Category Archives: Game

Sony Secara Sadar Memangkas Performa dari PS5 Digital Edition V2.

GAMEFINITY.ID, Denpasar – Sony baru baru ini telah merilis PS5 Disk Edition edisi kedua dan rumor dari PS5 Disk Edition edisi kedua sudah beredah semenjak bulan Juli kemarin. Pada rumor tersebut, PS5 Disk Edition edisi kedua ini akan memangkas berat dari PS5 tersebut sebanyak 300Gr. Lalu bagaimana sony dapat memangkas berat dari PS5 Disk Edition edisi kedua? Badahal jika dilihat dari fisik luar hingga box PS5 ini tidak ada bedanya dengan edisi pertama. Tidak mungkin rasanya sony merubah berat tanpa ada pengorbanan atau perubahan apapun pada jeroannya bukan?

Berdasarkan video teardown dari Austin Evans, Sony “hanya” melakukan desain ulang terhadap heatsink dan fan yang digunakan pada edisi kedua dari PS5 Digital Edition. Akibat dari redesign ini dapat memangkas berat dari PS5 tersebut sebanyak 300Gr dan suhu dari SoC PS5 tersebut naik 3 sampai 5 derajat Celcius.

Angka tersebut memang terlihat tidak terlalu signifikan perbedaannya, namun Austin memainkan PS5 tersebut pada ruangan yang cukup terbuka dan suhu ruangan yang cukup dingin. Jikalau kalian menaruh PS5 tersebut di rak atau di ruangan yang lebih tertutup maka ada kemungkinan PS5 tersebut akan mengalami overheat ataupun thermal throttling. Jikalau terjadi thermal throtling maka akan terjadi penurunan performa dari PS5 tersebut agar suhu tetap terjaga di batas aman atau kemungkinan terburuk adalah PS5 tersebut dapat mati secara mendadak.

Beberapa waktu lalu, Sony dikabarkan menjual lini PS5 lebih murah dibandingkan seharusnya yang menyebabkan Sony bisa dikatakan menjual secara rugi dari lini PS5, data ini didapatkan dari laporan yang dirilis oleh Bloomberg. Jikalau hal tersebut memang benar maka apa yang dilakukan oleh Sony pada edisi kedua dari PS5 Digital Edition ini masuk akal. Dengan melakukan redesign tersebut Sony dapat memangkas biaya produksi dari PS5 Digital Edition ini untuk menutupi dari jual rugi tersebut.

Pada seri pendahulunya, seperti PS3 edisi pertama (atau yang sering disebut dengan PS3 Fat) terkenal dengan YLOD (Yellow Light of Death) alias console tersebut mengalami overhat, dan PS4 edisi pertama (yang sering disebut juga dengan PS4 Fat) juga beberapa console mengalami overheat atau fan yang sering berjalan di 100% load.

Apakah PS5 Digital Edition edisi kedua ini akan memiliki masalah yang sama dengan console generasi sebelumnya? Itu hanya waktu saja yang dapat menjawab. Untuk saat ini, PS5 Digital Editions edisi kedua hanya dapat dibeli di Jepang, beberapa bagian di Amerika Serikat, dan Australia. Sepertinya, lebih baik untuk membeli PS5 Digitial Editions edisi pertama dibandingkan yang kedua.

Takut Timbul Masalah, Xbox Harap Tak Ada Orang Tua yang Namai Anaknya “Game Pass”

GAMEFINITY.ID, Singkawang – Xbox Game Pass adalah salah satu penawaran terbaik. Dengan membayar langganan layaknya Netflix, kalian akan mendapatkan banyak video game eksklusif dari Xbox sejak hari pertama rilis. Namun terlepas dari kualitas layanannya, Xbox tidak ingin ada orang tua yang menyebut anak mereka “Game Pass”.

Pada event Gamescom 2021 beberapa waktu lalu, Microsoft dan Bethesda hadir untuk memperlihatkan beberapa game termasuk info mengenai Starfield dan juga game-game yang akan hadir ke layanan XGP.

Saat kesempatannya berbicara tersebut, Bos Bethesda Pete Hines dan Arron Greenberg bercerita tentang kisah sepasang orang tua yang memberikan anaknya nama “Dovahkiin” pada tahun 2011 silam. Bagi kalian yang tidak paham, nama Dovahkiin adalah nama karakter utama dalam game Skyrim.

