GAMEFINITY.ID, PATI – Playstation dan Nintendo bisa dibilang sebagai raksasa konsol game saat ini. Kedua konsol ini telah memiliki pasarnya sendiri-sendiri dengan Playstation sebagai konsol rumahan dan Nintendo sebagai portable konsol. Versi terbaru dari kedua konsol ini yaitu PS5 dan Switch telah beberapa kali dirumorkan mendapatkan versi upgrade seperti pro atau next-gen console. Baru – baru ini seorang leaker mengabarkan jika kedua konsol ini akan kedatangan versi terbaru mereka dalam waktu dekat.
Rumor akan hadirnya Playstation 5 Pro dan next-gen Nintendo Switch sebenarnya telah beredar beberapa tahun belakangan. Namun baru-baru ini rumor tersebut semakin dikuatkan dengan adanya bocoran dari leaker.
Pengguna twitter dengan nama akun segamega99 baru saja mengatakan jika pengembangan Playstation 5 Pro dan next-gen Nintendo Switch sedang berlangsung. Dia mengaku mendapatkan informasi ini dari beberapa toko ritel di Jepang. Sayangnya dia tidak memberitahukan toko ritel apa yang memberikan informasi tersebut.
Sebelumnya, segamega99 mengklaim bahwa konsol Nintendo terbaru akan memiliki game – game terkenal seperti The Legends of Zelda, Super Mario dan Splatoon ketika peluncurannya. Pernyataan itu menyebutkan sistem baru Nintendo sebagai konsol generasi selanjutnya, tetapi baru-baru ini berubah menjadi Switch Pro.
Beberapa orang meyakini bahwa kedua laporan itu berbeda dan percaya bahwa Nintendo memiliki dua rencana dengan meluncurkan versi Pro dari Nintendo Switch sekaligus konsol next-gen untuk Nintendo.
Terlepas dari semua itu, tidak ada laporan yang dapat dipercaya secara penuh bahwa Nintendo akan meluncurkan Switch Pro. Bahkan jika perusahaan tersebut memang memutuskan untuk meluncurkan versi Pro, rasanya sudah terlalu terlambat mengingat umur Switch yang sudah terbilang tua. Daripada Switch Pro tentunya para penggemar lebih mengharapkan akan adanya versi next-gen dari Nintendo yang jauh lebih powerfull dan memiliki segudang fitur baru nantinya.
Sementara itu, jauh lebih masuk akal mengharapkan Playstation 5 Pro melihat usia dari konsol terbaru milik Sony. Namun sayangnya hingga sekarang masih belum ada kejelasan apakah Sony juga akan mengeluarkan konsol PS5 Pro di tahun 2023.
Bagaimana menurut kalian? Tertartik untuk memainkan game di Nintendo Switch atau Playstation 5? Kunjungi Gamefinity untuk update Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan topup dan voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id
GAMEFINITY.ID, Bandung – Regulator Uni Eropa, European Commission, akhirnya menyetujui merger Microsoft-Activision Blizzard senilai US$68,7 miliar! Ini menjadi kabar baik demi mengesahkan merger antara perusahaan raksasa teknologi dan pengembang game terkenal tiu. Uni Eropa menyimpulkan komitmen Microsoft terhadap pasar cloud gaming menjadi pemicu pihaknya menyetujui kesepakatan itu.
Sebelumnya, regulator Inggris, Competition and Markets Authority (CMA), memutuskan untuk memblokir merger Microsoft-Activision. Mereka beralasan bahwa merger itu akan berdampak negatif terhadap pasar cloud gaming. European Commission sebenarnya mengemukakan pendapat yang sama, namun pihaknya sudah puas dengan solusi yang ditawarkan Microsoft.
