Tag Archives: Xbox

TMNT: The Last Ronin Dapatkan Adaptasi Game RPG

GAMEFINITY.ID, PATI – Nama kura-kura ninja pastinya tidak asing bagi kalian yang lahir di era 90 hingga 2000-an awal. Kisah yang memiliki judul asli Teenage Mutant Ninja Turtles atau disingkat TMNT menceritakan sekelompok kura-kura mutan yang membasmi kejahatan dibalik bayang-bayang layaknya sosok ninja. Kini mereka akan kembali dalam bentuk video games yang mengusung gameplay jauh lebih maju dari game-game sebelumnya.

TMNT dengan Gaya God of War?

Game Teenage Mutant Ninja Turtle dengan gaya baru dan gameplay yang lebih maju. Game kura-kura ninja terbaru ini akan mengadaptasi cerita dari novel grafis The Last Ronin yang dirilis tahun 2020. The Last Ronin menyajikan cerita yang jauh lebih kelam dan suram dibanding cerita kura – kura ninja yang kita ketahui.

TMNT
cerita kelam The Last Ronin akan segera hadir dalam bentu game

Baca juga: Kabar Baru Silent Hill 2 Remake Segera Rilis

Dalam sesi wawancara Polygon bersama dengan Doug Rosen yang merupakan wakil presiden senior dari Paramount Global yang memegang lisensi Teenage Mutant Ninja Turtels. Beliau menjelaskan jika game The Last Ronin akan mengambil sudut pandang third person untuk gameplay-nya serupa dengan God of War dari Sony Playstation. Game ini juga akan mengadaptasi penuh semua cerita The Last Ronin yang mengisahkan hanya satu kura – kura ninja yang selamat.

Jika game kura-kura ninja sebelumnya dimainkan secara multiplayer, The Last Ronin akan menjadi game single-player. Wajar jika memang begitu mengingat diceritakan hanya tersisa satu member dari TMNT. Meski begitu Rosen mengatakan akan ada karakter lain yang dapat dimainkan dalam sesi flashback.

Cerita The Last Ronin

Identitas dari anggota kura-kura ninja yang tersisa merupakan salah satu misteri ketika komik The Last Ronin diumumkan. Kisah berpusat pada sosok kura-kura ninja dengan topeng hitam yang bertarung menggunakan semua senjata khas dari keempat kura-kura ninja yaitu nunchaku, sai, staf bo, dan dua katana. Hingga pada akhir cerita diketahui identitas asli dari kura-kura terakhir adalah Michelangelo. Kura-kura yang sangat periang sebelumnya terpaksa harus melawan sendiri Foot Clan yang membantai saudara-saudara dan Master Splinter di Kota New York yang gelap.

Baca juga: Crash Team Rumble Rilis Juni Ini, Closed Beta Digelar April

Adaptasi game The Last Ronin saat ini sedang dalam proses pengembangan oleh studio yang belum diketahui namanya, dan direncanakan akan rilis beberapa tahun lagi menurut Rosen. Rosen sendiri cukup ambisius dengan developer yang mereka pilih untuk mengembangkan game The Last Ronin menjadi video game AAA.

Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk memainkan game The Last Ronin nanti? Kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan top up dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id

Jadi Eksklusif Xbox, Redfall Sempat Dikembangkan untuk PS5?

GAMEFINITY.ID, Bandung – Redfall merupakan salah satu game eksklusif Xbox dan PC yang telah dinantikan penggemarnya. Game buatan Arkane Studios itu dipastikan akan rilis 2 Mei 2023. Namun, baru-baru ini pihak Arkane mengaku game vampire shooter itu sempat juga dikembangkan untuk PlayStation 5 sebelum akhirnya batal.

Harvey Smith: Redfall Awalnya Dimaksudkan Rilis di Semua Platform

Redfall not on PS5
Redfall awalnya juga akan hadir di PlayStation 5

Dalam wawancaranya dengan IGN France yang diterjemahkan IGN, Harvey Smith selaku direktur studio Arkane Austin mengaku bahwa Redfall juga dimaksudkan untuk rilis di PlayStation 5 selain Xbox Series X|S dan PC. Namun, semenjak akuisisi Zenimax Media, induk berusahaan Bethesda Softworks, rencana itu harus batal.

