauh dari rekor tertingginya, yaitu 272.586 pemain aktif di Steam saat peluncuran, tampaknya 343 Industries mulai berhasil meyakinkan penggemar setia untuk kembali menikmati Halo Infinite

Starfield Jadi Game Terlaris September 2023 di Amerika Serikat

GAMEFINITY.ID, Bandung – Setelah digadang-gadang sebagai harapan baru bagi Xbox, Starfield kini berhasil melebihi ekspektasi bagi penggemar dan kritikus, meskipun masih terdapat kritik negatif. Faktanya, game RPG terbaru Bethesda Game Studios itu sudah menjadi game terlaris pada September 2023 di Amerika Serikat. Sangat mengesankan meski kenyataannya game sci-fi tersebut tersedia gratis khusus pelanggan Xbox Game Pass dan PC Game Pass.

Meski Gratis di Game Pass, Starfield Resmi Jadi Game Terlaris September 2023 di AS

Starfield best selling game in the US September 2023

Starfield resmi meluncur pada 6 September 2023 di PC dan Xbox Series X|S. Sebelumnya, Bethesda mengumumkan game terbaru garapan Todd Howard itu menjadi peluncuran terbesarnya dengan total enam juta pemain tercatat pada 7 September. Memasuki minggu ketiga, game sci-fi RPG itu berhasil mencapai total 10 juta pemain.

Baca juga:

Tidak heran Starfield sudah sangat populer di kalangan gamer. Di media sosial, game terbaru Bethesda Game Studios itu bahkan menjadi trending topic. Banyak dari gamer menikmatinya, baik dengan cara membelinya atau memanfaatkan layanan berlangganan Game Pass.

Ternyata, fakta ini berbanding lurus dengan penjualannya. Circana (sebelumnya NPD Group) merilis chart game terlaris September 2023 di Amerika Serikat pada 19 Oktober lalu. Starfield menduduki peringkat teratas, mengalahkan Mortal Kombat 1 yang berada di posisi kedua. EA Sports FC harus duduk di posisi ketiga, sementara Payday 3 mengekori di posisi kelima.

Mortal Kombat 1 menjadi game terlaris di Amerika Serikat untuk playform PlayStation pada bulan yang sama, dengan versi Xbox dan PC di posisi kedua setelah Starfield. Game fighting besutan NetherRealm itu juga berhasil duduk di posisi ketiga untuk versi Switch meski peluncurannya penuh kekecewaan.

Baca juga:

Hogwarts Legacy Tetap Game Terlaris di Amerika Serikat Tahun Ini

Circana juga merilis daftar game terlaris di Amerika Serikat tahun 2023 per September. Starfield berhasil debut di posisi ketujuh, sementara Mortal Kombat 1 membayangi di posisi kedelapan. Sementara itu, posisi puncak masih ditempati oleh Hogwarts Legacy.

Hogwarts Legacy sendiri pertama kali meluncur di PC, PlayStation 5, dan Xbox Series X|S pada 10 Februari 2023, dengan versi PS4 dan Xbox One rilis pada 5 Mei 2023. Versi Nintendo Switch-nya masih dijadwalkan rilis 14 November 2023, memungkinkan game besutan Avalanche Software itu semakin kokoh di posisi puncak.

Oktober ini masih ada beberapa game besar yang sudah atau akan rilis. Salah satunya Marvel’s Spider-Man 2 yang meluncur pada 20 Oktober 2023 di PlayStation 5. Bukan tidak mungkin game besutan Insomniac Games itu bisa masuk ke dalam daftar game terlaris tahun ini di Amerika Serikat, bahkan menyusul Starfield dan Hogwarts Legacy.

Starfield: Guide Main Quest Terakhir – One Giant Leap

GAMEFINITY.ID, Bandung – One Giant Leap merupakan main quest ke-19 sekaligus terakhir di Starfield. Setelah akhir dari Revelation di mana Artifact terakhir berhasil didapatkan, kini saatnya untuk mencapai Unity. Untungnya, tidak ada lagi pertempuran yang harus dihadapi saat menjalankan quest terakhir ini. Namun, ini juga menjadi satu lagi keputusan penting bagi pemain. Karena dari itu, guide ini mengandung SPOILER.