Komitmen Terhadap Pasar Cloud Gaming Jadi Pemicu Merger Disetujui
Keputusan itu juga tertulis pada laman resmi European Commission. Pihaknya sudah menyimpulkan bahwa Microsoft tidak memiliki insentif untuk menolak distribusi game Activision di PlayStation. Mereka juga mendapati kalaupun pemilik Xbox itu menarik game Activision dari konsol milik Sony, hal itu tidak akan merugikan persaingan di pasar konsol.
Mereka juga menyatakan keputusan Microsoft untuk menawarkan kesepakatan lisensi 10 tahun pada berbagai layanan cloud gaming menjadi solusi masalah setelah akuisisi. Komtimen tersebut menjamin semua game Activision Blizzard tidak dapat masuk katalog Game Pass Ultimate atau platfrom Xbox Cloud Gaming. Berarti konsumen yang telah membeli game Activision Blizzard apapun dapat menikmatinya melalui stream di layanan cloud gaming pilihannya. Microsoft juga akan menawarkan lisensi bebas royalti pada platform cloud gaming manapun untuk stream game Activision Blizzard.
Keputusan Uni Eropa ini disambut baik oleh Microsoft. Perusahaan teknologi pemilik Xbox itu sudah menyampaikan bahwa pihaknya ingin membuat game dapat lebih terjangkau dan membawanya pada banyak pemain sebisa mungkin.
“European Commission sudah meminta Microsoft untuk memberi lisensi berbagai game Activision Blizzard pada platform cloud gaming pesaing. Ini akan berlaku secara global dan akan memudahkan jutaan konsumen di seluruh dunia untuk memainkan deretan game itu di platform pilihannya,” tutur Brad Smith, presiden Microsoft.
Respon CMA: Tetap Bersikukuh untuk Blokir Merger
Sementara itu, CMA memberi respon terhadap persetujuan Uni Eropa terhadap merger Microsoft-Activision Blizzard. Mereka sebelumnya memblokir kesepakatan itu dengan alasan dapat merugikan pasar cloud gaming. Pihaknya juga berpendapat akuisisi itu dapat memicu berkurangnya inovasi dan minimnya pilihan bagi gamer Inggris selama beberapa tahun ke depan.
“Proposal Microsoft, diterima oleh European Commission, akan membuat Microsoft untuk menetapkan syarat dan ketentuan [baru] selama 10 tahun ke depan. Hal itu akan menggantikan pasaar bebas, terbuka dan kompetitif dengan sebuah regulasi yang berdampak pada game milik Microsoft, platform yang menjualnya, dan syarat penjualan. Ini menjadi salah satu alasan grup panel independen CMA menolak proposal Microsoft dan memblokir kesepakatan ini,” tulis CMA melalui akun Twitter resminya.
CMA mengakhiri responnya bahwa mereka tetap bersikukuh dengan keputusannya. Pihaknya juga menghormati persetujuan European Commission. Microsoft saat ini sudah mengajukan banding dan dilaporkan menyewa sekelompok pengacara yang sebelumnya mewakili Kerajaan Inggris
Satu lagi rintangan bagi Microsoft-Activision Blizzard adalah Federal Trade Commission (FTC) Amerika Serikat. FTC sudah menuntut untuk memblokir akuisisi tersebut Desember lalu.
Tampaknya keputusan Uni Eropa ini memicu peluang Microsoft dapat mengesahkan akuisisi Activision Blizzard. Regulator di Afrika Selatan, Arab Saudi, Brazil, Chile, Jepang, dan Serbia sudah menyetujui merger itu. Sementara itu, regulator Australia, China, Korea Selatan, dan Selandia Baru masih mengkaji kesepakatan senilai US$68,7 miliar itu.
GAMEFINITY.ID, Bandung – Redfall menjadi game terbaru Arkane yang telah rilis 2 Mei 2023. Sayangnya, game itu justru mengalami kegagalan saat peluncuran. Mayoritas penggemar mengatakan game FPS itu terasa belum selesai. Bahkan CEO Xbox, Phil Spencer, sudah meminta maaf dan mengemukakan kekecewaannya.