Karena ulahnya itu akhirnya mereka mendapatkan game Bethesda gratis seumur hidup dan masih berlaku hingga saat ini.

Tentu saja ini merupakan sebuah momen haru bagi para developer karena game besutannya dijadikan nama anak sebagai bentuk apresiasi para fans. Namun ternyata mereka tidak menganjurkan untuk menggunakan nama game sebagai nama anak mereka.

Hal ini bertujuan agar menghindari apa-apa yang tidak diinginkan keluarga di masa kedepannya.

Aaron pun mulai bercanda kalau dia berharap tidak ada orang tua di luar sana yang nekat akan memberi nama anak mereka “Game Pass” dengan harapan akan diberikan akses layanan XGP gratis seumur hidup sama seperti Dovahkiin.

Saya juga minta untuk jangan seorang pun menamai bayi mereka Game Pass,” ucap Aaron sembari bercanda.

I Am Fish, Game Petualangan 4 Ikan yang Terpisah Dalam Menemukan Kebebasan

GAMEFINITY.ID, Purworejo – I Am Fish, sebuah game petualangan dari Bossa Studios, kreator game Surgeon Simulator dan I Am Bread ini mungkin patut kalian nantikan. Dalam trailer yang perlihatkan di event Gamescom 2021 kemarin, game ini memang terlihat menarik sebagai game action-adventure platformer berbasis fisika dengan ikan sebagai tema utamanya.

Bercerita tentang 4 ekor ikan yang saling bersahabat: ikan mas, ikan buntal, ikan terbang dan piranha, yang harus terpisah dari rumahnya di akuarium sebuah pet shop. Kalian akan berpetualangan bersama keempatnya dalam menemukan jalan untuk kembali ke lautan dan bersatu kembali.

Mendengar cerita di atas mungkin mengingatkan kita pada kisah Finding Nemo. Tentu kalian masih ingat betapa kerasnya perjuangan Nemo untuk kembali ke lautan. Game ini juga akan menawarkan hal yang sama dimana keempat ikan ini harus melewati berbagai rintangan seperti menyeberangi jalan, menyelinap di selokan yang penuh jarum, menghindari hewan liar yang kelaparan dan banyak lagi.

I Am Fish

Sebagai ikan tentu kalian akan bisa berenang. Namun, keempatnya ini memiliki kemampuan uniknya tersendiri. Ikan buntal, walau sedikit lambat dia bisa menggelembung menjadi bola dan berguling melintasi daratan. Lain lagi dengan ikan terbang, dia bisa terbang layaknya sebuah pesawat kecil dalam dalam menemukan genangan air. Ikan piranha dan mas juga memiliki kelebihannya masing-masing yang nantinya akan sangat berguna dalam petualangannya menuju lautan.

I Am Fish

Game ini sendiri direncanakan rilis pada 16 September mendatang di Xbox Series, Xbox One dan PC via Steam dan Microsoft Store. I Am Fish juga dipastikan akan tersedia di Xbox Game Pass untuk konsol maupun PC. Bagi kalian yang sudah tidak sabar memainkannya, kalian bisa mencoba demonya sekarang di Steam.

Pecahkan Rekor, Garena Free Fire Tayangkan Video Game Ukuran Terbesar di Las Vegas

GAMEFINITY.ID, Jember – Baru-baru ini, game besutan Garena, Free Fire merayakan ulang tahunnya yang keempat di Las Vegas, Amerika Serikat. Pada acara tersebut juga, terdapat sebuah rekor dunia yang terpecahkan.

Garena Free Fire membuat sebuah tampilan video game terbesar di dunia. Untuk membantu pemecahan rekor tersebut, Garena menggunakan lampu dengan kecerahan sekitar 1,6 lumen yang dapat menerangi sisi gedung.

Tampilan proyektor yang berukuran 46.744,65 kaki tersebut memperlihatkan aksi para pemain game yang sedang bermain Free Fire.

Acara ini juga dimeriahkan oleh artis populer, seperti Alok, Dimitri Vegas & Like Mike, KSHMR, dan Zaffir. Acara yang berlangsung di Las Vegas ini juga merilis sebuah lagu baru yang berjudul “Reunion” sekaligus menjadi tema ulang tahun keempat.

Untuk merayakan usia yang keempat tahun dari game battle royale itu, Garena telah memberikan banyak item gratis kepada para gamers. Dan juga akan memberikan karakter Thivia secara gratis kepada semua pemain.

