Survei APJII: IndiHome dan First Media Jadi Internet Rumahan Favorit Netizen

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Survei terbaru Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menunjukkan bahwa mayoritas pengguna internet rumahan (fixed broadband) di Indonesia menggunakan IndiHome dan First Media.

Walau begitu, masih sedikit pengguna yang sudah beralih ke fixed broadband. Hal ini terlihat dari masih lebih banyak netizen yang mengakses internet menggunakan paket data dari operator seluler.

“Sebanyak 97,1 persen mengakses internet dengan membeli paket data dari operator seluler. Ini tantangan bagi kita semua untuk meningkatkan penetrasi fixed broadband ke depan. Untuk itu, APJII siap bekerja sama dengan para pihak terkait,” kata Ketua Umum APJII Jamalul Izza, dalam konferensi pers virtual, Senin (9/11/2020) seperti dikutip dari Detikinet.

Dalam survei ini, APJII menemukan bahwa pengguna internet yang berlangganan fixed broadband di rumah masih rendah, hanya 14,5 persen dari total responden. Dari jumlah itu, sebanyak 7 persen berlangganan internet via kabel dan 7,5 persen wireless. IndiHome dan First Media menjadi operator internet tetap favorit responden, dengan jumlah responden sebesar 9,8 persen dan 1,2 persen disusul CBN (0,5 persen) dan Biznet (0,4 persen). Rata-rata pengguna menginginkan kecepatan 10-20 Mbps, dan biaya pengeluaran internet rumah mereka rata-rata Rp300-400 ribu per bulan.

APJII juga membeberkan jumlah pengguna internet di Indonesia hingga kuartal II tahun ini adalah 196,7 juta orang, naik menjadi 73,7 persen dari populasi. Kenaikan jumlah penggguna terjadi karena beberapa faktor, antara lain semakin meratanya infrastruktur internet cepat dengan adanya Palapa Ring, dan transformasi digital semakin masif karena kegiatan pembelajaran online dan kebijakan bekerja dari rumah (work form home atau WFH) akibat pandemi COVID-19 sejak Maret.

“Kenaikan itu juga didorong program-program APJII seperti Desa Internet Mandiri yang didukung oleh sekitar 500 anggota Asosiasi,” kata Jamal.

Hasil riset ini berdasarkan survei APJII melalui kuesioner dan wawancara terhadap 7.000 responden dengan tingkat margin of error 1,27 persen. Riset dilakukan pada 2-25 Juni 2020.