Tag Archives: Xbox

Minecraft Legends Resmi Rilis April Ini, Ada PvP Mode!

GAMEFINITY.ID, Bandung – Mojang dan Blackbird Interactive akhirnya memamerkan detail lebih lanjut tentang Minecraft Legends. Mulai dari mode PvP, cuplikan gameplay terbaru, hingga tanggal rilisnya. Semuanya diumumkan dalam acara Xbox and Bethesda Developer Direct pada 25 Januari 2023.

Minecraft Legends Merupakan Game Action Strategy dari Franchise

Pertama kali diumumkan di Xbox and Bethesda Games Showcase 2022, Minecraft Legends menjadi spin-off terbaru dari game sandbox Minecraft. Mengusung genre action strategy, alih-alih mengumpulkan sumber daya, pemain harus mengumpulkan banyak rekan dan kawanan untuk bertarung melawan para Piglin.

Campaign di Minecraft Legends juga mendukung co-op play hingga empat pemain. Pemain nantinya dapat bekerja sama untuk mengalahkan para Piglin, membangun dinding dengan perangkap, dan mencari rekan yang dapat menjadi sekutu. Mojang telah mengumumkan bahwa Minecraft Legends akan resmi rilis 18 April 2023.

Baca juga: Minecraft Simulasi Membangun Landmark Dunia yang Nyata

Mode PvP Tawarkan Pengalaman Unik

Minecraft Legends pvp
Mojang pamerkan mode PvP di Minecraft Legends dalam acara Xbox Bethesda Developer Direct

Inti utama dari showcase Minecraft Legends adalah mode PvP-nya. Dapat dikatakan bahwa mode PvP yang ditawarkan oleh game besutan Mojang itu tergolong unik dan sangat besar. Mode tersebut merupakan pertarungan dua tim beranggotakan masing-masing empat anggota.

Tujuan utama untuk menang di mode tersebut adalah menghancurkan markas tim lawan sambil mempertahankan milik tim sendiri. Fitur base building tentu akan menjadi elemen terpenting dalam mode ini. Seperti pada Minecraft, setiap tim dituntut untuk kreatif dalam membangun markas dan menerapkan strategi tepat demi mengalahkan musuh.

Map dalam mode tersebut akan di-generated secara prosedural, sama seperti campaign, membuat setiap pertarungan terasa unik. Ditambah lagi, terdapat para Piglin yang akan menyerang kedua tim tanpa memandang bulu. Pemain dapat mengalahkan para Piglin demi mendapat sumber daya yang dapat dipergunakan. Terakhir, pemain yang suka eksplorasi dapat mencari sumber daya dengan menemukan peti tersembunyi.

Selain Minecraft Legends, Microsoft juga mengumumkan detail tentang empat game besar lainnya. Salah satunya adalah Redfall yang akan rilis 2 Mei 2023, begitu pula dengan Hi-Fi Rush dari Tango Gameworks yang sudah rilis dan mendapat sambutan hangat dari pemainnya.

Minecraft Legends akan rilis di PC, Xbox One, Xbox Series X|S, PlayStation 4, PlayStation 5, dan Nintendo Switch pada 18 April 2023. Game tersebut juga akan menjadi gratis khusus pelanggan Game Pass.

Jawab Rumor, 343 Industries Tetap Kembangkan Game Halo

GAMEFINITY.ID, Bandung – Kabar Microsoft mem-PHK 10 ribu pekerjanya telah memicu rumor bahwa 343 Industries tidak akan lagi lanjut kembangkan seri game Halo. Namun, studio milik Microsoft itu sudah menjawab rumor itu bahwa mereka akan tetap kembangkan game FPS terbesarnya itu.

Microsoft PHK 10.000 Karyawan, Termasuk dari Studio Game-nya

Pada 18 Januari 2023, Microsoft mengumumkan mereka melakukan PHK pada 10 ribu karyawannya. Banyak di antaranya berasal dari Xbox Game Studios, Bethesda, The Coalition, dan 343 Industries. Setelah itu, Joseph Staten, sutradara Halo Infinite, dikabarkan bergabung kembali dengan Xbox Publishing.