Opsional: Ucapkan Perpisahan pada Constellation

Sebelum memulai langkah sesungguhnya di quest ini, pemain bisa mengucapkan salah perpisahan pada seluruh anggota Constellation. Kunjungi The Lodge di New Atlantis di planet Jemison jika ingin melakukannya. Temui semuanya sampai setiap opsi dialog habis.

Menuju Unity

Starfield Main Quest 19 final

Langkah sesungguhnya dimulai dengan membangun Armillary di spaceship. Jika sudah membangunnya, pemain hanya perlu melengkapi dengan Artifact yang sudah didapat. Setelah itu, naikkan daya untuk Grav Jump. Lakukan Grav Jump menuju System manapun dan pemain akan tiba di sebuah tempat misterius. Jika masih belum ingin melakukannya, pemain dapat mengambil kembali Armillary di spaceship.

Baca juga:

Starfield Main Quest 19 final

Tempat misterius adalah Unity. Pemain akan disambut oleh sosok yang tidak asing, yaitu versi lain dari pemain sendiri. Ia akan memperkenalkan Unity beserta fungsinya. Lalu ia menawarkan dua pilihan, terlahir kembali menjadi Starborn di universe lain atau kembali ke kehidupan lama.

Pilihan Terakhir yang Penting

Benar, keputusan terakhir ini menjadi sangat penting bagi pemain. Jika ingin kembali ke kehidupan lama, pemain bisa berbalik ke jalan saat mereka masuk Unity. Dengan ini, pemain bisa menyelesaikan berbagai side quest dan meneruskan urusan yang belum terselesaikan dalam game. Pemain harus membangun kembali armillary apabila ingin kembali ke Unity.

Sebaliknya, jika ingin terlahir kembali sebagai Starborn, pemain hanya perlu memasuki orb di depan. Terdapat pula diorama masa depan yang akan terjadi jika pemain meninggalkan universe aslinya. Saat mencapai orb itu, pemain sudah menamatkan Starfield sekaligus menyaksikan karakternya terlahir kembali.

Tamatnya Starfield sekaligus menjadi awal baru di Starfield, yaitu New Game Plus. Pada mode ini, pemain akan kehilangan hampir segalanya, kecuali power, level, dan skill. Namun, pemain akan memperoleh sebuah ship Starborn dan suit Starborn.

Jika memutuskan untuk mencapai orb di Unity, One Giant Leap menjadi akhir dari keseluruhan main quest dari Starfield.

Starfield: Guide Main Quest Kedelapanbelas – Revelation

GAMEFINITY.ID, Bandung – Revelation merupakan main quest ke-18 dari Starfield sekaligus menjelang satu lagi quest terakhir. Main quest ini akan memperlihatkan efek dari pilihan pemain saat akhir dari Unearthed. Ditambah, pemain akan menemukan sebuah Artifact terakhir.

Meski bukan benar-benar main quest terakhir, Revelation menjadi quest terakhir yang sesungguhnya di Starfield. Pemain akan menghadapi tantangan tersulit selama gameplay, termasuk saat harus berhadapan dengan boss terakhir. Oleh karena itu, guide ini akan mengandung SPOILER.

Pertarungan Spaceship di Masada III

Starfield Main Quest 18

Setelah menyelesaikan semua main quest sebelumnya di Starfield, terutama Unearthed dan Final Glimpses, pemain bisa memulai Revelation secara otomatis. Kali ini, planet Masada III di Masada System menjadi lokasi tujuan berikutnya. Masada System terletak di bagian tenggara galaksi.

Baca juga: 

Starfield Main Quest 18

Saat tiba di orbit Masada III, konsekuensi dari pilihan pemain pada akhir Unearthed mulai terlihat. Sosok Starborn baik itu The Hunter, The Emissary, atau keduanya, sudah menunggu beserta pasukannya. Mereka akan menyerang spaceship milik pemain. Sosok musuh dapat terlihat sebagai efek dari akhir Unearthed sebagai berikut:

  • Jika memilih untuk membela The Emissary, ia akan tiba dan membantu pemain mengalahkan kapal The Hunter dan pasukannya.
  • Jika memilih untuk membeli The Hunter, ia akan tiba dan membantu pemain mengalahkan The Emissary dan pasukannya.
  • Apabila tidak memilih The Hunter atau The Emissary, keduanya akan menyerang dengan pasukan masing-masing dan pemain harus bertarung sendiri.

