GAMEFINITY.ID, Salatiga – Penyedia layanan pengukuran kecepatan internet, Speedtest by Ookla mencatat 10 kota dengan kecepatan internet tertinggi di Indonesia pada data Speedtest Global Index.
Pengukuran kecepatan oleh Ookla tersebut dibagi menjadi dua tipe, yaitu mobile connection dan fixed broadband atau jaringan internet kabel tetap.
Hasilnya, Kota Tangerang berhasil menduduki peringkat pertama sebagai kota dengan kecepatan internet mobile tertinggi di Indonesia. Untuk kategori fixed broadband kecepatan internet tertinggi dipegang oleh Jakarta.
Tangerang menunjukkan kecepatan internet download seluler rata-rata 24,69 Mbps dan kecepatan internet upload rata-rata 14.85 Mbps.
Kemudian di peringkat dua diduduki oleh Jakarta dengan kecepatan download 23.94 Mbps dan kecepatan upload 13.23 Mbps. Dan di peringkat ketiga disusul oleh Kota Bekasi dengan kecepatan download 23.48 Mbps dan kecepatan upload 14.09 Mbps.
Untuk kategori fixed broadband, Jakarta memegang posisi pertama dengan rata-rata kecepatan download 32.86 Mbps dan upload 23.58 Mbps. Kemudian disusul oleh Depok dengan kecepatan download 29.77 Mbps dan kecepatan upload 15.85 Mbps.
Sementara itu berdasarkan Speedtest Global Index Juni 2021, kecepatan internet mobile keseluruhan Indonesia mencapai 22,14 Mbps.
Di dalam Speedtest Global Index, Indonesia kini menduduki peringkat ke 104 dari 137 negara pada kategori Mobile Connection dan peringkat 116 dari 180 negara pada kategori Fixed Broadband.
Indonesia duduk di peringkat 104 dan 116 dengan rata-rata kecepatan internet sekitar 22.14 Mbps untuk Mobile dan 26.17 Mbps untuk Fixed Broadband.
GAMEFINITY.ID, Jakarta – Dalam rangka mengembangkan kekayaan intelektual Indonesia dan sebagai bentuk komitmen untuk menciptakan Ksatriya yang diangkat dari sejarah dan mitologi Indonesia, PT.Melon Indonesia selaku penerbit gim (game publisher) Lokapala resmi bekerja sama dengan Bumilangit Entertainment untuk menghadirkan karakter Si Buta dari Gua Hantu sebagai salah satu Ksatriya di gim Lokapala.
Si Buta dari Gua Hantu merupakan karakter utama dari serial komik silat paling fenomenal di Indonesia berjudul “Si Buta dari Gua Hantu” yang diciptakan oleh Ganes TH. Serial komik yang pertama kali dirilis pada tahun 1967 tersebut sudah tercetak hingga 500 ribu eksemplar dan telah diangkat menjadi 7 film layar lebar serta 2 serial televisi. Kisah Si Buta dari Gua Hantu sendiri dilatarbelakangi oleh sosok pria bernama Barda Mandrawata yang terpaksa membutakan kedua matanya agar dapat mengalahkan Mata Malaikat, si penjahat buta sakti mandraguna yang telah menyebabkan kematian ayahnya dan Marni, tunangannya. Dengan ditemani oleh monyetnya yang setia, Wanara, Barda berkelana ke berbagai pelosok Nusantara dan terlibat di dalam berbagai peristiwa bersejarah. Ia bersenjatakan tongkat batu, memakai jubah tarung yang terbuat dari sisik ular raksasa sang penjaga dari Gua Hantu, dan mempunyai kemampuan untuk “melihat” dengan suara dan hati. Oleh karena itulah, Barda kemudian dikenal sebagai seorang pendekar perkasa dengan nama legendaris, “Si Buta dari Gua Hantu”.
Kini, setelah lebih dari 50 tahun sejak perilisan pertamanya, Si Buta dari Gua Hantu kembali dilanjutkan dan diangkat oleh para kreator muda yang sudah berkiprah di dunia internasional menjadi, antara lain, film layar lebar yang masuk ke dalam Jagad Sinema Bumilangit, komik digital, dan gim. Dan bertepatan dengan peringatan hari kelahiran Ganes TH di bulan Juli ini, karakter Si Buta dari Gua Hantu sebagai sosok sang jawara dipanggil oleh Ancient Ones untuk bertarung bersama Ksatriya lainnya dalam dunia Lokapala. Ia diangkat menjadi salah satu Ksatriya di gim e-sport Lokapala, sebuah Game Multiplayer Online Battle Arena (MOBA) yang dikembangkan oleh Anantarupa Studios serta di rilis (publish) oleh PT Melon Indonesia sebagai bagian dari Telkom Group.
