Category Archives: Game

4 Tips Mengatasi Kecanduan Bermain Games

GAMEFINITY.ID, Kota Bandung — Bermain video games bisa menjadi salah satu kegiatan yang sangat mengasyikkan, bahkan membuat orang tenggelam dalam kegiatan tersebut yang membuatnya lupa akan waktu. Dari pagi sampai malam, bermain game merupakan pilihan kegiatan yang bisa dilakukan oleh sebagian orang.

Namun, hal tersebut tentu bisa saja bukanlah yang baik. Bagi sebagian orang, bermain games bisa menimbulkan kecanduan Yang akan merusak kualitas hidup mereka. Seperti mengakibatkan turunnya kesehatan, melupakan kewajiban, dan berbagai macam hal lainnya.

Lalu, bagaimana solusi untuk mengatasi hal tersebut?

4. Mengatur Jadwal Bermain

Dengan mengatur jadwal, anda akan mampu untuk membagi jadwal antara bermain game ataupun mengerjakan kewajiban anda. Seperti anda bisa mengatur pagi untuk belajar ataupun malam untuk bermain.
Selain mengatur waktu, ada baiknya juga anda memberi batasan waktu bermain game anda. Misal anda membatasi waktu bermain anda hanya sebanyak 2 jam setiap harinya.

3. Cari Hobi Lain

Anda bisa juga mencari hobi lain yang menurutmu menyenangkan. Seperti jika anda menyukai olahraga tennis, anda bisa mengikuti komunitas atau klub pemain tennis. Dengan cara ini, anda akan mulai tersibukkan dengan kegiatan lain yang membuatmu lupa akan video games untuk sementara.

2. Bersosialisasi Dengan Orang Lain

Selain sebelumnya, anda bisa mencoba untuk lebih bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Jika tidak keluarga, anda bisa coba untuk meluangkan waktu berkumpul bersama teman-teman anda. Menonton film bersama, berolahraga bersama, ataupun kegiatan positif lainnya yang bisa anda lakukan bersama orang lain.

1. Sibukkan Dengan Kegiatan Produktif

Semakin anda menyadari bahwa diri anda sedang sibuk, semakin sulit bagi anda untuk meluangkan waktu bagi kegiatan yang menurutmu tidak terlalu penting. Bisa saja dengan kesibukan yang anda miliki, anda mulai belajar menahan keinginan untuk bermain game terus-menerus secara perlahan.

Jadi, cara mana yang menurutmu paling efektif untuk mengatasi kecanduan bermain game? Silahkan berbagi dalam komunitas kami ya!

Battle Royale, Tapi Horror? Coba Horror Brawl!

GAMEFINITY.ID, Kota Bandung — Horror Brawl : Battle Royale merupakan video game yang dikembangkan oleh Keplerians Horror Games yang juga mengembangkan Evil Nun di platform mobile. Berbeda dengan Battle Royale lainnya, Horror Brawl akan memiliki konsep Battle Royale semi horror yang akan menguji nyali anda.

Seperti Battle Royale pada umumnya, anda perlu berusaha untuk menjadi orang terakhir yang selamat. Bedanya, jumlah player yang ada dalam game ini terhitung sedikit, yakni hanya sebanyak 16 player. Mungkin hal tersebut bertujuan untuk mempertahankan esensi horror yang dikenal dengan ketegangan dari suasananya yang sunyi.

Namun seperti biasa, anda tak mungkin bertahan hanya dengan tangan kosong. Anda tetap perlu mengelilingi map dan mencari loot yang ada, seperti senjata, obat medis, dan lain sebagainya yang akan memudahkan permainan anda.

Uniknya, anda bisa menjadi hantu yang ada dalam universe Keplerians, Evil Nun misalnya. Untuk melakukan hal tersebut, anda perlu menemukan 4 koin yang tersembunyi di area yang berbeda-beda. Apabila anda telah berhasil menjadi hantu, anda akan lebih mudah untuk mengalahkan player lain. Namun jangan merasa lega terlebih dahulu, player lain bisa saja bekerja sama untuk mengalahkanmu.

Mengenai jadwal rilis, kami belum bisa memastikan secara spesifik. Namun sesuai yang tertera pada aplikasi App Store, game ini sepertinya direncanakan untuk rilis pada 8 Oktober 2021 mendatang.

Apakah anda tertarik untuk memainkan Battle Royale bertema horror ini? anda sudah mulai bisa melakukan pra-registrasi melalui app store maupun play store.

Seorang Fans Habiskan Lebih Dari 400 Jam untuk Buat Map GTA V dengan 3D Printer

GAMEFINITY.ID, Purworejo – Dom Riccobene, seorang fans GTA V yang juga seorang desainer produk ini telah menghabiskan lebih dari 400 jam untuk membuat map 3D GTA V menggunakan 3D printer. Yang mengesankan, map buatannya ini dibuat dengan sangat akurat dan detail seperti yang terdapat dalam gamenya.