Saat ini, tampaknya Arkane sudah memikirkan untuk memulai mengerjakan judul game AAA selanjutnya. Proyek itu sudah disebut sangat ambisius, bahkan lebih ambisius dari sebelumnya.
Lowongan Pekerjaan dari Arkane Tunjukkan Mereka Mulai Mengerjakan Proyek Selanjutnya?
Kemungkinan pengembang di balik Dishonored dan Prey itu sudah mulai mengerjakan proyek setelah Redfall terungkap dari sebuah lowongan pekerjaan yang didapat GameRant. Lowongan pekerjaan itu merupakan untuk posisi Build Engineer untuk membantu tim pengembang mengerjakan judul game AAA selanjutnya.
Menariknya, informasi itu memuat informasi bahwa pekerjaan itu akan dimulai segera mungkin. Bisa saja informasi ini menunjukkan Arkane ingin memulai proyek baru itu secepat mungkin.
Saat ini, belum diketahui seperti apa proyek baru itu. Pada saat yang sama, banyak penggemar berharap proyek baru itu adalah sekuel dari Deathloop.
Sementara itu, pihak Xbox sudah berjanji mereka akan terus mendukung Redfall dengan patch dan update, sama seperti Grounded dan Sea of Thieves. Namun, tampaknya Arkane akan lebih memprioritaskan proyek baru mereka ketimbang memperbaiki Redfall.
Sayangnya, terdapat rumor bahwa Microsoft tidak percaya diri dengan Redfall. Menurut sumber yang didapat Xfire, tidak ada satu pun yang percaya Redfall bisa sukses, memicu Microsoft menyuruh Arkane untuk mengebutkan proses pengembangan.
Namun, sumber itu disebut sebagai bias, pasalnya ia menggambarkan Arkane dengan buruk. Ia juga menolak menyebut judul selanjutnya dari pengembang di balik Deathloop itu.
Terakhir, Arkane terbagi menjadi dua studio, Arkane Lyon dan Arkane Austin. Semenjak Dishonored 2, kedua studio itu bergantian mengembangkan proyek selanjutnya. Menilai dari situasi ini, Arkane Lyon menjadi pengembang di balik game AAA berikutnya. Ini senada dengan ungkapan sumber yang sama, ia mengatakan studio itu sedang mengerjakan game yang lebih ambisius.
Penggemar akan tahu lebih lengkapnya ketika Xbox dan Arkane mengumumkan secara resmi proyek selanjutnya itu. Belum diketahui pula bagaimana cara Arkane untuk memperbaiki Redfall dan dapat menjadi game yang setidaknya dapat memuaskan penggemar.
GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Xbox Games Showcase yang telah secara resmi konfirmasi diri mengenai jadwal streaming-nya pada 11 Juni 2023, tepatnya pada pukul 10 pagi. Seperti sebelumnya, acara ini akan menampilkan game Xbox yang akan datang dari studio pihak pertama dan ketiga.
Pertunjukan juga turut diikuti oleh Starfield Direct. Seluruh pertunjukan yang didedikasikan untuk penyelaman mendalam pada game RPG perjalanan luar angkasa Bethesda yang sangat ditunggu.
The Summer Xbox Games Showcase, Sebuah Pagelaran Game Konsol dari Xbox
Blog Xbox Wire ungkap ini akan menampilkan beberapa kejutan baru dan tampilan pertama dari studio pengembangan internal. Penggemar dapat berharap untuk melihat banyak pengumuman mengenai judul game Xbox, PC, dan Game Pass yang akan datang.
Starfield Direct menjanjikan akan hadir banyaknya gameplay baru, wawancara dengan pengembang, dan informasi orang dalam di balik layar. Penggemar sudah pasti mencari visual RPG yang lebih menyeluruh karena ditunda dari tahun lalu hingga pada September 2023 ini.