Wow! Indonesia Berhasil Mendominasi Pasar Game Indie di Asia Tenggara

GAMEFINITY.ID, Salatiga – Kabar gembira hadir dari industri game tanah air. Game buatan putra-putri bangsa berhasil mendominasi developer lain dari negara tetangga pada event Gamescom 2021.

Menurut laporan Virtual SEAsia, dari 30 game yang ada di Devcom maupun Indie Arena Booth, Indonesia berhasil menyumbangkan total 26 judul game! Angka ini sangat fantastis dan jauh diatas negara tetangga seperti Malaysia yang hanya merilis 3 judul game saja.

Kesuksesan developer Indonesia di Gamescom 2021 ini tak lepas dari bantuan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dengan Asosiasi Game Indonesia (AGI). Kemenparekraf dan AGI telah berjasa memfasilitasi para developer Indonesia dalam membuka Paviliun Indonesia di Gamescom 2021.

Berbagai pihak dan media internasional seperti Virtual SEAsia menganggap peranan AGI sangatlah vital dalam dominasi developer tanah air di kancah Asia Tenggara.

Tidak hanya Virtual SEAsia saja, salah satu perusahaan dari Malaysia yakni Malaysia Digital Economy Corporation (MDEC) juga menganggap AGI sebagai kunci dari kesuksesan game indie Indonesia.

Lewat laporan MDEC Southeast Asia Game Industry Reports 2021, AGI berhasil membantu para developer lokal dalam pengembangan bisnis, SDM, dan membantu dalam bidang persyaratan dan regulasi.

Hasilnya di tahun 2020 lalu pasar game Indonesia berhasil meraup pendapatan sebesar 1.6 milyar Dolar Amerika, peningkatan sebesar 18.5% dari pendapatan tahun 2019.

Semoga dengan kesuksesan Indonesia di Gamescom 2021 kali ini dapat menjadi momentum agar industri game Indonesia semakin baik dan mendunia.

Selamat Tinggal Assoluto Racing, Hallo Asseto Corsa Mobile.

GAMEFINITY.ID, Denpasar – Untuk ukuran game mobile, physics dari game Assoluto Racing memanglah impresive dan bisa dikatakan sim-racing untuk ukuran mobile walaupun physics nya belum bisa menyamai dari game sim-racing yang ada di PC/Console tapi untuk ukuran game mobile ini sangatlah memukau. Sampai saat ini physics dari Assoluto Racing belum ada yang bisa mengalahkannya, sampai nanti Asseto Corsa Mobile rilis.

Hingga saat artikel ini dirilis, Assoluto Racing masih bisa dikatakan menjadi benchmark dalam physics di dunia racing di platform mobile. Asseto Corsa Mobile ini akan dirilis pada tanggal 31 Agustus 2021 mendatang dan dirilis di iOS, belum diketahui apakah Asseto Corza Mobile ini akan datang ke sistem operasi Android.

Perilisan tanggal ini bisa dikatakan cukup mengejutkan. Memang kita sudah berekspektasikan bahwa Asseto Corsa akan datang ke platform mobile namun pengumuman tanggal rilisnya jauh lebih cepat dibandingkan ekspektasi kita, kita berekspetkasikan bahwa Asseto Corsa Mobile ini akan dirlis sekitar bulan Desember atau November tahun ini tapi nyatanya akan dirilis pada akhir bulan Agustus ini.

Tak hanya pengumuman tanggal saja yang diumumkan oleh Kunos Simulazioni, namun juga gameplay dan grafisnya juga. Memang kalau urusan soal grafis, game ini bisa dikatakan hanya cukup saja alias tidak terlalu wah. Tapi kalau urusan soal physics nya mungkin bisa kita omongin setelah mencoba secara langsug gamenya.

Disaat perilisan nanti, konten dari Asseto Corsa Mobile ini memiliki 9 sirikuit dan 59 mobil dimana semuanya itu berlisensi resmi. Untuk sirkuit terdapat track Imola, Barcelona GP, Brandsh Hatch GP, Redbull Ring GP, Mugello, Silverstone GP, Vallelunga, Zandvoort, dan terakhir Laguna Seca. Asseto Corsa Mobile ini akan dihargai sebesar 4.99$ USD di Apple App Store.