“Kami dibeli Microsoft dan perubahannya sengat besar. Mereka berkata, ‘tidak ada [versi] PlayStation 5. Sekarang akan melakukannya untuk [versi] Game Pass, Xbox, dan PC,” tutur Smith.

Smith menambah bahwa walau harus khawatir harus mengurangi platform dan juga kompleksitas, dukungan dari Game Pass dapat bermanfaat. Pasalnya Game Pass memiliki jumlah pelanggan yang cukup banyak.

“Game Pass punya banyak orang yang dapat bermain. Bisa saja [Redfall] menjadi game terbesar kami karena 30 juta anggota Game Pass atau berapapun nomornya,” lanjut Smith.

Semenjak Microsoft mengakuisisi Bethesda, Redfall dan Starfield dipastikan rilis eksklusif di platform Xbox dan PC. Saat akuisisi itu disahkan pada Marret 2021, mereka tetap menghormati jangka waktu eksklusivitas terbatas Deathloop dan Ghostwire: Tokyo di PlayStation 5.

Baca juga: Starfield Dapat Rating R18 Di Australia, Ini Pemicunya!

Ini Tanggapan Microsoft

Perwakilan Microsoft membantah pernyataan tersebut pada Gamespot. Pihaknya mengaku mereka tidak menarik game apapun dari Bethesda dari PlayStation dan hanya berekspansi.

“Kami belum menarik game apapun dari PlayStation. Faktanya, kami berekspansi jangkauan game kami yang kami hadirkan di PlayStation milik Sony semenjak akuisisi Zenimax, dan dua game pertama yang kami hadirkan berupa eksklusif PlayStation 5. Kami melakukan hal yang sama semenjak pembelian Minecraft sementara kami perluas jangkauan franchise tersebut. Semua game yang tersedia di PlayStation saat kami akuisisi Zenimax pada Maret 2021 masih tersedia di PlayStation, dan kami melanjutkan pembuatan content update di PlayStation dan PC. Kami selalu berkata keputusan apakah harus mendistribusi game Zenimax untuk konsol lain akan dibuat sesuai situasi ke depannya,” tutur pihak Microsoft.

Sementara itu, Arkane kemungkinan akan menghapus syarat koneksi internet untuk memainkan Redfall untuk single player mode. Game vampire shooter itu akan hadir 2 Mei 2023 di Xbox Series X|S dan PC.

Xbox Mobile Gaming Store Kemungkinan Meluncur Tahun Depan

GAMEFINITY.ID, Bandung – Microsoft sedang bersiap untuk meluncurkan aplikasi mobile gaming store Xbox di iOS dan Android tahun depan. Bos Xbox Phil Spencer mengaku Microsoft tengah membuat mobile game store-nya sendiri sebelum Apple dan Google diharapkan agar perusahaan teknologi lain mengizinkan aplikasi tersebut di iOS dan Android.

Sebelumnya, mobile game store buatan pengembang atau perusahaan teknologi tidak diizinkan secara resmi oleh Apple dan Google, Namun, Uni Eropa diharapkan akan mengesahkan Digital Market Act pada Maret 2024. Rencana Undang-Undang itu mewajibkan raksasa teknologi mobile mengizinkan sebuah app store dari perusahaan lain.

Xbox Berharap Mobile Gaming Store-nya Sendiri Akan Meluncur Tahun Depan

Phil Spencer mengemukakan ambisinya pada Financial Times agar Microsoft dapat meluncurkan mobile game store-nya sendiri. Ia mengungkap waktu ideal bagi Microsoft untuk meluncurkannya paling lambat tahun depan.