Sebagai game baru pertama Bethesda sejak dari Fallout 76 tahun 2018, Starfield disutradarai oleh Todd Howard dan dibuat oleh tim yang mengembangkan Fallout 4 dan Skyrim. Penggemar sangat bersemangat dan tertarik dengan Starfield Direct pada 11 Juni 2023 mendatang.
Live Streaming Event Showcase
Seperti tahun lalu, akan hadir streaming lanjutan yang disebut Xbox Games Showcase Extended yang akan ditayangkan pada 13 Juni 2023 pada pukul 10 pagi, dengan wawancara mendalam yang berfokus pada info berita dari Xbox Games Showcase serta lebih banyak update game.
Streaming ini tersedia melalui akun media sosial resmi Xbox, seperti Twitch , YouTube , dan Facebook . Xbox katakan jika semua konten akan disajikan dalam lebih dari 30 bahasa, termasuk bahasa Isyarat Amerika, bahasa Isyarat Inggris, dan Deskripsi Audio Inggris.
Marker konsol juga turut mengadakan acara FanFest virtual dan tatap muka di beberapa kota seperti Los Angeles, Mexico City, São Paulo, Melbourne, dan Warsawa sehingga para penggemar dapat mengadakan pertemuan kecil untuk menikmati tontonan siaran bersama.
The Summer Xbox Games Showcase adalah salah satu bagian dari tradisi industri game dalam membuat pengumuman di bulan Juni. Update informasi menarik lainnya seputar game dan anime hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan vouchergame dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.
GAMEFINITY.ID, Bandung – Sudah tidak dapat terbantahkan lagi bahwa Starfield menjadi game yang paling dinanti dari Xbox dan Bethesda tahun ini. Seperti yang banyak diketahui, game sci-fi RPG besutan Bethesda itu memiliki ambisi sangat besar, saking besarnya sampai memukau penggemar meski belum rilis. Pada saat yang sama, game ini sudah banyak disebut wajib menjadi penyelamat Xbox Game Pass.
Xbox Game Pass tentu masih memiliki beberapa game berkualitas tinggi di katalognya, namun akhir-akhir ini layanan game dari Microsoft itu tergolong mengecewakan bagi penggemar. Belum lagi promosi trial seharga satu dolar AS sudah berhenti. Lebih buruknya, Redfall sebagai game eksklusif Xbox baru-baru ini mengalami kegagalan besar. Kini, penggemar berharap Starfield dapat menyelamatkan Xbox dan juga Game Pass.
Starfield Sudah Dipromosikan sebagai Game Terbesar bagi Xbox Tahun Ini
Seperti yang sudah ditunjukkan selama Xbox & Bethesda Games Showcase 2022, Starfield sudah dipromosikan sebagai game terbesar bagi Xbox untuk tahun ini Tidak hanya itu, game sci-fi RPG itu menjadi IP terbaru bagi Bethesda Game Studios dalam 25 tahun terakhir. Penggemar sudah sangat kagum saat melihat ambisi yang ditunjukkan melalui cuplikan gameplay-nya saat itu.
Ambisi itu sudah terlihat saat Bethesda menyebut terdapat lebih dari seribu planet yang dapat dikunjungi. Tidak heran hal itu mengundang banyak hype di kalangan gamer. Banyak yang mengatakan game tersebut akan menjadi sangat epik.
Sebagai bagian dari promosi besarnya, Bethesda sudah mengumumkan Starfield Direct akan digelar setelah Xbox Games Showcase 2023 pada 11 Juli 2023. Ini menjadi bentuk kepercayaan diri bagi Xbox bahwa game RPG itu akan menjadi game terbesarnya tahun ini.
Pada saat yang sama, penggemar juga khawatir terhadap nasib game besutan Bethesda itu. Sejauh ini, Starfield sudah mengalami penundaan dua kali hingga September 2023. Walau begitu, pihak Xbox sudah menjanjikan game tersebut tidak akan rilis dalam kondisi buruk seperti Redfall.