Bismarka Kurniawan, selaku Founder dan CEO Bumilangit Entertainment mengungkapkan, “Diangkatnya Si Buta dari Gua Hantu dalam permainan besutan asli Indonesia, Lokapala, menjadi suatu momentum bahwa karakter asli lokal Indonesia seperti Si Buta dari Gua Hantu sudah dapat digunakan oleh para fans pencintanya dalam bentuk permainan digital yang mutakhir”.
“Si Buta dari Gua Hantu telah lahir dan dikenal selama lebih dari 5 dekade, dan di era digital ini saat yang tepat bagi Bumilangit berkolaborasi dengan Melon Indonesia sebagai salah satu penyedia platform digital terdepan asli Indonesia, untuk lebih mengenalkan dan menghadirkan karakter legendaris ini kepada generasi muda penerus bangsa” lanjutnya.
Dedi Suherman selaku CEO PT Melon Indonesia juga menambahkan, “Banyak request dari komunitas Gamers, bahwa mereka ingin sekali karakter asli Indonesia masuk ke Gim Lokapala dan kami melihat ini sebagai potensi kerjasama yang apik dengan Bumilangit karena Si Buta dari Gua Hantu ini sendiri juga belum pernah dijadikan sebagai karakter dari gim manapun”.
Dengan hadirnya Si Buta dari Gua Hantu sebagai Ksatriya di gim Lokapala, diharapkan dapat membuat industri kreatif Indonesia dapat maju bersama-sama menjadi lebih baik dan juga sebagai sarana untuk pengembangan serta penambah khazanah kekayaan intelektual Indonesia ke depan.
“Kerjasama ini tidak terbatas hanya dengan bisnis game publishing saja, tetapi terbuka untuk bisnis lain yang ada di Melon Indonesia sebagai Digital Content and Entertainment Company
seperti musik dan OTT Video” lanjut Dedi.
Ivan Chen selaku CEO PT Anantarupa menjelaskan, “Sejak awal Anantarupa mengembangkan konsep universe Lokapala supaya bisa berkolaborasi dengan IP lokal, tujuan kami adalah bagaimana IP local bisa tumbuh bersama-sama dan saling menguatkan, di tengah-tengah bombardier industry IP asing yang semakin banyak. Kehadiran Si Buta dari Gua Hantu ke dalam Svaka Lokapala adalah salah satu wujud dari visi kami, semoga dengan ini ekosistem industri IP/konten di Indonesia semakin berkembang sehingga industry IP local dapat menjadi tuan di negeri sendiri”.
GAMEFINITY.ID, Kota Bandung — Jika berbicara tentang port video games dari PC dan Konsol ke Mobile, kami bisa katakan bahwa Square Enix yang paling berniat untuk melakukan hal tersebut. Mengikuti Final Fantasy VIII Remastered dan SaGa Frontier Remastered, SE juga merilis 3D Remake dari Trials of Mana pada platform mobile.
Mendengar langkah yang Square Enix lakukan, kami cukup terkesan dan tidak menyangka bahwa hal seperti ini akan terjadi. Bukan tanpa alasan, gerakan yang Square Enix lakukan terbilang sangat cepat mengingat Trials of Mana Remake yang baru saja rilis pada tahun kemarin.
Pada Agustus 2020, Square Enix menyebutkan bahwa penjualan Trials of Mana lebih tinggi dari ekspektasi yang menjadi tanda positif bagi kelanjutkan Mana Series
Kini kami bisa dengan optimis mengatakan bahwa pengalaman bermain RPG berkualitas dan modern yang nyata berada dalam genggaman smartphone anda. Lalu, bagaimana keseruan dari Trials of Mana Mobile? Jika anda tertarik, silahkan simak artikel dibawah ini.