“Kami ingin berada di dalam posisi untuk menawarkan Xbox dan konten dari kami dan juga mitra pihak ketiga di layar manapun di mana seseorang ingin bermain. Saat ini, kami tidak bisa melakukan di perangkat mobile tapi kami ingin membangun sebuah dunia yang kami pikir akan tiba di mana perangkat tersebut menjadi terbuka,” ungkap Phil Spencer dilansir dari The Verge.

Akuisisi Activision Blizzard Jadi Pemicu Ambisi Microsoft Terhadap Mobile Gaming

Xbox mobile
Microsoft berambisi agar Xbox dapat bersaing di pasar mobile gaming

Microsoft sendiri pertama kali memberi pertanda bahwa mereka berencana untuk membuat toko aplikasi generasi selanjutnya awal tahun lalu. Hal itu terungkap sebulan setelah perusahaan teknologi raksasa itu berencana mengakuisisi Activision Blizzard.

Xbox mobile store menjadi ambisi bagi mereka untuk menyaingi dominasi Apple dan Google di pasar mobile gaming store. Tentu mereka akan bergantung pada konten dari beberapa mobile game dari Activision Blizzard seperti Call of Duty: Mobile, Diablo Immortal, dan Candy Crush Saga.

Baca juga: Apple Akan Mengizinkan App Store Pihak Ketiga?

Phil Spencer mengaku bahwa mobile game menjadi kelemahan terbesar bagi Xbox. Ia berharap akuisisi Activision Blizzard dapat menjadi bagian terpenting dalam kesuksesan strategi tersebut.

Ambisi ini tentu akan bergantung pada pengesahan Digial Market Act oleh Uni Eropa. Selain itu, keputusan regulator terhadap akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft menjadi hal penting. Jika akuisisi Activision menjadi sah, Microsoft dapat menjalankan rencana untuk mendominasi mobile gaming ke depannya.

Dugaan Plagiasi Wild Hearts Terhadap Monster Hunter

GAMEFINITY.ID, PATI – Game hasil kombinasi dua publisher ternama yaitu EA dan Koei yaitu Wild Hearts tampaknya akan menjadi pesaing berat seri Monster Hunters dari Capcom. Monster Hunters memang bukanlah satu-satunya game yang mengusung tema action RPG dengan musuh yang memiliki ukuran fantastis. Beberapa game serupa seperti God Eater dan Kiwami juga memiliki kesamaan gameplay. Namun kedua game tersebut tidak bertahan lama seperti Monster Hunter. Kini Monster Hunter kedatangan pesaing baru yang cukup menjanjikan.

Pesaing Baru Monster Hunter

Wild Hearts baru saja dirilis untuk platform PC, Playstation 5, dan Xbox Series X/S sekitar sebulan yang lalu lebih tepatnya pada 16 Februari 2023. Seperti yang dikatakan sebelumnya Wild Hearts mengusung tema yang hampir mirip dengan Monster Hunter. Pemain akan ditempatkan disuatu tempat dan diberi misi untuk membunuh satu atau beberapa monster yang memiliki ukuran jauh lebih besar dari pemain.

Keunikan yang dimiliki dari game berjenis ini adalah variasi musuh yang sangat banyak. Sama seperti kompetitornya Monster Hunter, Wild Hearts juga menawarkan banyak musuh dengan beragam jenis serangan mematikan yang akan menyulitkan player. Namun player juga akan dilengkapi dengan banyak peralatan unik untuk membantu pemain dalam mengalah monster yang disebut kemono. Seolah menjadikan Monster Hunters sebagai kiblatnya, Wild Hearts tampaknya cukup berani dalam mengambil beberapa kemiripan dari game andalah Capcom tersebut.

Wild Hearts Nyontek Monster Hunter?