Menurut pesan pada staf yang diunggah di blog resminya, Satya Nadella selaku CEO Microsoft mengaku keputusan ini harus dilakukan meski sulit. Nadella mengaku percaya diri bahwa perusahaannya akan kembali lebih kuat dan kompetitif.

Franchise Halo Akan Diambil Alih oleh Studio Lain?

Kabar pemecatan 10 ribu karyawan dari Microsoft juga berdampak pada 343 Industries. Bahkan, terdapat rumor bahwa studio tersebut tidak akan memimpin pengembangan franchise Halo. Justru, studio itu dikabarkan akan membantu studio pihak ketiga demi kembali mempertahankan franchise tersebut dalam bentuk game baru.

Lebih dari itu, Metro melaporkan bahwa DLC story untuk Halo Infinite telah dibatalkan. Rumor itu pertama kali disebar oleh leaker bernama Bathrobe Spartan. Ia membocorkan konten single player Halo Infinite sudah tidak lagi menguntungkan bagi Microsoft. Kabar itu dipercaya memicu pembatalan rencana awal untuk rilis DLC tersebut.

Baca juga: Microsoft Beri Jatah Cuti Unlimited pada Karyawannya

Jawab Rumor, 343 Industries Pastikan Akan Tetap Kembangkan Franchise Halo

343 Industries Halo Infinite
Halo Infinite

Menganggapi rumor tersebut, kepala studio 343, Pierre Hintze mejawab melalui akun Twitter resmi Halo. Ia membantah studionya akan berhenti memimpin pengembangan game Halo.

“Halo dan Master Chief masih tetap tinggal. 343 Industries akan terus mengembangkan Halo saat ini dan ke depannya, termasuk cerita epik, multiplayer, dan apapun yang membuat Halo hebat,” tanggap Hintze.

Selain Joseph Staten, beberapa karyawan 343 lainnya yang hengkang. Salah satunya adalah direktur kreatif multiplayer Halo Infinite Tom French dan Bonnie Ross selaku bos 343.

Sementara itu, update besar Halo Infinte selanjutnya adalah season 3 yang bertajuk Echoes Within. Season tersebut dipastikan akan rilis Maret 2023. Setidaknya, 343 Industries sudah memperbaiki Halo Infinite setelah mendapat banyak complain semenjak perilisannya.

Halo Infinite tersedia di PC, Xbox One, dan Xbox Series X|S dengan mode multiplayer-nya menjadi free-to-play.

Google Stadia Beri Satu Game Eksklusif Sebelum Tutup

GAMEFINITY.ID, PATI – Datang dengan inovasi yang menjanjikan mengenai cloud gaming, Google Stadia terpaksa harus ditutup karena minimnya pengguna di platform tersebut. Google Stadia memang kurang berhasil menarik para gamer dari awal perilisannya. Minimnya game yang bisa dimainkan serta pelayanan yang kurang baik membuat Google Stadia kalah saing dengan para pesaingnya dalam hal cloud gaming. Menjelang penutupan layanan, Google memberikan satu game eksklusif terakhir untuk platform cloud gaming mereka.

Nafas Terakhir Google Stadia

Stadia merupakan layanan cloud gaming dari Google yang mana para gamer dapat memainkan game melalui streaming tanpa perlu mendownload game tersebut. Pertama kali diluncurkan pada akhir 2019 kini layanan tersebut akan segera tutup usia. Berbeda dengan pesaingnya seperti Amazon Luna atau Xbox Cloud Gaming, Stadia sayangnya kurang mencapai kesuksesan sejak pertama kali dirilis. Maka dari itu pada September lalu Google mengumumkan akan segera menutup layanan cloud gaming mereka.