Pertarungan luar angkasa ini jauh lebih menantang lebih sebelumnya, terutama kalau pemain tidak memilih untuk membela The Emissary dan The Hunter. Ini bisa saja jauh lebih menyulitkan pemain. Berikut adalah tips untuk menghadapinya:

  • Teruslah bergerak untuk bertahan hidup.
  • Kumpulkan stok Ship Parts untuk repair terlebih dahulu karena serangan Starborn sangat efektif. Segera lakukan repair begitu shield
  • Fokus kalahkan spaceship milik The Hunter, The Emissary, atau keduanya terlebih dahulu. Jika pasukan mereka menyerang, pastikan untuk membuat mereka menyingkir.

The Hunter, The Emissary, atau keduanya akan menyingkir ketika pemain sudah memicu damage yang cukup pada mereka. Selanjutnya, pilih Buried Temple sebagai lokasi pendaratan.

Baca juga: 

Jelajahi Buried Temple

Jika memilih untuk membela salah satu dari keduanya, The Emissary atau The Hunter akan bergabung sebagai companion. Apabila tidak, mereka tidak akan melakukannya. Setelah itu, ikuti marker dengan mengambil arah timur ke dalam Buried Temple. Di sana, terdapat banyak mayat berserakan. Pemain bisa melakukan loot terlebih dahulu untuk mengambil stok peluru dan beberapa item healing lainnya.

Saat tetap melewati deretan mayat, sosok Starborn bernama Guardian Musa akan menyambut dan pemain harus mengalahkannya.

Kalahkan Guardian Musa

Starfield Main Quest 18

Guardian Musa memiliki ability membuat duplikat dirinya sendiri sebanyak maksimal enam kloning. Hal ini bisa merepotkan bagi pemain, pasalnya tidak hanya mengalahkan Guardian Musa asli, tetapi juga semua kloningnya.

Ia akan terus melempar granat sebagai aslah satu penyerangan. Untuk mengatasinya, tetap bergerak dan hindari deretan kontainer yang mudah terbakar. Ditambah, pemain bisa memancing Guardian Musa untuk melakukan teleport demi mendekati. Jika ia sudah mendekat, gunakan senjata jarak dekat yang sangat kuat seperti Refined Big Bang.

Jika ingin tetap membuat jarak dari Guardian Musa, coba pakai senjata jarak jauh agar memungkinkan menghindari granat. Ditambah, Power Reactive Shield yang didapat dari side quest Power from Beyond dapat membantu pemain bertahan dari serangannya.

Begitu Guardian Musa terkalahkan, pemain memperoleh satu Quantum Essence. Ambil arah barat daya untuk lanjutkan perjalanan. Masih ada beberapa mayat dalam perjalanan yang bisa di-loot agar membantu. Ikuti mayat-mayat tersebut menuju dalam Buried Temple.

Memasuki Buried Temple, beberapa mayat Ecliptic Soldiers terlihat hidup kembali. Inilah momen saat pemain harus menghadapi musuh berikutnya, Guardian Athaliah.

Kalahkan Guardian Athaliah dan Ecliptic Soldiers

Starfield Main Quest 18

Guardian Athaliah menjadi orang yang bertanggung jawab dalam menghidupkan kembali Ecliptic Soldiers. Ecliptic Soldiers akan menyerang pemain terlebih dahulu. Coba untuk basmi mereka hingga Guardian Athaliah akhirnya muncul. Tentu saja, ia menjadi target sebelum menuju tahap selanjutnya.

Fokus untuk menyerang Guardian Athaliah saat ia muncul. Namun, ia memiliki kemampuan warp menjadi salah satu dari Ecliptic Soldiers. Ia akan kembali setelah quest marker muncul lagi. Tetap fokus menyerangnya sambil membasmi sosok anak buah. Setelah terkalahkan, ambillah Ecliptic Base ID Card yang terjatuh.

Baca juga: 

Ikuti marker hingga tiba di sebuah pintu besar berwarna merah. Gunakan Ecliptic Base ID Card untuk membukanya. Setelah itu, pemain akan memasuki pintu menuju dalam Ecliptic Base.

Anomali Pertama

Starfield Main Quest 18

Ikuti marker hingga melewati sebuah pintu plastik di mana sebuah anomali berada. Saat memasukinya, pemain akan menyaksikan momen pertama dalam Starfield, yaitu ketika bersama Lin dan Heller untuk menemukan Artifact pertama. Tetap ikuti marker hingga akhirnya keluar dari anomali.

