Tag Archives: Xbox

Rainbow Six Siege Dukung Crossplay Di Konsol

GAMEFINITY.ID, PATI – Pertama kali dirilis pada Desember 2015, Rainbow Six Siege telah mendukung fitur crossplay untuk platform PC, Stadia, dan Amazon Luna. Namun sayangnya fitru crossplay tersebut tidak tersedia untuk platform konsol pada saat itu. Ubisoft akhirnya memberikan konfirmasi bahwa fitur crossplay dan cross-progress Rainbow Six Siege akan segera tersedia untuk platform konsol.

Akhirnya Rainbow Six Siege Konsol Kebagian Crossplay

Crossplay dan cross-progress pemain Rainbow Six Siege di platform PC, Stadia, dan Luna sudah tersedia sejak Juni 2021. Pada saat itu Ubisoft berencana untuk menambahkan fitur crossplay ini untuk pengguna Xbox dan PlayStation di awal tahun 2022. Sempat mengalami penundaan yang begitu lama, Ubisoft akhirnya memberi pemain kepastian jika pemain konsol akan dapat masuk ke akun mereka di seluruh platform dan bermain dengan teman-teman di berbagai perangkat konsol.

Fitur crossplay dan cross-progress untuk konsol akan ditambahkan pada tanggal 6 Desember 2022 bertepatan dengan mulainya Season 4. Di tanggal yang sama semua pemain Rainbow Six Siege di akhirnya dapat bermain bersama antar pengguna konsol Playstation dan Xbox. Tak hanya itu, pemain juga akan bisa berkomunikasi melalui voice chat antar konsol yang berbeda. Data-data pada akun pengguna nantinya akan dipindahkan ke cloud agar pemain dapat memainkan akun yang sama di berbagai perangkat seperti Xbox One dan Playstation 5, dengan progress yang tentunya sama.

Batasan Antar PC dan Konsol

Perlu dicatat fitur crossplay ini tidak memungkinkan pemain PC dan konsol bertemu mengingat kedua platform tersebut memiliki gaya permainan yang jauh berbeda. Meski begitu keberadaan fitur ini sangat membantu para pemain konsol sekaligus memperbanyak jumlah pemain di satu tempat.

Bersamaan dengan pembaruan crossplay dan cross-progression, pada tahun ke-7 dan season 4 ini Rainbow Six Siege juga menambahkan Operator serta map baru. Ubisoft juga memberikan beberapa update untuk battle pass, ranked system, dan anti-cheat. Pada ranked system terbaru ini, Ubisoft berusaha untuk mengurangi pemain trolling pada ranked match.

Pada akhirnya Ubisoft berhasil menutup tahun ketujuh Rainbow Six Siege dengan cukup apik. Dengan adanya cross-progession dan crossplay akan memudahkan pengguna konsol dalam menemukan teman bermain. Rainbow Six Siege juga sedang melakukan kolaborasi dengan NieR Replicant untuk menarik pemain jauh lebih banyak.

Bagaiman menurut kalian? Tertarik untuk bermain Rainbow Six Siege? Jangan lupa selalu kunjungi GAMEFINITY untuk update berita seputar game. Buat kalian yang bingung top up game dimana kalian bisa langsung klik Gamefinity.id.

Xbox Series S Dapat Diskon Di Instagram Store

GAMEFINITY.ID, PATI – Event black friday baru saja berlangsung, oleh karena itu Instagram berikan penawaran menarik bagi mereka yang ingin membeli Xbox Series S. Konsol milik Microsoft ini sebelumnya telah didiskon oleh Microsoft Store, tetapi diskon Instagram juga dapat digunakan secara bersamaan untuk mendapatkan harga yang lebih murah.

Xbox Series S Lebih Murah di Instagram

Xbox Series S selain tidak memiliki drive disk, secara peforma memang tidak seunggul kakaknya Xbox Series X. Namun dengan harga yang jauh lebih murah ini para gamer sudah bisa menikmati layanan berlangganan Xbox Game Pass. Dengan ribuan game dan rilisan hari pertama, Xbox Game Pass menjadikan Xbox Series S alternatif yang sangat menjanjikan bagi para gamer yang kesulitan dalam membeli Xbox Series X. Meski harus menurunkan kualitas grafis dan kinerja tidak menjadikan Xbox Series S jelek secara performa dalam menjalankan suatu game.