Overview
Dikenal juga sebagai Seiken Densetsu 3, Trials of Mana pertama kali dirilis pada tahun 1995 sebagai game JRPG untuk platform SNES. Game ini merupakan sequel dari Secret of Mana (1993), sehingga menjadikannya urutan ke-3 dari Mana Series. Kemudian pada tahun 2020, Square Enix secara resmi meluncurkan 3D Remake untuk Trials of Mana di platform Nintendo Switch, Microsoft Windows, dan PlayStation 4.
Fun Fact : Pada awalnya, game pertama dari Mana Series merupakan spin-off dari Final Fantasy Yang berjudul “Mystic Quest”
Game ini menceritakan tentang 6 protagonis dengan latar belakang yang berbeda. Mereka berpetualang untuk menemukan Mana Sword dengan tujuan mengakhiri konflik berkepanjangan di dunia.
Setelah mengetahui sekilas mengenai Trials of Mana Remake Mobile, mari kita lanjut ke segmen ulasan dibawah ini.
Storyline (8/10)
Jika anda sudah terbiasa dengan permainan JRPG, terutama Final Fantasy klasik yang digarap oleh Hironobu Sakaguchi, anda akan menemukan beberapa kesamaan konsep cerita pada Trials of Mana. Hal tersebut memang wajar, karena sebelumnya Mana Series merupakan bagian dari spin-off Final Fantasy sendiri.
Anda akan berposisi sebagai seorang pemuda yang terpilih untuk menyelamatkan dunia dari kekacauan. Kabar baiknya, anda bebas memilih latar belakang anda melalui karakter yang anda pilih. Masing-masing dari karakter tersebut bernama Duran, Angela, Kevin, Charlotte, Hawkeye, dan Riesz. Mereka memiliki beragam tujuan petualangan yang berbeda, seperti mendapatkan kekuatan, melakukan balas dendam, menyelamatkan kekasih, bahkan membuktikan dirinya pantas bagi ibunya yang merasa terbebani oleh anaknya.
Setelah anda menentukan karakter, anda akan bertemu dengan partner lainnya seiring berjalannya waktu. Kemudian mereka akan saling berkenalan dan berbagi visi mengenai petualangan mereka.
Seperti RPG pada umumnya, anda kemudian dipilih oleh takdir untuk menjadi seorang pahlawan yang akan menyelesaikan seluruh konflik di dunia. Bersama dengan partner yang anda temukan seiring berjalannya waktu, kalian akan saling membantu dan berpetualang bersama demi menemukan pedang sakral yang disebut sebagai Sword of Mana.
Gameplay (9/10)
Mengingat game ini merupakan port langsung dari versi Konsol dan PC, gameplay dari Trials of Mana tentu sangat seru dan menyenangkan dibandingkan banyak game mobile lainnya.
Sebelum anda bermain, anda akan diberi 6 pilihan karakter dengan skill dan stats yang berbeda. Anda bebas memilih 3 karakter untuk dibentuk menjadi sebuah party yang akan anda mainkan selama game berlangsung.
Game ini tidak mengusung sistem turn based combat, melainkan action combat yang membuat anda lebih bebas bergerak ketika sedang bertarung. Anda bisa menyerang dengan basic, heavy attack, skills, hingga magic tergantung dari karakter yang anda pilih. Sebagai tambahan untuk versi mobile, anda juga bisa menggunakan fitur auto combat yang bisa memudahkan proses grinding anda.
Seiring meningkatnya level dan kekuatan party, anda juga bisa merubah karakter ke class yang lebih tinggi. Untuk melakukan tersebut, anda perlu memenuhi syarat tertentu dan berinteraksi dengan benda yang disebut sebagai Mana Stone.
Boss fight yang ada dalam Trials of Mana pun sangat seru dan menantang. Apalagi jika anda bermain dalam difficulty hard mode, beberapa boss akan cukup menyiksa party anda. Anda perlu timing yang tepat untuk menyerang, menghindar, dan menyembuhkan diri maupun party. Jika tidak, anda bisa saja perlu mengulang kembali pertarungan tersebut dari awal.
Secara eksplorasi, game ini memiliki konsep linear dan tidak terlalu luas. Namun bagusnya, map yang tersedia memiliki design yang menarik dan tidak hampa. Anda mungkin akan berinteraksi dengan puzzles, menemukan hidden items, dan juga bisa menikmati pemandangan yang indah dari kota maupun tempat lainnya.
