Tag Archives: XCeed Games

Alasan Harvest Moon Kalah Telak di Genre Farm Sim Saat Ini

GAMEFINITY.ID, Bandung – Dulu Harvest Moon benar-benar menjadi pionir game bergenre farm sim. Pemain dan kritikus beramai-ramai menikmati setiap game yang rilis saat itu. Mereka memuji presentasi game yang sederhana namun adiktif.

Namun, saat ini Harvest Moon hanya tinggal kenangan. Setelah sebuah masalah lisensi antara dua pengembang, seri game farm sim itu mulai meredup. Bahkan, setiap game yang dirilis sudah kalah telak dengan setiap pesaing di genre yang sama saat ini.

Awal Mula

Seri Harvest Moon dimulai dari game pertamanya yang berjudul Bokujo Monogatari untuk SNES pada 1996. Awalnya, game itu sempat diremehkan karena rilis tepat setelah peluncuran Nintendo 64. Lebih buruknya, tema game itu adalah berkebun dan berternak. Setidaknya, game itu terjual sebanyak 100.000 kopi, cukup populer untuk diimpor ke Amerika Utara dan Eropa sebagai Harvest Moon.

Harvest Moon Back to Nature Start
Harvest Moon: Back to Nature menjad entri yang paling diingat bagi penggemar setianya

Harvest Moon: Back to Nature menjadi entri game yang paling diingat bagi kebanyakan penggemarnya. Pertama kali rilis di PlayStation pada 1999, game ini menjadi game pertama Harvest Moon yang rilis di PlayStation. Game tersebut mendapat remake sebagai Harvest Moon: Friends of Mineral Town di Gameboy Advance. Sejak saat itu, popularitas Harvest Moon semakin meroket.

Perpisahan Natsume dan Marvelous: Harvest Moon vs Story of Seasons

Di balik kesuksesan itu, muncul kontroversi pada seri game ini pada 2014. Marvelous memutuskan untuk tidak lagi memberi lisensi pada Natsume di Amerika Utara dan Eropa. Marvelous sendiri telah mengakuisisi Victor Interactive Software selaku pengembang aslinya pada 2002.

Natsume pun tidak ingin merelakan Marvelous mengakhiri usaha mereka. Terlebih, mereka masih memiliki hak nama Harvest Moon. Oleh karena itu, mereka memilih untuk mengembangkan seri mereka sendiri memakai nama tersebut.

Marvelous kemudian mengganti nama seri game farm sim besutannya menjadi Story of Seasons. Xceed Games, anak perusahaannya, mengambil alih distribusi di Amerika Utara.

Harvest moon the lost valley
Harvest Moon: The Lost Valley oleh Natsume
Story of Seasons 2014 Marvelous Real Harvest Moon
Story of Seasons (2014) oleh Marvelous

Persaingan mereka dimulai saat game pertama seri masing-masing debut pada 2014 di Nintendo 3DS. Story of Seasons besutan Marvelous rilis terlebih dahulu pada Februari, sedangkan Harvest Moon: The Lost Valley milik Natsume rilis November. Hal ini memicu kontroversi di kalangan penggemarnya. Mereka kebingungan game manakah yang menjadi Harvest Moon asli.

Begitu kedua game itu dibandingkan, penggemar memilih Story of Seasons oleh Marvelous ketimbang Harvest Moon oleh Natsume. Story of Seasons juga mendapat pujian dari kritikus dan menjadi game terlaris tercepat, sedangkan Harvest Moon: The Lost Valley justru terpuruk dengan ulasan negatif oleh pemain dan kritikus.

Stardew Valley Merevolusioner Genre Farm Sim

Stardew Valley Harvest Moon Nostalgia
Stardew Valley berhasil mencuri perhatian penggemar game farm sim

Pada 2016, Stardew Valley memasuki persaingan genre farm sim. Meski sebagai game indie yang dikembangkan sendiri oleh ConcernedApe, Stardew Valley sudah terjual 20 juta kopi sampai saat ini, jauh melebihi penjualan game Harvest Moon dan Story of Seasons. Game itu mengingatkan pemain yang pernah memainkan Harvest Moon di konsol Nintendo lawas.

“Gagasan saya dengan Stardew Valley agar mengatasi masalah yang saya hadapi dengan Harvest Moon, juga untuk membuat ‘tujuan’ dengan elemen gameplay tried-and-true seperti crafting dan quest,” ungkap ConcernedApe pada Gamasutra (sekarang Game Developer).