Melalui akun Twitter Charlie INTEL dikabarkan jika Xbox Series S mendapatkan harga yang lebih rendah di Instagram. Saat pembelian melalui Instagram baik iOS maupun Android, pengguna akan mendapatkan diskon 20% dengan beberapa syarat. Pada Microsoft Store, Xbox Series S telah didiskon menjadi $249 selama event black friday. Dengan tambahan diskon 20% dari Instagram maka harga konsol tersebut dapat turun menjadi $199.

Baca Juga: Xbox Game Pass Akan Mengalami Kenaikan Harga

Series X Habis Diborong dalam Waktu Singkat

Charlie INTEL juga melaporkan diskon yang sama berlaku pada Xbox Series X. Namun konsol tersebut langsung terjual habis di Microsoft Store. Diskon ini juga sudah termasuk gratis ongkir dan harga diskon yang tercantum tidak termasuk pajak penjualan. Tergantung pada lokasi pembeli, pajak mungkin akan mengurangi potongan yang diberikan. Diskon 20% berlangsung hingga akhir tahun 2022, tetapi diskon Black Friday Microsoft telah berakhir beberapa hari lalu.

Meski Xbox Series S merupakan versi downgrade dari Xbox Series X, tetapi Microsoft masih rajin melakukan pembaruan sistem pada konsol tersebut. Pada bulan november ini, Xbox Series S telah ditambahkan aplikasi Discord Xbox untuk mempermudah komunikasi antar gamer secara online. Microsoft juga telah memberikan opsi hemat daya untuk mengurangi konsumsi listrik. Pembaruan ini selalu rutin dilakukan pada sistem Xbox setiap bulannya.

Bagaiaman menurut kalian? Tertarik untuk membeli Xbox Series S? Jangan lupa selalu kunjungi GAMEFINITY untuk update berita seputar game. Buat kalian yang bingung top up game dimana kalian bisa langsung klik Gamefinity.id

Bos Xbox Akui Sulit Bersaing Dengan Pasar Mobile

GAMEFINITY.ID, PATI – Selepas akuisisi Call of Duty dan Activision Blizzard, Bos besar Xbox Phil Spencer mengungkapkan pendapatnya mengenai perkembangan Xbox di era mendatang. Spencer mengatakan jika bisnis Xbox akan sulit bersaing jika tidak meluas ke ranah mobile. Hal ini sejalan dengan langkah yang dilakukan oleh rivalnya yaitu Playstation yang juga telah menunjukkan ancang-ancangnya dalam menguasai pasar mobile.

Perkembangan Pasar Mobile Yang Semakin Besar

Menurut laporan dari VGC berdasarkan podcast Decoder The Verge, Phil Spencer mengakui jika bisnis game saat ini sangat didominasi oleh game mobile. Dia mengatakan selama lima atau enam tahun ke belakang, $200 miliar pertumbuhan gaming industry berasal dari segmen mobile. Sementara itu untuk pendapatan konsol dan PC relatif tidak mengalami kenaikan.

Boss dari Microsoft gaming itu memang tahu bahwa saat ini Xbox sama sekali belum menyentuh pasar mobile. “Seiring berjalannya waktu, bisnis ini akan semakin sulit untuk dipertahankan. Jika kami tidak dapat menemukan pelanggan di ponsel atau device yang dimainkan banyak orang. Kita akan benar-benar tersegmentasi ke bagian khusus dari bisnis game global yang akan semakin sulit bersaing.” kata Phil Spencer.

Xbox
Call of Duty Mobile dari Blizzard telah mencapai 650 juta download | Source: Activision Blizzard

Pill Spencer juga menyinggung tentang keberhasilan Tencent yang menjadi perusahaan game terbesar saat ini. Kesuksesan yang diraih oleh Tencent yang berasal dari mobile telah berhasil mengakuisisi studio-studio game besar di dunia dengan sangat cepat.