Uniknya, Trials of Mana juga menerapkan sistem gacha. Namun tenang, gacha disini bagus dan menguntungkan bagi player. Setiap anda mengunjungi penginapan, anda bisa menanam sebuah tanaman untuk menghasilkan item-item bermanfaat secara random yang mampu memudahkan proses petualangan anda.
Visualisasi (9/10)
Walaupun grafis dari game ini downgraded dari versi platform lainnya, Trials of Mana Mobile terlihat masih cukup nyaman dipandang mata. Dengan mengusung art style cartoonist dan berwarna mampu memberikan dampak psikologis lebih bahagia.
Dari desain karakter, bangunan, pewarnaan, dan aspek lainnya berpadu secara harmoni membentuk atmosfir yang ceria. Seperti contohnya beberapa monster yang terlihat lucu tidak akan membuat anda takut, melainkan rasa gemas.
Grafis yang ditawarkan pun sangat baik dibandingkan banyak competitor JRPG lainnya di mobile. Sayangnya, beberapa resolusi texture pada environment di versi mobile bisa terlihat beresolusi rendah. Namun hal tersebut bukanlah sebuah masalah yang terlalu mengganggu dan anda akan terdistraksi dengan aspek lainnya yang memuaskan.
Jika anda ingin bermain game ini, saya sarankan untuk menggunakan aturan grafis antara medium ataupun high. Karena, disaat anda menggunakan aturan low maka resolusi akan dikompres serendah mungkin yang akan mengganggu kenyamanan bermain anda.
Control (8/10)
Saya akui, port ini cukup baik dalam melakukan penyesuaian kontrolnya dengan touch devices. Tidak seperti port Final Fantasy VIII Remastered sebelumnya hanya yang berkesan “emulating”, Trials of Mana memiliki kesan yang berbeda. Square Enix memberi effort yang lebih tinggi dengan menyediakan fitur sentuh secara langsung pada menu interaktif dan penyesuaian kontrol yang cukup baik.
Hanya saja, untuk peletakan control bagian combat butuh sedikit penyesuaian dengan peletakkannya yang tidak lazim. Seperti lompat, menghindar, maupun untuk menggunakan skills yang mengharuskan anda untuk swipe sebuah tombol. Namun, hal tersebut membuat UInya menjadi cukup sederhana sehingga tidak terlalu mengganggu pemandangan ketika sedang bermain.
Satu kekurangan hal lagi yang perlu saya beritahu, Square Enix belum memberi kompatibilitas terhadap external bluetooth controller sejauh ini. Anda terpaksa harus bermain hanya dengan menyentuh virtual controller yang ada dalam layar smartphone anda.
Audio (9/10)
Square Enix sukses memberi kualitas audio yang membuat Trials of Mana menjadi lebih hidup dan imajinatif dengan esensi ala audio game klasik yang tetap dipertahankan. Anda bisa memilih dua jenis musik yang berjalan di belakang, yaitu versi klasik maupun remake. Hal tersebut bisa menjadi preferensi bagi anda yang ingin lebih merasakan nostalgia ataupun petualangan dengan sensasi yang baru.
https://youtu.be/h_nXtDfcMYM
Saya benar-benar bersemangat untuk bermain ketika pertama kali membuka menu dan meyakini bahwa petualangan yang mengesankan telah menunggu didepan mata. Hal tersebut benar, dengan pembawaan musik klasik yang ekspresif membuat saya seolah berada dalam dunia yang sama menjelajah untuk mencari Sword of Mana penuh dengan emosi.
Optimalisasi (8/10)
Tak seperti platform lainnya, Trials of Mana di platform mobile memberi sedikit variasi settingan grafis untuk menyesuaikan kinerja smartphone yang anda miliki. Anda bisa mengatur settingan grafis dari low, medium, dan high. Tidak terlalu banyak, namun hal tersebut cukup membantu bagi anda yang memiliki device middle-end dan kebawah.
Sayangnya, game ini terkunci menjadi 30 FPS saja. Hal ini akan sangat mengganggu bagi anda yang bermata sensitif dan terbiasa dengan video game dengan 60 FPS ataupun lebih.
Adiktif (9/10)
Trials of Mana Mobile menawarkan pengalaman bermain konsol di mobile yang seru dan nyata. Beragam konten yang ditawarkan oleh game ini pun menjadikannya tidak cukup untuk dimainkan sekali dalam seumur hidup, melainkan anda bisa melakukan replay dari NG+ ataupun mencoba berpetualang dengan karakter yang belum anda mainkan sebelumnya.
