GAMEFINITY.ID, Kota Batu – Xbox, mungkin orang-orang pada saat perilisannya masih bingung terhadap konsol tersebut. Ketika Sega keluar dari persaingan karena konsol mereka kurang laku, Microsoft tiba-tiba hadir di pasar yang didominasi 2 pihak tersebut.
Microsoft yang notabenenya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perangkat lunak komputer akhirnya mulai terjun ke industri game. Dapat dibilang, masuknya Xbox dalam persaingan konsol dapat dibilang nekat.
Bila dilihat dari pasar saat itu, konsol generasi keenam dipegang oleh dua perusahaan. Sony dengan PlayStation 2 dan Nintendo dengan Gamecube. Sebenarnya ada satu lagi, yaitu Sega dengan Sega Dreamcast, namun konsol tersebut kurang laris dan diminati ketimbang PS2 dan Gamecube yang membuat Sega keluar dari persaingan konsol.
Melihat dari kondisi tersebut, Microsoft dapat dikatakan menjalankan sesuatu yang nekat. Perusahaan seperti Sony dan Nintendo punya pengalaman dalam industri game dan namanya terkenal. Sementara Microsoft sendiri adalah perusahaan yang terkenal oleh pekerja kantoran dengan OS Windows miliknya.
Namun, Microsoft juga tidak asal terjun ke persaingan konsol. Mereka benar-benar berkomitmen dalam pengembangan Xbox milik mereka ini.
Sejarah Pengembangan Xbox
Meskipun kurang pengalaman dalam bidang game, Microsoft bukan berarti tidak memilikinya sama sekali. Mereka baru saja mencapai kesuksesan dengan merilis beberapa game untuk Windows, yaitu Age of Empire dan Microsoft Flight Simulator.
Namun, hadirnya PS2 dengan fungsi multimedia miliknya membuat Bill Gates tersadar. Ia menyadari bahwa PS2 dapat merusak pasar Windows di masa depan. Mulai dari sinilah, pengembangan konsol game milik Microsoft dimulai.
Empat insinyur yang mengembangkan DirectX dikerahkan untuk membuat konsol yang dapat menampung DirectX mereka. Empat orang tersebut adalah Kevin Bachus, Seamus Blackley, Ted Hase, dan Otto Berkes.
DirectX sendiri merupakan teknologi Microsoft yang mengontrol tugas PC untuk menjalankan multimedia khususnya game. Game Age of Empire dan Microsoft Flight Simulator sebelumnya dapat dibuat berkat DirectX ini.
Mereka memulai proyek mereka dengan nama “Midway”. Nama tersebut diambil dari “Battle of Midway”, sebuah peperangan di Pasifik saat perang dunia kedua. Pada perang tersebut, Amerika berhasil mengalahkan Jepang dengan telak.
Sempat terjadi beberapa konflik internal dalam pengembangan Xbox. Tim insinyur di Silivon Valley yang baru saja diakuisisi Microsoft menginginkan Xbox dikembangkan dengan Windows CE hasil garapan mereka. Sementara itu, 4 orang tadi, ingin Xbox dikembangkan berdasarkan DirectX agar dapat kompatibel dengan OS milik mereka.
Pada akhirnya, Bill Gates memutuskan untuk menyerahkan proyek ini ke tim DirectX dengan pengembangan Windows CE milik tim insinyur Silicon Valley. Mereka pun mulai bekerja dengan mengembangkan chip graphic buatan sendiri.
Untuk desainnya diserahkan pada Rick Thompson dan Robert J. Bach yang menyusunnya dengan perangkat dari Dell. CPU-nya diambil dari kerjasama mereka dengan AMD namun digantikan dengan CPU Intel tepat sebelum perilisan.
Nama Xbox sendiri diambil dari nama DirectX Box. Sebelum itu pilihan nama yang ada adalah MTG (Microsoft Total Gaming), MIND (Microsoft Interactive Network Device), WEP (Windows Entertainment Project), dan MIC (Microsoft Interactive Centre).