Dilansir dari GamesRadar, Riccobene telah memulai proyek ini pada April atau Mei yang lalu. Awalnya, dia berencana untuk membuat map Red Dead Redemption 2. Namun karena topografi pada map RDR2 jauh lebih rumit, dia memutuskan untuk fokus membuat map GTA V terlebih dahulu nantinya bisa mengerjakannya lebih baik.

Riccobene menggunakan script khusus untuk memindai topografi dari medan hingga bangunan dengan ketinggian dalam radius 500-1000 meter di sekitar pemain. Dia juga menggunakan mod untuk menghilangkan semua air agar bisa memindai topografi dasar laut dengan akurat.

Dia memindai 500 juta koordinat dalam game dan mengubahnya menjadi koordinat peta Bumi yang sebenarnya. Hal ini memungkinkannya untuk dapat memanipulasi, memproses dan menganalisisnya dengan software pemetaan dan kartografi profesional.

GTA V

Setelah semua itu selesai, Riccobene mulai mencetak map GTA V dengan 3D printer-nya. Map yang akan dia cetak dibagi menjadi serangkaian segmen tile yang lebih kecil. Mencetak setiap tile bisa memakan waktu antara 1,5 hingga 12 jam tergantung pada ketinggian medan dan detail bangunan. Proses mencetak seluruh map GTA V ini sendiri memakan waktu hingga 125 jam. Namun, proses penyelesaian proyek termasuk penelitian, pengumpulan data serta penyempurnaan dari awal hingga akhir menghabiskan waktu lebih dari 400 jam.

Meskipun hal ini memakan banyak waktu dan proses, namun Riccobene merasa sangat senang dan tertantang melakukannya.

Ketertarikan Riccobene dalam membuat 3D map dari game ini didorong oleh pandemi virus corona yang telah menghambat pekerjaan aslinya yaitu sebagai desainer sistem paving beton yang mana memerlukan data di dunia nyata. Jadi, untuk mengisi waktu luangnya, Riccobene akhirnya melakukan proyek yang luar biasa ini.

Setelah ini selesai, dia akan melanjutkan rencana sebelumnya yaitu mengerjakan proyek serupa pada map RDR2. Bahkan, di masa mendatang dia juga punya rencana untuk mencetak map The Legend of Zelda: Breath of the Wild hingga Skyrim. Patut kita tunggu hasilnya.

Waduh! Epic Games Store Dikabarkan Terus Merugi Hingga Tahun 2027

GAMEFINITY.ID, Salatiga – Epic Games Store dilaporkan tengah mengalami kerugian yang sangat besar. Bahkan diduga kerugian ini akan terus berjalan hingga tahun 2027!

Informasi ini didapatkan dalam pengadilan dimana Epic Games menuntut Apple mengenai kasus biaya tambahan 30% App Store dan penghapusan game Fortnite dalam App Store.

Di dalam pengadilan tersebut pengacara dari Apple mengungkapkan data dimana Epic Games Store terus merugi hingga kurang lebih 500 juta dolar dari tahun 2019 sampai sekarang. Bahkan sang pengacara menyatakan kerugian ini akan terus berlanjut hingga tahun 2027.

“Epic Games Store tidak menguntungkan dan tidak sebanding dengan App Store dan tidak akan mendapatkan laba setidaknya selama beberapa tahun,”

“Kemungkinan terbaik, Epic tidak mengharapkan EGS mendapatkan laba kotor kumulatif sebelum 2027.”

“Epic merugi sekitar $181 juta pada EGS pada tahun 2019. Epic diproyeksikan rugi sekitar $273 juta pada EGS pada tahun 2020. Proyek Epic merugi sekitar $139 juta pada tahun 2021.” ujar pengacara Apple.

Banyak sekali kemungkinan mengapa Epic Games Store terus merugi dalam jangka waktu yang lama. Salah satunya adalah praktik promo game AAA gratis cukup menguras biaya yang sangat besar bagi Epic. Dari tahun 2018-2019 saja Epic harus merogoh kocek sebesar 11.6 juta dolar untuk menggratiskan total 38 game.

Selain itu kontrak eksklusivitas game juga menghabiskan biaya yang besar pula. Ketika Borderlands 3 rilis secara eksklusif di EGS, Epic harus membayar 146 Juta Dolar kepada 2K selaku publisher Borderlands 3. Dan kini kurang lebih 65 game rilis di EGS secara eksklusif.

Bahkan dilaporkan hanya satu game eksklusif EGS saja yang berhasil mendatangkan laba untuk Epic Games.

Sega Hidupkan Kembali Shining Force Melalui Game Mobile

GAMEFINITY.ID, Kota Bandung — Pernahkah kalian mendengar mengenai game Shining Force? Shining Force merupakan salah satu bagian dari franchise Shining yang dimiliki oleh perusahaan Sega. Semenjak tahun 1992, Sega tercatat telah mengembangkan kurang lebih sebanyak 15 game Shining Force yang terakhir rilis pada tahun 2009 lalu.