Mau tidak mau, Story of Seasons dan Harvest Moon harus berbenah dengan menerapkan inovasi. Terlebih, Stardew Valley turut membuat tren game bergenre farm sim bersinar kembali. Mulai dari seri Rune Factory yang juga dikembangkan oleh Marvelous, Harvestella oleh Square Enix, hingga Coral Island oleh Stairway Games.

Baca juga: Stardew Valley MOD, Rekomendasi MOD yang Banyak Digunakan

Harvest Moon: One World Rilis, Fans Kecewa

Harvest Moon One World
Harvest Moon: One World

Natsume tetap mencoba kembali mengembangkan setiap seri Harvest Moon setelah Stardew Valley booming. Namun semua usaha mereka tetap mendapat ulasan negatif. Harvest Moon: One World untuk Nintendo Switch menjadi contoh terbarunya.

Saat trailer-nya rilis, One World mendapat cibiran dari warganet dan juga dislike begitu banyak. Penggemar setianya merasa dunia yang ditampilkan terasa kosong, grafik yang tidak terpoles, kurang inovasi, dan ketinggalan zaman untuk konsol seperti Nintendo Switch.

Ini menjadi alasan mengapa Harvest Moon kalah telak dengan pesaingnya di genre farm sim, terutama Stardew Valley dan Story of Seasons. Ironisnya, game yang menjadi pionir genre farm sim kini telah sangat meredup.

Kontroversi hak nama antara Natsume dan Marvelous dapat disimpulkan menjadi awal dari kemunduran seri Harvest Moon. Terlebih, dengan persaingan game farm sim yang semakin ketat saat ini, game besutan Natsume itu sudah kalah telak. Apakah masih ada harapan bagi Natsume untuk menyelamatkan seri yang mengundang nostalgia itu?

Review Corpse Party: Ritual Persahabatan Berujung Petaka

GAMEFINITY ID, YOGYAKARTA – Bagi para pecinta game horror RPG tentu saja sudah tidak asing lagi dengan game buatan GrisGris yang satu ini. Pertama kali dirilis pada 1996 untuk PC, game ini baru populer muncul di PSP pada 8 Maret 2008. Game ini juga mempunyai beberapa sekuel seperti Book of Shadow, Dead Patient, Blood Drive, dan beberapa judul lainnya. Selain game, Corpse Party juga mempunyai adaptasi anime, manga, dan juga live action.

Seri Corpse Party ini mempunyai unsur Horror dan Gore yang sangat kental, banyak scene dimana usus dan organ berserakan dimana-mana. Jika kalian tidak terbiasa memainkan game seperti ini, harap dipertimbangkan dahulu sebelum memainkannya. Corpse Party yang akan saya review kali ini adalah Corpse Party: Blood Covered di PSP, remake dari game originalnya yang juga hampir sama dengan versi remake 2021 di PC. Bedanya hanyalah di versi remake PCnya, ada tambahan beberapa konten dan karakter baru.

Sinopsis Corpse Party

Game ini berawal dari sekelompok anak SMA Kisaragi/ Kisaragi Gakuen yang sedang istirahat setelah selesai beres-beres kelasnya setelah Festival Bunkasai. Mereka mulai bercerita kisah-kisah seram tentang asal usul sekolah mereka. Ayumi Shinozaki, salah satu dari karakter penting dalam game ini lalu mengusulkan untuk membuat jimat ritual Bernama “Sachiko Ever After” yang katanya bisa membuat mereka menjadi sahabat untuk selamanya.

Corpse Party
Corpse Party gameplay

Disinilah awal petaka mulai terjadi, setelah melakukan ritual tersebut, gempa tiba-tiba terjadi dan mereka terlempar ke alam lain dari sekolahnya sendiri. Diceritakan bahwa sekolah mereka dulunya adalah sebuah Sekolah Dasar Bernama Heavenly Host Elementary School/ Tenjin Shogakkou yang mempunyai kisah tragedi pembunuhan masal. Mereka yang terjebak disana mulai dikejar-kejar oleh hantu anak kecil berbaju merah Bernama “Sachiko”.

Berawal dari inilah, para karakter di game ini mulai menjadi gila karena situasi yang semakin menyeramkan. Dari sinilah mulai terkuak konflik-konflik dan rahasia dari para karakter yang sebelumnya mereka sembunyikan. Meskipun bertema horror, game Corpse Party ini mempunyai konflik persahabatan yang sangat erat, itulah yang membuat game ini mempunyai cerita yang kuat dan disukai banyak orang.