Sebelum resmi ditutup, Google Stadia memberikan satu game ekslusif terakhir. Akun twitter Google Stadia mengumumkan perilisan game ular – ularan berjudul Worm yang dirilis pada 13 Januari yang akan menjadi game terakhir di Google Stadia. Game Worm ini juga hanya akan tersedia hingga 18 Januari 2023.

https://twitter.com/GoogleStadia/status/1613998016033071104?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1613998016033071104%7Ctwgr%5E9f3756cd1539fac4747d773fb599a6db94605519%7Ctwcon%5Es1_&ref_url=https%3A%2F%2Fgamerant.com%2Fstadia-adds-exclusive-game-before-shutting-down%2F

Game sederhana ini dirilis sebagai bentuk apresiasi Google kepada para pengguna yang masih memainkan Google Stadia sebelum layanan ini resmi berakhir. Para gamer dapat memainkan game ini dengan durasi sekitar tiga jam secara gratis. Game Worm ini juga sudah support dengan keyboard, controller Stadia, dan gamepad lainnya. Beberapa penggemar merasa kecewa dengan kejutan ini. Mereka berpendapat bahwa game ini seharusnya sudah ada sejak awal perilisan Google Stadia di tahun 2019.

Peran Stadia Dalam Pengembangan Cloud Gaming

Kenyataannya Google Stadia memang tidak pernah sekalipun memenuhi harapan para gamer mengenai cloud gaming. Meski begitu masih ada beberapa penggemar yang memainkan game mereka melalui platform Google Stadia. Google Stadia memang tidak berhasil dalam membangun suatu platform cloud gaming, tetapi perannya dalam pengembangan cloud gaming akan terus dikenang sepanjang sejarah industri game.

Bagaimana menurut kalian? Kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan topup dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id

Uni Eropa Keberatan Microsoft Akuisisi Activision Blizzard

GAMEFINITY.ID, Bandung – Proses akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft tampaknya mendapat satu lagi hambatan. Kali ini, kemungkinan hambatan itu akan datang dari Uni Eropa. Pihak Uni Eropa dilaporkan bersiap untuk mengajukan pernyataan keberatan terhadap akuisisi tersebut.

Sudah Diprotes Banyak Pihak

Sebelumnya, Federal Trade Commission (FTC) telah mengajukan tuntutan ke ranah hukum demi membatalkan akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft. Prasidang pun sudah digelar awal bulan ini, dengan sidang perdana diharapkan dimulai Agustus ini.

Sony, Google, dan Nvidia menyatakan kekhawatiran mereka tentang akuisisi ini. Sony yang paling lantang menyatakan keberatan. Pihaknya beralasan game Call of Duty dapat menjadi eksklusif di konsol Xbox. Terlebih, akhir-akhir ini, Microsoft punya pola mengakuisisi studio game dan menjadikan judul game-nya menjadi eksklusif di Xbox.

Contohnya terlihat pada Zenimax Media, pemilik Bethesda Softworks. Microsoft berhasil mengakuisi Zenimax Media senilai US$7,5 miliar pada Maret 2021. Alhasil, semua game dari studio milik Zenimax yang akan datang, termasuk dari Bethesda seperti Redfall dan Starfield, akan rilis eksklusif di konsol Xbox dan Windows.

Publik pun pro dan kontra dengan kabar ini. Bahkan, sekelompok gamer beranggotakan 10 orang mengajukan tuntutan di California demi menghentikan akuisisi itu. Mereka beralasan Microsoft akan bersikap monopolistik, menghancurkan kompetisi di industri game, dan merugikan pihak konsumen dalam jangka panjang.

Baca juga: Google Khawatir Microsoft Akuisisi Activision Blizzard

Uni Eropa Ikut Protes Microsoft Akuisisi Activision Blizzard?

Microsoft Activision Blizzard European Union
Uni Eropa dilaporkan ikut keberatan dengan akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft

Reuters melaporkan bahwa Uni Eropa tengah mempersiapkan pernyataan keberatan pada Microsoft selama beberapa minggu ke depan. Tampaknya, Uni Eropa menjadi satu lagi pihak yang keberatan dan khawatir terhadap akuisisi ini.