Kemudian, dua Starborn bernama Guardian Tueta dan Guardian Rinn muncul dengan serangan mendadak. Mereka akan memanggil pertahanan elektronik berupa robot dan turret untuk membasmi pemain.

Keduanya akan melempar granat sebagai bentuk penyerangan. Dekati mereka untuk lakukan penyerangan. Berhati-hatilah saat mereka mulai mengayunkan lengan, itu menjadi pertanda pelemparan granat.

Jika berhasil mencapai Control Room di tengah ruangan, coba untuk buka kunci pintu menggunakan digipack dan hack terminal untuk mengubah seting friend/foe. Robot dan Turret akan membantu menyerang Guardian Tueta dan Guardian Rinn dengan seting tersebut.

Setelah keduanya terkalahkan, salah satu dari keduanya menjatuhkan Ecliptic Base Key. Ambil kunci itu dan ikuti marker hingga mencapai sebuah pintu kuning.

Anomali Kedua

Starfield Main Quest 18

Kembali ikuti marker hingga mencapai anomali kedua. Begitu memasukinya, pemain mendapat dirinya berhadapan dengan Petrov di Scow seperti saat di main quest No Sudden Moves. Basmi dia setelah berbicara dengannya. Ambil semua dari mayatnya, termasuk Private Quarters Key yang dibutuhkan untuk membuka pintu di belakangnya. Dekati kembali anomali di dalamnya.

Baca juga:

Sekembalinya dari anomali pemain akan berada di jalan masuk menuju gua bawah tanah. Tetap jalan lurus menuju sebuah elevator.

Anomali Ketiga

Saat turun menggunakan elevator, pemain akan mengalami anomali ketiga. Kali ini, momen di main quest High Price to Pay terlihat. Bedanya, Vladimir terlihat memegang mayat karakter pemain yang telah tewas. Berbaliklah dan pemain akan keluar dari anomali itu.

Setelah keluar dari elevator, pemain berada di sebuah gua raksasa. Pemain bisa mengambil loot terlebih dahulu tepat setelah turun dari anomali, terutama bagi yang sudah kesulitan menghadapi beberapa musuh sebelumnya.

Starfield Main Quest 18

Ikuti marker untuk melewati satu-satunya jalan. Pada akhirnya, pemain akan menghadapi Guardian Fionn. Ia memiliki kemampuan membuat kloning pemain lengkap dengan senjatanya. Sangat penting untuk membasmi mereka segera sambil berfokus pada Guardian Fionn.

Terkadang, Fionn akan tiba-tiba muncul di hadapan pemain setelah menghilang dan menyerang dengan menusukkan benda tajam. Jika ini terjadi, segera gunakan senjata jarak dekat untuk memicu damage yang besar dan segera lakukan healing. Gunakan beberapa item untuk damage resistance seperti Battlestim, Boutdicca, atau Heal Gel agar membantu menghadapi deretan kloning. Pada akhirnya, Fionn harus tetap menjadi fokus pemain.

Lebih penting lagi, pemain harus tetap bergerak. Hanya berdiam diri tidak akan membantu untuk mengalahkan Guardian Fionn. Penggunaan Reactive Shield bisa menyelamatkan pemain dari serangan para kloning sekaligus memiliki peluang terlempar balik.

Setelah Guardian Fionn terkalahkan, kini saatnya untuk ikuti marker menuju sebuah pintu terakhir, pintu menuju dalam Buried Temple.

Final Boss: The Hunter, The Emissary, atau Keduanya

Starfield Main Quest 18

Akhirnya pemain bertemu kembali dengan The Hunter, The Emissary, atau keduanya, sekali lagi bergantung pada keputusan pada akhir Unearthed. Pemain akan menghadapi salah satu atau keduanya sebagai final boss di Starfield. Berikut adalah rekap yang menentukan final boss:

  • Jika memilih membela The Emissary, The Hunter akan menjadi final boss.
  • Jika memilih membela The Hunter, The Emissary akan menjadi final boss.
  • Apabila tidak memilih keduanya, The Emissary dan The Hunter sekaligus menjadi final boss.

Pemain bisa menghadapi pertarungan utama terakhir di Starfield. Jika tidak percaya diri, terdapat satu lagi alternatif, yaitu persuasi. Yakinkan mereka untuk mengakhiri konflik dengan damai, otomatis pemain berpeluang mendapat Artifact terakhir tanpa harus bertarung. Kalau persuasi berakhir gagal, pemain tidak memiliki pilihan lain selain bertarung.