Saya sendiri bahkan sering termotivasi untuk membuka aplikasi dari game ini berkali-kali. Trials of Mana di mobile memiliki daya tarik tersendiri ketika melihatnya pada bagian app drawer.
Sebagai tambahan apabila anda tipe pemain yang senang untuk bereksplorasi, anda juga bisa berjuang untuk mencari lil’ Cactus melalui beragam kerajaan yang ada. Semakin banyak lil’ Cactus yang anda temukan, semakin banyak hadiah yang bisa anda dapatkan.
Kelebihan vs Kekurangan
Untuk menyederhanakan hal yang telah diulas pada point- point sebelumnya, mari kita benah kelebihan dan kekurangan dari Trials of Mana Mobile.
Kelebihan :
Gameplay yang sangat seru dan menyenangkan
Visualisasi yang ceria disertai tingkat grafis berkualitas
Layak untuk dimainkan ulang
Perpaduan musik klasik yang baik
Port dengan effort yang baik oleh SE
Kekurangan :
Tidak mendukung external controller
Terbatas menjadi 30 FPS saja
Kesimpulan
Trials of Mana Remake tetap menjadi salah satu JRPG yang pantas untuk dilirik di era modern sekarang. Perhatian Square Enix terhadap JRPG klasik lama mereka untuk disesuaikan dengan era gaming modern merupakan hal yang sangat melegakan. Tidak perlu memiliki Konsol maupun PC, kini bahkan anda bisa menikmati remake dari JRPG legendaris ini di smartphone anda.
Sebagai penutup dari artikel ini, saya akan memberi skor penilaian sejumlah 8.7. Saya merekomendasikan game ini bagi anda yang ingin merasakan JRPG klasik dengan sensasi yang lebih modern dalam smartphone anda.
Jika anda tertarik untuk bermain Trials of Mana Remake di mobile, anda bisa membelinya di playstore melalui link ini.
GAMEFINITY.ID, Denpasar – Siapa sih yang ga mau kalah dalam perdebatan bukan? Untuk memenangkan perdebatan setidaknya kalian harus membawa sebuah bukti bukan? Yah kejadian seperti ini terjadi di dalam komunitas War of Thunder. Seorang fan memberikan sebuah argumen bahwa tank Challlanger 2 tidak seakurat yang ada di dunia nyata.
Ia menyatakan bahwa tank tersebut terlalu lemah, dan tidak sekuat layaknya di dunia nyata, oleh ia menyatakan bahwa tank tersebut harus di buff agar sesuai (atau lebih realistis) di dunia nyata. Untuk membuktikan argumennya, ia membeberkan dokumen rahasia militer hanya untuk membuktikan bahwa argumennya dia benar.
Developper dari War of Thundr yakni Gaijin Entertaiment telah di informasikan dari Kementerian Pertahanan Britania Raya (United Kingdom Ministry of Defence) bahwa dokumen tersebut memanglah dokumen rahasia dan dokumen itu benar milik departemen militer. Artinya, seseorang tersebut yang mengupload dokumen tersebut telah melanggar perundang – undangan dokumen rahasia militer, dan bisa dijatuhkan hukuman yang berupa masuk ke dalam penjara selama hingga 14 Tahun lamanya.
Imbasnya tidak hanya ke pemain tersebut, tapi jika developper dari Gaijin Entertaiment menggunakan informasi dari dokumen tersebut maka Gaijin Entertaiment juga melanggar dari perundang – undangan tersebut dan dapat dijatuhkan hukuman juga.
Community Manager dari War of Thunder sudah melakukan klarifikasi bahwa mereka tidak akan menggunakan informasi dari dokumen rahasia tersebut untuk meningkatkan kualitas dari game mereka hingga dokumen tersebut telah di rilis ke publik dan telah diklasifikasikan sebagai dokumen tidak rahasia.
Sebagai tambahan konteks saja, War of Thunder terkenal akan pernyataannya bahwa tank atau kendaraan tempur lainnya di War of Thunder sesuai dengan kenyataannya alias realistis. Oleh dikarena itu fan tersebut mengambil pernyataan tersebut “sedikit” terlalu serius dan membocorkan dokumen tersebut dengan harapan argumen dia valid.