Jujur meski perkembangan game konsol dan PC sekarang ini sangat maju sekali, namun basis player-nya sendiri tidak begitu mengalami pertumbuhan yang besar. Jauh berbeda dengan segmen mobile yang terus menerus mengalami lonjakan player yang sangat masif.

“Sangat penting bahwa saat menjalankan bisnis game global berskala besar. Kita harus bertemu dengan pelanggan di tempat yang ingin mereka mainkan. Dan mobile-lah tempat yang saat ini ingin dimainkan banyak orang.” Ucap Spencer.

Xbox Ingin Belajar dari Activision

Diketahui saat ini Activision Blizzard memiliki basis pengguna aktif bulanannya telah mencapai 368 juta pada bulan September 2022. Beberapa penyumbang pengguna terbesar yaitu Candy Crush King dengan 240 juta pemain, World of Warcraft dan Diablo dengan 31 juta pemain, dan penerbit Call of Duty dengan 97 juta pemain. Tak disangka Candy Crush buatan King begitu mendominasi jumlah player dari Activision Blizzard.

“Menurut saya Activision Blizzard King melakukan pekerjaan yang lebih baik sebelumnya, jelas lebih baik daripada kami. Mereka sekarang berada dalam posisi di mana mereka memiliki waralaba PC yang hebat, waralaba konsol yang hebat, dan seluler yang hebat. Bagi kami perbedaan nyata yang mereka tambahkan kepada kami adalah penguasaan mobile mereka.”

Xbox akan berupaya meningkatkan Xbox Store ke mobile untuk menarik gamer ke Platform Xbox Mobile baru mereka. Bersaing dengan Google Play Store dan App Store di perangkat mobile memang tantangan yang sangat besar sekali. Namun langkah ini sangat diperlukan agar mampu bertahan dalam persaingin bisnis yang semakin ganas.

Perkembangan game mobile saat ini memang telah memaksa para developer – developer besar untuk masuk jika tidak ingin tersingkir dalam persaingan. Bagaimana menurut kalian? Jangan lupa selalu kunjungi GAMEFINITY untuk update berita seputar game. Buat kalian yang bingung top up game dimana kalian bisa langsung klik Gamefinity.id.

Bandai Namco Dikabarkan akan Memberikan Versi Remake untuk Tales of Symphonia

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Tales of Symphonia Remastered atau tepatnya Tales of Symphonia dirilis untuk Gamecube pada tahun 2003, yang mengambil cerita dari catatan kisah seseorang yang terpilih dan suatu hari dan akan bangkit demi menyelamatkan orang-orang dan dataran tersebut.

Dalam kesempatan terbaru ini beberapa platform dan store ternama dapat memiliki serta memainkan Tales of Symphonia Remastered ini. Beberapa platform yang mayoritas didominasi oleh konsol, seperti PlayStation 4, XBOX Series X/S, XBOX One, Nintendo Switch, dan banyak lagi.

Tales of Symphonia atau dalam penulisan Jepang nya, Teiruzu Obu Shinfonia adalah game RPG RTS yang awalnya untuk Nintendo Gamecube pada Agustus 2003 di Jepang. Sebuah game JRPG yang diterbitkan oleh Namco dan seri kelima dari Tales.

Mendapatkan pelokalan pertama di Amerika Utara pada Juli 2004, dan di Eropa November 2004. Tales of Symphonia mendapatkan porting dalam konsol lokal Jepang PlayStation 2 dengan additional content yang ditambahkan pada September 2004.

Baca Juga : Alasan Anime Jepang Turn-Based Banyak Diadaptasi Jadi Game

Tales of Symphonia Remastered, JRPG Lawas yang Selalu Eksis di Segala Platform

Sebuah game RPG yang awalanya dirilis untuk Gamecube pada 2003 di Jepang, lalu 2004 di barat, dan porting ke beberapa platform seperti PlayStation 2 dan Wii.

Tales of Symphonia mengikuti petualangan seorang Lloyd dan Genesis Sage beserta Colette Brunel dan teman-temanya dalam menyelamatkan dunia seperti sedia kala. Kelompok Lloyd ditugaskan unuk memulihkan dunia Sylvarant dengan Mana, dan juga membuka segel lima kuil dengan bantuan Colette.