Baca Juga: Mengenal Karakter Lifeline Apex Legends, Guide Gameplay
Pengumuman dan Peluncuran Xbox
Sesaat sebelum perilisan, Xbox sendiri mencari beberapa pengembang game untuk merilis game eksklusif untuk konsolnya. Bill Gates mencoba bernegosiasi dengan Sega untuk membuat game Sega Dreamcast kompatibel dengan Xbox, namun negosiasi tersebut gagal.
Pada akhirnya, Xbox mampu menggaet dua pengembang, yaitu Bethesda Software dan Tecmo. Kedua perusahaan tersebut berminat karena kekuatan Xbox yang lebih kuat dari PS2. Game seperti The Elders Scroll II Morrowind dan Dead or Alive 3 akhirnya hadir ekslusif di Xbox.
Microsoft juga tidak tinggal diam. Mereka mengubah divisi game mereka dan membentuk Microsoft Game Division. Divisi tersebut berperan dalam menghadirkan game Halo untuk Xbox.
Xbox secara resmi diumumkan oleh Dwayne Johnson pada acara CES di Las Vegas tanggal 3 Januari 2001. Lalu pada E3 2001 di bulan Mei, Microsoft mengumumkan secara resmi harga dan tanggal perilisan Xbox. Game seperti Halo dan Dead or Alive 3 menjadi perhatian terbesar dalam acara tersebut.
Xbox akhirnya rilis pada 15 November 2001, 3 hari sebelum perilisan Nintendo Gamecube. Terdapat sebuah event pada toko retail di Times Square, New York tempat Bill Gates menjual Xbox pertama kepada pelanggan.
Xbox sendiri berhasil terjual sebanyak 24 juta unit secara global per 10 Mei 2006 setelah produksinya dihentikan pada 2005. Xbox mencapai angka penjualan 1 – 1,5 juta unit per tahun dengan jumlah pengiriman maksimum lebih dari 100,000 unit per minggu.
Namun, penjualannya sendiri di Jepang sangat mengecewakan. Microsoft menargetkan 6 juta unit yang akan terjual di Jepang, namun nyatanya hanya 474,992 unit saja yang terjual. Hal ini dikarenakan adanya brand lokal seperti PS2 dan Gamecube yang bersaing di harga yang jauh lebih murah dan dukungan game produksi lokal yang lebih banyak.
Paling Kuat Mesinnya, Pasarnya Masih Kalah
Tidak diragukan lagi, Xbox adalah konsol paling kuat pada zamannya. Bila dibandingkan dengan PS2 dan Gamecube, Xbox sendiri memiliki mesin yang lebih gahar.
Xbox dibekali dengan CPU Intel Pentium III dengan sedikit kustomisasi dan dibantu GPU NV2A milik Nvidia. Xbox juga telah mengandalkan memori built-in yang menghilangkan fungsi dari memory card.
Baca Juga: Kisah Perjalanan Konami: Legenda yang Sekarang Dibenci
Namun, mesin kuat itu sendiri dapat berakibat pada harga yang lebih tinggi dari kedua pesaingnya. Ditambah lagi, game eksklusif di Xbox dapat dibilang jauh lebih sedikit dari yang lain.
PS2 contohnya dapat menggaet seri GTA dan Metal Gear Solid untuk konsolnya dan Gamecube dengan seri Resident Evil-nya. Xbox sendiri hanya mengandalkan Halo dan Dead or Alive 3 sebagai game ekslusif utama mereka.
Meski begitu, Xbox masih terus memperbaiki dirinya lebih baik lagi di masa depannya. Rilisnya Xbox 360 membawa perubahan pada pasar konsol. Hingga saat ini, Xbox masih aktif dalam persaingan di industri game. Hal ini juga didukung oleh faktor Microsoft yang akhir-akhir ini mulai fokus untuk mengakuisisi developer ternama.