Menghadapi Final Boss

The Hunter and The Emissary memiliki berbagai power untuk mengalahkan pemain. Sering sekali mereka memakai ability Solar Flare, Gravity Well, Parallel Self, dan Gravity Wave. Salah satu dari ability itu dapat memudahkan keduanya membuat kloning sendiri. Kloning The Hunter lebih sedikit daripada The Emissary, membuatnya relatif mudah untuk terkalahkan. Sebaliknya, The Emissary memiliki banyak kloning dan sering sekali melakukan healing. Tidak hanya itu, The Emissary juga memiliki kemampuan teleport yang bisa mengecoh pemain.

Pemain juga akan berpindah tempat ke tempat lain di sebuah parallel universe sambil melakukan damage pada kedua Starborn itu. Misalnya di The Lodge di New Atlantis, anggota Constellation akan ikut menyerang; di Astral Lounge di Neon, seluruh pengunjung akan berlarian panik; dan NASA Landmark, di mana pemain akan mengalami pertarungan dengan zero gravity.

Tetap perhatikan health bar karena setiap serangan dari kedua Starborn bisa saja mengurangi HP lebih banyak. Pemain bisa kembali bertarung dengan jarak dekat, lebih efektifnya, senjata ballistic dan shotgun menjadi pilihan utama.

Begitu salah satu atau keduanya terkalahkan, pemain bisa loot dari mayatnya. Masing-masing dari mereka memiliki senjata Legendary unik yang bisa diambil, yaitu Eternity Gate, particle beam rifle milik The Emissary; dan/atau Unmitigated Violence, laser rifle milik The Hunter. Keduanya bisa dibilang sebagai salah satu senjata terbaik di Starfield. Patut diingat, salah satu dari keduanya tidak bisa diambil jika pemain berhasil melakukan persuasi.

Ambil Artifact

Terakhir, ambil Artifact dari hadapan pemain. Artifact tersebut adalah Artifact Mau, Artifact terakhir sebelum menuju Unity. Saat pemain sudah kembali di spaceship-nya, main quest Revelation sudah berakhir. Kini, pemain akan mencapai Unity di main quest terakhir Starfield, One Giant Leap.

Franchise Activision Blizzard yang Bisa Di-revive setelah Akuisisi Microsoft

GAMEFINITY.ID, Bandung – Microsoft akhirnya resmi mengakuisisi Activision Blizzard senilai US$69 miliar. Berarti perusahaan game di balik deretan franchise blockbuster seperti Call of Duty, Crash Bandicoot, Warcraft, Overwatch, dan Candy Crush sudah tergabung dengan Microsoft Gaming, sama seperti Zenimax Media selaku pemilik Bethesda Softworks.

Pengesahan akuisisi ini bisa menjadi kabar gembira bagi penggemarnya. Tidak hanya itu, penggemar ternyata menginginkan beberapa franchise game besutan Activision Blizzard mendapat revival setelah lama tidak terdengar. Berikut adalah deretan game klasik yang bisa di-revive setelah akuisisi Microsoft.

Tony Hawk’s Pro Skater

Activision Blizzard revival Tony Hawks Pro Skater

Tony Hawk’s Pro Skater bisa dianggap sebagai salah satu pionir game skateboard. Pertama kali muncul pada 1999, franchise tersebut mendapat pujian dari kritikus berkat gameplay inovatifnya. Sempat hiatus pada 2015 karena lisensi Tony Hawk sudah habis, Activision sempat me-revive franchise tersebut pada 2020 dengan Tony Hawk’s Pro Skater 1+2. Namun, judul itu hanya remake dua game pertamanya.

Sayangnya, Tony Hawk’s Pro Skater 3 + 4 terpaksa dibatalkan karena penggabungan Vicarious Visions dengan Blizzard. Namun, akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft setidaknya menambah peluang franchise game skateboard ini mendapat revival dengan judul baru yang bukan sekadar remaster. Penggemar pastinya sangat ingin menikmati gameplay khas dari Tony Hawk’s Pro Skater yang tak tertandingi oleh game skateboard pesaing.

Spyro the Dragon

Activision Blizzard revival Spyro the Dragon

Spyro the Dragon bisa dibilang sebagai ikon game konsol pada 1990-an bagi segala usia. Tidak heran banyak penggemar yang menginginkan franchise ini comeback. Activision terakhir kali merilis entri baru saat 2018 dengan Spyro Reignited Trilogy, remaster dari tiga game pertamanya. Game tersebut menuai pujian dan memperkenalkan karakter naga mungil itu pada gamer generasi baru.