Kemudian setelah sekian lama tidak dilanjutkan pengembangannya, kini Shining Force kembali dengan entri terbaru yang direncanakan akan rilis pada tahun 2022 mendatang di platform mobile. Game tersebut bernama Shining Force: Heroes of Light and Darkness.

Sebagaimana yang dikabarkan oleh gamer.ne.jp, project dari game ini akan dikembangkan oleh studio bernama Hive yang telah mendapatkan hak lisensi Sega dan sepertinya akan menjadi game free-to-play dengan pilihan tambahan micro-transaction di dalamnya sebagaimana game mobile lain pada umumnya.

Shining Force : Heroes of Light and Darkness akan mengusung elemen tactical combat yang seru dan cocok untuk dimainkan pada platform mobile. Game ini juga dikabarkan akan membawa karakter yang telah dikenal lama oleh fans dengan desain yang lebih segar dan modern sehingga bisa pula menarik minat para pendatang baru.

Menurut pernyataan yang diberikan oleh Hive, game ini akan dirilis pada wilayah Amerika Serikat, Eropa dan juga beberapa wilayah Asia secara serentak. Disisi lain, Hive juga sedang mempersiapkan tahap beta untuk mengumpulkan feedback dari para pemain di waktu mendatang.

5 Video Game paling Tua Dalam Catatan Sejarah

GAMEFINITY.ID, Kota Bandung — Perkembangan teknologi merupakan hal yang sangat cepat dan berlalu untuk dirasakan. Siapa sangka, video games sendiri sudah hampir ada sekitar 50 tahun dan jutaan produk video games telah keluar hingga sekarang.

Mungkin saja diantara kalian sudah bermain video games dari zaman keemasan PS1, SNES, atau bahkan SEGA. Namun jangan bangga dan ingin berkata “anak zaman sekarang ga bakal ngerasain” terlebih dahulu. Selain konsol yang telah disebutkan sebelumnya, masih ada permainan atau konsol yang lebih tua. Apakah anda penasaran apa saja? Jika iya, silahkan simak artikel ini lebih lanjut ya.

5. Magnavox Odyssey (1972)

Rilis pertama kali pada September 1972, Magnavox Odyssey menjadi konsol rumahan pertama yang pernah ada. Ide ini pertama kali dicetuskan oleh Ralph H. Baer dan dia telah menghabiskan sekian tahun bersama kerabatnya hanya untuk membuat prototype dari konsol ini.

Beberapa game yang tersedia dalam konsol ini diantara lainnya adalah : Ski, Simon Says, Hockey, Roulette, Haunted House, Analogic, States, Table Tennis, Cat and Mouse, dan Submarine.

4. Galaxy Game (1971)

Game ini diciptakan oleh Bill Pitts dan Hugh Tuck di Stanford University pada September 1971. Waktu tersebut merupakan dimana Syzygy Engineering merilis game arcade bernama Computer Space.

Untuk bermain Galaxy Game, anda perlu membayar sebanyak 10 cents sendiri atau 25 cents bagi 3 player. Game ini disambut dengan baik dan cukup populer oleh banyak kalangan pelajar pada masanya.

Namun sayangnya, Pitts dan Tuck gagal untuk menjadikannya sebagai video games komersil dikarenakan mereka terlalu fokus perbaikan game dan tidak diiringi dengan sisi bisnis.

3. Computer Space (1971)

Computer Space merupakan game arkade ruang angkasa pertama yang pernah dibuat dan game arkade pertama yang berhasil menjadi video game komersil. Game ini dikembangkan pada tahun 1971 oleh Nolan Bushnell dan Ted Dabney yang kemudian menjadi pendiri dari Atari.

Game ini merupakan turunan dari video game komputer berjudul Spacewar! yang rilis pada tahun 1962 dan menjadi game pertama yang dimainkan dengan koin di dunia.

2. Spacewar! (1962)

Dari semua list yang ada sebelumnya, Spacewar! mungkin adalah video game yang paling berpengaruh. Selain itu, game ini juga sangat penting karena dianggap sebagai video game pertama dalam catatan U.S. Library of Congress (LC).

Game ini sangat terkenal diantara kalangan komunitas programmer pada sekitar tahun 1960 dan telah menginspirasi game arcade komersil pertama, yaitu Computer Space.

Spacewar! dikembangkan oleh Steve Russell dengan bantuan Martin Graetz dan Wayne Wiitanen. Game tersebut kemudian diciptakan untuk komputer DEC PDP-1 di Institut Teknologi Massachusetts (MIT). Setelah gamenya rilis, pelajar dan pekerja dari universitas mengembangkan game ini lebih lanjut.

1. Tennis for Two (1958)

Tennis for Two seringkali dianggap sebagai video games paling tua yang dalam catatan sejarah dunia. Game ini diciptakan pada tanggal 18 Oktober 1958 oleh seorang fisikawan Amerika Serikat yang bernama William Higinbotham.

Berbeda dengan yang lain, Tennis for Two merupakan game yang sengaja murni diciptakan untuk tujuan hiburan ketimbang dengan riset akademi yang ada dalam perguruan tinggi.

Jadi, video game mana yang menurutmu paling menarik?