Beberapa waktu lalu muncul klip yang membandingkan kesamaan antara Wild Hearts dan Monster Hunters. Ternyata salah satu kemono yang ada di Wild Hearts yaitu Golden Tempest memiliki gerakan serangan yang hampir atau malah mirip dengan salah satu monster di Monster Hunter yaitu Shara Ishvalda. Dalam klip tersebut menunjukkan salah satu serangan mematikan dari Golden Tempest yaitu tembakan bola angin raksasa yang terlihat mematikan. Di sisi lain, Shara Ishvalda dari Monster Hunter World telah lebih dulu memiliki gerakan tersebut

Jika dilihat sekilas, tidak hanya serangan tetapi desain dari Golden Tempest cukup terlihat sangat terinspirasi dari Shara Ishvalda. Salah satu kesamaan yang paling mencolok terletak pada tentakel yang berada di punggu kedua monster tersebut. Hingga saat ini masih belum ada tanggapan langsung dari Capcom mengenai kesamaan dari Golden Tempest dengan Shara Ishvalda. Dari sudut pandang gamer sendiri cukup memaklumi karena developer dari game tersebut yaitu Koei juga berasal dari Jepang. Jadi tidak heran mereka mengambil beberapa referensi dari game – game jepang lainnya.

Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk memainkan game Wild Hearts? Kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan top up dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id

Game The Texas Chain Saw Massacre Siap Rilis Tahun 2023

GAMEFINITY.ID, PATI – Hingga saat ini telah bermunculan cerita – cerita serial killer entah itu merupakan karang atau diambil dari kisah nyata. Cerita – cerita ini sering kali diadaptasi dalam berbagai media seperti film dan game. Sampai sekarang ini masih belum banyak game – game yang mengadaptasi cerita dari serial killer populer. The Texas Chain Saw Massacre menjadi salah satu cerita serial killer yang akan segera mendapatkan adaptasi gamenya.

Kembalinya Keluarga Psikopat The Texas Chain Saw Massacre

Pada tahun 2022 Gun Media sempat mengungkap proyek game The Texas Chain Saw Massacre. Game yang diadaptasi berdasarkan kisah nyata dan film ini saat itu masih belum mendapatkan tanggal rilis. Baru – baru ini Gun Media selaku developer baru saja merilis trailer singkat game The Texas Chain Saw Massacre berserta tanggal rilisnya.

Dalam trailer tersebut menunjukkan kebrutalan keluarga psychopath yang membunuh warga sipil tanpa belas kasih. Dari mulai ditusuk di dada, punggung, leher, hingga yang paling ikonik tentunya menggunakan gergaji mesin. Selain cuplikan game, diakhir trailer juga diungkap bahwa The Texas Chain Saw Massacre akan rilis pada tanggal 8 Agustus 2023. Sebelum perilisan akan ada tahap teknikal test yang dilaksanakan pada 25 Mei 2023.

Baca Juga: Ghostwire: Tokyo Rilis Di Xbox Ada Kejutan Besar Apa ya?

Kembali Membawa Tema Asymmetrical Horror

Gun Media yang sebelumnya memegang game Friday the 13th: The Game tampaknya telah menyiapkan hal – hal menarik untuk game horor yang diangkat dari film ini. Friday the 13th: The Game memang cukup sukses diawal perilisan tetapi seiring waktu game tersebut dengan mudah ditinggalkan para pemainnya. Jika dibandingkan persaingnya seperti Dead by Daylight, Friday the 13th: The Game jarang sekali mengadakan event – event menarik sehingga para pemain memutuskan untuk berhenti dan beralih ke game lain.

Mengusung tema yang mirip – mirip dengan Friday the 13th, di mana pemain akan diberikan pilihan antara menjadi korban atau keluarga psychopath. Jika memilih korban maka pemain diharuskan untuk melarikan diri dari kejaran Leatherface dan keluarganya. Sementara disisi lain, pemain yang berperan sebagai keluarga akan mengejar para korban dan membunuhnya.

The Texas Chain Saw Massacre akan dirilis di berbagai platform seperti Playstation 4, Playstation 5, Xbox One, Xbox Series X/S, dan juga PC. Game ini juga akan dapat dimainkan secara gratis bagi mereka yang berlangganan Game Pass.

Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk memainkan game The Texas Chain Saw Massacre? Kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan top up dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id

Starfield Dapat Rating R18 Di Australia, Ini Pemicunya!