Sejak saat itu, belum begitu banyak terdengar tentang Spyro. Setidaknya muncul sebagai karakter DLC di Crash Team Racing Nitro Fueled. Mengingat penggemar Spyro masih sangat masif, bukan tidak mungkin franchise ini bisa kembali dengan entri baru atau setidaknya satu lagi judul remaster sama seperti Crash Bandicoot.

Prototype

Activision Blizzard revival Prototype

Mengingat maraknya game single-player dengan open world saat ini, Prototype mendapat peluang untuk comeback, setidaknya setelah akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft. Game pertamanya mendapat pujian dari kritikus dan dibandingkan dengan franchise Infamous milik PlayStation. Jika harus membandingkannya dengan game modern, Marvel’s Spider-Man bisa menjadi contohnya.

Dunia open world dangan sistem parkour dari kedua game-nya sudah membuat penggemar kagum, meski begitu Prototype 2 ternyata disebut mencapai penjualan kurang memuaskan, mengurangi peluang satu lagi sekuel saat itu. Namun, Activision bisa membuat Prototype 3 untuk mengikuti tren game open world yang marak saat ini.

Guitar Hero

Activision Blizzard revival Guitar Hero Live

Sudah bukan rahasia penggemar ingin Activision me-revive Guitar Hero setelah akuisisi Microsoft. Bahkan, sudah ada laporan bahwa entri terbaru franchise rhythm game klasik itu sedang dalam pengerjaan. Ini memungkinkan penggemar bisa menikmati kembali rhythm game favorit mereka dalam kemasan baru.

Guitar Hero sempat mati suri pada 2009 karena oversaturation, terlalu banyak sekuel dan spin-off yang rilis. Sempat hidup kembali dengan Guitar Hero Live pada 2015, entri tersebut masih cukup mengecewakan. Namun, mengingat penggemar setia masih ingin memainkannya sambil memegang guitar controller khas, peluang keberhasilan revival Guitar Hero sangat besar jika masih mempertahankan elemen gameplay terkenalnya.

Baca juga:

Starcraft

Activision Blizzard revival Starcraft

Starcraft menjadi franchise game real-time strategy yang sudah menjadi favorit penggemar selama dua dekade terakhir. Meski begitu, dukungan konten baru untuk Starcraft II sudah dihentikan pada akhir 2020. Namun, penggemar tetap setia memainkannya. Faktanya, franchise RTS ini memiliki cerita penuh lore kompleks di campaign dan gameplay menantang.

Dewasa ini, genre RTS mungkin tidak sebesar genre game populer lain seperti shooter, battle royale, dan MOBA. Starcraft bisa menjadi refresh bagi pemain yang jenuh dengan ketiga genre tersebut. Mungkin saja Blizzard memiliki peluang untuk membuat revival dari Starcraft.

Itulah franchise game Activision Blizzard yang bisa di-revive setelah akuisisi Microsoft.

Sah! Microsoft Akhirnya Resmi Akuisisi Activision Blizzard!

GAMEFINITY.ID, Bandung – Sah! Microsoft akhirnya resmi mengakuisisi Activision Blizzard seharga US$69 miliar setelah menghadapi rintangan regulator. Tentunya, kesepakatan ini sudah selesai tepat setelah mendapat persetujuan dari Competition and Market Authority (CMA) Inggris. Merger kedua raksasa itu menjadi transaksi terbesar dalam sejarah.

Dengan begitu, Microsoft menjadi pemilik sah setiap franchise Activision Blizzard, beberapa di antaranya merupakan franchise game terbesar sepanjang masa. Salah satu di antaranya adalah Call of Duty, World of Warcraft, Crash Bandicoot, Diablo, dan Candy Crush.

Setelah Pertarungan Panjang, Microsoft Jadi Pemilik Sah Activision Blizzard!

“Kami resmi menyambut Activision Blizzard dan timnya di Xbox. Mereka adalah publisher dari beberapa franchise terbanyak dimainkan dan paling dicintai dalam sejarah gaming baik itu konsol, PC, dan mobile. Dari Pitfall hingga Call of Duty, World of Warcraft hingga Overwatch, Candy Crush Saga hingga Farm Heroes Saga, studio-studio mereka telah melampaui batasan gaming untuk pemain di seluruh dunia,” tulis Phil Spencer selaku CEO Xbox di laman resmi Microsoft pada 13 Oktober 2023.