Pihak Uni Eropa, melalui Komisi Eropa, telah menetapkan batas akhir untuk memutuskan apakah akuisisi itu dapat diterima pada 11 April 2023. Sejauh ini, mereka menolak berkomentar terhadap laporan tersebut.

“Kami akan terus bekerja sama dengan Komisi Eropa untuk mengatasi kekhawatiran industri. Tujuan kami agar membawa game kepada semua orang, dan kesepakatan ini akan membantu mencapai tujuan itu,” tanggap Microsoft.

Pembuat Windows dan Xbox itu mengumumkan akuisisi senilai US$69 miliar pada Januari 2022 demi bersaing dengan Tencent dan Sony. Namun, pihaknya mengaku mereka ingin melebarkan sayapnya di pasar mobile gaming dengan akuisisi tersebut.

Microsoft diharapkan akan menawarkan solusi pada regulator Uni Eropa demi mengubah pikiran dan mempersingkat proses persetujuan akuisisi.

Menjadi Astronot di Deliver Us Mars 2023

GAMEFINITYID, Bekasi – Deliver Us Mars adalah sequel dari film sci-fi 2018, Deliver Us The Moon. Deliver Us Mars hadir dengan cerita baru yang berkaitan dengan adanya planet yang baru. Melanjutkan kesuksesan film Deliver Us The Moon, Developer KeokeN Interactive melangkah lebih jauh dalam Deliver Us Mars.

Tidak hanya mengirim player menjelajahi Red Planet untuk pertama kalinya, Deliver Us Mars memperluas gameplay asli dengan tetap menghadirkan cerita sci-fi yang mencekam lainnya. Berikut adalah hal yang harus kamu ketahui tentang Deliver Us Mars, seperti tanggal rilis, gameplay, dan detail cerita.

Baca juga: Review Deliver Us The Moon, Rasakan Pengalaman Jadi Astronot

Tanggal Rilis Deliver Us Mars

Deliver Us Mars players running through metal structure

Deliver Us Mars dijadwalkan akan rilis pada Kamis tanggal 2 Februari 2023. Kali ini, Deliver Us Mars akan rilis di  kedua generasi konsol Xbox, PlayStation, dan juga PC. Sayangnya, sampai detik ini developer belum mengumumkan apakah versi Nintendo Switch akan rilis atau tidak.

Game Deliver Us Mars awalnya dijadwalkan rilis pada 27 September 2022. Namun, disebabkan oleh developer yang kembali melakukan peninjauan, Deliver Us Mars ditunda hingga Februari 2023.

Mengenai penundaan tersebut, KeokeN Interactive mengatakan,“Penting bagi kami bahwa pengalaman yang akan diberikan saat rilis adalah pengalaman yang terbaik. Mengingat hal tersebut, kami semua membuat keputusan sulit untuk menunda tanggal rilis ke tanggal 2 Februari 2023 untuk memastikan bahwa ambisi tersebut dapat terpenuhi.”

“Walaupun berita ini cukup mengecewakan, kami sangat senang dengan enthusiasme Anda untuk menghadapi tantangan Mars, melintasi lingkungan yang tidak bersahabat, dan menemukan misteri ARKS.”

Mencegah Kepunahan Umat Manusia

Deliver Us Mars Umumkan Perilisan di Berbagai Platform - Gamebrott.com
Deliver Us Mars berlatar 10 tahun setelah misi Fortuna dan umat manusia berada di ambang kepunahan. Player akan bermain sebagai Kathy Johannson, adik perempuan dari Claire Johanson, protagonis dari game pertama. Putri kedua Dr Isaac Johanson menabrak Mars bersama krunya saat mereka menanggapi panggilan darurat misterius.

Sebagai astronot termuda dalam sejarah Bumi, Kathy ditugaskan untuk melacak kapal koloni ARK dan membawa pulang teknologi mereka untuk menjaga kelangsungan hidup umat manusia.