Tales of Symphonia Remastered

Tidak disangka dan diwaktu yang bersamaan, dunia Tethe’alla memiliki tujuan yang sama yaitu bersaing untuk mana yang sama juga melalui petualangan yang sama. Tethe’alla adalah universe paralel dari Sylvarant.

Pre-Order Tales of Symphonia Remastered

Tales of Symphonia Remastered

Tales of Symphonia Remastered
Gameplay – Tales of Symphonia Remastered Dapatkan Remake dari Namco

The Bandai Namco Store saat ini telah menerima preorder pembelian untuk game tersebut, Tales of Symphonia Remastered dengan edisi pilihan untuk ketiga konsol yang mencakup gamemetal caseart stikers, dan printing yang dibanderol USD$49,99.

Tales of Symphonia Remastered ini dirilis untuk pada 17 Februari 2003 yang akan hadir dalam Nintendo Switch, PlayStation 4, dan XBOX One.

Update informasi menarik lainnya seputar game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Xbox Game Pass Gagal Capai Target di Tahun 2022

GAMEFINITY.ID, PATI – Microsoft gagal capai target yang diharapkan dari Xbox Game Pass. Dalam mencapai target, Microsoft harus mengalami pertumbuhan subscriber hingga 73%. Namun kenyataannya mereka hanya mampu menyentuh diangka 28% di akhir tahun 2022. Meskipun Xbox Game Pass terus mengalami pertumbuhan statistik hingga saat ini, tetapi perbedaan keuntungan yang diharapkan dan kenyataan sangat jauh berbeda.

Bukan Pertama Kalinya

Berdasarkan dari laporan VGC, perbedaan keuntungan yang diharapkan dan kenyataan ini bukan pertama kalinya bagi Microsoft. Pada tahun lalu Xbox Game Pass juga gagal dalam mencapai target yang ditentukan. Tentu saja hal ini akan mempengaruhi pendekatan perusahaan terhadap konten, kebijakan, layanan, dan banyak lagi.

Jika diperhatikan secara gamblang pertumbuhan Xbox Game Pass dirasa cukup pesat. Sejak Xbox Game Pass diluncurkan di Xbox One, layanan ini juga hadir di PC, dan juga Xbox Series X/S. Bahkan layanan subscription ini juga ikut hadir di perangkat mobile melalui cloud gaming. Perluasan yang dilakukan oleh platform ini telah menghasilkan banyak audiens Xbox Game Pass yang tampaknya sesuai dengan yang diharapkan oleh pihak perusahaan.

Xbox
Source: Microsoft

Pada tahun 2021 lalu Xbox Game Pass menargetkan pertumbuhan hingga 48%, tetapi hanya dapat mencapai di 37%. Hal ini juga terjadi di tahun sekarang dimana Microsoft berharap 73% pertumbuhan Xbox Game Pass pada akhir tahun 2022. Namun hingga mendekati akhir tahun ini, Xbox hanya mendapatkan 28% peningkatan Xbox Game Pass. Meski begitu secara statistik Xbox Game Pass terus mengalami kenaikkan jumlah pelanggan setiap tahun.

Xbox Game Pass Terus Mengalami Peningkatan Jumlah Pelanggan

Menurut Phil Spencer Xbox Game Pass terus mengalami penurunan pertumbuhan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Namun beliau menjelaskan bahwa pendapatan Game Pass di pasar PC gamer sangatlah luar biasa. Microsoft terakhir kali mengumumkan bahwa jumlah pelanggan resmi Xbox Game Pass telah mencapai 25 juta member di awal tahun 2022. Mengingat kenaikan jumlah subscriber yang terus menerus naik hingga saat ini, angka tersebut tentunya telah naik ke nilai yang lebih tinggi.

Alasan dibalik penetapan target pertumbuhan yang sangat tinggi ini dipicu oleh pertumbuhan yang terjadi ditahun 2019 hingga 2020. Pada tahun – tahun tersebut Xbox Game Pass mampu melampaui target 71% hingga menyentuh 86%. Karena itulah perusahaan memutuskan untuk menaruh target yang lebih tinggi lagi di tahun berikutnya.