Baca Juga: Review Omori, Game Horror RPG yang Sukses Membuat Depresi

Gameplay Corpse Party (10/10)

Game Corpse Party ini dibagi menjadi beberapa chapter, dimana kita akan menggunakan karakter yang berbeda disetiap chapternya. Jadi, kita akan mempunyai perspektif dari beberapa karakter di game ini dan apa yang mereka alami disepanjang cerita. Karena meskipun berada dalam sekolah yang sama, karakter game ini tidak bisa bertemu satu sama lain karena kekuatan mistis. Untuk membuka chapter baru, kita harus mendapatkan true ending dari chapter sebelumnya. Jadi akan ada multiple ending di setiap chapternya.

Corpse Party
Corpse Party gameplay

Di game ini, kita akan mengeksplorasi bangunan sekolah yang terbengkalai ini dan berinteraksi dengan berbagai macam hal. Teliti atau tidaknya kita dalam eksplorasi juga kadang mempunyai pengaruh untuk endingnya. Kita juga akan bertemu jiwa-jiwa yang terjebak di sekolah ini disepanjang game, serta mengumpulkan kartu-kartu identitas dari para siswa yang terjebak lebih dahulu. Kadang Sachiko juga akan muncul untuk sekedar menjadi jumpscare atau benar-benar mengejar karakter kita.

Visual (9/10)

Corpse Party
Corpse Party gameplay

Sama Seperti game Horror RPG pada umumnya, game ini menggunakan style 2D top-down perspective dengan cutscene berupa gambar bergaya anime. Meskipun begitu, Suasana sekolah terbengkalai di game ini membuat atmosfer horror yang disajikan dalam bentuk visual dalam game ini sangat berasa, banyak detail-detail kecil seperti tulang berulang dan darah berceceran dimana-mana.

Suasana Gelap dan mencekam yang divisualisasikan dalam game ini cukup membuat kita sebagai pemain merasa tertekan. Apalagi dalam versi PSPnya, Corpse Party: Blood Covered mempunyai improvisasi visual yang cukup signifikan. Karakter-karakternya pun dibuat ulang dengan style anime yang lebih modern.

Musik (10/10)

Untuk musik, game ini adalah salah satu game Horror RPG yang mempunyai scoring music terbaik. Sound Effect yang disajikan juga sangat detail dengan mode stereonya yang membuat kita bisa tahu darimana arah suara berasal. Dubbing dari karakternya pun tidak perlu diragukan lagi. Suara dari para VAnya sangat bagus dan natural, terutama untuk kita yang suka atau sering mendengarkan dubbing Jepang. Saya sangat menyarankan untuk menggunakan earphone/headphone saat bermain game ini untuk mendapatkan experience yang maksimal.

Addictive (10/10)

Corpse Party
Corpse Party gameplay

Corpse Party adalah salah satu game Horror RPG yang sangat adiktif bagi saya pribadi. Tidak pernah ada rasa bosan yang saya rasakan disepanjang game. Kemegahan musik dan gameplaynya membuat saya nyaman saat memainkan game ini. Rahasia yang diungkap sedikit demi sedikit dalam game Corpse Party ini mebuat kita sebagai playernya semakin penasaran dan terus memainkan game ini.

Adanya Multiple Ending per chapternya juga menambah replibilitas gamenya. Ditambah dengan karakter bergaya anime dan dubbing Jepang, membuat para pecinta Horror RPG bergaya anime seperti saya sangat betah memainkan Corpse Party ini.

Kesimpulan

Bagi kalian yang gemar memainkan game Horror RPG, Corpse Party merupakan salah satu game wajib yang harus kalian coba. Cerita, visual, dan musik yang disajikan sangat pas dan cocok.  Bagi saya pribadi, game ini seperti tidak mempunyai celah atau kekurangan jika dibandingkan game Horror RPG lainnya.

True Ending yang diberikan di seri pertamanya ini juga membuat saya melamun sejenak karena twist yang dibawakan cukup membuat saya kaget. Meskipun untuk yang tidak menyukai gore, game ini akan kurang cocok bagi kalian karena banyaknya darah dan organ-organ berceceran yang kadang bisa membuat mual.

Untuk itulah, saya sebagai reviewer game ini memberikan score 9.8 untuk game Corpse Party.