GAMEFINITY.ID, Bandung Game RPG terbaru Bethesda Game Studios, Starfield, telah mendapat parental rating di Australia. Secara mengejutkan, Australian Classification Board (ACB) memberi rating game sci-fi RPG itu R18 (Restricted 18), berarti game tersebut hanya dapat dinikmati warga Australia berusia 18 tahun ke atas. Alasan yang dikemukakan pihak ACB rating itu sangat mengejutkan.

Mayoritas Game Bethesda Sebelumnya Hanya Mendapat Rating MA15

Game RPG Bethesda sudah terkenal memiliki konten dewasa. Contohnya, semua entri dari seri Fallout memiliki rating Mature oleh ESRB (kecuali Fallout Shelter yang hanya mendapat rating Teen). The Elder Scrolls IV: Oblivion sebelumnya mendapat rating Teen dari ESRB sebelum berubah menjadi Mature karena konten kekerasan dan sederetan kontroversi lainnya. The Elder Scrolls V: Skyrim juga memiliki rating ESRB Mature saat rilis.

ACB awalnya menolak klasifikasi rating untuk Fallout 3 pada 2008 karena masalah konten, khususnya adegan penggunaan narkoba yang disebut Jet dan Psycho dalam game. Game atau bentuk media apapun yang mendapat penolakan klasifikasi dari ACB akan menjadi ilegal di Australia. Bethesda kemudian menghapus adegan yang memperlihatkan penggunaan narkoba dari game tersebut. ACB kemudian memberi rating MA15 pada Fallout 3.

Rating yang sama juga diberikan pada Fallout 4, Fallout: New Vegas, dan Fallout 76. Skyrim Anniversary Version juga mendapat rating MA15 pada 2021 dengan deskripsi “strong horror themes and violence. Bahkan, terdapat adegan karakter pemain dapat menjual narkoba pada anak yatim. Tampaknya adegan penggunaan narkoba sudah tidak asing bagi penggemar game Bethesda Game Studios.

Baca juga: Lagi-lagi, Starfield Alami Penundaan Hingga September Ini

Starfield Dapat Rating R18 Karena Ini

Melalui lamannya, ACB mencantumkan bahwa Starfield mendapat rating R18. Klasifikasi rating ini merupakan yang tertinggi yang pernah didapat Bethesda Game Studios. Rating tersebut mewajibkan agar Starfield hanya dapat dijual untuk konsumen berusia 18 tahun ke atas.

Starfield australian classification
Starfield mendapat rating R18 karena “high impact drug use”

Dalam klasifikasi rating Australian Classification Board, terdapat enam kategori konten yang mempengaruhi parental rating. Keenamnya adalah themes (tema), violence (kekerasan), language (bahasa kasar), drug use (penggunaan narkoba), nudity (ketelanjangan), dan sex (seks).

Menariknya, ACB mencantumkan sex sebagai “none” dan nudity sebagai “very mild impact”. Semenntara violence dikategorikan sebagai “strong impact”. Secara mengejutkan, drug use telah dianggap sebagai “high impact”, memicu game besutan Bethesda itu mendapat rating R18. ACB tidak menyebutkan seperti apa adegan penggunaan narkoba dalam game tersebut yang memicu pihaknya memberi rating R18.

Pada tahun 2020, Starfield sempat dikabarkan mendapat rating PEGI 18 meski belum dalam kondisi selesai. Biasanya sebuah game tidak dapat mendapat rating resmi dari PEGI sebelum dalam kondisi jadi. Sejak saat itu, rating PEGI tersebut sudah dihapus.

Sementara itu, playtester dilaporkan memberi impresi yang bagus untuk Starfield. Mereka mengaku sangat menikmati game epic sci-fi RPG besutan Bethesda itu.

Starfield dijadwalkan meluncur di PC dan Xbox Series X|S pada 6 September 2023. Bethesda akan menggelar Starfield Direct pada 11 Juni 2023 untuk membagikan lebih banyak sneak peek dari game ini.