Gameplay dari Sequel Terbaru

Deliver Us Mars' Latest Dev Diary Goes Into Details About the Johnson Family
Sama seperti game pertama, Deliver Us Mars membuat pemain memecahkan teka-teki untuk menavigasi lanskap Mars yang brutal, baik dalam perspektif orang pertama maupun orang ketiga. Climbing axes menambahkan dimensi ekstra ke gameplay dan dapat digunakan untuk melewati rintangan dan mencapai area baru.

Update informasi menarik seputar anime, game, lifestyle serta teknologi hanya di Gamefinity. Gamefinity.id juga menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan juga terjangkau.

Google Khawatir Microsoft Akuisisi Activision Blizzard

GAMEFINITY.ID, Bandung – Keputusan Microsoft untuk mengakuisisi Activision Blizzard masih mengundang protes berbagai pihak. FTC telah menuntut pemilik Xbox itu dan sudah menghadapi prasidang pada awal Januari ini. Namun, Google dan Nvidia dilaporkan khawatir dengan akuisisi seperti itu baru-baru ini.

Google dan Nvidia Ikut Khawatir dengan Akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft

Menurut Bloomberg, kedua perusahaan teknologi itu khawatir bahwa Microsoft akan mendapat keuntungan tidak adil di mobile, layanan berlangganan, dan cloud. Keduanya merasa akuisisi besar seperti itu berpotensi merusak kompetisi di pasar game.

Laporan tersebut mendapati Nvidia tidak secara langsung memprotes akuisisi itu. Namun, mereka mengingatkan bahwa harus ada kebutuhan akses terbuka dan seragam bagi game.

Microsoft Nvidia Geforce Now
Nvidia GeForce cukup menonjol dalam persaingan layanan cloud gaming

Saat ini, Microsoft cukup bersinar dengan Xbox Cloud Gaming di pasar cloud gaming. Nvidia juga masih bertahan dengan GeForce Now. Google justru terpuruk dengan Stadia yang akan ditutup 19 Januari mendatang.

Microsoft google stadia
Google Stadia akan ditutup kurang lebih seminggu kemudian setelah terpuruk

Microsoft mengingatkan akuisisi Activision Blizzard bertujuan untuk menguatkan posisi mereka di mobile gaming. Pasalnya, pemilik Xbox itu tidak begitu menonjol di pasar mobile. Faktanya, Phil Spencer selaku bos Xbox menyebut tujuan utama akuisisi tersebut adalah King selaku pengembang Candy Crush Saga. Mereka dilaporkan ingin mengandalkan King untuk membuat platform mobile Xbox.

Bukan hanya Candy Crush Saga, jika akuisisi ini berhasil, Microsoft juga akan menjadi pemilik Call of Duty Mobile, Diablo Immortal, dan setiap game mobile milik Activision Blizzard.

Baca juga: Microsoft, FTC Salahi Konstitusi Terkait Activision Blizzard

Sony Protes Karena Kekhawatiran Call of Duty Selanjutnya Akan Eksklusif di Xbox

Google dan Nvidia mengikuti langkah Sony untuk memprotes akuisisi Activision Blizzard itu. Meski begitu, keduanya tidak sekejam Sony dalam mengutarakan pendapat mereka.

Microsoft Call of Duty future
Microsoft pastikan Call of Duty tidak akan jadi eksklusif di Xbox

Lebih spesifik lagi, Sony mengungkap kekhawatirannya tentang kemungkinan franchise Call of Duty akan eksklusif di Xbox dalam waktu yang akan datang. Microsoft telah membantah tuduhan itu, mereka bahkan menawar kesepakatan agar Call of Duty tetap tersedia di PlayStation selama 10 tahun. Mereka juga menjanjikan franchise terkenal itu akan tersedia di Nintendo Switch.

Proses akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft sudah disetujui oleh beberapa negara seperti Arab Saudi, Brasil, dan Serbia. Namun, persetujuan di Inggris dan Amerika Serikat tampaknya terhalang. Terlebih, FTC sudah menuntut masalah ini ke jalur hukum, Bloomberg menyebut di laporan yang sama bahwa sidang akan digelar Agustus ini.