Tidak heran banyak pihak menyebut game ini menjadi game terpenting bagi Xbox. Tidak hanya untuk Xbox, reputasi Bethesda ikut menjadi taruhannya. Sebelumnya, Fallout 76 pertama kali rilis dengan penuh kecaman penggemar sampai memicu reputasi Bethesda anjlok.
Mayoritas Game Baru di Xbox Game Pass Tahun Ini Mengecewakan
Sejauh ini, Xbox Game Pass dapat dikatakan cukup gemilang. Contohnya, terlihat dari Persona yang masuk ke dalam katalog Januari lalu. Ada juga Ghostwire: Tokyo yang hadir pada April. Sementara pengembang pihak ketiga masih memberi dukungan, sejauh ini mayoritas dari game baru, terutama yang tersedia secara gratis pada hari pertama perilisan, dinilai mengecewakan.
Hi-Fi Rush dapat menjadi contoh game baru yang mendapat sambutan hangat dari kritikus dan pemain. Game besutan Tango Gameworks itu bahkan sudah tersedia gratis di Game Pass setelah Xbox Developer Direct Januari lalu. Ada juga GoldenEye 007 dari Rare yang ikut mendapat komentar positif begitu muncul di Game Pass saat perilisannya.
Setelah itu, mayoritas game baru yang tersedia gratis di Game Pass mulai hari pertama perilisan dapat dikatakan mengecewakan. Atomic Heart pada Februari lalu sudah tersandung kontroversi di kalangan kritikus dan penggemar. Wo Long: Fallen Dynasty pada Maret ikut mendapat sambutan beragam. Baru-baru ini, Minecraft Legends ikut mendapat kritik beragam saat rilis. Walau begitu, GameRant memperkirakan Minecraft Legends sebagai game terbesar Xbox Game Pass pada tahun 2023 sejauh ini.
Pada akhirnya, Redfall, satu lagi game terbesar bagi Xbox dan Bethesda tahun ini, gagal memukau kritikus dan penggemar. Game besutan Arkane itu tampaknya menjadi bencana besar pertama bagi Xbox Game Pass menyusul review bomb dan juga gelar salah satu game terburuk tahun ini.
Tahun lalu, beberapa game Xbox ikut menjadi korban kekecewaan untuk Game Pass. Halo Infinite mendapat respon kurang begitu baik, Grounded tidak terlalu memorable, dan Pentiment disebut terlalu niche meski mendapat berbagai pujian dari kritikus.
Jadi Harapan Terakhir Xbox dan Bethesda Tahun Ini?
Mungkin saja Starfield menjadi harapan terakhir bagi Xbox Game Pass tahun ini. Bukan hanya layanan berlangganan game milik Microsoft tersebut, tetapi juga Bethesda dan konsol Xbox Series X|S.
Bethesda saat ini memiliki reputasi yang anjlok karena peluncuran Fallout 76 dan Redfall. Bagi mereka, game sci-fi RPG yang disutradarai Todd Howard itu wajib menjadi game penyelamat. Jika Starfield mendapat sambutan bagus, mungkin saja reputasi Bethesda kembali naik.
Melihat pada perang konsol, PlayStation 5 sudah mendapat berbagai game besar dari studio first party-nya, PlayStation Studios yang mendapat sambutan hangat. Sebut saja contohnya Horizon: Forbidden West dan God of War: Ragnarok. Nintendo Switch masih sangat kokoh berkat game eksklusifnya seperti Pokemon Scarlet & Violet, Bayonetta 3, dan masih ada The Legend of Zelda: Tears of the Kingdom yang akan segera rilis.
Jika dibandingkan dengan kedua konsol itu, Xbox Series X|S hanya memiliki sedikit game eksklusif dari Xbox Game Studios yang mendapat respon serupa. Ini menjadi bukti bahwa Microsoft masih kekurangan game eksklusif kuat di konsolnya.