Microsoft Activision Blizzard finalized and official

Spencer juga memastikan dukungan multiplatform untuk game Activision Blizzard akan berlanjut, baik itu Xbox, PlayStation, PC, Nintendo, atau mobile. Ia mengaku pihaknya akan membuka peluang untuk menambah cara menikmati game tersebut, menguntungkan para gamer.

Kabar ini resmi diumumkan tepat setelah regulator Inggris, CMA, resmi menyetujui transaksi kedua belah pihak. Sebelumnya, regulator Inggris memblokir merger itu pada April dengan alasan dampak terhadap pasar cloud gaming.

Inilah Reaksi dari Semua Pihak

Reaksi netizen di media sosial sangat marak, terutama di Twitter. Banyak dari mereka merayakan sahnya merger itu menggunakan kalimat, gambar, dan GIF.

Welcome home Warcraft,” tulis akun @xboxcurator.

Beberapa karyawan di Activision Blizzard juga menyambut dengan gagap gempita asal keberhasilan merger tersebut.

“Bangga bergabung dengan Team Xbox. Sebagai gamer lama dan penggemar bermacam game, ini menjadi hari yang menyenangkan untuk menyaksikan tim Activision, Blizzard, dan King bergabung dengan keluarga besar Xbox. Saya bersemangat untuk melihat kita semua bisa berkembang dan membawa pengalaman terbaik bagi pemain dan komunitas kami,” tulis @DEXB0T.

Merger tersebut mengundang reaksi Communications Workers of America (CWA), serikat pekerja Amerika Serikat. Pihaknya menyatakan pengesahan merger itu sebagai hari baru bagi pekerja pembuat Call of Duty itu. Dilansir dari IGN, CWA mengatakan akusisi senilai US$69 miliar itu menjadi prestasi terbesar untuk memperbaiki lingkungan kerja dalam industri game.

Sementara itu, Federal Trade Commission (FTC) masih menentang merger tersebut. Pihaknya masih bersikukuh bahwa bahwa transaksi Microsoft terhadap Activision Blizzard merupakan ancaman persaingan.

“Kami tetap berfokus dalam proses pengajuan banding federal meski Microsoft dan Activision Blizzard mengesahkan transaksi sebelum sidang banding terjadwal pada Desember mendatang. Kesepakatan baru Microsoft dan Activision dengan Ubisoft menunjukkan sebuah aspek baru yang akan berdampak konsumen di Amerika, yang mana FTC akan menganalisis sebagai bagian dari proses administratif berjalan. FTC terus percaya kesepakatan ini menjadi ancaman bagi persaingan,” tutur perwakilan FTC pada Deadline.

Baca juga:

Apa Selanjutnya?

Phil Spencer selaku presiden Xbox sebelumnya mengungkap rencana akan memasukkan game Activision Blizzard ke Xbox Game Pass. Meski begitu, mereka menyampaikan Diablo 4 dan Call of Duty: Modern Warfare 3 belum akan masuk hingga tahun 2024. Tentunya, game dari konglomerat di balik Call of Duty dan Warcraft itu akan segera masuk ke katalog layanan berlangganan itu.

Sementara itu, Bobby Kotick selaku CEO Activision Blizzard mengaku akan meninggalkan jabatannya pada akhir tahun ini. Melalui sebuah email pada seluruh karyawan yang kemudian dibagikan Microsoft secara publik, Spencer meminta Kotick untuk tetap menjadi CEO hingga akhir 2023 mendatang.

“Phil sudah meminta saya untuk tetap menjadi CEO ABK, melapor padanya, dan kami setuju bahwa saya akan melakukannya hingga akhir 2023. Kami tidak sabar untuk bekerja sama dalam melakukan integrasi yang lancar bagi tim dan pemain kami,” tulis Kotick.

Terakhir, Windows Central melaporkan Activision Blizzard berencana untuk mengumumkan comeback Guitar Hero bersama James Corden. Guitar Hero sendiri merupakan franchise rhythm game yang ikonik dan akhirnya meredup. Kehadiran kembali franchise tersebut merupakan salah satu harapan penggemar begitu merger Microsoft-Activision Blizzard selesai.