Sepertinya kita dapat ketahui bahwa dalam waktu dekat ini ada seseorang dari anggota British Army’s Armored Trials and Development Unit akan dipecat dan dijatuhi hukuman yang cukup berat.
GAMEFINITY.ID, Purworejo – Menjelang perilisan Battlefield 2042, muncul rumor yang mengatakan bahwa EA akan menggratiskan salah satu seri Battlefield lamanya yaitu Battlefield 1. Rumor ini datang dari seorang leaker terkenal, Tom Henderson.
Melalui akun Twitternya, Tom Henderson menyarankan para gamer untuk tidak membeli Battlefield 1 dalam waktu dekat karena dikabarkan akan gratis minggu depan. Ia juga menyebutkan kalau kemungkinan yang gratis adalah versi PC.
If you’re looking to buy Battlefield 1, don’t. It will be free to download next week.
I think it might just be for PC for those asking. Not 100% on that though.
Meskipun hal ini hanya sebuah rumor dan belum dikonfirmasi oleh EA, namun Tom Henderson memang dikenal sebagai leaker yang memberikan informasi yang valid, terutama untuk seri Battlefield. Hal ini terbukti setelah sebelumnya ia membocorkan informasi yang valid mengenai game Battlefield 1942 sebelum diumumkan resmi oleh EA.
Seperti yang ditelah disebutkan oleh Tom Henderson, kemungkinan besar Battlefield 1 akan tersedia gratis hanya untuk mereka yang bermain di PC melalui Origin. Namun, bisa saja versi konsol juga ikut gratis, walau kemungkinannya kecil.
Tidak tau pasti kapan Battlefield 1 akan digratiskan, Tom Henderson hanya menyebutkan waktunya minggu depan. Ini bisa jadi bertepatan dengan event EA Play Live Showcase yang akan digelar pada 22 Juli mendatang. Kita tunggu saja semoga EA benar-benar menggratiskannya.
Game Battlefield 1 sendiri pertama kali dirilis pada tahun 2016 yang lalu. Walaupun namanya Battlefield 1, game ini nyatanya adalah seri ke lima belas dalam franchise tersebut. Hadir dengan mengambil latar tema Perang Dunia I, Battlefield 1 menerima tanggapan positif dari berbagai media dan para fansnya pada saat perilisannya. Hal ini menjadikan Battlefield 1 menjadi salah satu seri Battlefield terbaik dalam franchisenya.
GAMEFINITY.ID, Salatiga – Beberapa waktu yang lalu, Badan Keamanan Ukraina (SBU) mengumumkan telah menutup ladang penambangan cryptocurrency yang berisi 3800 konsol game PS4.
Namun usut punya usut ternyata konsol-konsol tersebut tidak digunakan untuk menambang cryptocurrency, tapi sebagai alat untuk botting game FIFA Ultimate Team.
Menurut penyelidikan oleh surat kabar bisnis UkrainaDelo, penggunaan PS4 untuk mining cryptocurrency sangat tidak masuk akal mengingat dari segi biaya dan jumlah crypto yang dihasilkan. Menurutnya sangat jauh lebih menguntungkan membeli ASIC dibandingkan menggunakan PS4.
Selain itu pada gambar yang dipublikasi oleh SBU ditemukan beberapa CD Bluray game yang tergeletak di dekat PS4 tersebut. Setelah diselidiki CD game tersebut adalah CD game FIFA 21.
Delo mengatakan Dinas Keamanan Ukraina sejauh ini menolak untuk mengomentari terkait terungkapnya fakta ini dengan alasan kerahasiaan penyelidikan.
Delo kemudian menjelaskan secara teknis bagaimana sistem grinding bot FIFA yang dilakukan oleh para sindikat tersebut.
Jadi di tiap konsol PS4, sindikat tersebut memasang bot untuk memainkan FIFA terus menerus untuk mendapatkan in-game currency FUT Coins. FUT Coins ini bisa digunakan untuk membeli kartu pemain yang diinginkan.
Nantinya akun FIFA dengan jumlah FUT Coins yang cukup dari botting tersebut akan dijual ke pasar gelap jual beli akun FIFA.
EA selaku developer dari game FIFA memang tengah gencar memberantas oknum-oknum dan sindikat yang memperjualbelikan akun FIFA dan FUT Coins secara ilegal.