Terakhir, Xbox Game Pass sudah mendapat hype sebagai penawaran terbaik di dunia game. Layanan berlangganan game terjangkau itu memudahkan pemain mengakses lebih dari 100 game, termasuk berbagai judul baru pada hari pertama perilisan. Bisa saja Game Pass menjadi kurang menarik karena Microsoft kekurangan game first-party yang sangat besar dan mendapat sambutan hangat dari kritikus serta penggemar.
Pada akhirnya, Starfield akan menjadi penentu terbesar bagi Xbox, Bethesda, dan juga Game Pass secara keseluruhan. Jika game besutan Bethesda itu mampu mencapai kesuksesan besar, bahkan sampai menjadi calon game of the year, mungkin Xbox Game Pass dapat menjadi worth. Jika tidak, bisa saja ini menjadi satu lagi bencana bagi Xbox setelah Redfall.
GAMEFINITY.ID, Bandung – Baru saja rilis dan mendapat sambutan negatif dari kritikus dan penggemar, Redfall ternyata kini menjadi salah satu game terburuk di Steam! Hanya membutuhkan tiga hari setelah rilis bagi game besutan Arkane itu mendapat gelar tersebut.
Game vampire shooter itu sudah mendapat review bomb dari penggemar. Pasalnya, game itu penuh dengan bug, gameplay yang datar, dan secara keseluruhan terasa belum selesai.
Redfall Jadi Salah Satu Game Terburuk di Steam Sepanjang Masa!
Per tulisan ini, Redfall berada di posisi ke-14 dari daftar peringkat Hall of Shame Steam 250. Daftar tersebut mengungkap 100 game Steam dengan rating terendah sepanjang masa berdasarkan rata-rata skor review dan jumlah review.
Penggemar beramai-ramai mengkritik Redfall karena berbagai masalah, terutama masalah teknis. Mulai dari AI musuh yang buruk, grafik yang jelek, hingga cerita yang monoton. Lebih buruknya, versi PC-nya dinilai sangat mengecewakan, terutama di Steam. Sementara itu, versi konsolnya tidak memiliki fitur 60 FPS.
CEO Xbox, Phil Spencer, sudah meminta maaf atas kegagalan Redfall. Dirinya mengaku tidak ada satupun dari pihaknya menyangka game besutan Arkane itu akan menjadi kegagalan besar. Ia berjanji game vampire shooter itu akan mendapat dukungan sama seperti Grounded dan Sea of Thieves.
Bukan Satu-satunya Game AAA yang Masuk Daftar Game Terburuk di Steam
Redfall tentu bukan satu-satunya game AAA yang menjadi salah satu dari daftar 100 game terburuk di Steam. Terdapat beberapa game AAA yang mendapat nasib serupa karena deretan backlash dari penggemar.
Contoh terdekatnya, Umbrella Corps di posisi ke-15. Bisa dibilang game spin-off Resident Evil itu mendapat posisi di atas Redfall. Ada juga Call of Duty: Warzone 2.0 yang berada di posisi ke-25, sedangkan Battlefield 2042 berada di posisi ke-28.
Dua game AAA yang juga rilis baru-baru ini, Wild Hearts dan Wo Long: Fallen Dynasty ternyata masuk deretan game terburuk di Steam, rupanya dari review bomb. Wild Hearts berada di posisi ke-58, sedangkan Wo Long: Fallen Dynasty harus duduk di posisi ke-77.
Sementara Redfall sudah rilis di PC dan Xbox Series X|S, game besar selanjutnya dari Xbox dan Bethesda adalah Starfield, sebuah game sci-fi RPG yang sudah dinilai memiliki ambisi besar. Game besutan Bethesda itu akan memiliki showcase tersendiri, Starfield Direct, yang akan digelar 10 Juni 2023.