Meski Microsoft gagal mencapai target untuk kedua kalinya, Pill Spencer tetaplah senang karena Xbox Game Pass masih terus mengalami kenaikkan jumlah pelanggan. Melihat respon para gamer yang begitu antusias dengan Xbox Game Pass, Spencer menyatakan akan terus memperluas jangkauan Xbox Game Pass ke berbagai negara.

Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk berlangganan Xbox Game Pass? Jangan lupa selalu kunjungi GAMEFINITY untuk update berita seputar game. Buat kalian yang bingung top up game dimana kalian bisa langsung klik Gamefinity.id

Dari Xbox Hingga Disney, Sentil Metaverse Mark Zuckerberg

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Dalam konferensi WSJ Tech Live, Phil Spencer selaku CEO dari Xbox, menggambarkan Metaverse milik Meta sebagai sebuah “video game yang dibangun dengan buruk”. Senada dengan Spencer, CEO Snapchat Evan Spiegel, juga mendefinisikan metaverse sebagai “Hal terakhir yang ingin dia lakukan saat pulang bekerja.”

CEO Meta, Mark Zuckerberg, telah diseret secara brutal pada bulan Agustus lalu, karena fitur meta-selfie yang dinilai tampak creepy. Yang kemudian dilanjutkan dengan pengumuman pada awal bulan ini, dimana avatar Meta akan mendapatkan kaki sebagai update terbaru. Tidak sampai disana, gelombang kritik untuk Metaverse juga masih berlanjut hingga saat ini. Dan yang terbaru, adalah kritikan dari beberapa bos perusahaan teknologi terkemuka seperti Xbox, Snapchat, Disney, hingga Apple.

Metaverse
Kompak Menolak Gagasan Metaverse

Kompak Menolak Gagasan Metaverse

Dalam konferensi WSJ Tech Live baru-baru ini, para bos perusahaan teknologi yang diwawancarai tampak mengisyaratkan bahwa mereka menolak gagasan Metaverse. Seperti Phil Spencer dari Xbox, yang menggambarkan Metaverse milik Meta sebagai sebuah “video game yang dibangun dengan buruk”, CEO Snap Evan Spiegel, yang menyebut Metaverse sebagai “tinggal di dalam komputer” dan “Hal terakhir yang ingin saya lakukan ketika saya pulang kerja, di penghujung hari yang panjang, adalah tinggal di dalam komputer.”

Wakil presiden senior Apple untuk pemasaran di global, Greg Joswiak, juga senada dengan “sebuah kata yang tidak akan pernah saya gunakan”, serta CEO Disney, Bob Chapek, yang mengatakan bahwa perusahaan cenderung “tidak menggunakan” kata metaverse, “karena bagi kami, itu adalah istilah yang besar dan luas. Bagi kami, ini adalah (model) penceritaan generasi berikutnya.”

Baca juga: Korbankan Uncle Ben Demi Panggil Spiderman Dalam Marvel Snap

Metaverse Mark Zuckerberg
Video Game Yang Dikembangkan Dengan Buruk

Video Game Yang Dikembangkan Dengan Buruk

Meta berganti nama dari Facebook tahun lalu sebagai bukti fokus mereka untuk mengembangkan metaverse, yang diyakini akan menjadi tempat di mana Anda tidak hanya bersosialisasi dengan teman tetapi juga melakukan pekerjaan serius dengan rekan kerja.  Dan tampaknya Spencer tidak selalu setuju dengan aspek kerja dari metaverse.

“Pembuat video game memiliki kemampuan luar biasa untuk membangun dunia menarik yang ingin kita habiskan untuk menghabiskan waktu,” Ucap Spencer konferensi tersebut.

“Jika saya berpikir tentang video game, selama bertahun-tahun kami telah menyatukan orang-orang di ruang 3D untuk pergi dan menyelamatkan dunia dari invasi alien, atau menaklukkan kastil,” imbuhnya.

“Bagi saya, membangun metaverse yang (hanya) terlihat seperti (membangun) ruang pertemuan… Saya hanya merasa bukan itu tempat saya ingin menghabiskan sebagian besar waktu saya.”

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di https://gamefinity.id/